#5

(y/n) POV

1 bulan kemudian

Ughh, akhir akhir ini aku sering lupa meletakkan dimana obatku dan barang lain nya

Kurasa semakin parah sekarang, aku harus bagaimana? Apa aku bilang ke Hanji? Ah tidak... Aku tidak ingin merepotkan nya lagi

Hari ini aku tidak dijemput oleh Hanji karena aku sendiri yang meminta nya, kurasa sekarang waktu ku tidak banyak lagi

Aku berangkat ke sekolah kali ini sendirian, karena tidak mungkin aku berangkat bersama Hanji atau Levi

Nanti malah akan merepotkan mereka, aku sudah sadar akan semuanya, karena itulah mulai sekarang aku tidak akan merepotkan mereka lagi

Terlebih sekarang waktu ku tidak banyak lagi, aku semakin yakin untuk tidak memberi tahu mereka

07.10 AM

Aku sampai di sekolah dan ketika di kelas, pandangan ku menjadi buram dan kepalaku rasanya sakit sekali

Tidak... Jangan sekarang... Aku tidak ingin membuat keributan disini

Segera aku merogoh tas milikku untuk mencari obat karena aku yakin aku sudah memasukkan obat ke dalam tas

Tapi tidak ada obat didalam tas ku! Aku harus bagaimana ini?! Kurasa ini semakin parah saja!

Aku mengacak pelan rambutku dan membuang nafas kasar

Tunggu... Aku ingat! Aku selalu membawa obat cadangan! Benar! Aku meletakkan nya di dalam kotak pensil

Segera aku merogoh kembali tas ku dan mengambil kotak pensil. Kubuka kotak pensil tersebut dan... Huh untung saja

Masih ada beberapa obat disana, jika aku tidak meminum nya sekarang mungkin nanti akan terjadi sesuatu yang tidak kuingin kan

Aku langsung meminum obat tersebut, dan hampir saja aku tersedak karena seseorang yang tiba tiba datang mengagetkan ku

"Apa yang kau minum?"

"L.. Levi, H.. Halo! Selama pagi!"

Levi mengernyitkan wajah nya "ada apa dengan ekspresi wajahmu? Seperti baru tertangkap basah karena telah melakukan sesuatu"

"A.. Ahahaha" aku tertawa menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal

"Apa yang kau minum tadi?" tanya Levi lagi

"H.. Hanya air biasa"

"Oh" ucap Levi lalu pergi menuju meja nya

Aku menghela nafas lega, untung saja dia tidak curiga. Lalu tak lama kemudian bel pun berbunyi menandakan jam pelajaran akan segera dimulai

Selama pelajaran, kali ini aku benar benar tidak fokus karena kepalaku yang sakit

Guru pun keluar, dan sekarang sudah istirahat, aku akan pergi kemana saja asalkan tidak berada dikelas

Dan ketika berjalan tidak sengaja seseorang menabrak ku, untung saja aku tidak terjatuh tapi seseorang tersebut yang terjatuh

"ah maaf, aku tidak sengaja"

"seharusnya aku yang minta maaf karena menabrak mu" ucap seseorang tersebut berdiri dan membungkuk

"(y/n)! Kau menabrak Petra?!" ucap Levi yang tiba tiba datang

Aku menoleh "A.. Apa?"

"Tch, seharusnya kau meminta maaf pada Petra"

Deg!!

Ah tidak kumohon jangan sampai aku pingsan disini

"T.. Ta-- tidak, maafkan aku Petra karena telah menabrak mu"

"Itu tidak benar (y/n)! Kau tidak bersalah sama sekali! Seharusnya aku yang minta maaf karena menabrak mu!"

Aku tersenyum kecut lalu meninggalkan mereka yang terdiam di depan pintu kelas, tanpa basa basi aku langsung menuju rooftop

(y/n) POV End

3rd Person POV

"A.. Ano apa kau (y/n)- senpai?"

Langkah (y/n) terhenti dan berbalik untuk melihat siapa yang memanggil nya

"Sudah kuduga! Kau adalah (y/n)-senpai!"

"Wajah nya terlihat familiar.. Tapi siapa?" batin (y/n)

"Kau mengenalku?" tanya (y/n)

"A.. Aku mengenal senpai! Waktu awal pengenalan lingkungan sekolah, Senpai banyak membantuku!"

"Suara ini dan wajah nya... Eren?" batin (y/n)

"Jadi, ada apa... Eren?" tanya (y/n)

"Senpai! Kau mengenaliku?!"

(y/n) terkekeh pelan "tentu saja aku mengenali mu, tidak mungkin aku melupakan seseorang yang pernah kutemui"

"Ah... Aku hampir saja aku melupakan nya, kurasa ini semakin parah saja" batin (y/n)

"Senpai, Kudengar kau dulu pernah membantu klub musik, Apa itu benar?" tanya Eren

"Hm, itu benar. Memangnya kenapa?"

Mata Eren seketika berbinar "kebetulan sekali! Senpai, apa kau bisa membantuku?"

"Jika aku bisa melakukan nya, aku akan bantu"

Seketika Eren memegang tangan (y/n) dan membawa nya berlari menuju lapangan

"D.. Dari pertama kali melihat nya dia selalu bersemangat dan penuh energi hahaha, bahkan sekarang pun seperti itu" batin (y/n)

"E.. Eren kita mau kemana?" tanya (y/n)

"Ke lapangan!" jawab Eren semangat

"Tapi kenapa harus berlari?"

"Agar lebih cepat kesana"

"Bagaimana ini? Aku tidak kuat lagi. Tidak tidak, sebentar lagi sampai. Aku harus bertahan sebentar lagi" batin (y/n)

*************☆☆☆☆☆*************

Eren dan (y/n) sampai di lapangan, dan disana sudah terdapat sebuah panggung lengkap dengan alat musik disana

"Hosh... Hosh.. Hosh"

"Jadi Eren, untuk apa kita kesini?" tanya (y/n)

"Senpai! Aku ingin minta bantuan untuk memeriksa alat musik yang ada disini"

"Hanya itu?" tanya (y/n) dan Eren menangguk

(y/n) berjalan naik ke atas panggung dan memeriksa satu persatu alat musik yang ada disana hingga akhirnya dia sampai di alat musik piano

"Mainkan lagu diatass~~" Harumi

Lalu, (y/n) duduk di kursi dan mulai mencoba untuk memainkan piano tersebut. Untuk memeriksa suara yang dihasilkan oleh piano tersebut

Tanpa sadar, ia malah memainkan sebuah lagu dan mulai bernyanyi

"Kita saling berpegangan tangan di depan gerbang tiket
Sementara angin yang baru telah berhembus di tengah keramaian biasanya
Seharusnya aku bisa mengantarkanmu dengan senang hati
Namun aku hanya melihatmu tanpa bisa tersenyum dengan baik

Pada musim itu, kau telah tumbuh dewasa
Seolah-olah kehidupanmu tidak dibanjiri oleh nyanyian sedih ini
Di saat-saat terakhir ini, ada sesuatu yang ingin kusampaikan padamu
Maka itu aku mencari kata yang ingin kusampaikan selain ucapan selamat tinggal

Aku berpikir, entah ini memang perananku
Bila aku bisa menuntunmu dengan uluran tangan
Tetapi, kini aku tahu. Jika saatnya sudah tiba untuk kita
Hari-hari yang telah berlalu itu akan menuntun kita

Pada waktu itu, kau telah tumbuh dewasa
Di saat itu pula diriku telah berubah
Kalau saja nyanyianku ini tercapai padamu di sana
Kita berdua akan selalu terhubungkan satu sama lain

Tiba-tiba entah dari mana, bunyian bel bergema
Kau langsung melepaskan tanganmu dan menjauh dariku
Kupanggil dirimu dengan seksama dan memelukmu
Dan aku akan melindungimu dengan suaraku, di manapun kau berada

Sejak hari di mana dirimu muncul di depanku
Kulihat semuanya begitu berbeda
Pagi hari, cahaya, air mata, maupun suara nyanyian
Kau telah membuat semuanya bersinar

Perasaanku yang tidak tertahankan ditempatkan bersama suara ini
Dan akan kusampaikan suara itu menuju kota yang jauh tempat dirimu berada
Kalau saja, seandainya di sana kau mendengar nyanyian ini
Kita akan selalu terhubungkan satu sama lain, di manapun kita berada" (y/n)

Ketika lagu berakhir tiba tiba suara teriakan pun mulai terdengar

"Kyaa!! Sangat hebat!!"

"Bravo!!!"

"Sungguh Indah!!"

"(y/n)..." ucap Hanji lirih

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top