Rahasia

"Apa aku batalkan saja kontrak kerja ini? Aku tidak akan keberatan dengan turunnya daya tawarmu di pasar, jika itu untuk melindungimu." Jenna menatap Icarus yang terduduk di kursi dengan lunglai.

"Tidak. Aku harus menyelesaikan ini sampai dengan waktu yang mereka berikan. Jika sampai saat itu aku tidak berhasil, maka Mama boleh untuk membatalkan kontrak ini." Icarus memijit kepalanya.

"Jangan keras kepala!" Step yang memasuki ruangan membuat Icarus duduk dengan tegak.

"Aku hanya ingin berusaha sampai waktu yang diberikan," tukas Icarus.

"Baik, kami akan memberikan waktu sampai saat itu. Jika ternyata kamu masih belum bisa untuk melakukannya, kami akan membatalkan kesepakatan." Keputusan Step membuat Icarus mengangguk lemah.

Yang membuatnya tak bisa membunuh Kyle bukan karena tak bisa, tapi dia masih ingin menanyakan banyak hal tentang wanita itu. Karena sama sekali tidak ada informasi tambahan yang bisa dia dapatkan tentangnya,

Jenna dan Step sedang berbicara di luar saat Icarus melihat kelebatan Kyle di dalam rumahnya. "Apa yang kamu lakukan disini?" Tak ada jawaban. "Bagaimana kamu bisa masuk?" Lagi-lagi tak ada jawaban dari Kyle.

Icarus kemudian mengingat saat Step masuk. Dia tak memperhatikan saat laki-laki itu masuk. Kemungkinan besar Kyle menyelinap bersamaan dengan Step.

"Jika kamu ingin tahu tentang siapa kau, mungkin kita bisa berbicara besok di tempat ini." Kyle menyerahkan secarik kertas sebelum pada akhirnya kembali menyelinap keluar saat Langkah Jenna memasuki ruangan.

Icarus memasukkan kertas yang diberikan oleh Kyle ke sakunya. "Tidurlah. Besok mungkin hari keberuntunganmu." Jenna mengusap kepala Icarus dengan lembut.

Dia masih khawatir dengan apa yang akan terjadi jika rahasia Icarus terbuka. Dia tidak akan bisa kehilangan anak itu sebagaimana dia kehilangan Dawina, saudara perempuannya.

Step merasakan seseorang membuntutinya, namun tidak terlihat satu orang pun di sekitarnya. Kyle yang menyadari kecurigaan Step kemudian memperlambat langkahnya dan membiarkan laki-laki itu berlalu.

Icarus sudah keluar rumah bahkan sebelum Jenna bangun. Dia tak sabar untuk mengorek keterangan tentang wanita itu. Icarus terhenyak saat tahu tempat yang diberikan Kyle adalah reruntuhan bangunan yang menjulang tinggi. Sejenak dia ragu untuk melangkah, namun keinginannya untuk mengetahui rahasia apa yang ada pada Kyle, membuatnya melupakan semua pantangan. Pelan tapi pasti Icarus mendaki reruntuhan itu. Sementara Kyle duduk sambil menatap arah kedatangan laki-laki itu. Semakin tinggi dia berada, maka sayap itu semakin terlihat jelas.

"Kamu datang." Kyle berdiri menyambut Icarus yang sudah ada di hadapannya kini.

"Katakan siapa dirimu dan bagaimana kamu mempunyai semua kemampuan itu." Icarus tak pernah berbasa-basi.

"Tenanglah, aku akan menceritakan semuanya. Tapi, apa kamu siap untuk menghadapi serangan?"

"Apa maksudmu?" Icarus tampak kebingungan.

Tak berselang lama, suara sirine terdengar dari kejauhan. Icarus menatap Kyle. "Ternyata, kelemahanmu adalah ketinggian." Ucapan yang membuat Icarus menarik pistolnya. Namun, belum sempat dia membidik kepala Kyle, sebuah tembakan peringatan membuat Kyle berlari menjauh.

Mau tak mau Icarus mengepakkan sayapnya dan terbang menjauh, dia sudah tak peduli lagi dengan apa yang harus dia sembunyikan. Kepakan sayapnya kini terlihat jelas di mata pasukan yang datang. "Jadi selama ini dia juga mempunyai sihir," geram seseorang yang memakai pakaian berbeda dengan pasukan pemerintah. "Cari Jenna, dan hukum dia sesuai dengan peraturan karena sudah menyembunyikan keadaan ini!" Seseorang segera mengangkat ponsel dan memerintah orang lain untuk datang ke rumah Jenna.

Step sudah berada di rumah Jenna dan menariknya kelar melalui pintu belakang. "Ada apa?"

"Kita harus pergi, pemerintah sudah tahu soal Icarus." Tanpa berhenti Step menarik Jenna menyusuri reruntuhan dan mencari tempat aman merekadi bukit.

"Bagaimana bisa?"

"Aku tidak tahu secara persis bagaimana, tapi pemerintah mendapat video yang memperlihatkan Icarus dengan sayap peraknya."

Jenna menahan perasaannya, terlebih dia tidak tahu di mana anak itu sekarang. Dia hanya bisa berharap Icarus sudah berada di tempat aman.

"Apa kamu melihatnya?" Kyle berbisik di telinga David yang sedang menyaksikan pasukan pemerintah menggeledah reruntuhan untuk mencari Kyle mau pun Icarus.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" desis David.

"Kamu melihat sendiri, kan? Sayapnya begitu terang memantulkan sinar matahari?" Kyle memastikan David melihat hal itu.

"Sangat jelas. Sudut ini sangat tepat untuk membuat video dan mengirimkannya ke pemerintah." David memperlihatkan surel yang dia kirim secara anonim memakai server yang tidak terlacak. "Posisi kalian sekarang sama sebagai buruan pemerintah. Apa yang akan kamu lakukan?"

"Aku belum tahu. Aku harus mencari di mana dia bersembunyi sekarang. Hubungi aku jika ada perkembangan." Kyle meninggalkan David.

Icarus berada di balik bukit jauh dari kota. "Sial!' teriaknya kencang. Daun-daun di sekitarnya bergetar karena kepakan sayapnya.

Kini dia hanya bisa mengutuk Kyle yang sudah menjebaknya. "Kenapa? Bukankan dia juga buruan pemerintah?" gerutunya tak terima dengan keadaan ini.

Kyle menjebak dan membuat pemerintah tahu tentang rahasianya selama ini. "Mama!" Dia kemudian teringat Jenna. Namun, dia tak bisa Kembali ke rumah. Pemerintah pasti sudah ada di sana.

Dia juga tidak bisa menghubungi Jenna, karena tidak yakin dengan sambungan yang mungkin di sadap pemerintah. Jaringan aman hanya bisa di akses dari rumah.

Icarus terkejut saat mendengar gemerisik rumput yang diinjak oleh langkah kaki yang tergesa. Dia menyembunyikan dirinya di balik pepohonan yang rimbun.

Jenna dan Step muncul dari balik pepohonan dengan tergesa. Icarus kemudian menghambur kea rah mereka. "Kalian baik-baik saja?" teriaknya setengah Bahagia setengah bingung.

"Apa yang telah kau lakukan!" Step langsung melepaskan tanggannya dari Jenna dan berlari mendapati Icarus. Tangannya seketika mencengkeram leher laki-laki muda itu.

"Step!" Jenna berteriak, membuat Step melepaskan leher Icarus dan membiarkannya menghirup udara dengan bebas.

"Kenapa kamu gegabah? Apa yang terjadi?" desak Step.

"Kyle menyuruhku untuk menemuinya. Aku ingin memastikan sesuatu tentang kami sebelum membunuhnya." Icarus menjelaskann situasi yang sedang dihadapinya.

Step menghela napasnya Panjang. Sementara Jenna memeluk Icarus dengan khawatir. "Yang terpenting kita aman sekarang."

"Kita tidak akan bisa Kembali ke kota. Pasti mereka sudah menyebar pemberitahuan tentangmu." Step berjalan mondar-mandir dan berkacak pinggang.

"Kita juga tak bisa menyelinap keluar negeri, karena mereka pasti sudah memblokir perbatasan." Step menambahkan info.

"Kita ke gua terlebih dahulu." Jenna berjalan mendahului mereka dan menuju gua yang dimaksudnya.

Sebuah gua dengan pintu sempit tampak di depan mereka kini. Bergantian merekamemasuki gua yang ternyata memiliki ruangan luas di dalamnya.

"Aku belum pernah kesini." Icarus mengedarkan pandangannya menyapu ruangan.

"Kami memang tak pernah mengajakmu kesini untuk melindungi tempat ini." Step menyalakan generator listrik yang ada di sana.

Ruangan menjadi sangat terang dan beberapa perlatan modern membuat Icarus berdecak. "Kalian menyembunyikan semua ini dariku? Kalian benar-benar menganggap aku masih kecil."

"Kami masih terus mencari tahu tentang dirimu di sini. Sampai kami bisa menemukan hal yang bisa membuat kami yakin bahwa kamu memang terlahir istimewa. Dan kami harus bisa merahasiakan ini semua, termausk kepada dirimu sebelum menjadi jelas." Step menjelaskan alasan yang paling masuk akal.

Icarus melengos, dia tak suka tidak dilibatkan dalam rencana. Selama ini dia hanya menerima misi, menjalankannya, diberi upah dan sudah. Dia tak pernah dibiarkan berkeliaran terlalu jauh sendirian karena keadaanya.

Kyle menyusuri kota, berharap menemukan Icarus disudutnya. Ada sedikit penyesalan dalam dirinya karena sudah membuat Icarus terekspos oleh pemerintah. Tujuan utamanya hanya ingin membuat Icarus berhenti memburunya.

Nyatanya kini Icarus hilang bak ditelan bumi. Memang dia tak lagimemburunya, namun ada yang mengganjal. Kyle ingin tahu kenapa ada orang seperti dirinya dan Icarus.

Kyle tumbuh di lingkungan yang sama seklai berbeda. Dia dibesarkan oleh orang-orang dii jalanan, tanpa tahu siapa keluarganya. Dia tumbuh Bersama David di jalanan.

Mereka kemudian menemukan fakta bahwa pemerintah ternyata begitu masif memburu orang-orang yang memiliki sihir. Walau itu dilakukan dalam keadaan senyap, tapi di bawah tanah isu itu sudah sangat akrab.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top