#17

3rd Person POV

"Levi aku mandi dulu" ucap (y/n) lalu berjalan ke arah kamar mandi

Sedangkan Levi hanya memandang punggung kecil (y/n) yang masuk ke dalam kamar mandi hingga pintu tersebut tertutup rapat

*************☆☆☆☆☆*************

(y/n) keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri dan menatap sekeliling ruangan dengan pandangan aneh

"Levi?" panggil (y/n) karena tak melihat pria tersebut

Hening. tak ada jawaban membuat (y/n) heran, Kemana pergi nya Levi? Itulah yang sekarang dipikirkan oleh (y/n)

"Dia keruang makan? Tapi itu tidak mungkin" gumam (y/n) berpikir keras

"Atau dia pergi ke luar?" gumam (y/n) lagi lalu dengan segera (y/n) merapikan rambutnya dan mengepang sedikit rambutnya

Setelah itu (y/n) melangkah ke arah pintu dan keluar lalu menutup rapat pintu kamar Levi

(y/n) berlari kecil mencari sosok pria tersebut takut jika Levi kenapa napa
Mengingat tangan nya yang masih terluka

Cukup lama hingga (y/n) menemukan nya di bawah pohon bersama dengan seorang gadis sebahu berwarna honey

(y/n) terdiam lalu menatap lekat ke arah kedua orang itu dari kejauhan
Mata tajam (y/n) melihat interaksi ke dua insan tersebut

Pendengaran dan penglihatan (y/n) bisa terbilang sangat baik dan melebihi pendengaran dan penglihatan manusia pada umum nya

Namun ketika Levi bergumam tentu saja (y/n) tidak terlalu mendengar nya karena Levi menggumamkan nya dengan sangat tidak jelas

Kembali pada (y/n) yang masih menatap Levi dan Petra
(y/n) ingin segera pergi namun entah kenapa kaki nya tak mau bergerak bahkan pandangan nya pun tak mau beralih

(y/n) melihat Petra seperti tersenyum manis dan menghiasi kedua pipi nya dengan rona merah

(y/n) membuang nafas kasar lalu segera pergi dari situ karena disana terlalu panas ralat hati (y/n) terasa panas

"Ingat (y/n) kau cuma numpang lewat di dunia ini!" batin (y/n) lalu menepuk kedua pipi nya

(y/n) segera pergi ke ruang makan, mengambil jatah makan nya lalu menghabiskan nya

Setelah itu (y/n) langsung pergi ke suatu tempat yang mampu membuat nya tenang

Toh sekarang masih jam 05.55 AM, ujian masih sangat lama karena ujian tersebut dimulai sekitar jam 8 pagi

(y/n) pergi lalu tiba di suatu tempat yang dipenuhi oleh rumput dan bunga dan juga ada beberapa pohon

(y/n) diam disana sambil menantikan matahari terbit lalu tak lama kemudian akhirnya matahari menampakkan dirinya walau masih malu malu

"Sunrise, right?" (y/n) tersenyum kecut menatap matahari yang nampak masih malu untuk menunjukkan wujudnya

(y/n) duduk di antara bunga dan rumput tersebut sambil menatap keindahan terbitnya matahari

"Jika ini benar benar 'lucid dream' aku mungkin akan sedikit lega mendengarnya namun jika benar ini lucid dream kapan aku terbangun dari tidurku?" ucap (y/n) lirih

(y/n) memejamkan matanya mengharapkan ada sebuah gitar yang menemaninya sekarang

"Aku kesepian" ucap (y/n) sendu
Membaringkan tubuhnya diantara rumput dan bunga lalu merentangkan kedua tangan nya

"Huh?" (y/n) seperti memegang sesuatu yang besar, segera (y/n) duduk lalu membuka matanya dan melihat kesamping dan ternyata itu sebuah gitar

"I.. Ini gitar kesayanganku!" seru (y/n) langsung memeluk gitar kesayangannya

"Aku benar benar merindukanmu" ucap (y/n) masih memeluk gitar nya

(y/n) melirik jam tangan nya dan membuang nafas kecil menatap gitar kesayangannya "Aku ingin memainkanmu lagi, tapi kurasa ini bukan waktu yang tepat karena aku harus ke kantor Erwin"

Layaknya teman bicara, (y/n) berbicara pada gitar tersebut lalu berdiri

"Aku akan meletakkan mu di kamar terlebih dahulu sebelum ke kantor Erwin" (y/n) memegang erat gitar tersebut tidak ingin kalau gitar nya hilang

Lalu (y/n) pergi ke kamar Levi meletakkan gitarnya ditempat yang tidak mungkin ditemukan oleh Levi

Setelah itu pergi ke kantor milik Erwin

*************☆☆☆☆☆*************

Tok tok tok~~

"Masuk" ujar seseorang dari dalam

(y/n) memutar knop pintu hingga terbuka dan langsung masuk

Erwin sama sekali tak melihat siapa yang masuk karena terlalu fokus dengan kertas dokumen yang ada dimeja nya

"Danchou?" panggil (y/n)

"Ah ternyata kau (y/n). Ada apa? Kau perlu sesuatu?" tanya Erwin menghentikan aktivitas nya dengan kertas dokumen miliknya

(y/n) menggeleng dan tersenyum kecil
"Aku kesini karena bosan"

"Kau tidak belajar?" tanya Erwin

"Percuma jika aku belajar kalau bukunya saja tidak ada" jawab (y/n)

"Kau bisa memakai buku buku disana kalau kau mau, tapi aku yakin waktunya tidak akan sempat" Erwin menunjuk rak buku dan (y/n) mengikuti kemana Erwin menunjuknya

"Walaupun waktunya tidak sempat lebih baik tetap membacanya bukan walau hanya sedikit? Daripada tidak sama sekali" (y/n) mendekati rak buku yang Erwin tunjuk tadi

Dan memilih salah satu buku dengan sampul berwarna coklat
Langsung saja (y/n) membuka buku tersebut lalu membacanya dengan sangat cepat

Satu buku sudah habis dibaca oleh
(y/n) dan kini buku selanjutnya hingga akhirnya sekarang pukul 07.45 AM

"Danchou aku sudah selesai, kurasa aku akan segera pergi ke lapangan" ucap (y/n) menutup buku nya dan mengembalikan nya ke tempatnya lalu menghadap ke arah Erwin

"Berapa banyak buku yang kau baca?" tanya Erwin

"Emm, mungkin sekitar 10?" jawab
(y/n) mengingat ngingat buku yang sudah dibacanya tadi

"Kau bercanda?" tanya Erwin tak percaya

(y/n) mengedikkan bahu "entahlah, siapa yang tau?"

"Kalau begitu, aku permisi sekarang"
(y/n) membungkuk lalu keluar ruangan

*************☆☆☆☆☆*************

(y/n) berlari kecil ke lapangan, ketika sudah sampai di lapangan (y/n) mencari Sasha untuk di ajak bicara

"Sasha dimana ya?" gumam (y/n) melihat sekeliling dan hanya ada para kadet yang ada

"(y/n)!" teriak seseorang, (y/n) langsung menoleh mencari keberadaan seseorang yang memanggilnya

"(y/n)! Sebelah sini!!" teriak nya lagi lalu melambaikan tangan nya menandakan dia disitu

(y/n) yang merasa familiar dengan suara tersebut dan pasti nya orang tersebut adalah Hanji

(y/n) berjalan ke arah Hanji "ada apa?"

"(y/n) untuk hari ini ujian nya adalah ujian tertulis, apa kau sudah membaca buku?" tanya Hanji khawatir

(y/n) terkekeh pelan "aku hanya membaca sedikit, tadi aku baru saja dari kantor Erwin- Danchou untuk membaca"

"Setidaknya kau sudah membaca walau hanya sedikit" ucap Hanji sedikit lega mendengar jawaban (y/n)

"Oh iya, Hanji apa aku bisa pindah saja ke kamarmu?" tanya (y/n)

"Eh? Bukannya kau sudah mempunyai kamar? Teman sekamarmu Shorty bukan? Kau memiliki masalah dengannya?" tanya Hanji terkejut sekaligus khawatir

"Tidak, hanya saja aneh bukan jika seseorang yang tak memiliki hubungan malah satu kamar bahkan seorang laki laki dan perempuan. Aku hanya tidak menginginkan itu" jelas
(y/n) sedikit berbohong, tidak (y/n) tidak berbohong sama sekali. Itulah kenyataannya

Lagipula sepertinya (y/n) tidak memiliki suasana hati untuk sekedar bertemu atau melihat Levi

"Kalau kau ingin, kurasa tidak apa! Aku juga seringkali kesepian disana" tawa Hanji pecah

(y/n) terkekeh pelan "kalau begitu, ketika ujian hari ini berakhir. Aku akan langsung pindah ke kamar mu"

"Akan kutunggu!" seru Hanji antusias

"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu untuk mengikuti kelas ujian tertulis hari ini, sampai jumpa Hanji" (y/n) melambaikan tangan nya dan pergi ke arah kelas untuk ujian hari ini.

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top