Chapter [fourteen]

Launa turun dari mobil dan kemudian ia memandang bangunan tinggi yang merupakan tempat ia menimba ilmu. SMA Sadewa, sekolah favorit yang terkenal dengan siswa-siswi berprestasi dan berbakat. Ia tersenyum kecil melihat beberapa teman satu sekolah yang berlalu lalang melewati gerbang. Belum ada yang menyadari keberadaannya, sampai akhirnya ia melangkah masuk ke dalam sekolah itu.

Beberapa hari yang ia habiskan untuk istirahat dirumah sudah cukup baginya untuk belajar semua pelajaran dari jurusan IPS, mengingat dulu ia dari jurusan IPA. Tak hanya itu ia juga merubah penampilannya 180 derajat seperti Laura, ketika orang-orang melihatnya mereka akan tertipu dengan penampilannya. Kini ia harus bergaya layaknya Laura agar satu sekolah mengira ia tetap Laura bukan Launa. Namun, ketika semua mata tertuju padanya jantung Launa berdebar seakan ingin copot. Lagi lagi ia gelisah dan kepikiran akankah ia bisa menyesuaikan diri dengan kebiasaan Laura? mungkin semua orang tidak akan curiga karena Launa dan Laura kembar identik, tetapi bagaimana dengan Juan? dan sahabat dekat Laura? apakah Launa bisa meyakinkan mereka? Semoga saja semua orang tidak curiga dengannya. Mungkin akan butuh waktu untuk beradaptasi di lingkungan baru, mengingat sifat Laura yang dikenal sebagai cewek bar-bar yang hobinya membuat masalah.

"Hufft... Lo harus pede, jangan gugup, pliss." Gumam Launa.

Kakinya pun melangkah menuju kelas XI IPS-C, yaitu kelas tempat Laura belajar. Saat ia hendak berbelok ke lorong kelas IPS tiba-tiba suara pekikan keras memanggilnya.

"LAURA!"

"ARA!!"

"Omaygat Ara balik woi!"

Semua teriakan itu mengalihkan pandangan Launa, ia menengok ke belakang dimana sudah ada teman-teman yang berlarian ke arahnya. Launa tersenyum simpul, karena yang ia tahu mereka adalah teman-teman dekatnya Laura.

Lo pasti bisa, Launa! Bersikap seperti Laura, selama ini lo udah cukup mengenal Ara. Gue pasti bisa, semoga mereka gak ada yang menyadarinya.

Launa menghela nafas panjang. Berusaha menetralkan perasaan gugupnya. Kemudian ia tersenyum dan melambai pada mereka.

"Astagaaa gue seneng banget lo bisa sekolah lagi," Olivia memeluk Launa begitu erat. Begitupun dua orang temannya yang di belakang, Shania dan Gavin.

"Sama, Ra, kita semua juga seneng lo bisa pulih lagi. Udah kangen banget!"

"Lo gak ada kelas jadi sepi banget, gak asik pokoknya."

Launa hanya terkekeh kecil dan membalas pelukan mereka. Ia juga bingung harus menjawab apa. Mendengar mereka semua memanggilnya dengan sebutan Laura, membuat ia jadi teringat semua kesalahannya. Bahkan kejadian waktu itu di saat detik-detik mereka kecelakaan, belum bisa bagi Launa untuk melupakannya, jelas saja itu semua masih terngiang-ngiang di kepalanya.

"Makasih udah khawatirkan gue. Lo semua tenang aja, sekarang gue i'm okay," balas Launa.

"Yaampun Ra, hikss gue hampir mau banting orang pas denger kecelakaan itu. Mana sampai koma." Shania merengek dan kembali memeluk sahabatnya.

"Iya anjir, nih anak lebay nya gak ketulungan! Gue yang diem-diem aja mau di smackdown sama dia." Cibir Gavin.

"Apa lo?! Dasar mulut lemes!" Sinis Shania.

"Nah liat, Ra!" Gavin bersembunyi di belakang punggung Laura untuk menghindari pukulan Shania.

"Heh lo berdua ya! Temen kita baru masuk sekolah jangan sampe dia ngedrop liat kelakuan setan kalian!" Omel Olivia sambil berkacak pinggang.

"Astaga, macan betina gue galak amat. Iya deh iya, gue diem. Noh lo gebuk aja si Shania, dia yang mulai duluan." Ucap Gavin.

"HEH MONYET! SINI LO KALO MAU GUE HAJAR! JANGAN BERLINDUNG DI BELAKANG ARA." Teriak Shania sambil menggulung lengan bajunya.

"Astaga dragon! Otw kaburrr!" Gavin berlari kala Shania mengejarnya.

Laura dan Olivia hanya bisa geleng-geleng kepala seraya menghela nafas pasrah.

"Selama lo gak masuk gue capek ngurusin kurcaci lo, Ra." Dumel Oliv.

"Lo juga kurcaci gue, Liv." Kekeh Laura.

"Idih! Nyesel gue ngomong sama lo. Eh enggak deng gue malah rinduuu." Setelah itu Oliv memeluk Laura dan di balas dengan Laura.

"Makasih," tanpa sadar Laura meneteskan air matanya. Di perhatikan dan disayangi sama seorang sahabat ternyata seperti ini ya? Baru pertama kali ia rasakan.

"Btw, gue turut berdukacita ya atas meninggalnya kembaran lo. Launa sekarang pasti udah tenang di sana."

Oliv melepaskan pelukannya dan berganti menatap wajah Laura yang berubah senduh.

"Hm, makasih."

"Lo bilang makasih mulu, pasti masih sedih kan? Lo tenang aja, masih ada teman-teman lo yang bakal ngehibur lo sampai bisa ketawa lebar kayak dulu lagi." Ucap Oliv merangkul pundak Laura.

Makasih Oliv...

Ra, lo beruntung banget bisa miliki teman-teman kayak mereka.

•••

Saat di kelas banyak teman-teman lain yang mengucapkan selamat atas kedatangan Laura kembali. Tidak hanya itu, teman-temannya juga banyak menanyakan soal kecelakaan waktu itu. Awalnya ia terasa asing saat berada di antara sahabat dekat Laura. Namun, yang bisa ia lakukan saat ini hanya diam sembari tersenyum tipis menanggapinya. Ia tidak ingin banyak omong dulu, agar semuanya menganggap dirinya masih trauma sama kecelakaan itu. Sejujurnya ia masih agak sensitif kalau membahas tentang kecelakaan itu lagi. Untungnya mereka semua tidak lagi membahasnya saat Oliv menyuruh mereka untuk tidak banyak tanya. Hal itu juga dapat menghindari banyak pertanyaan yg mungkin sulit Launa jawab.

Bertepatan itu datang sosok Juan yang berlarian masuk ke kelasnya dan langsung memeluk Laura begitu erat sambil meneteskan sedikit air mata. Laura merasa jantungnya berpacu begitu cepat. Ia tidak menyangka akan sedekat ini dengan cowok yang sudah tiga tahun lamanya ia sukai diam-diam. Tanpa sadar Laura membalas pelukan itu dan ikut menangis. Laura menangis karena ia benar-benar merasa sangat jahat telah tega membohongi banyak orang, termasuk Juan. Bahkan berpura-pura menjadi kembarannya hanya karena keegoisannya yang ingin dicintai semua orang.

Juan sedeket ini sama gue...

Ini semua berkat lo Ra. Makasih dan maaf.

Laura membalas pelukan itu tak kalah erat. Sudah lama juga ia tidak bertemu dengan Juan semenjak kecelakaan itu. Pada saat ia siuman pun tidak ada melihat sosok Juan yang datang menjenguknya, atau mungkin Juan pernah datang pada saat ia koma? entahlah, mamanya pun tidak memberi tahukan apapun mengenai siapa saja yang datang menjenguknya saat ia koma.

"I miss you, Ara." Ucap Juan yang masih memeluknya.

Ada rasa teramat sakit saat Juan memanggil nama Ara. Apalagi cowok itu sambil terisak saking rindunya dia pada Laura yang dicintainya.

"I miss you too." Balas Laura.

"Eaaaa melepas rindu nih yee."

"Omoo sosweet banget kalian, gue yang jomblo jadi baper."

"Makanya cari pacar sana. Jangan bisanya ngeliat orang pacaran doang." Celetuk Gavin yang langsung di geplak sama Shania karena tidak terima.

"MIRROR PLIS VIN!"

***

OKEEE GUYS. CICI UPDATE LAGI. YUHUUU🤭


Btw ada yang bingung gak sama chapter sebelumnya atau pada saat Launa siuman?

Nih ya aku kasih tau. Sorry sebelumnya karena waktu itu janji mau jelasin pas Chapter 13 tapi gak jadi😅🙏

Oke. Jadi tuh pas kecelakaan itu yang selamat cuma Launa. Sedangkan Laura? Udah meninggal guys, jadi gak ada part dia lagi huhu author ikut sedih:(

Nah, karena Launa ini takut kalo mama papanya marah terutama si papa karena menyebabkan Laura meninggal, maka dari itu ia menukar identitasnya menjadi Laura. Agar semua orang ngiranya si Launa yang meninggal PADAHAL BUKAN YA, TAPI LAURA. Selain itu Launa juga ingin ngerasain gimana sih jadi Laura?

Mendapatkan teman-teman yang care, pacar yang sayang banget sama dia. Perhatian papanya. Dan lainnya yg gak bisa Launa dapatin deh.

Gituuu guys🤭


Oh ya, takutnya pada bingung, aku ganti di setiap narasinya pake nama LAURA aja ya? Oke. Bikos, yang mereka kenal kan Laura, dan juga si Launa berpura-pura jadi Laura. Makanya utk chapter berikutnya nama LAURA akan sering aku sebut setiap menggambarkan suasana hati si tokoh utama😁


Ingat loh kalo Laura yg asli itu udah meninggal. Perannya di gantikan sama LAUNA. biar gak salah ku capslock hehe.

Oke see you! Makasihh udah baca 😍❤️


22.05.2022

Pstt, tanggal bagus nih, gak ada yang mau jadian kah?🤫 Oh ya lupa kan pada JOMLO🤣🤭

Cici gak jomlo guys, lagi LDR😭 aku di indo dan dia di korea🤣 YOSHI namanya WKWKWK. Skip.

👋👋👋



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top