10. Mereka yang Belajar (bagian 2)

Kelanjutan dari cerita 8 (Mereka yang Belajar. Kalau belum baca atau udah lupa gimana ceritanya, silakan dicek lagi.

---

Aku meringis begitu memandang nilai yang tertulis begitu besar di bagian pojok kanan dari kertas ulangan.

74.

Mungkin bagi orang lain nilai matematika itu cukuplah tinggi, tapi tidak bagiku, dan tentunya tidak bagi Mama, apalagi jika dia tahu bahwa Lisa mendapatkan nilai 76. Meski perbedaan nilai kami hanya 2, bagi Mama, berada di bawah Lisa adalah sebuah dosa besar.

"Jangan lupa pertemuan yang akan datang kalian harus mengumpulkan ulangan itu lagi dalam keadaan sudah ditanda tangani oleh salah satu orang tua kalian."

Aku kembali meringis. Mama tidak boleh melihat ulangan ini jika aku masih ingin hidup. Aku bahkan sudah bisa mulai mendengar omelannya, memberi tahuku untuk berhenti bermain ponsel dan belajar. Tidak peduli sudah berapa lama aku belajar di sekolah atau di bimbel, aku harus terus belajar. Mama tak pernah peduli akan hal lain selain nilai bagusku agar bisa ia pamerkan ke teman-temannya.

"Gimana nih Mama gue?" aku berbisik pada Dina yang duduk di sampingku. Dina tahu persis bagaimana watak Mama.

"Palsuin tanda tangan Mama lo," kata Dina, "ini aja gue juga mau malsuin."

Aku memandang ke arah kertas ulanganku sekali lagi. Aku tidak suka ketika tidak jujur, Papa dulu selalu memberitahuku bahwa kejujuran adalah segalanya. Aku hampir tidak pernah berbuat curang, ketika teman-temanku yang lain sibuk melanggar aturan, aku terus berjalan di garis yang sudah ditentukan. Tapi....

75.

"Oke. Nanti bakal gue palsuin," kataku akhirnya sebelum menyelipkan kertas ulangan tersebut di antara halaman LKS matematikaku.

"Makanya nyontek dong, kayak gue nih," kata Ica yang duduk di belakangku. Ketika aku menoleh ke arahnya, ia sudah mengangkat kertasnya yang menunjukkan angka 80. "Kita tuh udah dikasih keuntungan dengan dapet soal dari kelas lain, harus digunain dengan baik dan benar. Rejeki nggak boleh ditolak."

Aku menarik napas dalam-dalam.

Mungkin memang terkadang berbuat curang itu perlu.

---

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top