Profesor jadi awet muda?

Chapter 4:Profesor jadi awet muda?

❤I Love you Rebecca❤
.
.
.
.
.
.

Edens zero high school dan di kelas XIIA ....

"Bagaimana apakah kau sudah mengerti tentang sel manusia?" Tanya Shiki ke arah gadis yang sedang melongo bingung karena tidak mengerti dengan penjelasan pemuda itu.

"Aku enggak ngerti." Jawab Rebecca sambil menggeleng kepalanya.

"Hah....ya ampun sudah tiga kali aku memberi penjelasan tentang materi ini denganmu tetapi kau sama sekali tidak mengerti apa yang aku jelaskan." Ujar Shiki dengan menghela nafasnya.

"Hehehe tapi kan penjelasan mu itu membuat kepalaku pusing." Ucap Rebecca polos sedangkan Shiki hanya menepuk jidatnya.

"Kenapa gadis ini imut sekali ya jika memasang wajah polosnya itu." Batin Shiki dengan berwajah merah, Tiba-tiba bahunya ditepuk oleh Rebecca.

"Kenapa wajahmu merah Shiki?" Tanya Rebecca bingung sambil menyentuh jidat Shiki.

"A-a-aku tidak apa-apa kok hanya kepanasan saja." Ucap Shiki gelagapan sambil menjauhkan dirinya dari gadis imut tersebut.

"Ooo menurutku ini tidak panas kok karena cuacanya sejuk." Ujar Rebecca polos sehingga Shiki menjadi salah tingkah.

"Blush!"

"Oh tidak, Semoga saja dia tidak mengetahui diriku yang sedang terpesona dengan keimutannya." Batin Shiki dengan wajah merah tomatnya disertai degupan jatungnya yang berdetak cepat.

"Hei Shiki jangan banyak ngelamun!" Seru Rebecca sambil menepuk bahu pemuda itu.

"E-eh i-ya Rebecca." Ucap Shiki gelagapan.

"Oke mari kita lanjutkan belajarnya." Ujar Rebecca bersemangat lalu diangguk oleh Shiki.

Kemudian seorang pemuda bersurai blonde datang ke kelas mereka sambil membawa beberapa buku pelajaran sehingga Shiki dan Rebecca terkejut melihat pemuda tersebut.

"Siapa pemuda itu?" Tanya Shiki bingung sedangkan para murid dikelas hanya penasaran sekaligus ribut karena kedatangan pemuda tersebut.

"Entahlah aku tidak tahu tetapi pemuda itu sangat familiar bagiku." Ucap Rebecca dengan penasaran.

"Selamat pagi semuanya perkenalkan nama saya Wise Stainer guru baru sekaligus wali kelas kalian salam kenal semuanya." Ujar pemuda yang bernama Wise Stainer.

"Berarti guru iblis itu tidak mengajar kelas kami dong?!" Tanya dari salah murid itu lalu diangguk oleh Wise.

"Yap itu benar karena beliau sudah pensiun dan sekarang akulah yang menggantikan posisinya sebagai guru." Jawab Wise hingga semua murid bersorak ria kecuali Shiki.

"Yeeeeyyy....guru baru!!!!"

"Akhirnya kita terbebas dari siksaan neraka dari guru iblis itu!"

Sorakan dan teriakan para murid membuat Shiki menjadi risih dan beralih membaca bukunya dengan tenang. Lalu Wise mengebrak meja sambil tersenyum iblis.

"Brak!"


"Jangan senang dulu ya walaupun guru itu sudah pensiun dan aku yang menganggantikan posisinya sebagai wali kelas kalian tetapi,  Hukuman serta siksaan yang sangat berat bagi kalian akan ada di depan mata karena aku ini adalah guru yang bertipe killer bagi kalian." Ujar Wise dengan poker facenya sehingga semua murid hanya meneguk ludah mereka sekaligus suasana kelas pun menjadi hening seketika.

"Glup!"

"Hoi sensei kamu itu tidak killer jika kami memberikanmu uang sehingga kau menjadi guru yang baik dan memberikan kebebasan untuk kami di kelas!" Protes dari seorang gadis tomboy bernama Em Pino.

"Hah enggak mungkinlah aku mau disoggokan uang sama murid kayak kalian!" Elak Wise sedangkan Pino hanya menyeringai.

"Heh....benarkah?" Ucap Pino kemudian ia memberikan 4 lembar uang kepada Wise.

"Apakah uang 400 ribu rupiah ini tidak cukup bagimu sensei?" Tanya Pino dengan tersenyum smirk hingga Wise hanya menahan hasratnya untuk mendapatkan uang.

"Hah....mau bagaimana lagi jika kau memberiku uang sebanyak ini." Ujar Wise sambil merampas uang dari Pino.

"Oke hari ini sensei akan memberikan jam kosong untuk kalian hingga pulang sekolah dan sekian terima kasih." Ucap Wise sambil berlari secepat kilat meninggalkan kelas itu sedangkan Rebecca hanya bersweatdrop melihat tingkah guru barunya.

"Ternyata dia itu guru baru di kelas kita tapi...." Kemudian Rebecca berpikir sejenak.

"Tapi apa Rebecca?" Tanya Shiki penasaran.

"TAPI DIA ITU MIRIP SEKALI DENGAN PROFESORKU!!" Teriak Rebecca frutasi.

"Hah?!"

"Jangan-jangan dia meminum pil awet muda." Ucap Rebecca lalu mengeluarkan ponsel pintarnya yang berbentuk seperti kucing.

"Kau ingin menghubungi siapa?" Tanya Shiki bingung.

"Aku harus menelpon Happy, Apakah benar kalau Profesor meminum pil awet muda?" Ujar Rebecca sambil mengetik nomor ponselnya.

Tiba-tiba terdengar suara pengumuman dari guru di kantor sehingga Rebecca merasa terganggu untuk menelpon Happy.

"Panggilan kepada Rebecca Bluegarden kelas XIIA untuk datang ke ruang guru sekarang juga!"

"Cih aku benci jika harus pergi ke ruang guru untuk urusan yang tidak penting." Gerutu Rebecca kesal sambil pergi ke ruang guru.

"Teman-teman hari ini kita diberikan jam kosong hingga pulang sekolah, Jadi silakan bersenang-senanglah sampai kalian puas karena dua guru killer itu sudah pergi!" Seru Pino sembari duduk di atas meja sehingga kelas menjadi ribut.

"Yeeeeyyyy jamkos!!!!" Teriak seluruh murid kecuali Shiki dengan penuh kesenangan sedangkan Shiki hanya memutar bolanya malas lalu beralih membaca buku.

Sementara di ruang guru...

"Rebecca kau pasti terkejutkan kenapa aku sangat mirip dengan profesor Wise?" Ucap Wise lalu diangguk Rebecca.

"Ya aku sangat penasaran sekali denganmu sensei." Ujar Rebecca serius.

"Sebenarnya aku ini orang tua angkatmu sekaligus profesor tua yang bernama Wise Stainer." Ucap Wise santai.

"Kalau itu sih aku sudah tau." Ujar Rebecca hingga Wise menjadi terkejut.

"Ehhh....lalu kau penasaran denganku itu apa?" Tanya Wise bingung.

"Kenapa kau bisa menjadi awet muda?" Ucap Rebecca santai.

"Gubrak!"

"Aku kira kamu ingin memuji ketampananku." Ucap Wise sementara Rebecca hanya terkekeh pelan.

"Hehehe aku hanya ingin tahu bagaimana bisa kau menjadi awet muda." Ujar Rebecca dengan cengirannya.

"Aku meminum pil awet muda." Jawab Wise sambil membaca dokumennya.

"Hah, Alasan profesor apa untuk menjadi awet muda?" Tanya Rebecca bingung.

"Alasanku ingin nenjadi awet muda adalah untuk mendapatkan hati para gadis hehehe." Kekeh Wise dengan tersenyum mesum.

"Bukk!"

"Jangan menjadi genit dasar kakek tua!" Bentak Rebecca murka sembari memukul kepala Weizs dengan buku yang ia bawa.

"I-iya Rebecca." Ucap Wise ketakutan.

"Yasudah aku ingin pergi ke kelas dulu." Ujar Rebecca sambil berjalan menuju keluar dari ruangan guru.

"Tunggu!" Teriak Wise sehingga Rebecca berhenti lalu beralih menatap pemuda itu.

"Ada apa?" Ucap Rebecca dingin.

"Aku ingin bertanya sesuatu kepadamu." Ujar Wise.

"Sesuatu apa?" Tanya Rebecca dingin.

"Kau ini tidak berubah juga ya, Selalu bersikap dingin dan sadis di saat orang ingin membentakmu atau menghancurkan sesuatu yang berharga bagimu seperti kematian Happy dulu." Ucap Wise santai.

"Cih cepatlah katakan sebelum aku menendang kepala blonde mu itu!" Bentak Rebecca kesal.

"Apakah kau menyukai seorang pemuda bernama Shiki Granbell sebab, Aku baru pertama kali melihatmu selalu bersama Shiki ketimbang berinteraksi dengan para pemuda lainnya?" Tanya Wise penasaran.

"Deg!"

"Aku...."

"Cepat katakan padaku nona bluegraden." Ujar Wise menyeringai.

To be contined....

Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2018, HUT ke 73😄😆😊

Maaf ya kalo author lama ngupted cerita terutama telat ngucapin hari kemerdekaan🙏🙏.

Sebagai hadiahnya author akan memberikan kata-kata bijak buat para readers tercinta😄.

"Mengenang jasa para pahlawan di hari kemerdekaan yang telah kita rayakan dengan penuh girang dan senang membuat hati kita menjadi tenang karena terbebas oleh peperangan bersenjata oleh karena itu, Kita sebagai generasi muda patut untuk menjaga negara indonesia dan memajukan negara dengan bakat serta prestasi yang kita miliki agar indonesia menjadi negara terfavorit nomor 1 di seluruh dunia."

❤Dear Wiwid Fidya❤

💕Bye minna!💕

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top