#30

"Ryu, tidur sama papa aja ya?" (y/n) terus menerus membujuk Ryu untuk tidak tidur bersama karena bukan muhrim oeii!!

Seketika mata Ryu berkaca kaca menahan air matanya dan isakan nya "mama tidak sayang lagi sama Ryu?"

(y/n) frustasi sendiri, bagaimana mungkin dia bisa tidur satu ranjang dengan seorang laki laki?

Ok jika diibaratkan dengan Ryu mungkin masih tidak apa apa, tapi ini bersama dengan Levi

Apa kata tetangga oeii! Eh btw ini rumah besar bgt terus tanah tanah yang ada di sekitar rumah (y/n) hingga 50 mil dari sini jika penjahat mendengar nama ladusing...

STOPP!! salah lapak!!

"Eh iya maaf ㄟ(≧^≦)ㄏ" Harumi

Tanah tanah yang berada disekitar rumah (y/n) sangat luas jadi bisa dibilang bahwa tidak ada tetangga sama sekali di sebelah kanan atau kiri

"Iyaa iyaa mama minta maaf, tapi papa tidur di tempat lain gimana?" tanya (y/n) yang kini berusaha menenangkan Ryu

Ryu menggeleng "Ryu masih merindukan mama sama papa"

(y/n) menghela nafas kecil lalu melirik Levi "Levi, bisa kau bantu aku membujuknya?"

Levi mengedikkan bahunya acuh dan mulai berjalan kearah kasur dan menghempaskan ralat membaringkan tubuh nya di kasur tanpa memperdulikan (y/n) dan Ryu

"Papa juga setuju kalau tidur sama sama" ucap Ryu penuh dengan harapan kalau (y/n) mengiyakan permintaan nya tersebut

"Jika disini bisa memilih antara Yes or No mungkin aku memilih No. Tapi disini hanya ada Yes or Yes" batin (y/n) memijit pelipis nya

"Harumi! Udah dibilangin berapa kali! Jangan sampai salah lapak!"

"Eh iya maaf maaf :") efek jadi seorang Kpopers jadinya kebawa kesini lagu nya mbak mbak Twice :v" Harumi

Ok stop! Kembali ke cerita

(y/n) mengangkat tubuh Ryu lalu mulai berjalan ke kasur dan membaringkan Ryu di tengah tengah

Disusul oleh (y/n) yang juga membaringkan tubuh nya namun dalam posisi membelakangi Levi dan Ryu

Ryu menjadi gemas sendiri, kenapa orang tuanya seperti pengantin baru yang masih malu malu?

Dan pada dasar nya biar Harumi benarkan kata kata Ryu... Mereka belum nikah!!

Lalu Ryu berpura pura menangis "huaa!"

Seketika (y/n) dan Levi membalikkan badan nya bersamaan

"Ryu kenapa?" tanya (y/n) yang mulai panik karena Ryu yang tiba tiba menangis

"Mama sama papa tidak sayang lagi ya sama Ryu? Makanya tidur nya kaya gitu" isak Ryu

(y/n) melirik Levi begitu pula dengan Levi yang melirik (y/n)

"Maksudnya tidur kaya gitu gimana?" tanya Levi mengusap pelan pipi Ryu

"Mama sama papa kaya lagi bertengkar, Ryu pengen tidur sama sama karena Ryu ingin dipeluk!"

(y/n) menghela nafas kecil lalu memeluk Ryu begitu pula dengan Levi dan ketika sudah 2 jam akhirnya mereka berdua tertidur 'BERDUA'

Ryu sebenarnya tidak tidur sama sekali, dan ketika dirasa orang tuanya sudah tertidur nyenyak, dirinya perlahan lahan berdiri dan pergi dari kasur membiarkan (y/n) dan Levi tidur bersama

Namun sebelum Ryu pergi, Ryu mengecup singkat kening kedua orang tuanya lalu melangkah dengan berhati hati ke arah pintu lalu masuk ke dalam kamar sebelahnya

*************☆☆☆☆☆*************

(y/n) POV

Kenapa aku merasa susah sekali bergerak dan tubuhku serasa berat? Aku membuka perlahan mataku seraya melihat ke arah pinggangku dan ternyata sebuah tangan kekar(?) melingkar di pinggang ku?

Aku mengerjapkan mataku berkali kali dan ternyata memang benar itu adalah sebuah tangan

Dengan begitu aku langsung melihat kesamping dan ternyata Levi yang memeluk ku!

Aku langsung membelalakan mataku
Dan menggoyangkan lengan Levi "Levi!!"

"Hngnn" Levi semakin mengeratkan pelukan nya

"Levi bangun!" aku semakin menggoyangkan lengan Levi

"Apa?" tanya Levi yang sudah terbangun namun masih dalam mata yang tertutup

"Lepasin!"

"Apa yang dilepaskan?" tanya Levi lagi

"Coba itu matanya dibuka dulu baru dilihat"

Levi membuka matanya perlahan dan menatapku

"Ada apa?"

"Lepasin ini tangan!" aku menunjuk tangan Levi yang melingkar di pinggang ku

Levi melihat tapi malah lebih mengeratkan pelukan nya "diamlah, karena mu aku jadi terbangun"

Aku melotot ke arah Levi "levii! Lepaskan!"

"Diam, selama ada bocah itu kau menjadi tidak perduli padaku"

bocah itu? Maksudnya Ryu? Memang nya kenapa?

Tunggu sebentar... RYU DIMANAA?! Aku baru mengerti kejanggalan yang dari tadi mengusikku ketika terbangun tadi namun semuanya teralihkan karena Levi yang memelukku!

"Levi! Ryu dimanaa?!" ucapku panik menggoyangkan lengan Levi

"Mungkin dikamar sebelah" ucap Levi semakin mengeratkan pelukan nya

"Levi kita harus mencari Ryu! Ayoo cepat!"

"Tch diamlah bocah"

"Levi jika sesuatu terjadi pada Ryu bagaimana?" ucapku semakin panik

Levi menghela nafas kasar lalu melepaskan pelukan nya dan berdiri dari kasur

"Yasudah ayo"

Aku menangguk cepat lalu aku berdiri dari kasur dan pergi mencari Ryu bersama Levi di kamar sebelah

(y/n) POV End

3rd person POV

Ceklek~~

Pintu kamar sebelah dibuka Levi dengan perlahan dan masuk kedalam diikuti oleh (y/n) dibelakang

"Ryu?"

"Mama! Papa!" teriak Ryu lalu berlari menuju mereka berdua

(y/n) dan Levi saling bertukar pandang lalu menatap Ryu "Ryu, kenapa ketika di tempat tidur kau tidak ada?"

Ryu tau jika kedua orang tuanya pasti akan menanyakan hal tersebut jadi dirinya memiliki alasan

"Papa sama mama meluk Ryu sangat erat! Hingga Ryu tidak bisa bernafas jadi Ryu pergi ke kamar sebelah buat tidur nyenyak" dusta Ryu

(y/n) menghela nafas kecil "lain kali jangan seperti itu mengerti? Nanti papa sama mama khawatir"

Kenapa disini (y/n) memanggil dirinya dengan sebutan mama? Karena dirinya sudah jera jika tidak memanggil nya dengan sebutan mama pada Ryu karena Levi

Waktu itu....

Flashback

Ketika mereka berada di kamar sambil berbincang ringan

"Kau ingin bermain sesuatu?" tanya
(y/n) menatap Levi

"Jika itu tidak menyusahkan mungkin tidak apa apa"

"Baiklah! Permainan nya seperti ini... Kau boleh memberikan satu pertanyaan atau memberikan sebuah tantangan pada lawanmu. Jika kau memilih tantangan maka kau tidak bisa mundur lagi dan harus menjalankan tantangan tersebut, jika tidak ingin menjalankan tantangan tersebut maka kau bisa menghukum lawan mu, bagaimana?" jelas (y/n) menatap Levi

"Menarik, kita mainkan"

"Dimulai dari kau! Ehmm.. Aku ingin bertanya" ucap (y/n) menatap Levi

"Silahkan"

"Kenapa kau sampai repot repot mencariku?"

"Tidak tau"

"Ka-"

"Sekarang giliranku" sela Levi

(y/n) menggerutu kecil menatap Levi
Tapi dirinya hanya bisa pasrah

"Silahkan" ucap (y/n) malas

"Aku ingin menantangmu" ucap Levi dengan menyeringai

"Hee~~ menarik silahkan" balas (y/n) menerima tantangan tersebut

"Ini berlaku bagi kita berdua dan itu berlaku selamanya"

"Cepat katakan!" ucap (y/n) tak sabaran

"Kau harus memanggil dirimu sendiri dengan sebutan 'mama' pada Ryu dan tentu saja itu juga berlaku bagiku. Aku juga akan melakukan hal tersebut"

(y/n) membelalakan matanya lalu berteriak "apa?!"

"Tidak boleh mundur kau ingat?" ucap Levi menyeringai

"Jika aku menolak bagaimana?" tanya
(y/n) menatap Levi

"Jika kau menolak mungkin aku akan lebih memberikan tantangan yang lebih sulit"

"Welcome to yes or yes :)" batin (y/n) dengan senyuman terpaksa

"Jadi, kau memilih yang pertama atau kedua?"

"Aku pilih yang pertama!" ucap (y/n) cepat

Memanggil dirinya sendiri dengan sebutan 'mama' bukan masalah baginya karena itu lebih baik daripada pilihan kedua yang pasti lebih mengerikan dari ini

Flashback End

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top