Stage 13

1 detik..

3 detik...

5detik...

7 detik...

dan

TENG

10 detik...

Wendy tidak juga bergeser dari tempatnya.

Suga tidak bisa menahannya lagi, dan akhirnya ia melepaskan tangan Wendy yg melingkar pada pinggangnya, lalu menoleh kearah yeoja ini dan mulai menciumnya seperti binatang buas yg kelaparan.

Suga mengendong Wendy ala bridal style dan menidurkannya di atas kasur. Menindihi tubuhnya lalu kembali menciuminya.

"Oppa, apakah kamu ingat? Beberapa hari lalu kita juga berada di posisi ini, tapi kenapa ... kamu tidak melakukannya hari itu?"

Suga mengingatnya, andaikan ia tidak menemukan foto Suho hari itu.

KENAPA KAMU MENGINGATKANKU!

APAKAH KAMU BERHARAP AKU MELEPASKANMU LAGI HARI INI?

MAAF ... TAPI AKU TIDAK BISA

"Apakah kamu masih menyukai Suho hyung?"

Wendy terkejut.

KENAPA IA BERTANYA SEPERTI ITU?

APAKAH IA ... TAU?

TAPI ITU DULU

Wendy merangkulkan kedua tangannya ketengkuk Suga "saat ini ... aku hanya mengiginkanmu oppa"

Suga tersenyum memperlihatkan gigi ratanya, manis sekali.

Namja ini lalu mengesampingkan poni Wendy yg agak berantakan menutupi wajah cantiknya.

Suga mencium kening Wendy pelan penuh tanda kasih sayang "apakah kamu siap sayang?"

Wendy mengangguk pelan membuat jantung Suga berdegub kencang.

WARNING ADA ADEGAN DEWASA!

AKU KASI TANDA "START" DAN "STOP" BUAT YG MAU LEWATIN














"START"












"aaahhh" Wendy mendesah pelan ketika Suga mulai mengesap leher jenjangnya.

Membuka kancing bajunya dan mulai meremas gundukannya yg masih berbalut kain itu.

"Aaahhh oppahh" Suga menyusupkan kedua jarinya kedalam celana dalam Wendy, membuat badannya mulai mengeliat tidak karuan.

Area bawahnya mulai basah, membuat tubuhnya semakin panas.

Suga membuka pakaiannya dan mengeluarkan sesuatu yg sudah sangat sesak dibawah sana.

"Apakah kamu siap sayang?" Tanyanya sekali lagi memastikan.

Wendy menganggukkan kepalanya, tapi kali ini ia langsung memeluk tubuh Suga erat.

Walaupun kata umma tidak sakit lagi bila sudah pernah melakukannya, tapi ntah kenapa Wendy punya feeling ia pasti akan merasakannya lagi.

Suga mulai memposisikan badannya dan akhirnya benda tumpul nan tajam itu menancap tepat kedalam tubuh Wendy.

Sakit, rasanya sakit buat Wendy.

"Appo?" Tanya Suga, Wendy memperkuat cengkramannya pada punggung namja ini.

Wendy menganguk enggan, sakit- tapi ia menyukainya. Menyukai persatuan antara diri mereka.

"Aku akan melakukannya dengan pelan"

Suga kembali menciumi setiap jengkal tubuh yeoja ini, mengenali setiap inci yg ada pada dirinya.

Mengoyangkan tubuhnya pelan sehingga tidak ada rasa sakit yg tumbuh pada diri Wendy, yg ada hanyalah nikmat, nafsu bercampur kasih sayang.

Meremas kedua gundukannya kuat, dan mengulumnya hingga menegang. Membuat yeoja ini merasakan apa artinya kenikmatan yg sesungguhnya.

Pelan pelan tapi pasti Suga mulai mempercepat gerakannya, membuat Wendy juga merasakan klimaks akan menghampirinya.

"Aaaahhhhhh oppa akuhh ahhhh"

"Aku jugahh aaahhhhh"
















"STOP"













"Nona Son Seungwan, apakah anda bersedia menikah dengan tuan Min Yoongi? Seumur hidup berada disisinya, sampai ajal memisahkan kalian?"

"Aku bersedia"

Wendy pun mulai mendekati Yoongi dan berbisik ditelinganya "aku mencintaimu"

-

-

-

"Aku mencintaimu"

Suga terbangun setelah mendapati Wendy tiba tiba mengucapkan sesuatu dari mulutnya.

Tidak begitu jelas, tapi Suga dapat mendengarnya.

Namja ini pun mendekati istrinya yg masih tertidur pulas di sampingnya itu dan mengecup bibirnya pelan "aku juga mencintaimu"

Suga memilih untuk mandi duluan sebelum istrinya bangun.

Di dalam kamar mandi, Suga baru sadar ada sesuatu yg aneh di alat kelaminnya.

DARAH?

APAKAH WENDY LAGI HALANGAN??

Disisi lain, tepatnya disaku celana Suga. Teleponnya terus bergetar, tapi ia tidak menyadarinya.

Beberapa panggilan mulai masuk, sampai telepon yg kini sudah dinyatakan lowbat itu akhirnya padam sendiri.

Sang penelepon pun terpaksa hanya bisa meninggalkan sebuah pesan dan berharap yg dihubungi segera membalasnya.

Bagaimana? Apakah kalian sudah bercerai oppa? Aku menunggu kepastianmu.

Aku sangat meindukanmu disini, karna itu aku minta izin untuk pulang ke-Korea selama 3 hari.

Aku berharap dapat bertemu denganmu sesegera mungkin.

Aku mencintaimu oppa

From : Jennie Kim

***

Paginya Wendy bangun , ia pun keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ke dapur.

Sesampainya di dapur ia sangat terkejut melihat makanan yg sudah tersusun rapi di atas meja dan Suga –namja ini sedang mengunakan celemeknya?

Suga yg masih mencuci piring itu menoleh kearah Wendy setelah mendengar suara kakinya "kamu sudah bangun sayang?" namja ini tersenyum manis, manis sekali.

Baru kali ini ada suasana pengantin baru di apartemen mereka "Nde" jawab Wendy tersipu malu.

DEDEK DIPANGGIL SAYANG

MELELEH MAZ

"Cucilah dulu mukamu, nanti baru kita makan bersama. Ada yg nempel tuh, hihi" ucapnya sambil mengelap air liur yg menempel pada pipi Wendy, yeoja ini pun malu dan langsung lari ke kamar mandi.

Selesai membersihkan apa yg perlu dibersihkan, Wendy pun kembali duduk di kursi yg sudah disiapkan oleh Suga.

Saat duduk- Wendy dapat merasakan kalau area bawahnya sedikit sakit ketika bersentuhan dengan kayu yg sedang ia duduki.

Mukanya jadi pucat "kamu kenapa?" tanya Suga.

Wajah Wendy terlihat sangat jelas sedang menahan sakit.

Wendy mengeleng pelan.

TIDAK MUNGKIN KU KATAKAN 'ITU' KU SAKIT

NANTI OPPA MERASA BERSALAH GIMANA?

PADAHALKAN DEDEK JUGA SUKA

:-P

"Gak papa kok!" jawabnya datar.

Suga pun ikut duduk di meja makan "ohya Wen, kamu ... sedang datang bulan ya?" tanyanya tiba tiba.

Wendy mengeleng lagi "tidak kok! Kenapa?"

"Tapi semalam ada bercak darah di- maksudku ... di kasurmu. Ku pikir kamu- aniya ... tidak kenapa-napa"

Wendy jadi heran mendengar ungkapannya.

APAAN SIH?

TENTU ADA DUNK!

AKU KAN MASIH PE-RA-WAN?

EH BENTAR!

KOK BISA?

BUKANKAH KAMI SUDAH MELAKUKANNYA MALAM ITU?

JANGAN JANGAN....

"Wen! apa yg sedang kamu pikirkan? Kok melamun?"

"huh? Oh ... memikirkanmu oppa, hehe"

Suga menekuk wajahnya kesal.

KETAUAN BOONGNYA

AKU KAN LAGI DIDEPANMU WEN!

JUJUR AJA KALAU LAGI MIKIRIN COWOK LAIN

HOSEOK KEK

KWANGSOO KEK

TAPI KAYAKNYA TIDAK MUNGKIN!

KALAU BEGITU ... SUHO HYUNG?

-

-

-

Selesai makan.

Wendy diteleponin sama membernya untuk segera merapat ke SM, terpaksa ia pun meninggalkan Suga yg harus membersihkan rumah sendirian.

Selesai mencuci piring lagi dan lagi , akhirnya Suga bisa rebahan juga.

Saat ia menghempaskan tubuhnya keatas sofa, Suga merasakan ada sesuatu yg keras sedang ditindihnya, tepatnya di belakang saku celananya.

Suga pun mengeluarkannya, ternyata itu teleponnya sendiri, lagi padam. Namja ini mengisinya kembali.

Ketika ia menghidupkannya lagi, ia baru sadar ada beberapa panggilan dan sebuah pesan baru dari Jennie.

Suga mencoba meneleponnya, sampai di deringan ketiga akhirnya ada yg menjawabnya juga.

Tapi yg terdengar bukanlah suara seorang yeoja, melainkan namja "siapa ini??" tanya Suga datar.

"Kalau kamu masih mempedulikan yeoja ini maka datanglah ke hotel W , aku akan menunggumu di kamar nomor 69 sekarang juga" tawa namja itu terdengar melengking.

Tanpa berlama-lama lagi Suga pun segera meluncur ke hotel W tsb.

-

-

-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top