#20

Kantor Erwin

Tok tok tok~~

"Masuk"

(y/n) memutar knop pintu dan masuk karena telah dipersilakan untuk masuk

"Ada apa kau ke sini?" tanya Erwin yang masih Setia dengan pena yang berada di tangan kanan miliknya dan kertas yang bertumpuk tumpuk

"Suasana hatiku sekarang sedang buruk, mau ku bantu untuk mengerjakan kertas kertas itu?" tanya
(y/n) seraya menunjuk kertas dokumen yang bertumpuk

(y/n) sudah menanggap Erwin sendiri seperti kakak, dan Erwin nya juga tidak masalah. Selama itu tidak mengganggu bagi Erwin

"Tentu, tapi kau memiliki masalah?" tanya Erwin

"Lebih tepatnya ada sesuatu yang membuat suasana hatiku jadi buruk" jawab (y/n) sambil mendekati meja kerja Erwin

mengambil pena dan satu tumpukan kertas lalu diletakkan nya semua itu di meja tamu dan langsung saja (y/n) mengerjakan kertas tersebut

Tak sadar karena sudah larut malam, jam sekarang menunjukkan pukul 11.25 PM

(y/n) tak berkutik sedikitpun dari tempatnya dan masih mengerjakan kertas dokumen

"Kau tidak ingin kembali ke kamar mu?" tanya Erwin memecah keheningan

"Nanti saja" jawab (y/n) masih fokus mengerjakan

Tok tok tok~~

Ada seseorang yang mengetuk pintu dari luar, Erwin dan (y/n) saling memandang dengan keanehan

Pasal nya, sekarang sudah tengah malam dan pastinya semuanya sudah tidur, lalu siapa yang mengetuk pintu tersebut?

"Masuk" ucap Erwin

Kriett~~

Pintu terbuka dan menampilkan seorang laki laki dengan rambut undercut miliknya

"Ada apa?" tanya Erwin ketika Levi sudah masuk ke kantor miliknya

Levi tak menjawab, malah menatap
(y/n) yang masih fokus mengerjakan kertas dokumen yang tinggal sedikit

Bahkan kehadiran Levi saja diabaikan oleh nya

"Kenapa dia disini?" tanya Levi menujuk (y/n)

(y/n) tetap diam dan fokus mengerjakan dokumen yang sebentar lagi selesai

"Dia ingin mengerjakan dokumen dokumen itu, karena itulah dia disini" jawab Erwin

"Lalu, ada perlu apa kau kesini?" tanya Erwin

Levi hanya diam dan melirik (y/n) yang masih tak berkutik dari tempatnya sekarang

Seakan mengerti, Erwin hanya diam dan mengerjakan kertas dokumen yang tertunda akibat berbicara dengan Levi

"Akhirnya selesai" (y/n) menghela nafas kecil

"Danchou ini mau kuletakkan dimana?" tanya (y/n) menatap Erwin

"Biarkan saja disana, sekarang kau pergilah ke kamarmu karena seseorang dari tadi menunggumu" ucap Erwin

(y/n) mengernyit tanda tak mengerti "seseorang menungguku? Siapa?"

Levi melipat kedua tangan nya di dada dan menatap (y/n) dengan tatapan tajam nya

"Dia" jawab Erwin menunjuk Levi dengan pena miliknya

(y/n) mengikuti arah pena milik Erwin dan melihat Levi yang melipat kedua tangan nya di dada dan memberi tatapan tajam pada (y/n)

"Ada apa?" tanya (y/n) bingung

"Ikut aku" Levi menarik tangan (y/n) dan membawa (y/n) pergi keluar tanpa memberi salam pada Erwin

"Hei Levi, ada apa?" tanya (y/n) lagi

Namun Levi seakan tak mendengar pertanyaan (y/n) dan malah tak menjawab nya

"Usai sudah semuanya, kenapa lagi dia coba?" batin (y/n) pasrah

Levi menarik (y/n) menuju ke kamar, dan ketika sudah sampai Levi langsung mengunci pintu tersebut dan menyudutkan (y/n) di dinding

Kedua tangan Levi menahan sisi kanan dan sisi kiri (y/n) seperti sebelumnya, Levi memberi tatapan tajam pada (y/n)

(y/n) yang tak mengerti kenapa Levi bersikap seperti ini malah memasang wajah penuh kebingungan

(y/n) mengerutkan dahinya sembari menatap Levi "ada apa?"

"Kenapa kau sangat lama ketika berada di ruangan Erwin?" tanya Levi dengan wajah ingin membunuh

(y/n) yang menatap Levi hanya bergidik ngeri "aku? Bukan nya tadi Erwin- Danchou sudah memberi tau?"

"Aku tidak perduli, kau membuatku setengah mati ketakutan jika kau pergi lagi" Levi menundukkan kepala nya dan menenggelamkan kepala nya di leher milik (y/n)

"S... Situasi macam apa ini?" batin (y/n)
Dengan memasang raut wajah bingung

Levi bisa mencium aroma bunga mawar yang harum dari tubuh milik
(y/n)

"L.. Levi apa yang kau lakukan?" tanya (y/n) gugup bahkan suara detak jantung nya saja sudah tak karuan

"Kau membuatku takut" ucap Levi yang masih menenggelamkan kepalanya di leher milik (y/n)

"Huaa ibuu tolong anakmu iniii, bisa bisa anakmu ini tidak bisa pulang"
(y/n) menahan semua perkataan nya dan berbicara dalam diam

"Bukankah aku sudah berjanji tadi? Aku tidak akan meninggalkan mu sendirian" (y/n) memeluk Levi dan Levi membalas pelukan (y/n)

"Hn" ucap Levi singkat

Lalu mereka berdua mungkin sedikit bercerita tentang kehidupan masing masing hingga mereka mengantuk dan tidur

*************☆☆☆☆☆*************

04.50 AM

Seperti biasa, (y/n) bangun dan memulai rutinitas nya
(y/n) masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan diri

Setelah selang beberapa menit, (y/n) keluar dari kamar mandi dan sudah lengkap dengan seragam miliknya

Hari ini adalah hari terakhir ujian, karena itulah (y/n) mungkin 'agak' bersemangat

(y/n) menyisir rambutnya dan seperti biasa dengan gaya rambutnya yang dikepang sedikit

(y/n) membangun kan Levi dengan menggoyangkan sedikit lengan nya
"Levi"

Levi bangun dan duduk di tepi kasur sembari menatap (y/n) yang sudah berpakaian rapi

Tanpa berbicara sepatah katapun, Levi masuk kedalam kamar mandi dan terdengar suara air yang menandakan Levi sedang mandi

(y/n) menunggu Levi mandi, karena mungkin sedikit bosan. Akhirnya (y/n) mengambil gitar miliknya

Tidak bermaksud untuk memainkan nya melainkan membersihkan nya

Kriet~~

Pintu kamar mandi terbuka menampakkan Levi yang sudah lengkap dengan seragam miliknya
Namun masih dengan rambut yang basah

(y/n) menoleh ke arah pintu tersebut dan mulai menatap Levi

"Levi, mau kubantu mengeringkan rambutmu?"

"Tentu" jawab Levi singkat lalu duduk disalah satu kursi

Langsung saja (y/n) mengambil sebuah handuk kecil bersih dan mulai mengusap rambut Levi dengan handuk tersebut secara lembut ingat itu LEMBUT

Dirasa sudah cukup kering, (y/n) menyisir rambut Levi dengan gaya khas Levi sehari hari

"Sudah?" tanya Levi

"Sudah" jawab (y/n) tersenyum manis

"Kalau begitu, kita pergi ke ruang makan" ucap Levi berdiri dan melangkah menuju pintu, diikuti oleh
(y/n)

*************☆☆☆☆☆*************

(y/n) dan Levi mengambil jatah makan mereka dan duduk di kursi yang kosong

"Jika aku mengatakan ini pada Junichi, pasti dia bilang jika aku hanya menghayal terlalu tinggi" (y/n) sedikit tertawa kecil membayangkan wajah Junichi jika dirinya mengatakan hal tersebut

P.S : keluarga (y/n) mempunyai sebuah siluman rubah yang turun menurun dari nenek moyang (y/n). Dan (y/n) memiliki siluman rubah miliknya bernama Junichi

Levi semakin curgia pada (y/n), tidak mungkin bukan hewan memiliki ekspresi dan bisa mengatakan 'menghayal terlalu tinggi'

Terlebih pada peliharaan (y/n), tidak mungkin jika pelihara nya bisa berbicara. Kira kira seperti itulah pikiran Levi sekarang

(y/n) dan Levi telah menghabiskan makanan nya tanpa mereka sadari karena terlalu larut dalam pikiran masing masing

Menyadari jika makanan nya sudah habis, (y/n) langsung meletakkan sendok nya di piring miliknya

"Levi, aku pergi dulu karena hari ini adalah ujian terakhir dan penentu apakah aku bisa lulus atau tidak" ucap (y/n)

"Ya, pergilah" balas Levi seakan tak perduli dan tetap datar seperti biasanya

(y/n) hanya mendengus kecil dan meninggalkan Levi sendirian di meja

TBC

Emm jadi gini, sebenernya malam tadi mau update tapi ketiduran 😅
Baru sadar pagi ini jadi yaudh terpaksa kemarin gk update 😅😅

Maaf semuanya :') Harumi Khilaf malam tadi :' niatnya begadang malah ketiduran :v

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top