Chapter 11. Preparation
Sejak camp diadakan, hubungan antara Idolish7, Trigger, dan Re-vale semakin erat. Memang sebelumnya mereka sudah memiliki hubungan yang baik, namun kini citra mereka di depan fans dan para staff stasiun TV juga menggambarkan bahwa mereka berteman baik
Mengenai misi khusus yang diberikan oleh Rinto manajer Re-vale kepada Idolish7 dan Trigger mulai dijalankan. Para manajer melakukan pertemuan bersama leader dari masing-masing grub.
Tsumugi bersama trio Phytagoras sedang mempersiapkan diri untuk mengisi sebuah acara.
"Yamato-san jangan lupa siang nanti untuk rapat dengan Trigger" Tsumugi mengingatkan
"Ah kalau dari sekarang juga tak apa, kita bisa menghabiskan waktu berdua dulu," ujarnya melancarkan serangan gombalan maut pada manajer meski tak mempan
"Ossan bukankah kau ada pekerjaan, berhentilah bermalas-malasan," Mitsuki berkedut kesal menahan diri
"Haik haik, gomen Mitsu," tersenyum canggung menyadari bahaya jika menyulut emosinya
"Tapi maaf Yamato-san kau akan berangkat sendirian nanti apa tidak masalah? Aku harus mengurus beberapa hal terlebih dahulu bersama manajer Trigger" Tsumugi merasa bersaalah
"Sayang sekali, tapi tak apa Oni-san akan datang nanti," balasnya
"OH Yamato kau yakin?" Nagi meragukan itu
Mitsuki mengangguki ucapan Nagi, "Apa kau benar-benar bisa tiba disana?"
"oy oy apa maksudnya itu"
"Yamatoo kau mudah tersesat dan kurang pintar soal arah" Nagi mengutarakan keraguannya
"Katakan dengan jelas Nagi kalo leader kita bodoh soal arah" Mitsuki tersenyum miring
"Oh bisa hentikan itu, aku leader kalian kalo kalian lupa" ujar Yamato lelah
Tsumugi tersenyum canggung melihat itu
"Lagipula jaman sudah semakin canggih aku juga tau caranya menggunakan maps" terang Yamato membenarkan kacamatanya
"Apa ada maps didalam gedung?" tanya Mitsuki membuat Yamato tidak berkutik
Yamato tetap mengelak bahwa dia bisa bertanya pada seseorang disana. Tsumugi menjelaskan, "Tenang saja Yamato-san aku sudah mengatakan pada mereka, akan ada seseorang yang menjemputmu di depan gedung nanti,"
Mendengar itu membuat semuanya bernapas lega, setidaknya ketua mereka tidak akan mempermalukan diri karena tersesat bukan.
~in the afternoon~
Yamato tiba di depan gedung Yaotome Prod. dan sudah mengabari manajernya.
Terlihat seorang berambut putih *ubanan berdiri menyilangkan lengannya menunggu seseorang
"Apa yang kau lakukan disitu," tegur Yamato melihat Gaku
"Oh aku menunggu makhluk hijau bodoh yang mudah tersesat," ujarnya Yamato hanya mengangguk angguk dan melengos pergi. Hanya bertahan beberapa detik sebelum ia menoleh lagi *tunggu ada apa kau menyebutku hah, mau kutebas /zoro tersummon//salah fandom
"Hoi apa maksudnya itu? Kau orangnya? Yang menunjukkan jalan?" tanya Yamato tidak menyangka, dari sekian banyak orang disini kenapa harus orang ini melirik sinis Gaku
"Hah berterimakasih lah dan jaga sikapmu," ujar Gaku kesal sebelum Yamato akan membalas perkataannya lagi
"Cepatlah mereka sudah menunggu" Yamato mau tak mau mengalah dan mengikuti di belakangnya.
Setiba di ruang rapat, Tsumugi, Anesagi, dan Rinto sudah berada disana dengan memegang beberapa berkas
"Karena semua sudah berkumpul, kurasa bisa kita mulai sekarang," ujar Rinto membuka rapat sembari membenarkan letak kacamatanya
Semua mengangguk setuju dan mulai fokus pada topik bahasan, "Untuk unit gabungan yang akan dibentuk terdiri dari 3 unit, unit 1 ada tenn, Riku, dan Iori, unit 2 ada Gaku, Yamato, Mitsuki, dan Nagi, serta tim 3 ada Ryuu, Sogo, dan Tamaki" jelas Rinto
"Apa ada yang keberatan?" tanyanya memastikan
"Iee aku tidak masalah" ujar Yamato
"Begitu pun aku, kami akan melakukan yang terbaik" Gaku menambahkan
Rinto tersenyum lebar mendengarnya, "Baiklah kalau begitu mohon kerja samanya" sambil membungkukkan badannya.
Rapat telah selesai, Tsumugi dan Yamato berpamitan untuk pulang
Gaku menghentikan langkah mereka sebentar, "Tsumugi apa perlu ku antar" Gaku menawarkan diri pantang mundur
"Ehem, aku ada bersamanya kalau kau lupa, dan terimakasih tidak perlu" ujar Yamato mengangkat dagunya tinggi, "Lagipula pasti kau sibuk bukan" tambahnya tersenyum miring
Gaku bergumam kesal, "Sialan kau" menatap tajam Yamato
"Arigatou gozaimasu Gaku-san, tapi itu tidak perlu, lagipula aku bisa menyetir sendiri," ujarnya tersenyum lebar. Hilang sudah harapan Gaku *poorgaku Yamato tertawa melihat itu, dan mendapat teguran dari Tsumugi membuatnya langsung terdiam.
Setiba di dorm I7 Yamato menjelaskan mengenai pembentukan unit gabungan itu dan jadwal latihan yang akan mereka jalani.
"Ioriii yoroshiku ne, kita juga satu tim bersama Ten-nii," ujar Riku kegirangan menerjang Iori, membuat wajahnya langsung memerah dan terkejut.
"Ahahhaa Iorin kau memerah," Tamaki tertawa meledek Iori
"hoo apa kau tersipu Iori," goda Mitsuki diikuti tatapan menggoda dari member lainnya minus Riku
"Iori apa kau demam" tanyanya memiringkan kepalanya bingung membuat Iori menahan napas berusaha menahan diri
"Iee, dan kau berat Nanase-san menjauhlah," ujarnya sambil menyentil jidat Riku keras membuatnya mengaduh kesakitan
"hidoii na Iori," ujarnya protes mengerucutkan bibirnya
"Hora Ichi, kau membuatnya marah" goda Yamato sambil mengusap kepala Riku gemas
Yang diajak bicara hanya menghela napas dan memalingkan muka, ia sudah mencapai batasnya menahan diri untuk tidak mengusap makhluk imut di depannya.
"Riku ingat jangan memaksakan diri mu, meski saat latihan" ujar Mitsuki memperingatkan
"Iya aku mengerti, lagipula aku tidak bisa berkutik nanti" balas Riku sweatdrop mengingat ia satu tim bersama Tenn dan Iori
"Hee coba saja kalau kau bisa Nanase-san" Iori mulai menantang
"Berisik kau Iori, dasar menyebalkan," gumamnya menatap Iori tajam begitu pula sebaliknya
"Always like that desu" ujar Nagi mengedikkan bahunya
"Sudahlah Riku-kun/Ichi" Sogo dan yamato mengingatkan membuat kontes adu tatap mereka terputus
"Hoamm aku mengantuk" Tamaki merenggangkan tangannya dan menguap lebar
menyadari sudah larut,"Ah sudah malam sebaiknya kita tidur," Mitsuki menyudahi obrolan malam ini dan disetujui semuanya.
Sebelum memasuki kamarnya Riku terhenti sebentar karena ada yang memanggilnya dan menoleh
"Ah Iya Nanase-san ku ingatkan untuk segera tidur dan jangan bersikap kekanakan karena kegirangan dengan unit gabungan nanti sehingga kau tidak bisa tidur," ceramah Iori panjang
Membuat Riku bergidik bagaimana bisa ia tahu apa dia peramal pikirnya dalam hati, " dan aku bukan peramal Nanase-san" imbuh Iori membuat Riku membelalakkan matanya "Yabbari" gumamnya
Iori menghela napas, "kau tak bisa menyembunyikan apapun Nanase-san semuanya tampak jelas di wajahmu jadi mudah bagiku untuk mengetahuinya," terang Iori meski ia kesal disamakan dengan peramal
Riku mengerucutkan bibirnya merasa kalah telak, "iya iya aku tau, kau semakin cerewet Iori" ujarnya kesal
Iori hanya tersenyum "Oyasumi, istirahatlah yang cukup besok kita ada pekerjaan," ujarnya menuju pintu kamarnya
"Iori juga, oyasuminasai" tersenyum lebar yang diangguki Iori dan berlalu pergi.
-----------------------------------------------------------
Holaaaa ketemu lagi, tetep ikutin ceritanya yak. Vote dan komen bener2 nyemangatin aku buat terus nulis
Penggambaran karakter berdasarkan imajinasi belaka maaf kalo ada yg kurang berkenan
Thanks for reading, see u next
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top