21. kebegoan yang hakiki
Nai sampai dibandara Korea dia mulai clingukan gak jelas. Dia gak punya uang Korea bahkan gak punya ATM. Ya sudahlah bego itu kalo dipelihara jadinya goblok.
Nai kini milih duduk di emperan bandara, mukanya udah melas kuadrat. Minta dipungut dan dibawa pulang tapi gak ada yang mau, uke sama seme disana udah unyu unyu jadi Nai dikesampingkan. Nai lapar, Nai haus, Nai lelah. Saat telpon aku mau minta bantuan yang ada zonk. Lha aku sendiri dalam proses mau jadi sate lilit.
Apesssss
"Hmmm, kabur gak selamanya indah."Gerutu Nai dan dia masih ada di emperan bandara. Mau jalan pergi takut nyasar. Mau mulai bercakap dengan orang Korea sial nya semua yang ditemui Nai gak bisa bhs. Inggris. Dan Nai bhs. Korea nya juga acakadul. Jadi Nai mengurungkan bersikap SKSD. Sok kenal sok dekat.
........
Nai mulai bosan duduk di emperan bandara akhirnya ia memutuskan untuk berjalan meningalkan bandara. Cuaca juga gak lagi mendukung. Korea gak lagi musim dingin dan juga gak lagi musim gugur dengan hawa yang dingin sejuk. Tapi korea lagi musim panas. Waktu yang paling dibenci turis yang males berjemur. Nai kepanasan dia akhirnya duduk dihalte depan bandara.
Uang koinnya gak laku dan dia pun bingung mau tukar dimana buat sekedar minum. Gak ada orang berlalu lalang di musim ini.
"Hmmmm"Nai bernafas lelah dia ngantuk karena lapar tapi diapun gak bisa tidur karena lapar. Dia kebingungan, rebahan disana salah , berdiri capek, duduk gak nyaman. Nai udah kayak orang mau lahiran.
Zzzzzzt, beberapa waktu kemudian. Jet pribadi yang disewa kena macet tadi. Jadi Chen datangnya agak lama.
"Nai....."Chen datang, tapi Nai terlanjur berhalusinasi. Dia pikir dia hampir menuju surga dan bertemu malaikat yang tersenyum kepadanya.
Tapi....?
"Aku belum mau mati"Sontak Nai membuka lebar lebar matanya dan memanggil semua nyawanya yang lagi berpergian cari makan. Nai suka aneh, nyawanya suruh cari makan. Emang dikiranya tuyul itu nyawa, bisa bawa pulang makanan. Tuyul mah beda, dia punya jurus kanuragan ampuh sehingga bisa bawa pulang duit.
"Nai...... Nai....'Panggil Chen lagi, Nai gak respon dia malah pasang ekspresi kesurupan. Chen kesal karena Nai gak respon dari tadi, dia manggil sampe lumutan akhirnya Chen manggilnya sambil memegang tangan Nai.
"Chen kan?"Tanya Nai memastikan, ya kali aja salah orang dan kenyataanya kakek Sugiono yang manggil jadi rugi bandar entar.
Ups, kakek itu dari Jepang kan?
"....." Chen mengangguk.
"Seriusan beneran kamu?"Nai tersenyum setidaknya setelah bertemu Chen dia bisa minum.
"Chen.....hiks...."Nai menangis sebab dia emang akhirnya ada orang yang datang menolongnya, Nai pun melompat dan memeluk Chen erat.
"Kukira aku akan mati disini."Bisik Nai sesegukan, dia masih menangis dalam pelukan Chen. Chen pun yang melihat reaksi Nai kini juga tersenyum, Chen berfikir kalau dia gak datang tepat waktu apa yang bakal terjadi pada Nai nya.
Ngegembel?
Guling guling dijalan?
Atau?
Bahaya kalau Nai minta dipungut kakek Sugiono!!! Sangking prustasinya.
"Makanya kalau liburan itu ajak ajak eoh" Chen kini menciumi pipi Nai karena gemas. Chen bernafas lelah, nyatanya yang kubilang saat Chen agar menyusul benar adanya, Nai itu somplak kuadrat. Nai bakal ngegembel di Korea karena bawa duit garuda.
"Aku kan kabur" Nai manyun. Dia emang niat kabur, tapi kaburnya kurang persiapan yang jatohnya ngenes kuadrat.
"Kabur dari siapa sich?"Tanya Chen dan kini mereka berjalan beriringan menuju super market diseberang jalan. Nai tadi ngeluh haus.
"......"Nai menunduk, dia aja gak yakin kabur karna siapa.
"Udah minum dulu dan makan snacknya lalu kita cari makan yang lain" Chen kini membuka tutup botol itu dan diberikannya pada Nai. Nai begitu haus jadi satu botol itu habis seketika. Udah kayak sebulan gak minum, hmmmm.
"Terimakasih Chen...."Nai tersenyum kearah Chen. Nai tertolong akan kedatangan Chen.
"Udah gpp" Chen pun kini mencium ujung kepala Nai. Nai masih gemas akan sikap Nai.
......
"Chen...."Panggil Nai saat mereka menuju hotel.
"Iya...."Balas Chen dengan sabar. Chen itu emang tipe ngemong tapi kadang juga suka aneh. Ya namanya juga manusia, spiderman aja berubah. Abaikan....
"Terimakasih"Nai mengucapnya lagi, kali ini penuh perasaan dan terselip kata maaf di nada suara itu.
"Terimakasih buat apa sich, aku datang buatmu jadi kamu gak perlu berterimaksih. "Chen menggandeng tangan Nai untuk masuk kedalam lift. Nai tak berontak karena dia merasa nyaman.
Cling....
Lift mulai ketutup, tapi Nai mulai panik. Dia mengang tangan Chen kuat dan keringat dinginnya bercucuran. Nai menempel kesamping Chen karena takut. Chen yang merasa Nai mencurigkan kini menatap Nai. Takut aja kalo si Nai ngelihat hantu, kan Chen juga takut.
"Aku......."Nai hendak mengadu kalau dia takut dan memang Nai selalu menghindari lift. Tapi tadi dia ngikut aja sama Chen dan gak sadar lift sudah tertutup.
Cup ...
Eumm....
Chen mencium bibir Nai. Membuat Nai merasa nyaman dan tidak ketakutan lagi. Nai awalnya bingung dan perasaannya makin aneh bercampur antara senang dan ketakutan.
Cup
Eumm
Chen mencium lagi bibir Nai dan disana dibumbui lumatan mesra. Nai yang mulai menikmatinya kini mengalungkan kedua tangannya di pundak Chen. Nai melupakan rasa takutnya itu dan keduanya terus berciuman sampai pintu lift mereka terbuka.
Abaikan cctv yang lagi mupeng.
Tapi, koridor hotelpun mendukung suasana itu. Koridornya sepi dan kini Chen terus menciumi Nai disepanjang perjalanan.
"Chen...."Bisik nai malu takut ada yang ngelihat.
"...."Chen hanya tersenyum dan kini mengambil tubuh Nai untuk digendongnya ala Koala. Chen masih intensif menciumi Nai. Bercak merah itu pun lagi demo dileher Nai.
Karena baju Nai tak sengaja kancing atasnya terbuka dan menampilkan dada putih dan niple pink yang mengintip itu. Chen pun melihatnya tergoda dan kini Chen gak perlu minta ijin dan langsung menyambarnya.
"Chen ......ah...."Desah Nai karena geli, Chen menjulurkan lidahnya untuk memainkan niple pink itu. Mereka bercumhu didepan kamar hotel. Nai pun menggeliat keenakan.
.....
"Permisi tuan"Dalam bahasa Inggris. Seorang pelayan memanggil keduanya yang lagi gak mau diganggu jadi ngak dengar saat dipanggil.
"Tuan....."Panggil pelayan itu lagi dengan nada yang agak tinggi tapi tetap sopan.
"Apa sich ganggu."Chen menghentikan kegiatannya dan melotot kesal pada pelayan itu.
"Mas, bercumbu didepan umum dipidanakan lho!"Pelayan itu mengingatkan sambil tersenyum.
Zzzzt, sontak Nai yang sadar kini turun dari gendongan Chen. Chen pun kini menutupi dada Nai yang terbuka dengan tangannya. Biar pelayan itu gak ikutan mupeng.
"......"Chen dan Nai kaku bingung campur malu. Mau mulai dari mana beralasan, itu pelayan gak pergi pergi.
"Kopernya ketinggalan di tempat resepsionist."Pelayannya tersenyum sambil memberikan kopernya.
Nai dan Chen kini tersenyum malu bersamaan.
"Silahkan dilanjutkan didalam."Sengaja sang pelayanpun membukakan pintu buat mereka.
Untung pelayannya sabar kalau enggak?
........
Keduanya pun masuk dan tertawa barengan.
"Hhhhhhhh"
Kedua nya saling padang saat masuk dalam kamar hotel mereka. Keduanya menertawai diri mereka yang baru bertingkah seolah dunia milik berdua dan yang lainnya hanya debu dan angin.
"Kamu juga aneh sich?"Nai kini rebahan diatas kasur hotel sambil senyum senyum.
'Gak aneh, aku menikmatinya"Chen menatap Nai lapar dan Nai langsung malu.
"....."Pipi Nai merona dan dia kehabisan kata kata.
"Nai......"Chen kini kembali menciumi leher Nai kembali.
"Geli Chen, ah....."Nai ogah padahal tapi tadi juga nempel nempel. Itulah gengsi terasa jadi mupeng.
"Chen.......ah......"
...........
Kebiasaan bikin status di IG itu gak pudar gitu aja dan kini keduanya lagi tersenyum lebar saat bisa pamer kalau lagi berenang berdua.
"Chen yang nge like banyak."Nai kepo dan Chen juga gak pelit kasih pinjam ponselnya.
'Kan aku sudah bilang mereka bakal respon baik tentang hubungan kita"Chen senyumin Nai.
"Trus?"Nai bingung.
"Trus apa lagi, gak usah takut di bully ada aku sekarang' Chen sok jagoan ngebela pacarnya.
"....."Nai masih pasang ekspresi bingung. Chen pun jadi ikutan panik. Ada apa dengan ekspresi itu?
"Kenapa Nai?"Chen mendekat dan memeluk Nai dari belakang rasanya meremang gitu saat cacing gedenya nyentuh pantat Nai.
"Ponselnya juga ikut berenang."Cengir Nai dan berbalik menatap Chen.
"Yakkkkkkkkkk,itu ponsel gak suka air."Teriak Chen prustasi.
Tuch kan Nai emang niat buat cemplungin ponsel mahal itu. Dikira eksperimen, tapi kan emang semua ponsel mahal belum tentu tahan air.
Dan kini Chen lagi meratapi ponselnya yang berenang bebas.
Tbc
Kondisi kan ketawa yang unyu.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top