Pesan Untuk Tahun 2018 dan 2019

Teruntuk 2018,

Banyak sekali hal terjadi pada ibu pertiwi kita tercinta. Ibu pertiwi sudah renta, banyak sekali bagian tubuhnya yang rewel minta diperhatikan. Korban jiwa berjatuhan, meninggalkan isak tangis dari para sanak saudara. Ketakutan muncul, mengusik hati.

Beberapa orang nakal kurang kerjaan datang, memporak-porandakan tempat ibadah yang suci. Bangunan yang memakan banyak waktu dalam pembuatannya itu runtuh, bersamaan dengan runtuhnya satu per satu orang termasuk orang-orang nakal itu sendiri. Mereka bilang mereka akan masuk surga, tapi surga yang mana?

Orang-orang kurang kerjaan lainnya juga nakal, mereka menyebarkan berita tak mengenakan hati. Mendoktrin pikiran orang lain dengan hal-hal yang tak sepenuhnya benar. Mengirim ketakutan pada jiwa-jiwa yang hanya menginginkan ketenangan.

Orang-orang menjual agama. Ibu pertiwi semakin menangis. Tak kuasa melihat satu per satu orang menggunakan nama Tuhan untuk meraih yang mereka inginkan.

Tapi, ibu pertiwi juga bahagia kok. Atlet-atlet datang bertanding, tak kenal menyerah. Satu per satu mendali emas, perunggu, dan perak diraih, dikalungkan pada leher atlet-atlet yang memiliki senyum begitu lebar.

2018, terima kasih. Kau telah berikan aku berbagai macam pelajaran.

Teruntuk 2019,

Dengar-dengar akan ada pesta demokrasi. Suasana sudah memanas sejak lama, mungkin suasananya semakin lebih memanas ketika hari H akan tiba.

2019, aku tidak berharap kau menjadi sempurna. Aku hanya berharap orang-orang tak gila jabatan hingga mau melakukan apapun. Aku hanya berharap mata orang-orang mulai terbuka, tidak hanya melihat sesuatu dari satu sudut pandang. Aku hanya berharap, orang-orang kurang kerjaan mulai menemukan kerjaan mereka sehingga mereka tak perlu berbuat nakal.

2019, aku hanya menginginkan yang terbaik untuk ibu pertiwi. Aku tak ingin menbuatnya bersusah hati.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top