Prolog
Leila adalah wanita berusia tiga puluhan yang bertransmigrasi ke game yang baru saja ia mainkan.
Yah, seperti cerita yang biasa kalian baca. Dia mati didunia nyata, tapi bukan tertabrak truk. Iya, dia mati dalam keadaan damai. Leila (tidak) menyesal sebenarnya, dia senang karena berarti ibunya tidak akan memaksa menikah di usianya yang menginjak kepala tiga.
Haha, jomblo akut memang.
Sama sekali tidak mengetahui bagaimana akhir cerita dalam game, Leila hanya berbuat sesuai pengetahuannya sebagai penyihir didalam game tersebut. Nahas, Leila mati di tangan rekan satu party-nya.
Setelah ia beregresi, kembali ke titik awal dimana game dimulai. Leila memilih untuk menjalani hidup sesuai keinginannya. Ia tidak lagi peduli dengan kehancuran dunia fantasi yang semakin dekat. Atau Raja iblis yang menginginkan jiwanya. Juga Hero psikopat berkedok malaikat.
Namun disinilah titik balik hidupnya kembali dipertaruhkan.
Leila tidak bisa menghindari takdir dimana ia harus kembali satu party dengan orang yang membunuhnya.
Ia harus mempertaruhkan nyawanya yang tidak seberapa untuk menyelamatkan dunia, dan melawan raja iblis?
Ahh, melelahkan sekali...
Karena kematian rekan satu partynya yang kembali menyelamatkan mereka, Leila harus menghadapi kebencian mendalam rekannya.
Bukannya lebih baik aku mati saja?
Dengan kematianku, semua akan berakhir.
Hingga dia berpikir mengakhiri hidupnya sendiri. Karena pikiran dan tubuhnya lelah menjalani hidup dikejar pembunuh, dibenci rekan-rekannya. Tapi, ia tidak mengerti... mengapa para tokoh pria itu malah menghalangi usaha bunuh dirinya?
I'm back with a fresh story!
Hope you all like this story, don't forget to comment n vote 🤍
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top