❤Jawaban cinta di festival sekolah❤
Chapter 7:💕Jawaban cinta di festival sekolah💕
Pagi hari semua murid sedang sibuk dengan kegiatan sekolah seperti menari,pentas drama, bernyanyi dan lain-lain terutama seorang pemuda bersurai hitam yang sedang mengatur kegiatan festival karena ia adalah murid andalan para guru yang memiliki derajat lebih tinggi dari seorang ketua osis. Pemuda itu bernama Shiki Granbell karena hari ini ia sedang mengatur kegiatan festival sekolah sekaligus membuat robot untuk perlombaan sains.
"Oi Shiki bagaimana cara kita mengatur peran drama ini?" Tanya gadis yang merupakan ketua osis bernama Xiaomi sehingga Shiki yang sedang merakit robot langsung menoleh.
"Hmmm....coba kau lihat naskahnya dulu terus atur dramanya sesuai dengan alur cerita itu." Jawab Shiki sambil merakit robotnya.
"Oia benar juga idemu Shiki, Makasih atas bantuannya dan aku harap semoga kamu memiliki banyak teman ya." Ucap Xiaomi tersenyum lalu diangguk oleh pemuda itu.
"Hu'um ya sama-sama." Ujar Shiki kemudian gadis itu pergi.
"Hei Shiki bagaimana penampilan ku imut kan?" Tanya Rebecca girang dengan pakaian maid kucing sehingga pemuda itu yang melihat penampilan gadis tersebut langsung berwajah merah tomat.
"Blush!"
"Rebecca she is very cute." Batin Shiki dengan wajah meronanya.
"Shiki?"
"K-kamu imut kok." Jawab Shiki gelagapan disertai keluarnya gumpalan uap panas di kepalanya.
"Benarkah?, Terima kasih sebenarnya Clarisse dan Pino lah yang membantuku memilihkan cosplay ini." Ujar Rebecca malu-malu hingga pemuda itu hanya beroh panjang.
"Rebecca apa kamu sudah bisa menjawab pernyataan cintaku kemarin." Ucap Shiki dengan raut serius sedangkan Rebecca hanya gugup sekaligus berwajah merah karena mengingat kemarin Shiki menciumnya.
"A-anooo.....Shiki...."
"Tidak perlu dijawab kamu pasti sedang bingung dengan pernyataan cintaku kan?, Sebaiknya kau pikir itu baik-baik jawabanmu setelah festival." Ujar Shiki lembut sehingga Rebecca sadar kalau dia masih bingung untuk menjawab pernyataan cinta dari Shiki.
"Shiki memang pemuda yang bijaksana." Batin Rebecca sembari melihat senyuman lembut dari pemuda tersebut.
"Yasudah kalau begitu aku harus pergi ke laboratium untuk mengikuti perlombaan sains secepatnya, Bye Rebecca!" Ucap Shiki sambil membawa robotnya dan lari secepat kilat sedangkan Rebecca hanya tersenyum manis kemudian pergi ke ruangan cosplay maid.
Ruangan cosplay maid...
"Hei Rebecca si youtuber kelas tri bisa bicara sebentar enggak?" Tanya Lavilla dengan gaya angkuhnya sedangkan Rebecca hanya menoleh sambil menahan amarahnya.
"Ya ada apa Lavilla?" Tanya Rebecca santai.
"Rebecca bisakah kau jauhi Shiki karena Shiki itu adalah milikku." Bisik Lavilla di telinga Rebecca.
"Hah, Tidak bisa karena Shiki adalah temanku!" Seru Rebecca kesal kemudian gadis itu menyeringai lalu menarik rambut Rebecca sehingga seluruh murid di kelas riuh sekaligus heboh melihat Lavilla menarik rambut Rebecca dengan kasar.
"Jika kau masih mendekati Shiki maka, Kehidupanmu akan menderita di tanganku INGAT KATA-KATA ITU JANGAN SAMPAI KAU LUPA KALAU AKU AKAN MENYIKSAMU SECARA PERLAHAN-LAHAN!" Bentak Lavilla dengan wajah marahnya kemudian mendorong Rebecca secara kasar sehingga gadis itu ditahan oleh Pino dan Clarisse.
"Brukh!"
"Hei jalang sialan berhenti menyiksa Rebecca!" Seru Pino murka karena tidak terima jika temannya disiksa oleh Lavilla.
"Memangnya kenapa kalau aku menyiksa gadis aneh itu?" Tanya Lavilla sambil menatap tajam ke arah Pino.
"Jika kau berbuat macam-macam kepada temanku, Aku tidak akan segan menghajarmu habis-habisan walaupun kau itu adalah murid terpopuler dan terkaya di sekolah ini!" Bentak Pino murka sekaligus marah ke arah gadis itu.
"Cih kau itu hanya bisa mengacamku saja kalau berani sini." Ucap Lavilla sembari tersenyum licik sehingga amarah gadis itu meledak kemudian tangannya di tahan oleh Rebecca saat ia ingin memukul wajah Lavilla.
"Jangan kau luapkan amarahmu Pino dan terima kasih karena sudah menolongku." Ujar Rebecca lembut lalu gadis itu hanya mengangguk kemudian membantu Rebecca berdiri.
"Lavilla aku tidak suka caramu memperlakukanku layaknya binatang." Ucap Rebecca sambil berjalan menuju ke arah Lavilla.
"Tetapi jika kau sudah mengancam dan membullyku untuk menjauhiku dari Shiki, Berarti kau ingin siksaan dan kematian dariku." Ujar Rebecca dingin disertai aura membunuh di sekeliling tubuhnya sehingga gadis itu hanya berdecih kesal lalu meninggalkan Rebecca dan teman-temannya sedangkan seluruh murid di ruangan langsung lari ketakutan dengan amarah Rebecca.
"Gezz...lihat saja balas dendamku padamu Rebecca." Batin Lavilla dengan kesal.
"Huweee....aku takut kehilangan Rebecca-chan." Ucap Clarisse sambil memeluk erat Rebecca.
"Rebecca sebaiknya kamu tidak usah dekati gadis jalang itu atau tidak kau akan-"
"Jangan khawatir Pino, Aku akan baik-baik saja jikalau dia masih ingin melakukan perbuatan keji padaku lagi." Potong Rebecca tegas lalu diangguk Pino.
"Hah...betul juga katamu dan sepertinya aku merasa berhutang budi dengan Shiki karena dia sudah menolongku dari para preman dulu saat masih dibangku SMP." Ujar Pino lembut lalu mereka pergi ke festival sekolah untuk perlombaan cosplay.
Lapangan sekolah....
"Rebecca, Clarisse kalian tunggu disini ya soalnya aku lagi ada urusan penting." Ucap Pino kemudian pergi meninggalkan kedua temannya dan langsung bersembunyi di balik dinding sekolah sambil menelpon seseorang.
"Halo Pino apakah gadis itu baik-baik saja?"
"Ya dia baik-baik saja soalnya dia itu hampir dibully oleh Lavilla untung saja ada aku dan Clarisse dan sebaiknya kau jaga Rebecca baik-baik karena Lavilla akan melakukan rencana jahat lagi ke Rebecca."
"Oh begitu baiklah terima kasih Pino."
"Ya sama-sama."
Kemudian Pino langsung menutup telpon itu lalu beralih menemui Rebecca dan Clarisse yang sedang berada di pentas cosplay.
"Perlombaan cosplay telah usai dan hasil pemenangnya akan diumumkan besok saat upacara nanti terima kasih." Ucap Xiaomi kemudian seluruh murid membubarkan diri.
"Bagaimana penampilan kalian di pentas?" Tanya Pino sambil tersenyum.
"Bagus kok semua penontonnya terpukau dengan penampilan Rebecca yang imut." Ujar Clarisse girang sehingga Pino hanya beroj panjang.
"Oh ya Rebecca kamu sudah menjawab pernyataan cinta dari Shiki?" Tanya Pino santai lalu digeleng oleh Rebecca yang berarti belum.
"Belum soalnya aku belum siap menjawan pernyataan itu sekaligus aku belum menyadari arti cinta." Ucap Rebecca.
"Oh begitu, Aku sarankan lebih baik kau terima saja pernyataan cinta dari Shiki sebab, dia sangat mencintaimu dari siapapun." Ujar Pino lalu diangguk oleh Rebecca.
"Oke akan kuingat saranmu terima kasih Pino." Ucap Rebecca tersenyum lalu diangguk oleh gadis tomboy itu.
"Sekarang aku bingung mau jawab apa kepada Shiki dan sepertinya aku memiliki perasaan aneh saat bersama Shiki, Apakah itu cinta?" Batin Rebecca bingung kemudian mereka pergi menemui Shiki di laboratium.
💖To be contined💝
Siapa ya yang menelpon Pino?
Dan bagaimana Rebecca ingin menjawab pernyataan Shiki di saat rintangan menghalang.
🌟Don't forget it comment and vote❤
See you next chapter readers!....💕💕
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top