🌟 1 🌟

Disebuah istana, tepatnya diruang kerja seseorang terdapat 5 orang berbeda. Mereka nampak sedang membahas sesuatu.

"Jadi, kau ingin liburan?" Tanya Tsuki.

"Ya, aku akan kembali kemari kalau keadaannya genting. Sementara aku pergi liburan, aku ingin Rei mengurusinya sementara waktu." Jelas Riku tenang.

"Lalu apa yang akan kau lakukan didunia manusia?" Tanya Sakura.

"Entahlah, tapi rencanaku aku ingin mengejutkan mereka." Jawab Riku.

"Apakah aku bisa ikut?" Tanya Yuuki. Riku mengangguk.

"Sekalian aku mau kenalin calon istriku." Muka Yuuki seketika memerah malu, Riku yang melihat itu tertawa kecil.

"Tapi Riku, semua orang sudah tahu siapa Nanase Riku apa kau tidak menggunakan nama samaran?" Riku tersenyum dan memandang jendela.

"Sudah, namaku kali ini adalah Erin. Hanya Erin, tanpa nama depan." Jawab Riku enteng.

"Souka. Baiklah kapan kau akan berangkat?" Tanya Rei.

"Lusa, aku harus mengurus identitasku dahulu. Rei, Aka akan tetap berada disini jadi kalau kau kesulitan kau bisa minta tolong ke Aka." Jelas Riku lalu ia membuka jendela.

"Yang pasti aku tidak akan bekerja menjadi idol, entah kenapa diriku ini trauma." Lanjut Riku lalu ia memanggil sesuatu. Tak berselang lama, seekor elang datang dan hinggap ditangan kiri Riku.

"Mido kau ikut denganku. Ada yang ingin aku beritahukan dan kalian bisa pergi." Riku melompat dari jendela dan mendarat dengan aman. Ia berjalan santai menuju ke suatu kawasan yang tidak terduga.

Hutan Kutukan...

Kabarnya hutan tersebut adalah tempat persinggahan hewan buas yang berukuran raksasa. Kenapa namanya adalah hutan kutukan? Karena bagi siapa saja yang memasuki dengan niat yang jahat akan dikutuk sesuai niatnya. Bagi yang nekat memasuki kawasan hutan, akan ada 3 kemungkinan.

Yang pertama, orang tersebut bisa keluar tetapi sesaat setelah keluar mereka hanya tinggal raga. Dengan kata lain mati.

Yang kedua, orang tersebut tidak bisa keluar tapi masih hidup. Tinggal menunggu para hewan menemukannya dan memakan mereka.

Yang terakhir, mereka bisa keluar dengan selamat tapi peluang itu hanya 0,00000001%, dengan kata lain mustahil.

Tetapi 17 tahun yang lalu, ada seorang anak kecil berumur 5 tahun yang masuk ke hutan tersebut dan setelah 5 hari berlalu, ia berhasil keluar tanpa ada luka. Lecet pun tidak, saat ditanya oleh pihak keluarga dia hanya menjawab 'Aku ingin bermain dengan Mido.'

Selama 2 tahun, berita tersebut menjadi perbincangan. Bagaimana tidak, seorang anak yang berumur 5 tahun masuk ke dalam hutan yang dipenuhi binatang buas yang ukurannya tidak bisa dibilang kecil dan keluar dengan selamat, bahkan tanpa luka atau pun lecet.

Oke kembali ke Riku...

Riku berjalan sembari mengobrol dengan elangnya, Mido.

"Mido, ku kira kau akan muncul dengan wujud aslimu." Kata Riku saat diperjalanan.

"Ya jelas gak lah. Rahasiamu bisa terbongkar nantinya, aku gak nyangka anak 17 tahun yang lalu bisa seperti ini." Kata Mido yang berada dilengan Riku.

"Ya, terakhir kita bertemu itu juga sudah lama. Ngomong ngomong, Pika kabarnya gimana?" Tanya Riku sembari mengingat kejadian 17 tahun yang lalu.

Flashback~

Seorang anak berumur 5 tahun kini sedang berjalan sendirian menuju sebuah tempat yang tidak terduga, Hutan Kutukan.

"Mido apa kabar ya? Aku gak sabar mau ketemu dengannya." Kata anak tersebut yang tak lain adalah Nanase Riku saat berumur 5 tahun. Ia terus berjalan sembari menggumamkan nada nada yang indah.

Setelah 15 menit berjalan ia sampai ditempat yang ia tuju. Aura saat ia berada diluar hutan sangat tidak bersahabat. Riku kecil pun masuk dengan santainya, tanpa ia sadari sang kakek melihatnya tapi tidak bisa menghentikannya.

Begitu ia masuk, aura yang awalnya tidak bersahabat berubah menjadi aura yang tenang dan sangat bersahabat.

Riku kecil pun sudah masuk ke dalam hutan tersebut dan disambut oleh seekor singa yang ukurannya sekitar 4 meter lebih. Riku kecil awalnya kaget akan kemunculan singa tersebut tapi lama kelamaan ia terbiasa.

"Hei, apa yang kau lakukan disini anak kecil?" Tanya singa tersebut dengan bahasa yang tidak bisa dimengerti sembarangan orang.

"Aku hanya ingin bertemu Mido. Apakah kau Asaa?" Singa yang dipanggil Asaa pun terkejut kalau Riku kecil memahami bahasa mereka.

"Ya, bagaimana bisa kau tahu namaku? Dan juga kau bisa mengerti bahasa kami?" Riku kecil mengangguk.

"Mido yang memberitahunya. Apa kau tahu dimana Mido?" Asaa pun mengantarkan Riku kecil ke tempat Mido. Setelah 2 jam berjalan, akhirnya mereka sampai ditempat biasa Mido bertengger.

"Mido!!!! Aku datang!!!" Teriak Riku kecil. Asaa pamit dan meninggalkan Riku kecil bersama Mido, si elang.

"Riku, aku tidak menyangka kalau kau bisa sampai disini dengan selamat." Kata Mido.

"Asaa membantuku. Ngomong ngomong, itu ukuran tubuh aslimu?" Tanya Riku penasaran.

"Ya, kemampuan hewan yang ada disini itu berbeda beda. Aku bisa mengubah suaraku agar bisa dimengerti manusia dan bisa mengubah ukuran tubuh sesuai keinginan." Jelas Mido lalu mereka bermain bersama.

Flashback end~

"Masa yang indah ya? Mido." Dan akhirnya mereka sampai dihutan terkutuk. Riku dan Mido pun masuk ke dalam hutan, seketika Mido mengubah dirinya menjadi ukuran aslinya.

"Riku, kau datang lagi?" Riku menoleh ke asal suara dan mendapati Asaa dan Pika.

"Asaa, Pika hisashiburi. Futari genki?" Tanya Riku dengan senyumannya.

"Kami baik, ternyata kau sudah menjadi raja ya? Heh...aku tidak menyangka kalau kau bisa sampai sejauh ini." Kata Asaa.

"Ya jelas lah, oh dan juga aku akan kembali ke dunia manusia untuk beberapa saat." Pika yang berada diatas pohon pun turun.// Fyi, Pika itu serigala ya./ Pika: kau memanggilku?/ Diem, balik ke naskah sono.

"He? Lalu kau tidak akan kemari lagi? Padahal aku cukup senang kalau kau ada disini.😔" Riku mendekat ke Pika dan memeluknya. Pika yang dipeluk pun terharu.

"Baiklah, aku pergi ya? Sampai ketemu lagi." Riku pun berlari keluar dari hutan dengan semangat. 3 hewan tersebut hanya bisa menatap Riku dari kejauhan.

"Jadi ingat 17 tahun yang lalu ya? Dulu Riku itu anak yang polos dan ceria, aku tidak menyangka kalau sifatnya akan bertahan hingga dia berusia 22 tahun." Kata Pika.

"Kau benar Pika, siapa pun yang menjadi pasangan hidupnya pasti dia orang yang beruntung." Lanjut Asaa. Mido hanya menatap punggung Riku dengan tatapan khawatir.

"Hei, kau kenapa Mido?" Tanya Asaa. Mido hanya menggeleng kecil.

"Aku hanya khawatir dengannya. Dia kali ini pergi bukan demi dunia immortal, tapi dunia manusia. Aku sedari tadi mengikuti Riku dan dia merencanakan sesuatu agar bisa mengakhiri sebuah organisasi gelap terkuat." Jelas Mido.

"Semoga dia selamat." Riku yang baru saja keluar dari hutan kutukan langsung melakukan teleportasi ke taman istana dan kemudian menelpon seseorang.

"..."
"Tidak hanya saja, apa kau punya informasi soal SBO?"
"..."
"Mereka mengicar para idol. Apa kau bisa bantu aku?"
"..."
"Hounto?! Baiklah, aku setuju lusa kita bertemu dicafe XxxX jamnya terserah."
"..."
"Baiklah. Jaa ne."

Riku mematikan panggilannya dan sesaat kemudian Rei datang bersama dengan Yuuki, kekasihnya.

"Riku-sama, apa kau yakin akan melawan mereka? Kita tidak berhak ikut campur." Kata Rei khawatir.

"Ri-kun, kau tahukan mereka itu organisasi gelap terkuat. Apa kau yakin? Aku tak ingin kau terbunuh." Kata Yuuki yang menahan tangisnya. Riku mendekat ke Yuuki dan menggenggam tangan Yuuki.

"Hei, apa kekasihku ini menginginkan diriku mati?" Ujar Riku lembut.

"Temtu saja tidak! Aku hanya khawatir saja kalau kejadian 4 tahun yang lalu terulang kembali. Aku tak ingin." Riku memeluk Yuuki dan membisikkan sesuatu.

"Tenang saja, aku tidak sendiri. Maaf membuatmu khawatir Yuu-chan." Bisik Riku lembut. Yuuki melepas pelukannya dan memandang Riku.

"Jangan buat kekasihmu khawatir lagi." Riku mengangguk lalu mereka menikmati waktu mereka. Rei?

Dia sedang menelpon seseorang, entah apa yang mereka bahas. Nampak wajah Rei sedang senang dan terkadang ia tertawa kecil. Riku dan Yuuki mereka kini sedang duduk dibangku taman menikmati pemandangan senja.

"Ri-kun, apa rencana kau selanjutnya? Apa kau tak ingin menemui teman temanmu? Pasti mereka rindu kamu." Kata Yuuki yang bersandar dibadan Riku dan Riku menyisir lembut rambut Yuuki.

"Ya, aku mungkin akan pergi ke konser mereka. Lalu mengejutkan saat setelah konser, kau mau ikut?" Yuuki mengangguk senang. Riku pun tersenyum manis.

Skip time~

Kini Riku dan Yuuki berada diperbatasan antara dunia manusia dengan immortal. Tak hanya mereka, Rei, Aka, Tsuki dan Sakura pun ada disana untuk mengantar mereka.

"Riku-kun, jangan pergi lama lama, lalu kamu jangan lupa istirahat, juga hati hati kamu bawa anak orang—"

"Iya nenek, kami akan baik baik saja. Percaya sama Riku oke?" Sela Riku menghentikan perkataan Sakura.

"Ou-sama, apa kau yakin Akdaa tetap disini?" Tanya Rei yang masih ragu dengan perkataan Riku.

"Daijobu, lagipula masih ada keluargaku dan teman temanku. Kekasihku juga tentunya." Yuuki yang merasa terpanggil pun memerah.

"Baiklah kami pergi dulu. Aku titip kerajaan ya Rei? Jaa ne minna." Riku dan Yuuki pun pergi ke dunia manusia. Saat setelah melewati perbatasan, mereka disambut Kuro.

"Kuro-san hisashiburi. Souka, Yuu-chan ini kepala pelayan mansionku namanya Kuro. Kuro-san ini kekasihku Mizuni Yuuki." Kata Riku dengan nada riang. Kuro menunduk dan kemudian membukakan pintu. Yuuki dan Riku masuk dan limosin pun berjalan.

"Kuro-san, apa kita bisa mampir ke dorm I7?" Tanya Riku di tengah perjalanan. Yuuki yang sedari tadi sibuk dengan bukunya pun mengalihkan pandangannya Riku.

"Katanya saat konser?" Tanya Yuuki, Riku menyodorkan ponselnya dan terlihat isi chatnya dengan Banri.

"Kebetulan para idol sedang berkumpul membahas sesuatu, lebih cepat lebih baik kan?" Yuuki mengangguk lalu ia menyodorkan sebuah buku novel.

"Ini buku yang kau minta 1 minggu yang lalu, karena itu buku lama jadi sedikit susah menemukannya." Riku mengambil buku dari tangan Yuuki dan memeluk Yuuki.

"Tak apa, aku akan hargai usahamu menemukan buku ini. Arigato ne Yuu-chan. Ureshii ne..." Ucap Riku lembut. Tak lama kemudian mereka akhirnya sampai di dorm I7. Kuro membukakan pintu.

"Yuu-chan kau tidak ikut?" Yuuki menggeleng pelan.

"Nikmati waktu kalian. Aku akan tunggu dimansion saja." Mau tak mau Riku menurutinya, sebelum pergi Riku mencium kening Yuuki dan kemudian ia pergi ke dorm sendirian.

'Sudah lama aku tidak kemari. Apa masih sama ya?' batin Riku lalu ia memencet bel dan tak butuh waktu lama pintu pun terbuka.

"Siap...a..."

"Iori, hisashiburi." Kata Riku riang. Iori masih tidak percaya bahwa orang yang ada di hadapannya ini adalah partner kesayangannya, juga orang yang paling dia rindukan.

"Nanase-san?! I..ini kau kan?" Riku mengangguk.

"Iori siapa tamunya?! Kenapa tidak kau...ajak...ma...suk........





Riku?!!!" Kata Mitsuki. Riku yang dipanggil hanya bisa tersenyum dan melambaikan tangannya. Idol lain pum penasaran apa yang terjadi pun menghampiri Izumi brother's yang termenung dipintu depan.

"Minna koniciwa." Sapa Riku saat melihat idol yang lain datang. Para idol terkejut akan kedatangan Riku yang tiba tiba, terutama Tenn.

"Hei kita masuk yuk. Masa mau bicara diluar? Ayo." Semua pun tersadar dari lamunannya masing masing dan kemudian mereka masuk ke dalam dorm.

Didalam dorm, suasananya sangatlah senang dan juga haru. Tenn saja kini masih memeluk Riku erat.

"Hora Tenn-nii, sudahlah kau sudah memelukku 15 menit. Aku mulai sesak tahu, kau terlalu erat." Tenn yang tidak tega pun melepaskan pelukannya.

"Kenapa kau tidak menghubungiku selama berbulan bulan? Okaa-san saja sampai khawatir kalau kau kenapa kenapa." Tanya Tenn.

"Gomen, aku harus pergi keluar negeri saat itu. Aku belum sempat menghubungi kalian, gomen ne Tenn-nii." Kata Riku lirih. Tenn menghela nafas lalu memeluk Riku singkat.

"Baiklah tak apa. Ngomong ngomong kenapa kau ke dunia manusia? Apa kau tidak tugas diistana?" Riku menggeleng pelan.

"Aku hanya ingin liburan, lagipula Rei bisa mengurus kerajaan sendiri." Bel dorm pun berbunyi lagi. Yamato pun berinisiatif membukakan pintu dan nampak Yuuki yang datang.

"Maaf ada yang bisa saya bantu?" Tanya Yamato.

"Saya mencari Riku." Yamato mempersilahkan Yuuki masuk dorm dan mengantarkan Yuuki kepada Riku yang sedang bersenda gurau dengan yang lain.

"Riku, ada yang mencarimu." Riku menolehkan kepalanya dan terkejut dengan kedatangan Yuuki.

"Yuu-chan?! Katanya mau tunggu dimansion?" Tanya Riku.

"Ponselmu ketinggalan, juga ada yang menghubungimu." Riku menerima ponselnya dan menyimpannya dikantung celana. Riku mendekat ke Yuuki.

"Dimana Kuro-san?" Tanya Riku.

"Dimansion, aku kemari sendiri. Lagipula jaraknypa dekat dengan mansion jad—" Yuuki menjeda perkataannya karena merasakan aura yang tidak mengenakkan dari Riku.

"Jangan.lakukan.lagi.oke?" Kata Riku penuh penekanan, Yuuki hanya bisa pasrah saat Riku sudah seperti ini. Para idol? Mereka ketakutan, Tenn saja bergidik ngeri saat melihat Riku.

"Baiklah, apa kau sudah mengabari yang lain? Aku tak ingin mendengar ceramahnya nenek lagi." Yuuki menyodorkan ponselnya yang kini sedang menerima panggilan. Saat melihat nama kontaknya, ia hanya bisa selamat dari ceramah mautnya Sakura.

"Ha...halo.."
"Kenapa kau belum menghubungiku? Riku."
"Maaf nek, ponselku ketinggalan dilimo tadi dan Yuu-chan ba..baru mengantarkannya. Go..gomen ne."
"Kau ini. Aku akan membayangkan kalau Yuuki-chan sudah menikah denganmu. Lalu kalian sekarang ada dimana?"
"Didorm I7, kenapa?"
"Sampaikan salamku ke Tenn-kun. Lalu kapan kau akan menikahi Yuuki-chan? Peran ratu juga penting Riku-kun." Riku dan Yuuki langsung memerah, sedangkan para idol terlihat bingung dan penasaran apa yang dimaksudkan oleh Sakura.// Fyi itu sebenarnya mode speakernya gak sengaja aktif. Jadi kedengeran deh.
"Nenek, Mizu-san belum mengizinkan. Lagipula masih terlalu muda nek. Udah dulu ya bye, i love you."

Riku langsung mematikan panggilannya dan pundung dipojok ruangan. Para idol penasaran dan bertanya kepada Yuuki.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Minna-san, Amy back nih. Akhirnya chap 1 kelar yey. Maaf kalau gaje dan banyak typonya...

Jaa ne~

Write: 12/12/2020
Publish: 14/12/2020

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top