🌟 4 🌟
"Ri-kun, ayo turun makan siang. Hikari-san dan aku sudah masakan makanannya." Kata Yuuki saat memasuki kamar kekasihnya, Riku yang baru tiba terkejut akan kehadiran kekasihnya.
"Oh wakatta, aku akan menyusul." Kata Riku berusaha setenang mungkin.
"Souka, Shinkai bilang kalau demammu turun dan kalau kau makan teratur juga banyak istirahat, kau bisa sembuh sekitar 2 hingga 3 hari. Obat dan vitaminnya dibawa, setelah makan kau harus minum obatmu. Aku tunggu diruang makan." Kata Yuuki sebelum beranjak dari kamar Riku. Riku mengangguk lalu mengambil obatnya kemudian keluar dari kamarnya.
Saat ingin masuk ke ruang makan. Pintu dorm terbuka dan memperlihatkan Sogo dan Tamaki.
"Tadaima." Ucap mereka berdua bersamaan.
"Okaeri Sogo-san, Tamaki. Kebetulan ayo makan siang bersama." Kata Riku. Sogo dan Tamaki saling berpandangan lalu mengikuti Riku ke ruang makan.
Sogo dan Tamaki terkejut dengan apa yang mereka lihat, ruangan yang bersih dan rapi, tak lupa banyak makanan yang ada dimeja makan.
"Riku-kun, siapa yang memasaknya?" Riku menunjuk 2 wanita yang masih sibuk didapur lalu tak lama setelahnya sisa member pun kembali membawa pasukan.
"Yaho Momo disini. Wow, apa dorm kalian sebersih ini sebelumnya?" Tanya Momo yang tiba tiba saja muncul.
"Minna okaeri, ayo makan siang bersama. Yuu-chan dan Hika-chan kebetulan masak banyak sekali." Kata Riku saat melihat para idol. Mereka pun makan siang bersama. Seusai makan siang, Yuuki dan Hikari dibantu Iori, Mitsuki dan Sogo mencuci piring. Sisanya bisa para readers bayangkan sendiri.
Riku yang masih berdiam dikursinya menatap sendu obat yang kini berada di tangannya. Tenn yang ada disampingnya menepuk pundak Riku pelan.
"Riku daijobu?" Riku hanya mengangguk pelan lalu ia menelan obatnya. Tenn yang melihat itu langsung mengingat masa kecilnya saat bersama Riku.
'Kalau aku pergi nanti mereka akan bagaimana ya?' batin Riku setelah meminum obatnya. Tiba tiba ponselnya berdering dan ternyata ia memdapatkan panggilan dari Shinkai. Riku mengangkat lalu pergi ke pojok ruangan.
"Moshi moshi, nande Shinkai-san?"
"..."
"Berarti 7 bulan lagi ya?"
"..."
"Aku akan bilang disaat yang tepat, lalu penerbangannya tanggal berapa?"
"..."
"5 Januari? Souka, wakatta. Apa kakek, nenek dan Rei tahu?"
"..."
"Tak perlu. Lebih baik mereka tahu dariku sendiri."
"..."
Panggilan pun berakhir dan tiba tiba saja ada seseorang yang memeluknya dari belakang. Riku pun membalikkan badannya dan ternyata kekasihnyalah yang memeluknya.
"Ri-kun, ada yang harus aku bicarakan. Empat mata." Riku hanya bisa menurut. Apabila Yuuki sudah memeluknya dari belakang dan berkata 'Empat mata' tak ada pilihan lain selain menurutinya.
Skip time~
Riku dan Yuuki kini sudah berada dikamar Riku. Awalnya hanya mereka berdua, tapi kini mereka berempat eh lima ternyata.
Ada Riku, Yuuki, Tenn, Hikari dan Iori. Saat ini Tenn dan Iori sedang saling menatap, Riku yang mencari cari sesuatu dibantu Yuuki dan Hikari.
Saat Riku mengecek bawah tempat tidurnya ia terkejut akan kehadiran Mido.
"Mido, apa yang lakukan disini?" Kata Riku.
"Sesekali aku ingin mengikutimu. Memang tidak boleh?" Kata Mido lalu ia berubah wujud menjadi manusia, lebih tepatnya anak kecil berumur 6 tahun.
"HEEEEE??!!!!!!" Mido hanya bisa menutup telinganya. Beruntung kamar Riku kedap suara, jadi teriakan barusan tidak akan bisa terdengar dari luar kecuali ada yang menguping lewat pintu.
"Riku kok kamu kaget sih?! Kan wajar kalau aku bisa berubah jadi manusia." Protes Mido.
"Iya, tapi aku kira kamu hanya bisa berubah jadi manusia yang usianya 30 keatas. Ternyata bisa jadi anak kecil, tentu aku kaget." Jelas Riku.
"Gak cuma itu, aku bisa jadi perempuan juga." Hening sebentar.
"HEEEEEEEEEEEEEEE!!!!!!!"
Lagi lagi Mido harus menutup telinganya agar masih bisa berfungsi dengan baik.
"Souka Riku apa yang kau cari tadi?" Tanya Mido setelah beberapa saat. Riku yang ditanya bukannya menjawab, ia melanjutkan mencari sesuatu dibawah tempat tidurnya.
'Sial, dikacangin.' batin Mido. Setelah lama mencari akhirnya Riku menemukan sesuatu.
"Yosh dapat, akhirnya ketemu juga. Oke sekarang dihalaman mana ya? Em......ya ini dia." Riku menunjukkan sesuatu kepada mereka.
"Ini apa Nanase-san?" Tanya Iori yang masih belum memahami.
"Sejak kapan kau punya buku sihir?" Tanya Yuuki penasaran. Ya, Riku mencari buku sihir.
Bagi penyihir, buku sihir sangat susah didapat. Hanya beberapa penyihir yang bisa mendapatkannya.
Ada beberapa jenis buku sihir. Yang paling sering didapat adalah buku sihir dengan simbol 🌹. Simbol mawar terdiri dari 3 kategori.
Yang pertama mawar merah, kategori ini biasanya untuk penyihir yang hanya menguasai sihir dasar tapi ditingkat tinggi. Yang kedua, mawar putih, kategori ini untuk penyihir yang menguasai sihir medis dan dasar tingkat tinggi. Yang ketiga mawar pelangi, kategori ini memiliki sihir yang lebih kuat dari kategori yang lain tapi masih dibawah beberapa kategori, biasanya didapat oleh penyihir yang bisa menggabungkan 2 elemen dasar sekaligus.
Lalu buku sihir selanjutnya adalah buku sihir dengan simbol 🍀. Simbol semanggi berdaun empat biasanya dimiliki oleh para raja atau ratu. Buku ini memiliki sihir yang kuat tapi tidak sekuat buku sihir crystal.
Buku sihir terakhir adalah buku sihir dengan simbol 💎. Buku ini adalah buku sihir terkuat dan paling langka, hanya 1 dari 900 miliyar orang yang memilikinya. Buku ini memiliki semua sihir yang ada didunia.
Buku sihir crystal dibagi menjadi 3 kategori. Pertama Black Crystal, yaitu buku sihir yang hanya memuat sihir hitam. Kedua White Crystal,yaitu buku sihir yang hanya memuat sihir putih atau sihir sihir yang bisa menangkal sihir hitam.
Yang terakhir adalah Real Crystal, yaitu buku yang memuat sihir hitam dan juga sihir putih. Buku ini hanya bisa digunakan oleh penyihir yang memiliki hati yang baik dan tulus, sampai saat ini yang memiliki buku tersebut hanya 3 orang saja yaitu Mizuni Aoi yang tak lain leluhur dari Yuuki, lalu Nanase Shinai yang tak lain istri dari Mizuni Aoi dan leluhur Riku dan...
Nanase Riku, pemilik terakhir buku sihir Real Crystal.
"Em sejak umurku 5 tahun." Jawab Riku. Lalu ia mengucapkan sebuah mantra dan disebuah halaman muncullah sepotong masa lalu dari salah seorang anggota SBO.
"Buku ini bisa melihat masa lalu dan memprediksikan masa depan seseorang. Sekarang lihatlah ini dahulu, untuk masalah yang lain bisa kita pinggirkan dulu." Mereka pun melihat sepotong masa lalu tersebut dan mereka terkejut akan apa yang mereka lihat juga dengar.
"Si ke****t Riku sudah menghancurkan rencanaku. Awas saja, akan ku buat kau menderita dan kau tak akan bisa bertemu dengan kekasihmu Mizuni Yuuki untuk selamanya." Tiba tiba aura iblis Riku keluar dengan sendirinya. Yuuki berusaha menenangkan kekasihnya, tapi tidak berhasil.
"Kristal murni, beritahu letak orang tersebut sekarang." Kata Riku dingin dan buku tersebut menunjukkan lokasi orang yang dimaksudkan.
Setelah mengetahui lokasinya, Riku menutup buku tersebut dan pergi lewat jendela. Yuuki tidak bisa berbuat apa apa dan hanya menatap jendela dengan tatapan 'semoga Kami-sama melindungimu.
"Baka mau kemana dia?!" Tanya Tenn dengan penuh emosi.
"Udah tahu sakit masih aja keluyuran. Riku-nii, awas kalau sampai demam lagi." Kata Hikari.
"Mizuni-san, kenapa kau tidak menghentikan Nanase-san?! Kenapa kau hanya diam mematung ha?!!!" Kata Iori penuh emosi dan hampir memukul Yuuki tapi dihentikan oleh Mido.
"Kenapa kau menghentikanku Mido-san?!"
"Cukup!!! Percuma kalau kita menghentikan Riku, aura iblisnya sudah bangkit. Kalau kita menghentikannya, nyawa taruhannya. Riku kini dalam mode yang hanya mengenal Yuuki, di mode ini ia tak kenal siapa pun kecuali Yuuki seorang." Jelas Mido. Iori pun akhirnya tenang dan dia duduk dipojok kamar Riku.
"Ri-kun, kenapa kau melakukannya hanya agar aku selamat? Kenapa Ri-kun? Kenapa harus aku? Kenapa?" Tiba tiba tangan Yuuki ditarik kemudian dia dipeluk seseorang.
"Kau bagai permata langka yang diincar banyak orang Yuu-chan. Ayahmu menyuruhku melindungimu, aku bersedia untuk itu. Karena kau itu kekasih ie cinta sehidup sematiku Yuu-chan." Yuuki menangis dipelukan Riku yang baru saja tiba.
"Sejak kapan kau kembali Riku?" Tanya Mido. Riku mengisyaratkan untuk diam lalu ia mengangkat Yuuki yang tertidur ala bridal style ke kasur Riku.
"Kita bicara diluar." Kata Riku pelan. Mereka keluar dari kamar Riku dan tiba tiba saja hawanya berubah. 'Souka, aku tadi pergi ya? Sial, ceramah Tenn-nii dan Iori kali ini berapa jam? Kalau lebih dari 3 jam bisa gawat. Ada Hika-chan juga. Semoga masih bisa selamat deh.' batin Riku.
Tenn menarik Riku ke ruang tengah, sedangkan Iori dan Hikari mengawasi dari belakang. Mido? Dia pergi tanpa pamit. Setibanya di ruang tengah, Riku diceramahi habis habisan oleh Tenn, Iori dan Hikari.
4 jam kemudian...
Keadaan mulai kondusif, Tenn, Hikari dan Riku sedang berbincang. Sedangkan lainnya berada dikamar masing masing kecuali Yamato, Gaku, dan Ryu.
"Riku kau mau?" Tawar Yamato dan langsung mendapatkan tatapan maut dari Tenn.
"Ie arigato Yamato-san, aku tidak minum bir. Nanti Yuu-chan akan marah besar." Jawab Riku lalu pintu ruang tengah terbuka dan Mitsuki pun masuk.
"Riku apa kau tahu kabar Nagi?" Tanyanya.
"Dia sedang di London, sekarang selain pangeran dia juga CEO perusahaan ternama." Kata Riku lalu mereka mengalihkan pandangan ke televisi yang menayangkan iklan produk jaket dan yang menjadi modelnya adalah Nagi.
"Sugoi. Akhir akhir ini Nagi sering jadi bintang Iklan ya?" Tanya Yamato.
"Un sou desu yo." Mereka pun sibuk dengan aktifitas masing masing.
2 hari kemudian...
Riku sedang berada di kantor agensi Takanashi, lebih tepatnya diruangan Otoharu. Riku disana bersama dengan Banri, Otoharu dan Tsumugi.
"Jadi, kau ingin menjadi menejer. Tapi kenapa menejer? Kenapa kau tidak kembali ke I7?"-Otoharu.
"Ada beberapa alasan Otoharu-san. Yang pasti aku bisa membantu I7 secara langsung karena sebelumnya aku membantu dari belakang."-Riku.
"Jadi, semua kejadian yang dialami I7 itu termasuk dalam rencanamu?!"-Banri.
"Hampir semua. Jadi?"-Riku.
"Baiklah kau boleh, Tsumugi kau bisa meminta tolong ke Riku ie maksudku Erin. Benar kan? Erin-kun." //Fyi mulai dari sini, Riku akan beribah nama menjadi Erin ya.
"Yoroshiku onegaishimasu Erin-san." Erin tersenyum lalu menunduk.
"Yoroshiku ne Tsumugi-san."
"Baiklah, Tsumugi perlihatkan ruang kerja Erin setelah itu kalian berangkatlah. I7 ada job kan?" Tsumugi mengangguk lalu keluar diikuti Erin.
"Ini ruang kerjamu Erin-san, ngomong ngomong apa kau bisa menemani I7 selama aku rapat?" Erin mengangguk lalu mereka berangkat kedorm I7.
Sesampainya didorm, mereka disambut Yuuki yang sedang duduk didepan dorm.
"Yuu-chan? Kapan kau kemari?" Tanya Erin.
"Ri-kun, aku baru saja sampai. Lalu ini dari Frans, katanya perusahaan mengalami peningkatan. He he omedettou ne." Yuuki memeluk Erin saat mengatakan selamat.
"Arigato Yuu-chan, baiklah aku berangkat kerja dulu. Kau baik baik disini ya? Aku akan pulang malam. Jaa ne." Erin pun masuk ke mobil. Erin menawarkan Tsumugi agar Erin saja yang menyetir. Mobil pun berjalan membelah jalanan.
"Aku tidak tahu kalau Erin-san bisa menyetir." Kata Tsumugi. Erin hanya tersenyum kecil.
"Kakek mengajariku saat umurku 8 tahun. Lalu diumurku 15 tahun, aku mendapatkan sim. Lagipula, dulu aku harus mengurus perusahaanku dan idol diwaktu yang hampir bersamaan. Kalau hanya mengandalkan Banri-san, aku bisa terlambat." Jelas Erin.
"Erin, bisa lebih cepat lagi? Sebentar lagi kami ada job bersama Re:vale." Kata Mitsuki.
"Ok, sabuknya sudah terpasang kan? Sebentar." Erin melihat sepion dan kemudian dia melaju kencang. Beruntung tidak ada pengendara lain waktu itu jadi aman. Belum ada 5 menit mereka pun sampai.
"Baiklah kita sampai." Kata Erin saat sampai.
"Erin-san, kau nekat sekali." Protes Iori saat turun dari mobil.
"Hehe gomen, kalian masuk duluan. Aku menyusul sebentar lagi." I7 dan Tsumugi masuk ke studio sedangkan Erin menelpon seseorang.
"..."
"Kuro-san bisa antarkan mobilku ke studio dekat taman?"
"..."
"Arigato Kuro-san."
Lalu tak lama mobil Riku pun sampai. Kuro keluar lalu memberikan kuncinya ke Erin. Kuro pergi dan Erin masuk ke dalam studio.
Didalam, Erin disambut baik oleh staff dan beberapa menejer, bahkan idol. Erin pun masuk ke ruang ganti I7 setelah mendapatkan ijin.
"Eririn kemana saja?" Tanya Tamaki.
"Maaf ada urusan memdadak. Acaranya sebentar lagi ya? Baiklah ayo." Sebelum mereka berangkat mereka melakukan tos seperti biasa.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
Ohayou minna, genki desu ka?
Amy bawa chap baru nih, semoga suka. Maaf kalau gaje dan typo.
Jaa ne~
Write: 22/12/2020
Publish: 23/12/2020
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top