MSB // 22

Sandra mematut dirinya di depan cermin. Dress berwarna krem lembut yang di kenakannya membuatnya terlihat anggun. Anting berwarna serupa dengan dressnya menempel cantik di telinganya yang biasanya polos.

Sandra menguncir rambutnya tinggi, membiarkan beberapa helai terjatuh di wajahnya.

Sekarang Sandra bingung. Flatshoes or high heels. Sandra tidak tahu Ario akan mengajaknya dinner atau mungkin jalan-jalan.

Setelah menimbang cukup lama akhirnya Sandra memilih high heelsnya. Ia merasa lebih cantik jika menggunakannya.

Ponsel Sandra berbunyi, sebuah notif masuk.

From : Keenan

Aku sudah di depan, kenapa babunya belum bukain pintu🙄

Sandra tersenyum.

"Dasar."

Sandra menyemprotkan parfum ke punggung tangannya. Menggosoknya ke belakang telinganya. Ia meraih tasnya dan berlari ke luar kamar.

Klek.

Sandra membuka pintu apartemen, Keenan berdiri di depan pintu dengan seikat mawar merah di tangannya.

"Selamat malam babu cantik, ini untukmu." Ario menyerahkan buket mawar merah pada Sandra.

Sandra pura-pura memasang wajah kesalnya namun wajahnya tersipu malu ketika tangannya meraih buket itu.

"Terima kasih. Kenapa datang lebih awal?" tanya Sandra. Untung saja dia bersiap-siap lebih cepat.

"Kita langsung pergi?" ucap Ario.

"Sebentar." Sandra masuk ke dalam apartemen, ia mengambil mawar berwarna pink di atas vas bunganya kemudian menukarnya dengan mawar dari Ario.

"Kita mau kemana?" ucap Sandra setelah mengunci pintu.

"Ke suatu tempat." ucap Ario tersenyum penuh misteri.

"Ok. Bagaimana urusanmu kemarin?" tanya Sandra.

Ario mengernyit heran. "Urusan yang mana?"

"Waktu kamu meninggalkan Bali lebih cepat dari rencana." ucap Sandra mengingatkan.

"Oh, itu. Sebenarnya itu urusan tentang adikku." jelas Ario.

"Adikmu kenapa?" tanya Sandra.

"Aku sudah bilang kan, kalau dia itu manja dan keras kepala. Selalu ada masalah yang ia buat." kata Ario.

"Silahkan masuk babuku yang cantik." lanjut Ario membukakan Sandra pintu mobilnya.

Sandra terdiam sesaat, lalu ia tersenyum pada Ario dan mengucapkan terima kasih sebelum masuk ke dalam mobil.

Berhenti memikirkannya San.

"Kemarin apa yang adikmu perbuat lagi? sampai kamu pusing." tanya Sandra setelah Ario menjalankan mobil.

"Sesuatu yang.....ya, aku nggak tahu harus bilang gimana sama kamu." ucap Ario bingung. Ia hanya tidak mau Sandra berpikir yang tidak-tidak pada adiknya, karena mereka belum pernah bertemu.

"Owh." ucap Sandra singkat dan tidak lago menanyakannya. Dan seperti biasa selalu saja ada yang Ario bicarakan, membuat perjalanan mereka terasa singkat.

Sama seperti sebelumnya, Ario kembali membukakan Sandra pintu mobil. Ario memajukan lengannya dan Sandra mengaitkan lengannya dengan lengan Ario. Mereka bergandengan tangan memasuki restoran yang sangat mewah.

D'Lov Restaurant yang sangat terkenal dengan makanan dan minuman yang sangat nikmat.

"Selamat malam Mas, ada yang bisa saya bantu?" sapa seorang pelayan pada Ario.

"Meja atas nama Keenan Ario Setta Mbk." ucap Ario.

Setelah memeriksa ke meja resepsionis, pelayan itu kembali menunjukkan meja yang sudah di pesan Ario.

"Silahkan." ucap Ario menarik kursi untuk Sandra. Ario benar-benar memperlakukan Sandra sangat manis, ia malu namun senang dengan perhatian Ario.

"Oya aku lupa mengatakan sesuatu." ucap Ario dengan wajah sedikit panik.

"Apa?" seru Sandra ikut merasa khawatir.

"Aku lupa mengatakan, kalau kamu...sangat cantik malam ini." puji Ario tulus. Wajah Sandra memerah karena malu dan senang.

"Keenan," seru Sandra malu.

"Apa?" ucap Ario dengan wajah polosnya. Sandra tidak mau membalas ucapan Ario. Ia memutuskan untuk melihat daftar menu yang kini sudah ada di tangannya.

Malam ini Sandra merasakan yang namanya dinner romantis. Meski mereka bukan pasangan kekasih, entah bagaimana bersama Ario terasa sangat menyenangkan.

Selesai makan malam Ario dan Sandra berjalan santai di sebuah taman yang terlihat ramai meski malam sudah semakin larut.

Banyak anak-anak berlarian kesana kemari. Meski sudah Sandra tersenyum senang melihat kegembiraan di wajah anak-anak itu.

"Hei, kembalikan es krimku. Nanti aku laporin Ibu." teriak seorang gadis kecil mengejar seorang anak laki-laki yang tengah berlari dengan es krim coklat di tangannya.

"Aku tidak takut, weee." balas anak laki-laki itu sambil meleletkan lidahnya.

Sandra terdiam. Matanya setia mengikuti kemana anak-anak itu berlari. Tanpa di komando ingatannya kembali ke masa itu.

Flashback.

"Kak Natha, kembalikan es krim Sandra Kak."

"Nggak mau." Natha terus saja berlari keliling lapangan.

"Nanti Sandra laporin Ibu." ancam Sandra.

"Nggak takut, weee." Natha meleletkan lidahnya kemudian memasukkan es krim Sandra ke dalam mulutnya tanpa menyisakan Sandra sedikitpun. Membuat Sandra menangis.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Ario menyentuh bahu Sandra. Membuat Sandra tersadar dari lamunannya.

"Eh, apa?" ucap Sandra bingung.

"Kau tidak mendengarkanku. Kau baik-baik saja?" ucap ario khawatir.

"Oh itu. Maaf, aku terlalu asik melihat anak-anak itu. Kita jalan lagi." ajak Sandra.

Jangan di ingat lagi, please...

Mereka melanjutkan jalan-jalannya. Sandra sempat minta di belikan permen gula-gula berwarna pink. Ia memakannya sambil berjalan. Ario bersikap manja pada Sandra. Ia minta di suapin gula-gula oleh Sandra. Sepanjang perjalanan Sandra hanya bisa tertawa mendengar kekonyolan Ario.

Setelah bosan berkeliling mereka memutuskan untuk pulang. Ario mengantar Sandra sampai ke depan pintu apartemen.

"Terima kasih, malam ini aku sangat senang." ucap Sandra pada Ario.

"Aku yang berterima kasih. Kamu sudah mau keluar bersamaku." ucap Ario.

"Sama-sama. Selamat malam Kee." ucap Sandra masuk ke dalam apartemennya.

"Tunggu," Ario menahan lengan Sandra. Sandra berbalik menatap mata Ario yang kini tengah menatapnya intens.

Untuk beberapa lama mereka hanya saling memandang. Perlahan Ario menundukkan wajahnya.

Cup.

Bibir panas Ario menyentuh pipi Sandra. Sandra memalingkan wajahnya tepat beberapa saat sebelum bibir panas Ario menyentuh bibir ranumnya.

"Maaf." ucap Ario merasa bersalah.

"Maaf, aku," ucap Sandra terbata-bata, ia takut Ario tersinggung dengan sikapnya.

Ario tersenyum. "Tidak apa-apa. Maafkan sikapku tadi ya?" ucap Ario tulus, ia takut Sandra marah padanya. "Selamat Malam. Jangan mimpiin aku ya, babu cantik." ucap Ario membuat Sandra tersenyum.

Ario meninggalkan apartemen Sandra. Sebelum tubuhnya menghilang di dalam lift Ario masih bisa mendengar teriakan Sandra.

"Jangan kira aku mau memanggilmu majikan ya? Hell no." teriak Sandra keras.

Ario tersenyum, kemudian meraba bibirnya yang sudah menyentuh pipi Sandra. Ada dorongan besar yang membuat Ario tiba-tiba mencium Sandra.

Entah karena bibir ranum gadis itu yang sangat menggiurkan atau wangi raspberry yang sudah sangat mengganggu penciumannya sejak awal. Wangi raspberry yang akan selalu ia ingat.

Sandra menghembuskan napasnya pelan. Ia memegang wajahnya yang memanas akibat ciuman Ario. Jantungnya berdetak sangat cepat. Ia gugup bukan main.

Untung ia segera memalingkan wajahnya ketika bibir Ario hampir menyentuh bibirnya. Siapa yang tidak terpesona dengan wajah tampan Ario.

Ciuman pertamanya bukan dari orang yang ia cintai. Meski hanya di pipi, ada perasaan bersalah di hati Sandra. Ia berjanji akan memberikan ciuman pertamanya pada Alan, tapi nyatanya...

Sandra segera membersihkan dirinya, mengenakan piyama lalu naik ke ranjang. Tinggal di apartemen sendirian kadang membuatnya merasa sangat kesepian. Dulu Sofia tidak mau tinggal bersamanya, hanya kadang-kadang saja ia mau menginap, apalagi sekarang.

Sandra meraih ponselnya yang tidak pernah ia pegang selama bersama Ario tadi.

4 panggilan dari Alan.

3 pesan dari Alan

1 pesan dari Ario

Sandra memutuskan untuk membaca pesan dari Ario.

From : Keenan

Selamat tidur babu cantik, mimpiin aku ya 😍

To : Keenan

Kalau mau di mimpiin order dulu 3 hari sebelumnya, orderan penuh bro 😂

From : Keenan

Kayak bukalapak.com aja bu (babu) 🙄

To : Keenan

Ngapain babu mimpiin tukang gombal?

From : Keenan

Kan babu cantiknya suka di gombalin.

To : Keenan
Enggak suka

From : Keenan

Yakin???

To : Keenan

1000%

From : Keenan

Kalo di cium suka?

To : Keenan

😡

From : Keenan

Hahaha maafkan aku✌
met bobo babu cantik.

Sandra menggelengkan kepalanya pelan, kemudian merebahkan diri di kasur empuknya.

"Selamat tidur San." ucap Sandra pada dirinya.

🐄🐄🐄

Hayo yg ngaku kangen Sandra sam si Kee merapat yach
Oya, jangan panggil author yah, Kakak aja 😊😘

Luph u pull



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top