#3
Levi membawa (y/n) ke Ruang kesehatan karena kaki (y/n) yang terkilir. Setelah sampai di ruang kesehatan, Levi langsung mendudukkan (y/n) di atas kasur.
"Mm... Tuan terima kasih," ucap (y/n) karena Levi merawat (y/n) dan sekarang kaki (y/n) sudah baik baik saja karena telah melakukan 'perawatan khusus' dari Levi.
"Lain kali hati hati," ucap Levi dingin.
"Tuan... Saya memiliki permintaan," ucap (y/n) berdiri dari duduknya.
"Katakan," ucap Levi singkat.
"Bawa saya sekarang menemui tuan Erwin Smith," ucap (y/n) serius.
"Kau... Kau tau darimana dia?" tanya Levi terkejut tapi segera merubah ekspresi nya menjadi datar kembali.
"Anda ingin tau?" tanya (y/n) balik dengan wajah yang terlihat tidak bersalah.
"Kami bahkan tidak pernah bertemu denganmu, tapi kenapa kau tahu kami semua?" tanya Levi tajam.
"Saya hanya ingin menemui tuan Erwin terlebih dahulu barulah saya akan memberi tahu Anda," jawab (y/n) dan berhasil membuat Levi semakin menatap (y/n) tajam.
"Yasudah, jika Anda tidak ingin mengantar saya menemui tuan Erwin, saya akan pergi sendiri," ucap (y/n) menuju pintu untuk keluar.
"Memang nya kau tau dimana ruangan nya?" tanya Levi tetap diam di tempatnya.
"Tentu saja saya tau, memangnya kenapa?" tanya (y/n) berbalik menatap levi sebelum memegang knop pintu.
"Tidak, aku juga mau kesana," ucap Levi lalu keluar dari ruangan.
(y/n) yang melihat kelakuan Levi hanya mengukir senyum kecil di bibirnya.
Lalu (y/n) segera menyusul Levi yang sudah jauh dari tempat (y/n) berdiri.
**************☆☆☆☆☆*************
Ruangan Erwin.
Tok tok tok~~
(y/n) dan Levi masuk keruangan Erwin dan ingin sekali (y/n) tertawa galak sekarang karena melihat alis cetar Erwin secara LANGSUNG.
Author nulis ini aja sambil ngakak ngakak sendiri 😂😂
Setelah itu Erwin langsung menatap siapa yang datang ke dalam ruangan nya. Erwin langsung mengerutkan dahinya melihat (y/n) yang berdiri disamping Levi seolah olah bertanya 'siapa'.
Dengan kepekaan yang (y/n) miliki, (y/n) langsung memperkenalkan dirinya di depan Erwin.
"Perkenalkan nama saya (Full Name) tapi anda bisa memanggil saya (y/n)," ucap (y/n) memperkenalkan dirinya dengan sopan.
"Aku menemukan nya pingsan bersandar di pohon ketika melakukan misi," ucap Levi datar.
"Begitu, lalu kenapa dia disini?" tanya Erwin melihat (y/n) penuh selidik.
"Tuan Erwin, ada yang ingin saya katakan," ucap (y/n) serius menatap Erwin.
"Silahkan," ucap Erwin mempersilakan (y/n).
Karena yang ingin dikatakan oleh (y/n) sangatlah privasi, (y/n) hanya diam menatap Erwin seperti memberi kode dan Erwin langsung paham.
"Levi, kembalilah ke kamarmu terlebih dahulu. Kau pasti lelah karena perjalanan yang panjang," ucap Erwin menatap Levi.
"Tapi--" ucap Levi menatap (y/n).
"Kau bisa melaporkan nya besok dan untuk (y/n) ada yang ingin kukatakan padanya," sela Erwin sebelum Levi mengatakan sesuatu yang tidak ingin membuatnya keluar dan langsung Levi balas dengan tatapan tajam lalu setelah itu langsung Levi keluar dari ruangan tersebut.
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Erwin menatap (y/n).
"Pftt!! Hahahaha!!!" (y/n) tertawa setelah Levi keluar.
"Apa anda liat wajah tuan Levi tadi?" tanya (y/n) menyeka air matanya.
"Ehmm... Baiklah, acara tertawa nya kita tunda dulu. Sekarang tuan Erwin ada yang ingin saya katakan," ucap (y/n) serius.
"Silakan," ucap Erwin mempersilakan
(y/n) untuk mengatakan apa yang ingin (y/n) katakan.
"Saya bukan berasal dari dunia ini," ucap (y/n) menatap Erwin serius.
"Apa maksudmu?" tanya Erwin tak mengerti apa yang dikatakan (y/n).
"Saya akan menjelaskan nya dari awal hingga saya berakhir disini," ucap (y/n) dan hanya dijawab oleh Erwin dengan tatapan serius.
Lalu (y/n) menjelaskan semuanya dari awal sampai akhir dan membuat Erwin terkejut tak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Jadi intinya, kau bukan dari dunia ini dan tau semua tentang kami?" tanya Erwin lagi.
"Iyaa, saya tau semuanya. Lalu, ada satu hal lagi yang ingin saya katakan pada Anda," jawab (y/n).
"Tentang apa?" tanya Erwin.
"Tentang Ayah Anda," jawab (y/n) mantap.
"Jelaskan," ucap Erwin penasaran.
"Sebenarnya ini tidak ada hubungannya dengan ayah anda melainkan buku tentang dunia luar yang ayah anda tulis," ucap (y/n).
Lalu (y/n) menjelaskan lagi tentang apa saja yang ingin disampaikan oleh
(y/n) pada Erwin tak terlewat satupun karena sangat detail.
(y/n) sangat terang terangan pada Erwin karena (y/n) tahu kalau Erwin bisa dipercaya.
"Jadi maksudmu buku yang ditulis oleh ayahku tidak benar benar dihancurkan?" tanya Erwin memastikan.
"Benar, ayah Anda berhasil mengoceh para polisi militer setempat dan pemerintah," jawab (y/n).
"Tuan, saya memiliki suatu pendapat apakah saya bisa mengatakan nya?" tanya (y/n) serius.
"Tentu, katakan saja," jawab Erwin tak kalah serius.
"Saya ingin, kita berdua pergi ke rumah tuan dan mengambil buku tersebut malam ini juga," ucap (y/n) menatap Erwin tidak berkedip.
"Kenapa harus malam ini?" tanya Erwin berjalan ke arah jendela menatap langit yang mulai menggelap.
"Saya tidak ingin ada sebuah resiko jika para polisi militer mengambil buku tersebut," jawab (y/n).
"Apakah mereka para polisi militer tidak menyadari hal tersebut?" tanya Erwin.
"20% kemungkinan bahwa mereka akan menyadari hal tersebut, cepat atau lambat mereka semua pasti sadar akan hal itu," jawab (y/n) lagi.
"Baiklah, kita pergi sekarang," ucap Erwin karena telah yakin dengan pilihannya.
"Tentu," kata (y/n) mantap.
*************☆☆☆☆☆*************
(y/n) dan Erwin pergi dari ruangan Erwin dan berjalan menuju ruang makan karena ingin menemui Hanji dan yang lain.
Ketika (y/n) dan Erwin masuk ke ruang makan, semua orang yang ada di dalam ruangan menatap (y/n) seperti bertanya tanya 'wahh siapa gadis ituu cantik sekali' dan 'lihatlah warna rambutnya! Seputih salju atau cahaya bulan!" kira kira seperti itu.
"Hanji, aku akan pergi malam ini," ucap Erwin ketika sampai di meja yang Hanji tempati dkk.
"Kau akan pergi? Kemana?" tanya Hanji.
"Aku memiliki suatu urusan bersama
(y/n)," jawab Erwin.
"(y/n)? Siapa?" tanya Hanji lagi bingung
"Ah, perkenalkan nama saya (Full Name) anda bisa memanggil saya (y/n)," jawab (y/n).
"Kau bukannya yang bersama Shorty siang tadi?!" tanya Hanji terkejut.
"Benar," jawab (y/n).
"Hei hei~~ apa hubunganmu dengan shorty?" goda Hanji.
Takk!!
Levi meletakkan cangkir teh nya dengan keras sehingga membuat ruangan yang tadi ramai menjadi sunyi.
"Ehmm." (y/n) berdeham untuk memecahkan keheningan yang canggung ini.
"Tuan, kita pergi sekarang sebelum semuanya terlambat," ucap (y/n) lagi dan hanya di angguki oleh Erwin.
"Kau mau kemana?" tanya Levi seakan akan tak mendengar pembicaraan mereka tadi.
"Aku dan (y/n) akan pergi keluar,"jawab Erwin.
"Aku ikut," ucap Levi lagi.
"Tidak," sahut Erwin tak memperbolehkan Levi ikut.
"Kenapa aku tak bisa ikut?" tanya Levi datar.
"Apa alasanmu untuk ikut?" tanya Erwin tak menjawab pertanyaan Levi.
"Tentang itu--" ucapan Levi terpotong
"Tuan, tidak ada waktu bertengkar sekarang, jika tuan Levi ikut juga tidak masalah," sela (y/n) karena situasi sekarang sangat memanas.
Erwin membuang nafas kasar dan memperbolehkan Levi ikut.
"Yasudah, kita langsung pergi," ucap Erwin dan hanya dijawab anggukan oleh (y/n).
TBC
Maaf ya klo ceritanya keputar putar ><
Terus juga maaf klo ceritanya gaje ><
Sekali lagi Gomen minna>//<
Revisi : Senin, 29 Juli 2019.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top