Bab 13
Hari ini nggak double update ya, tapi tetep ramein biar aku makin semangat😝😝
SELAMAT MEMBACA!
••••
Menjelang siang, Natalia bertandang ke mansion Jacob. Tugas menjaga Dante ia serahkan kepada Negan terlebih dahulu. Cali pun ia titipkan di rumah gurunya sampai sore nanti karena ia tidak bisa menjemput gadis kecil itu sekarang.
Jacob belum menjenguk Dante sama sekali. Setelah membawa Dante ke rumah sakit, Natalia langsung menelepon Jacob untuk menjaga Cali yang sendirian di apartemen. Jacob lantas kembali ke mansion-nya setelah mengantar Cali ke sekolah.
“Bagaimana keadaannya, Nat?” tukas Jacob begitu duduk di hadapan Natalia.
Seorang pelayan hadir di antara mereka, membawakan makanan ringan dan minuman untuk Natalia dan Jacob.
“Dia masih belum sadar setelah melakukan operasi.”
Natalia tampak kuyu. Matanya membengkak dan menghitam di bagian kantung matanya karena ia belum tidur sama sekali. Ditambah lagi dengan tangisnya yang tidak kunjung berhenti sejak menemukan Dante terbaring dengan luka yang cukup parah sampai pria itu harus melakukan operasi.
Natalia hanya sempat mengganti piyamanya yang berlumuran darah pagi tadi. Itu pun karena Negan yang membawakan baju ganti untuknya.
“Tolong periksa ini. Apakah ini foto asli atau editan.” Natalia menyerahkan foto-foto yang Negan berikan padanya, yang katanya pria itu temukan di dalam mobil Dante.
Saat ini pikirannya bercabang ke mana-mana. Ia terus berdoa untuk keselamatan Dante, tetapi ia juga butuh kejelasan atas apa yang dilihatnya soal Daniel. Natalia pun menduga jika keberadaan Dante di basement apartemennya di pagi buta seperti itu untuk memberitahukan tentang foto-foto senonoh Daniel dengan asistennya.
Setidaknya, Natalia harus bersyukur karena Cali merengek minta dibelikan makanan kesukaannya di pagi-pagi buta seperti itu. Kalau tidak, mungkin tidak akan ada yang memberi pertolongan pertama pada Dante.
Beruntungnya lagi, saat Natalia hendak meminta pertolongan sambil menghubungi 911, Negan bersama rombongannya datang lantas segera melarikan Dante ke rumah sakit.
“Bisa kupastikan jika ini seratus persen asli,” jawab Jacob setelah mengamati foto tersebut. “Kalau kau masih tidak percaya, aku akan memberikannya kepada seorang ahli untuk melakukan pemeriksaan.”
Natalia menggeleng bersamaan dengan kepalanya yang bergerak menunduk.
“Maafkan aku, Jack. Maaf karena tidak mendengarkan ucapanmu.” Suara Natalia serak, tangisnya siap pecah.
“Hey, itu bukan salahmu.” Jacob langsung mengambil langkah untuk menenangkan Natalia. Duduk di samping wanita itu sambil memeluknya, mengusap punggungnya seperti seorang ayah pada anak perempuannya.
“Sejak awal kau sudah mengingatkanku.” Ucapan Natalia tersendat-sendat karena isakannya. “Seharusnya aku tidak menjadikan Daniel sebagai seseorang yang kugunakan untuk membuat Dante menjauhiku.”
“Tidak apa-apa. Semuanya belum terlambat untuk diperbaiki.”
Natalia baru empat bulan mengenal Daniel. Pria itu jatuh cinta padanya. Awalnya Natalia menolak, tetapi saat tahu bahwa Jacob mulai mencoba untuk mengekspos dirinya, mau tak mau Natalia menjalin kasih dengan Daniel.
Padahal, Jacob sudah memperingatinya untuk tidak menggunakan orang lain sebagai tameng. Jacob juga memperingatinya bahwa Daniel mungkin bukan orang yang baik walau selama ini pria itu selalu memperlakukannya dengan manis.
Tak menutup kemungkinan jika penyerangan Dante pagi tadi adalah hasil dari perbuatan Daniel. Kemarin Daniel sempat menemuinya dalam kondisi marah karena Dante dengan seenaknya merusak karirnya. Dan Natalia tak pernah tahu bila hal itu akan jadi semengerikan ini.
“Apa yang harus aku lakukan, Jack?” Natalia menarik dirinya dari pelukan Jacob, menatap pria itu dengan pandangan buram karena air mata yang belum berhenti mengalir.
“Cobalah untuk jujur pada Dante.”
“Tentang masa lalu itu?”
Jacob mengangguk. Sejujurnya ia juga tidak siap bila apa yang ia dan Natalia rahasiakan selama ini diungkapkan pada Dante. Jacob tak bisa menebak respons Dante sama sekali. Ia hanya berharap anaknya sudah benar-benar menjadi dewasa dan menerima masa lalu yang sudah lewat.
“Apa itu tidak akan membuka luka lamanya lagi?” Natalia mengusap bekas air matanya, mencoba menghentikan tangisnya walau sulit.
“Aku tidak tahu, Nat. Selama ini Dante hidup dengan bahagia. Dia sudah memaafkanku. Dan jika ada orang yang perlu disalahkan, itu adalah aku. Karena aku berselingkuh dengan Ibumu, hubunganmu dengan Dante jadi serumit ini.”
Natalia mengangguk. Setelah ini ia akan jujur pada Dante sekalipun pria itu berbalik membencinya. Yang Natalia inginkan saat ini hanyalah menghentikan perang antara Dante dan Daniel. Seperti yang Jacob katakan, masih belum terlambat untuk memperbaikinya.
••••
Sepulangnya Natalia dari kediaman Jacob, ia kembali ke rumah sakit untuk mengecek keadaan Dante. Nyatanya pria itu belum juga siuman.
Sembari menunggui Dante, Natalia mencoba untuk menghubungi Daniel. Sayangnya pria itu tak meresponsnya sama sekali. Padahal, ia ingin berbicara baik-baik dengannya, meminta pria itu untuk menghentikan dendamnya pada Dante sekaligus mengakhiri hubungan mereka.
Kalau bukan Natalia yang mencoba bernegosiasi dengan pihak Dante dan Daniel, mungkin penyerangan di antara keduanya tak akan berhenti begitu saja. Apalagi Natalia mencuri dengar jika salah satu sahabat Dante mulai mencoba untuk membalas perbuatan Daniel.
Beberapa jam kemudian, di saat Natalia tengah dalam perjalanan mengantar Cali ke mansion Jacob, ia akhirnya mendapat kabar baik. Dante dinyatakan siuman dengan kondisi yang tak lagi mengkhawatirkan. Natalia lantas memacu mobilnya untuk cepat-cepat sampai di rumah sakit, memastikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa pria itu memang baik-baik saja.
Di depan ruang inap Dante, Natalia menemukan Negan yang tengah berjaga.
“Apa aku boleh masuk?” tanyanya kemudian yang langsung mendapat persetujuan dari Negan. Pria itu bahkan sampai membukakan pintu untuknya.
Begitu tiba di dalam, hanya ada Dante yang tengah berbaring dengan mata terpejam. Ia tidak tahu apakah Dante sedang tidur atau tidak.
Pelan-pelan Natalia menggeret kursi untuk diletakkannya di sisi ranjang Dante sebelum didudukinya. Kedua tangannya terlipat di sisi ranjang. Sementara matanya menyorot wajah pucat Dante dengan sedih.
Satu tangan Dante yang baru saja disentuh oleh Natalia terasa begitu dingin. Dante hampir meregang nyawanya. Dan semua itu terjadi karenanya.
Natalia menempelkan tangan Dante di sisi wajahnya. Dengan suara serak akibat terlalu banyak menangis, ia berkata, “Aku tidak membencimu, Dante. Maafkan aku.”
Natalia sungguh menyesali perbuatannya kemarin malam. Ia begitu emosi karena Dante masih saja mengurusi hidupnya. Sejujurnya sikap Dante yang menghacurkan karir Daniel memang keterlaluan, tetapi Natalia tidak benar-benar membenci pria itu.
“Nat.”
Pupil Natalia membesar ketika telinganya mendengar suara Dante. Ditolehkannya kepalanya kepada pria itu, dan menemukan Dante yang sedang membuka matanya dengan senyum yang coba ia paksakan untuk hadir.
Seketika hati Natalia dipenuhi kelegaan saat menyaksikan secara langsung bahwa Dante baik-baik saja. Setetes air mata haru sempat jatuh, tetapi Natalia buru-buru menghapusnya dan tak membiarkan air matanya yang lain ikut keluar.
“Hey.” Natalia memberikan senyum termanisnya pada Dante dengan tangannya yang kini sudah bertengger di kepala pria itu dan mengusapnya dengan lembut. “Cepat sembuh,” ucapnya kemudian.
Natalia dapat melihat dengan jelas jika iris biru Dante bersinar terang, memancarkan kebahagiaan walau dirinya tengah terbaring sakit. Dan Natalia tahu jika hal itu karena perlakuan lembutnya pada Dante. Hal itulah yang Dante inginkan darinya selama ini.
“Kau benar-benar tidak membenciku kan, Nat?” tanya Dante sembari melayangkan tangannya yang lemah untuk menyentuh wajah Natalia. Memastikan bahwa wanita itu bukan sekadar bayangan semu dalam angannya.
Natalia menggeleng. “Tidak. Aku tidak akan pernah bisa membencimu.”
“Aku senang mendengarnya.” Dante mengelus pipi Natalia dengan lembut, matanya begitu teduh.
Air mata haru kembali turun memenuhi wajah Natalia. Dengan hati-hati ia memeluk Dante, membebaskan semua perasaan yang selama ini terperangkap di sudut hatinya.
••••
Udah mulai kebuka, tuh, rahasia yang selama ini disembunyikan Natalia. Gimana coba menurut kalian?😝😝
Btw, covernya mending yang lama atau yang sekarang? Aku niatnya pengen seragam gitu sama cerita Liam🤭
25 Juni, 2020
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top