Chapter 4

~I'm not Juliet~4~

◆◆◆

Ya walau aslinya aku memang tidak tau yang tau itu Juliet.

◆◆◆


Rosaline kesal karena sepupunya yang satu ini sama sekali tak mengenal musuh terbesar Capulet, ia binggung bagaimana harus menjelaskannya pada Juliet sedangkan orang yang di bicarakan berada di depan mata.

"Apa kau benar-benar tidak tau mereka Juliet?" Tanya Rosaline frustasi.

"Jika aku mengetahuinya untuk apa aku bertanya," jawab Juliet dengan polosnya tapi Juliet tidak tau kalau perkataannya barusan membuat Rosaline menjadi semakin kesal.

"Kau tahu mere-"

"Tidak tahu," potong Juliet.

"Jangan potong perkataanku Juliet!" Seru Rosaline Juliet hanya diam seakan tak bersalah walau Rosaline berkata seperti itu.

"Selamat siang nona-nona," kata salah satu pria tadi.

"Hei untuk apa kau menyapa mereka," geram pria yang lain.

Juliet dan Rosaline menoleh ke sumber suara dan mendapati kedua pria tadi sudah berada di hadapan mereka. Ekspresi kedua sepupu itu sangat bertolak belakang saat melihat kedua pria tersebut.

Rosaline melihat mereka dengan pandangan benci dan jijik sedangkan Juliet binggung karena ketidaktahuannya malah terlihat seperti gadis polos yang tidak tau apapun, ya walau benar ia tidak tau apapun.

Rosaline melihat gerak gerik Juliet yang ingin membalas sapaan pria pertama menarik Juliet lebih dekat padanya.

"Kau tidak perlu melakukan semua itu," ucap Rosaline pelan.

"Mereka temanmu?" Tanya Juliet pada Rosaline dan di balas dengan pelototan.

"Kau gila, aku tak mungkin berteman dengan kedua bajingan ini!" Jawab Rosaline, dari kata-katanya terlintas nada jijik saat melihat kedua pria itu.

"Jaga bicaramu nona Rosaline!" Bentak pria kedua.

"Memangnya kenapa, aku hanya mengatakan yang sebenarnya tuan muda Benvolio," ucap Rosaline dengan nada merendahkan.

"Kau! Dasar-" pria yang di panggil Benvolio oleh Rosaline terlihat ingin memukul Rosaline tapi di hentikan oleh pria pertama.

"Berhenti Benvolio," seru pria pertama.

"Kenapa, perempuan sepertinya harus di beri pelajaran Romeo!" Sahut Benvolio.

Juliet POV

Apa-apaan sih si Rosaline ini, aku bertanya siapa kedua pria ini malah dia misuh-misuh gak jelas.

Sebenarnya ada masalah apa sih di antara mereka keliatannya gak akur banget, aku hanya ingin membalas sapaannya apakah tidak boleh.

"Mereka temanmu?" Tanyaku.

Lah kok malah di pelototin sih serem tau rasanya matanya ingin keluar saat ia seperti itu.

"Kau gila, aku tak mungkin berteman dengan kedua bajingan ini!" Jawab Rosaline.

Kok marah aku salah apa?

Aku tak mengerti sama sekali jalan pikirannya.

"Jaga bicaramu nona Rosaline!" Bentak pria kedua.

Kaget aing, bambang bisa gak biasa aja gak usah bentak-bentak gitu.

"Memangnya kenapa, aku hanya mengatakan yang sebenarnya tuan muda Benvolio," ucap Rosaline dengan nada merendahkan.

Rosaline kau sangat suka mencari masalah, sebenarnya apa masalah hidupmu.

"Kau! Dasar-" pria yang di panggil Benvolio oleh Rosaline terlihat ingin memukul Rosaline tapi di hentikan oleh pria pertama.

Tuh kan!

"Berhenti Benvolio," seru pria pertama.

Mari kita saksikan pahlawan kesiangan kita.

"Kenapa, perempuan sepertinya harus di beri pelajaran Romeo!" Sahut Benvolio.

JDER

Tu-Tunggu apa tadi R-Romeo?

Apa benar dia Romeo, Rosaline kenapa kau mencari masalah dengan mereka.

Bukankah Romeo menyukai Rosaline?
Jadi dia tidak akan marahkan jika Rosaline bertindak sejauh itu.

Tapi sepertinya Rosaline tidak menyukainya, apa karena mereka dari keluarga Montague.

Itu mungkin saja.

"Juliet apa kau mendengar suara guntur tadi?" Tanya Rosaline binggung karena tiba-tiba merasa mendengar suara guntur di hari yang cerah.

"Ah mungkin kau salah dengar," jawabku gugup.

"Tapi aku merasa ada suara guntur tadi, apakah hanya halusinasiku saja?" Gumam Rosaline tapi masih terdengar oleh Juliet.

Sepertinya kau mendengar suara guntur di belakangku ya Rosaline.

Normal POV

"Benvolio dia hanya seorang perempuan tidak perlu bertindak sejauh itu," ucap Romeo.

"Ck selamat kau kali ini Rosaline," geram Benvolio.

"Tidak ada yang menginginkan belas kasihanmu Benvolio," balas Rosaline.

"Ayo kita cari toko lain Romeo," ajak Benvolio pada Romeo.

"Baiklah kita cari toko lain," Romeo menerima ajakan Benvolio tanpa membantah sedikitpun.

"Pergi dan jangan pernah kembali," ujar Rosaline.

Tapi tidak di hiraukan baik itu Romeo maupun Benvolio dan keluar dari toko.

Saat berada di luar toko Benvolio tak dapat menahan kemarahannya. "Romeo jelaskan padaku apa alasanmu menyapa mereka tadi," tanya Benvolio.

"Aku hanya menyapa mereka," jawab Romeo tapi Benvolio sama sekali tak puas dengan jawaban yang diberikan Romeo.

"Apa karena di sana ada Rosaline?" Tanya Benvolio dan di balas dengan senyum kecil yang hampir tak terlihat oleh Romeo.

Melihat reaksi yang di tunjukan oleh Romeo Benvolio menjadi geram. "Romeo sebenarnya apa yang menarik dari Rosaline, aku sama sekali tak mengerti cara berpikirmu!" Seru Benvolio. "Bahkan ia tidak lebih baik dari gadis di sebelahnya," timpalnya lagi.

"Jangan pernah menghinanya Benvolio." Sahut Romeo.

"Sepertinya kau sudah di butakan oleh cintamu itu Romeo, gadis itu bahkan tidak menghormati kita dan kau masih saja mengharapkannya?" Benvolio sedikit kecewa dengan sepupunya ini bagaimana sepupunya bisa sangat menyukai orang yang sama sekali tak menyukainya.

Apa alasan Romeo begitu mencintai Rosaline? Tapi ia hanya bisa menelan pertanyaannya bulat-bulat karena sepupunya tidak akan mengatakannya.

"Kau tidak akan mengerti Benvolio," ucap Romeo. Ia mengadahkan wajahnya ke langit dan mengataknnya sekali lagi. "Kau tidak akan mengerti," lirihnya.

Flashback

"Hei aku juga mau apa yang kau miliki, bisa kau berikan padaku." Pinta Romeo kecil kepada seorang anak.

"Tidak, ini milikku untuk apa aku memberikannya kepadamu." Tolak anak itu.

"Aku menginginkannya kau tau siapa aku." Ancam Romeo kecil.

"Aku tidak peduli ini milikku akan terus menjadi milikku," Sahutnya.

Romeo kecil marah karena ia tidak bisa mendapatkan apa yang ia mau Romeo datang kepada ayahnya Leontes Montague meminta padanya barang yang di miliki anak tadi.

Leontes datang mengambil barang yang dimiliki dari anak itu di rumahnya, karena Leontes datang sendiri untuk mengambilnya orang tua anak itupun memberikan barang yang Romeo kecil inginkan dengan kecil hati.

Keesokan harinya saat Romeo kecil ingin bermain bersama anak-anak di lingkungan sekitar mansion namun anak-anak itu menjauhi Romeo kecil, Romeo kecil binggung kenapa anak-anak itu menjauhinya.

Anak-anak itu berpikir jika mereka dekat dengan Romeo kecil ia akan merebut semua yang mereka miliki sama seperti salah satu teman mereka.

Lama kelamaan tidak ada yang ingin berteman dengan Romeo kecil sehingga Romeo kecil akan menghabiskan waktunya untuk belajar.

Romeo kecil hanya memiliki Benvolio dan Mercutio sebagai temannya dan tidak jarang pangeran Verona Escalus juga akan berkunjung untuk menjadi teman dari Romeo kecil walau tidak sesering Benvolio dan Mercutio yang hampir tiap hari berada di mansion Montague.

***

Pesta ulang tahun pangeran Verona yang ke-7 akan segera dilaksanakan semua keluarga yang memiliki koneksi kuat dengan kerajaan semua di undang termasuk Romeo dari keluarga Montague.

Semua orang sangat menantikan pesta ulang tahun ini karena akan di adakan dengan meriah, di pesta ulang tahun ini juga akan di umumkan secara resmi bahwa pangeran Escalus akan menjadi pangeran mahkota Verona.

Romeo kecil yang masih berusia 6 tahun tidak kalah antusias dengan pesta ulang tahun salah satu temannya. Dia menyiapkan sebuah pedang sebagai hadiah kepada pangeran mahkota Verona.

Tapi harapannya pupus, di pesta ulang tahun pangeran mahkota Verona ia malah mendapatkan tatapan benci dari orang-orang sekitar terutama anak-anak yang menjadi temannya dulu.

Romeo kecil merasa dikucilkan tidak ada yang mau berbicara kepadanya Benvolio tidak bisa datang karena sakit dan Mercutio dia sampai sekarang belum datang ke pesta, pangeran sendiri sibuk menyambut para tamu.

Karena tidak ada yang ingin bersamanya Romeo kecil pergi ke taman istana sendirian dan duduk di salah satu pohon di sana.

Romeo kecil cukup lama termenung disana tapi suara gadis kecil kira-kira seumuran dengannya memecah keheningan.

"Kenapa kau bisa berada di sini?" Tanya si gadis.

"Apa aku tidak boleh berada di sini?" Romeo kecil bertanya balik.

"Bukan begitu, apa kau tidak menikmati pestanya?" Si gadis bertanya lagi.

"Semua orang mengucilkanku itu membuatku tidak tahan berada di sana, kau sendiri kenapa bisa berada di sini," Romeo kecil ikut bertanya.

"Aku sendiri kurang suka keramaian, saat aku berada di sana aku terus merasa gelisah karena berada di tempat orang banyak, jadi aku kemari  aku tidak menyangka akan ada orang selain aku," jelas si gadis. "Oh iya kenapa kau harus merasa dikucilkan?" Gadis itu terus saja bertanya.

"Aku tidak mempunyai teman disana," jawab Romeo kecil.

"Aku juga tidak mempunyai teman karena aku selalu saja berada di mansion, kalau begitu apa kita bisa berteman?" Tawar si gadis. "Kita sama-sama tidak mempunyai teman jadi kita bisa bertemankan?" Timpalnya lagi.

"Ah tapi sepertinya aku sedang di cari sepupuku aku kesana dulu," kata si gadis karena melihat Tybalt dari kejauhan.

Romeo kecil melihat si gadis pergi ke tempat dimana orang yang dimaksud tapi dia ingin mengatakan sesuatu kepada si gadis.

"Em, itu-" belum selesai Romeo kecil mengucapkan kalimatnya Mercutio datang mencari Romeo kecil.

"Romeo!" Seru Mercutio. "Kau berada di sini aku mencarimu kemana-mana," ujar Mercutio.

"Sekarang ayo kita ke dalam," ajak Mercutio.

Mercutio menarik Romeo masuk ke dalam pesta dan meninggalkan taman.

"Rosaline," kata Tybalt dari kejauhan suaranya terdengar sangat kecil tapi dia masih bisa mendengarnya.

Siluet Romeo lama kelamaan hilang dari taman meskipun ia pergi setidaknya ia sudah tau siapa nama gadis itu.

Namun yang ia tidak tau adalah kalimat yang selanjutnya Tybalt ucapkan.

"Dimana dia sekarang?" Tanya Tybalt pada si gadis. Si gadis yang di tanya dimana Rosaline hanya menggelengkan kepala pelan.

"Aku sedari tadi berada di sini jadi aku tidak melihat Rosaline," jawab si gadis.

"Kalau begitu kita cari Rosaline bersama ya, Juliet."


~I'm not Juliet~4~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top