Enemy

Raditya datang dua puluh menit kemudian. Aku segera menariknya untuk duduk di sofa yang ada di ruangan Novendra.

" Aku tahu kamu tahu sesuatu, coba ceritakan." Ucapku tak sabar.

Novendra mengikutiku dan duduk dihadapan Raditya. Tampak Raditya menarik napas dan mengangguk pelan.

" Beberapa hari lalu kakak dihubungi Dave."

" Siapa..Dave siapa." Tanyaku cepat.

" Mantan tunangannya kak Karin, dia meninggalkan kakak setelah tahu keluarga kami berhutang pada Tuan Cakrawinata, dia menikah dengan seorang perempuan kaya dan tinggal di Amerika."

" Dia tidak pernah cerita tentang lelaki itu." Ketusku. Raditya menggeleng.

" Dia tidak pernah mau cerita tentang itu karena akan membuatnya terluka. Tunangnnya itu juga menghamili seorang wanita lain, wanita itu sudah meninggal dan wanita itu Virginia."

Aku tentu saja kaget dengan pernyataan Raditya, begitu pun Novendra. Tubuhku menegang. Kemarahan pasti terlihat jelas di wajahku. Aku mengepalkan tanganku dan menghembuskan napas kasar. Selama ini Karina tidak pernah menceritakannya. Pantas saja dia begitu membenci Virginia. Dia begitu marah denganku yang masih mengingatnya. Aku mengerti sekarang.

" Lalu kenapa Dave menghubunginya." Tanyaku pada Raditya. Kilatan amarah dapat ditangkap oleh Raditya. Dia menatapku hati hati.

" Entahlah..kakak tidak bilang, hanya dia pernah bilang bahwa Dave memintanya menemuinya di rumah ibunya tapi kakak tidak memenuhinya karena tidak mau menghianati abang." Ucapnya.

Aku menghela napas dan menghembuskannya perlahan. Aku melirik Novendra yang sedang memainkan ponselnya.

" Aku sedang meminta bang Dion untuk bantu mencari tahu keberadaan mbak Karin." Ucapnya tanpa kutanya, bang Dion adalah kakaknya Novendra. Dia seorang polisi.

" Kamu tahu dimana rumah Dave." Tanyaku pada Raditya. Dia mengangguk.

" Tentu...Puri Bidadari. Beberapa blok dari rumah kami yang dulu."

" Yes..betul sekali..ayo kita kesana."

Tiba tiba Novendra mengagetkan kami. Dia mengangkat ponselnya dan menggoyang goyangkannya dihadapanku.

" Aku membuka CCTV depan dan bisa dilihat plat nomer mobil online yang membawa mbak Karina, aku mengirimkannya ke bang Dion dan betul mengarah ke sana." Ucapnya meyakinkan.

Segera kami keluar ruangan dan hendak menuju ke lokasi. Kami menumpang mobil Novendra dengan Raditya yang memegang kemudi, aku juga meminta orang orang kepercayaanku untuk segera menyusul ke lokasi. Sementara Novendra meminta tiga orang ikut serta dengan mobil yang mengekor dibelakang mobil kami.

Satu jam yang membuatku cemas dan tidak menentu. Sepanjang perjalanan itu aku terus mengumpat. Lalu aku berdoa setelahnya. Begitu terus berulang ulang. Novendra menatapku tanpa mau mengusikku dengan perkataan apapun. Begitupun Raditya yang paling hanya meringis, mengerti akan perasaanku.

Mobil memasuki sebuah rumah berhalaman luas. Tampak asri dengan ditumbuhi berbagai macam tanaman . Bunga bunga bermekaran beraneka warna. Rumah itu tampak sepi. Ada dua buah mobil terparkir di garasi dan salah satu mobilnya sepertinya aku kenali.

Kami bertiga turun dengan tergesa. Aku berusaha membuka pintu yang ternyata terkunci. Raditya mengajak kami memasuki garasi dan terus masuk ke bagian samping rumah, sepertinya dia hapal betul letak liku rumah ini. Aku mendengar suara orang bercakap cakap di dalam rumah. Aku berusaha membuka pintu disana tapi terkunci.

" Karina membenciku." Ucap sebuah suara. Aku menatap Raditya.

" Itu Dave." Ucapnya pelan.

" Dia marah dan tidak mau mendengarku. Aku tidak habis pikir, mengapa dia sampai menikah dengan Krisna. Dia yang mengakibatkan Vigi meninggal." Suara itu terdengar lagi, kali ini diiringi isakan.

" Vigi sedang mengandung anakku. Aku harus membuat Karin hamil seperti Vigi." Suara itu meninggi.

" Brengsek...bangsat." Geramku.

Suara itu membangkitkan kemarahanku. Aku semakin tersulut. Raditya membungkam mulutku dan Novendra menahan tubuhku yang hendak mendobrak pintu.

" Yah..hamili saja dia, aku sengaja menikahimu agar lebih mudah membalaskan dendam kepada Krisna. Aku juga tidak terima dengan kematian Vigi. Tapi aku tidak tahu kalau wanita yang dinikahi Krisna adalah mantan tunanganmu. Tapi ini jadi lebih mudah kan."

Tubuhku menegang dan berguncang hebat. Aku tidak dapat menahan amarahku. Aku harus segera menemukan Karina.

" Kak Aliyah..."

Novendra menatapku tajam. Aku segera mendobrak pintu, aku tak dapat lagi menahan diriku.

Brrakk.....

Pintu terbuka dan menampilkan sosok Dave dan kak Aliyah disana. Mereka terperanjat melihat kehadiran kami.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top