Stage 18


Maaf, lama update

---

Inilah hari terakhir untuk mereka.

Seperti biasanya Wendy akan bangun pagi untuk menyiapkan sarapan, dimana sudah lama ia tidak melakukan hal itu sejak kedatangan Jennie dalam hidup mereka.

Selesai masak, Wendy pun masuk ke kamar nya Suga "bangun oppa!!" teriaknya tepat ditelinga Suga.

Tidak ada jawaban, terpaksa Wendy mengelitiknya.

Suga kegelian "hentikan!! Aw aw aw"

"Hahaha" Wendy malah mempercepat gelitikannya dan mulai tertawa.

Suga tidak tahan dan akhirnya menarik tangan Wendy dan menjatuhkannya tepat disamping kasurnya "biarkan aku tidur sebentar lagi"

Wendy mengedip-ngedipkan matanya selama berkali kali, tidak percaya kalau posisi wajah mereka sangat dekat saat ini.

Deg

"Lepaskan aku" teriak Wendy tersipu malu.

Wendy berusaha melepaskan tangan Suga dari tangannya, tapi namja yg sedang pura-pura tidur itu malah mempereratnya.

Tak kunjung bisa membangunkan suami eh? Maksudnya mantan suaminya yg suka tidur ini, Wendy-pun hanya bisa pasrah.

"Kamu ingin seperti ini sampai kapan? Sarapannya sudah siap lo, nanti dingin gak enak lagi"

Suga terpaksa bangun.

Ia segera membersihkan diri, lalu melaju ke dapur "apa rencanamu hari ini?" tanya Suga yg mulai menyantap semua masakan yg ada dimeja.

"Sangat banyak!!" jawab Wendy antusias mengeluarkan kertas berukuran panjang sampai menjulur kebawah.

Suga tidak bisa menutup mulutnya melihat jadwalnya yg super puanjang hari ini "apalah kamu gila? KITA AKAN KELELAHAN WEN!!"

Wendy hanya mengangkat kedua bahunya lalu tersenyum manis "karna itu makanlah yg banyak ya hehe"

-

-

-

Hal pertama yg mereka lakukan hari ini yaitu nonton.

Sampai di bioskop Suga-pun membeli tiket, popcorn dan dua gelas minuman bersoda.

Mereka masuk kedalam ruangan yg serba gelap gulita itu dan duduk dibarisan paling akhir.

Baru saja film diputar, suara -suara itu mulai bermunculan "AAAAAaaaaaa ... Uhhhh ... Aaaaahhhh..."

Mereka langsung menegang ditempat.
Wendy pun menyubit tangannya Suga "film apa ini??"

Suga mengangkat kedua bahunya dengan muka polos "maaf, aku hanya memilihnya secara acak"

"Aku tidak tau-"

"Aaaaaaahhhhhh.."

Mereka segera keluar dari ruangan tsb sebelum sesak nafas melihat pasangan pasangan hot yg sedang berada disekeliling mereka.

Ada yg bahkan tengah make out ditempat umum, anjir mata keduanya ternistakan.

Sesampainya diluar bioskop, Wendy langsung tertawa sekuatnya, membuat Suga heran "ada apa? Ketempel ya?"

"Ya enggaklah"
"Aku hanya merasa lucu"

"Ya sudah, ketempat lain yuk"

"Hayuk"

-

-

-

Suga mengandeng tangan Wendy dan mengajaknya berjalan-jalan disekitar sungai Han.

Disana mereka bertemu dengan seorang anak kecil yg sangat imut nan lucu.

Wendy pun mendatanginya bersama Suga "kkkkyyyeeeoopttaaa!!" membelai lembut pipi anak tsb.

Ibu dari anak tsb mengenali mereka "permisi, apakah kalian berdua idol? Ya kan? Hehe apakah aku boleh meminta tanda tangan kalian?"

"Ohya tentu saja"

"Gomawo"

"Putrimu manis sekali" puji Wendy kemudian.

"Kalian juga bisa memilikinya dan aku percaya anak kalian pasti akan sangat manis juga, hehe ... annyeong"

Wendy dan Suga terdiam mendengar hal itu.

ANAK?

APAKAH MASIH ADA HARAPAN UNTUK ITU

"Yuk!" sekarang gantian Wendy yg mengandeng tangan Suga dan membawanya berkeliling.

Karna tidak memakai masker atau penutup dalam bentuk apapun, Wendy dan Suga langsung dikenali oleh siapapun yg ada didekat mereka.

Seperti anak-anak SMA yg sedang berada dibelakang Suga ini.

Saat ini Suga sedang mengantri eskrim untuk Wendy.

"ccuih! Nappun namja! Bisa-bisanya ia berselingkuh dengan Jennie padahal sudah menikah dengan Wendy unnie. Kan kasian unnie nya" ucap meraka.

Karna jarak mereka lumayan dekat , tentu saja Suga dapat mendengarnya.

Hatinya sakit , tentu.

Tapi apa boleh buat , itulah resiko menjadi publik figur.

Tiba-tiba Suga merasakan kalau ada seseorang yg menutupi kedua telinganya "jangan dengarkan hal-hal yg tidak perlu , kita sudah berjanji untuk tidak mempedulikan semuanya hari ini bukan? hehe"

Wendy tersenyum, Suga juga ikut tersenyum.

,

Capek jalan seharian, kini Wendy dan Suga bersiap untuk pulang dan sebelumnya mereka mampir dulu untuk makan.

Keduanya beneran terlihat seperti sedang berkencan layaknya pasangan biasa, tidak memakai make up yg tebal dan hanya mengunakan pakaian yg polos.

Ketika keluar dari toko tsb, hujan pun tiba-tiba turun dengan derasnya.

Mereka terpaksa harus berteduh dahulu disuatu tempat "salahmu! disuruh naik taxi gak mau?" oceh Suga.

MANA KU TAU

TIBA TIBA HUJAN

Sebenarnya Wendy sengaja minta pulang jalan kaki saja bersama Suga , agar waktu bisa berjalan lebih lambat.

Jadi mereka tidak akan secepat ini sampai dirumah dan akhirnya berpisah.

Sudah hampir 30 menit mereka menunggu hujan reda, tapi hujan ini sepertinya sengaja ingin mengerjai mereka.

Bukannya mereda, malah makin deras.

"Khaja!!" Wendy tiba tiba keluar dari tempat teduhan mereka.

"YACH! MASIH HUJAN! NANTI KALAU SAKIT GIMANA?" teriak Suga.

Wendy hanya menoleh kearahnya sambil tersenyum, lalu menjulurkan tangannya seperti tanda ajakan 'come on baby'

Suga mengelengkan kepalanya.

LAMA LAMA AKU BISA GILA KARENAKA GADIS INI

Suga terpaksa mengejar Wendy yg sudah berada didepannya, melepaskan jaketnya untuk menutupi kepala mereka berdua "APAKAH KAMU SENANG SEKARANG? DASAR KEKANAKAN!" oceh Suga.

"YA, AKU MEMANG KEKANAKAN dan egois!" kata egois diucapkan dengan suara yg kecil.

"APA?" tanya Suga tidak bisa mendengarnya dengan jelas.

"AKU SEDANG MENJELEKKANMU, BODOH! HAHA" Wendy pun berlari dari Suga dan namja ini mengejarnya "yach! TUNGGU AKU!"

-

-

-

Sesampainya di apartemen, kedua orang tsb terlihat basah kuyub berlari masuk kedalam lift.

Didalam lift tsb mereka mulai ngosh-ngoshan, habis tadi larinya kencang banget.

Suga mengepas-ngepas bajunya yg sudah tembus pandang itu dan merasa sangat gugup bila Wendy melihat kearahnya, tapi yeoja ini malah dengan sengaja terus memandangi perutnya yg sedikit buncit itu dan mulai tertawa.

"Geserkan kepalamu!" Suga malu dan segera mendorong wajah Wendy kesisi lain.

Saat itulah ia sadar, baju yeoja ini juga telah tembus pandang.

Bajunya yg berwarna putih polos tanpa ditutupi oleh jacket itu memperjelas pakaian dalam warna pink yg sedang ia pakai.

Suga bukannya sengaja ingin melihatnya, hanya saja ia tidak dapat mengendalikan matanya sendiri.

(haha ini maksudnya apa coba??)

Wendy yg sedaritadi niat menjaili Suga itu belum menyadari hal tsb, sampai ketika ia tanpa sengaja mendapati mata Suga yg sedang melirik tepat kearah dua gundukannya itu.

Mata Wendy dan Suga pun bertemu, Suga langsung menoleh ketempat lain lalu mengaruk kepalanya linglung.

ADUH SIAL KETAHUAN

ADA APA DENGAN DIRIKU?!

Lift berhenti dan mereka pun masuk kedalam rumah, keduanya masih terlIhat gugup gara-gara kejadian tadi.

"Cepat mandi dan tukarlah pakaianmu, jangan sampai masuk angin" ucap Suga perhatian.

"Ne" jawab Wendy cepat lalu masuk kedalam kamar mandi.

Suga memasuki kamarnya sendiri dan mulai melepaskan pakaian basahnya dan menukarnya dengan yg kering.

Didalam pantulan kaca ia menatapi dirinya sendiri lalu menghela nafas panjang.

MEMALUKAN

KENAPA SAAT INI AKU SANGAT INGIN MEMILIKI SIX PAC NYA JIMIN

Hal yg sama juga terjadi pada Wendy yg sedaritadi melihat dirinya didepan kaca.

LIATNYA FOKUS BENER

KAYAK GAK PERNAH LIAT AJA

PADAHAL DIEMUT JUGA UDAH PERNAH 😋

-

-

-

Saat Wendy keluar dari kamar mandi, Suga juga kebetulan keluar dari kamarnya.

"Sudah selesai ku pakai" ucap Wendy cepat.

"Ne" balas Suga dengan anggukannya lalu ia pun masuk kedalam kamar mandi, sedangkan Wendy berjalan kekamarnya.

Setengah jam kemudian Wendy dapat mendengar suara pintu kamar mandi yg terbuka lalu disusuli oleh pintu kamarnya Suga, tapi setelah itu ia tidak mendengar apapun lagi diluar sana.

Waktu terus berjalan dan kini sudah pukul 11 malam.

Keduanya sama sama diam dan tidak menunjukkan reaksi apapun, tapi mereka sama sama tidak bisa tidur.

APAKAH

AKU DATANGI SAJA?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top