#29

"Baiklah kalau begitu Ryu mau tidur?" tanya (y/n) yang kini beralih menatap Ryu

"Ryu masih belum ngantuk, Ryu mau main sama papa dan mama" ucap Ryu yang sudah selesai dengan makan nya

(y/n) menatap Levi, seakan menunggu sebuah jawaban darinya

"Ryu" panggil Levi

Ryu menoleh menatap Levi dengan wajah polos menunggu ucapan Levi selanjutnya

"Ryu ingin main apa?"

Mata Ryu langsung berbinar binar "banyak yang ingin Ryu mainkan!"

"Kalau begitu kita main"

"Bagaimana kalau kita main nya di ruang keluarga saja?" tanya (y/n) menatap Ryu

Ryu menggeleng "kita main di kamar aja, biar nanti kalau Ryu ngantuk bisa langsung tidur"

"Yasudah ayo" (y/n) menurunkan Ryu dari kursi yang cukup lumayan tinggi bagi Ryu dan memegang tangan kecil Ryu

Levi berdiri dari duduk nya dan berjalan ke arah mereka berdua. Lalu mereka bertiga pun pergi ke kamar yang disiapkan untuk Ryu

*************☆☆☆☆☆*************

"Ryu suka kamar yang ini? Yakin?" tanya (y/n) menatap Ryu keheranan

Ryu menangguk cepat "Ryu suka!"

"Yasudah, kalau begitu Ryu mau main apa?"

"Ryu mau main.... " Ryu meletakkan jari nya di dagu nya persis seperti (y/n) ketika berpikir

"Ryu bingung mau main apa hehehe" tawa Ryu sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal

"Kalau begitu Ryu tidur aja gimana?"

"Ryu belum mengantuk mama!" Ryu menggembungkan pipinya

(y/n) yang melihat itu jadi gemas sendiri dan (y/n) berjongkok mensejajarkan dirinya dengan Ryu

"Ini pipinya bikin gemes kan jadinya"
(y/n) mencubit pelan pipi Ryu dengan ekspresi tersenyum

"Ihh!! Mama sakit! Lepasin Ryuu!! Huaa papaa selamatkan Ryuu!!" teriak Ryu lalu berlari ke arah Levi dan Levi langsung menggendong Ryu

(y/n) terkekeh dengan reaksi Ryu sungguh dirinya sangat terhibur sekarang karena hadirnya Ryu disini

"Ryu benar benar belum mengantuk?" tanya Levi lembut menatap Ryu

Ryu menggembungkan pipinya lagi "ihh! Berapa kali Ryu bilang? Ryu belum mengantuk!"

"Terus Ryu mau apa?" tanya (y/n) yang kini sudah didepan Levi dan mengusap pelan kepala Ryu

"Ryu ingin main tapi tidak tau mau main apa"

(y/n) berpikir keras lalu dirinya mendapatkan ide "Ryu mau main game gampar nyamuk?"

"Game gampar nyamuk?" ucap Ryu bingung

(y/n) tertawa jahil melihat Ryu yang nampak kebingungan

"Iyaa, sini coba Ryu sama mama" tanpa (y/n) sadari, (y/n) menyebut mama pada dirinya sendiri

Ryu beralih gendongan dari Levi ke (y/n) dan langsung saja (y/n) berjalan ke arah kasur dan duduk disana

Sedangkan Levi hanya diam dan mengikuti kemana (y/n) dan Ryu berjalan ke arah kasur dan ikut duduk disana

"Tapi Ryu janji sehabis main game gampar nyamuk, Ryu tidur mengerti?"

"Siap!" ucap Ryu hormat ala tentara

(y/n) terkekeh lalu mengambil handphone miliknya yang berada di saku celana dan langsung menyalakan handphone lalu membuka aplikasi gampar nyamuk

"Nih, coba Ryu pencet pencet ke arah nyamuk nya seperti ini" (y/n) mencontohkan pada Ryu untuk memencet nyamuk nyamuk yang berada di layar handphone milik (y/n)

Lalu (y/n) menyerahkan handphone nya pada Ryu karena (y/n) merasa Ryu sudah paham dengan penjelasan nya tadi

(y/n) melirik Levi "kau ingin teh hitam?"

Levi menoleh "hn"

(y/n) bangkit dari kasur dan menuju dapur lalu membuat teh hitam lalu membawa nya ke kamar dengan nampan berisi satu cangkir teh dan satu teko

Setelah itu (y/n) meletakkan nampan tersebut di atas meja "Levi! Teh nya sudah jadi! Ayo kesini"

Levi lalu beranjak dari kasur ke kursi dan duduk disana. (y/n) menyeduh kan teh untuk Levi dan menuang nya ke cangkir teh untuk Levi


"Cangkir nya hanya satu? Lalu untukmu?" tanya Levi menyesap secangkir teh hitam yang di tuangkan oleh (y/n) tadi

(y/n) tersenyum lalu menggeleng "aku tidak ingin apa apa sekarang"

"Mama! Kenapa nyamuk nya banyak terus susah dibunuh?" tanya Ryu berlari menuju (y/n) yang duduk bersama Levi

(y/n) menoleh lalu tersenyum "itu karena semakin naik tingkatan nya kesusahan nya juga bertambah"

Ryu menangguk mengerti lalu (y/n) mengangkat Ryu dan mendudukan nya di pangkuan nya

"Sini mama ajarkan" lagi lagi dirinya tidak sadar kalau dirinya memanggil dengan sebutan 'mama'

Sekarang emm kalau dilihat mereka seperti keluarga yang harmonis dengan seorang malaikat kecil yang lebih mendekatkan mereka berdua

"(y/n)" panggil Levi

(y/n) mengalihkan pandangannya dari handphone ke arah Levi dan membiarkan Ryu memainkan game gampar nyamuk

"Apa?"

"Maafkan aku"

"M.. Memangnya kau ada salah?"

"Tidak.. Hanya saja--" ucap Levi lalu langsung disela oleh (y/n)

"Sudahlah Levi, memangnya kau memiliki salah jadi meminta maaf padaku?" tanya (y/n) terkekeh kecil

"Maaf tapi... Aku akan menikah"

Jedar!!!!!

Semesta alam... Aku yakin sekarang Levi sedang melantur, aku yakin ini semua adalah kesalahan ku yang kulakukan... Apakah dia akan menikah dengan Petra? Aku tidak tahu tapi yang pasti jika dia benar benar akan menikah dengan Petra maka dirinya benar benar melakukan kesalahan yang fatal karena menyelamatkan Petra

"Hei (y/n)!" Levi menepuk pundak (y/n)

(y/n) menoleh dengan terkejut "H.. Ha?"

"Dari tadi aku memanggilmu, dan kau malah melamun" ketus Levi

"K.. Kau memanggilku? K.. Kau benar benar akan menikah?"

"Ha? Bicara apa kau. Sejak kapan aku berbicara ingin menikah?" tanya Levi mengernyitkan wajah nya

"Oh ternyata cuma halusinasi ku saja, hampir saja aku dibuat gila oleh nya jika dia benar benar akan menikah" batin (y/n) lega

"Ada apa dengan mu?" tanya Levi mengangkat satu alis nya

"E. Eh, ti.. Tidak! Hehehe"

"Kau tadi memanggil ku kenapa?" tanya (y/n) Buru buru mengalihkan pembicaraan

"Besok kita mau kemana?"

(y/n) berpikir dan melirik Ryu yang asik dengan handphone milik nya
"Ryu besok mau jalan jalan?"

Ryu menghentikan aktivitas bermain game nya dan menoleh ke arah (y/n) dan mengangguk antusias

"Kalau begitu Ryu besok mau kemana?"

"Kemanapun asalkan Ryu bisa jalan jalan sama mama papa" ucap Ryu tersenyum manis

(y/n) menangkup pipi Ryu "Ryu beneran tidak ada yang ingin dikunjungi?"

Ryu menggeleng lalu kembali memainkan handphone milik (y/n) dengan game gampar nyamuk

"Terserah sajalah, yang penting besok Ryu bahagia" ucap (y/n) tertawa kecil

"Hn" Levi kembali menyesap teh hitam nya

"Ryu! Sekarang tidur" (y/n) mengambil handphone miliknya dan mematikan daya nya lalu menyimpan nya di saku celana

"Ryu tidur tapi ada syarat nya"

"Apa?" tanya (y/n)

"Ryu ingin tidur sama papa mama" jawab Ryu antusias

(y/n) diam mencerna perkataan yang barusan Ryu katakan

"Tidur? Papa sama mama?" gumam
(y/n) berpikir keras

"Maksudnya dia ingin tidur bersama kita" ucap Levi datar

15%
30%
45%
60%
75%
90%
100%

"A.. Apa?!" ucap (y/n) sedikit nyaring karena sudah mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Ryu dan Levi

"Tch"

"Ryu tidur sendiri ya? Ryu kan sudah besar" ucap (y/n) berusaha membujuk Ryu

Ryu menggeleng cemberut "tapikan Ryu ingin tidur sama papa mama"

"Help me please:')" batin (y/n)

Apakah (y/n) akan mengiyakan permintaan Ryu dan tidur bersama atau menolak nya?

Entah lah Harumi saja bingung apakah akan mengiyakan nya atau menolak

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top