MSB //12
"Akhirnya kita bisa jeje bareng" seru Sabrina.
"Kita wefie dulu." ucap Cathrine sambil menyiapkan tongsisnya.
Sandra, Sabrina dan Cathrine berwefie bersama dengan segala macam gaya di depan sebuah butik. Mereka tertawa bersama begitu melihat hasil amatiran mereka.
"Wah, kita kayak girl squad ala artis aja ya" seru Cathrine.
"Girls Squad nggak wefie di mall apalagi depan butik kayak kita." ucap Sandra membuat Sabrina dan Cathrine memasang senyum kudanya.
"Kan Girls Squadnya KW" seru Sabrina membuat mereka kembali tertawa.
"Ssst, di liatin orang." bisik Sandra dan mereka bertiga tertawa tanpa suara.
"Kita ke time zone." seru mereka bertiga bersamaan.
Ketiganya mencoba satu persatu wahana yang ada di sana. Mereka tertawa dan berteriak bersama. Begitu lepas dan bahagia.
Tidak terasa mereka menghabiskan waktu hampir dua jam disana. Mencoba semua wahana yang ada.
"Gue seneng banget hari ini." ucap Sandra sembari merentangkan kedua tangannya di basemant mall.
"Gue juga seneeeeenng banget." ucap Cathrine.
"Seneng karena kita bisa jalan-jalan bareng kayak gini." ucap Sabrina. Mereka bertiga kembali tertawa.
"Sekarang kita kemana lagi?" ucap Sabrina semangat.
"Pukul berapa?" Sandra.
"20.30" ucap Sabrina.
"Venus club." seru Sabrina dan Cathrine bersamaan.
"Sory gue nggak bisa ikut." ucap Sandra membuat Cathrine dan Sabrina menatapnya dengan penuh tanya.
"Besok gue ada quiz." ucap Sandra.
"Benarkah?" ucap Cathrine. Sandra mengangguk lemah.
"Tidak apa-apa. Lain waktu kita keluar bareng dan itu khusus buat ke club." ucap Sabrina.
"Memangnya James bakal ngijinin lo?" ucap Sandra membuat Sabrina menggeleng.
"Segitunya sih." ucap Cathtrine.
Sabrina mengedikkan bahunya. "Dari tadi James hubungin gue tapi gue nggak angkat panggilannya." ucap Sabrina.
"Kenapa?" ucap Cathrine. Pertanyaan sama yang ingin Sandra tanyakan.
"Ayolah. Ini me times. Nggak usah lah dia ikut-ikut." ucap Sabrina.
"Sekarang kita kemana? Langsung pulang?" ucap Cathrine.
"Kalau gue langsung pulang aja, kalian mau lanjut nggak apa-apa." ucap Sandra.
"Ya udah kita pulang. Lain kali kita pergi bareng." ucap Sabrina.
"Sampai jumpa lagi ya. Bye." Ketiganya berpelukan sebagai salam perpisahan sebelum mereka masuk ke dalam mobil mereka masing-masing.
Sandra tiba di apartemennya satu jam kemudian. Ia langsung masuk ke dalam kamar mandinya. Ia membersihkan dirinya menggunakan air hangat dan berganti pakaian, kemudian berbaring di atas ranjang.
Matanya mengawasi langit-langit kamarnya. Ia menghela napas panjang, kemudian memejamkan matanya.
"Hav a nice dream San?" gumamnya pelan.
Tidur Sandra malam ini tidak senyenyak biasanya. Ia nampak gelisah. Kepalanya bergerak ke kiri dan kanan keringat dingin mengucur di wajahnya meski kamarnya sangat dingin. Napasnya terlihat naik turun.
"Jangan pergi. Jangan," ucap Sandra mengigau dalam tidurnya.
Aaaaaaaaaaaahh.
Sandra terbangun dari tidurnya. Napasnya terengah-engah. Ia mengelap keringat yang membasahi wajahnya.
"Kenapa mimpi itu lagi. Setelah sekian lama, kenapa harus ku impikan lagi" batinnya.
Setelah berhasil menormalkan detak jantungnya Sandra bangun dari ranjangnya. Ia melangkah ke dapur. Mengambil segelas air putih kemudian menenggaknya sekaligus. Matanya melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 02.00 dini hari.
Sandra melangkah ke ruang depannya. Ia menyalakan televisi dan mencari apa yang bisa di tontonnya, karena ia tidak akan bisa tidur kembali.
Satu jam kemudian Sandra kembali ke kamarnya memeluk boneka beruangnya yang hampir sama besarnya dengan tubuhnya.
Ia mengambil gambarnya kemudian menguploadnya di akun instagram miliknya.
"Can't Sleep"
Dion : Lo kenapa gak bisa tidur?
Sofia : Abis darimana lo?
Sandra : Lah kalian juga, kenapa nggak tidur? Malah coment 🙄
Sofia : Kebangun gara-gara notif lo.
Dion : Sama
Sandra : Diam lo Di. Tidur sana.
Dion : 😪😪
Sofia : 😴😴
Sandra : Gue tahu kalian bohong.
Dion : 😂😂😋
Sofia : 😁😁😋
Dion : Beneran lo nggak apa-apa?
Sofia : Idem
Sandra : Terbangun aja terus nggak bisa tidur.
Dion : Kangen sama gue ya?
Sandra : Najis
Dion : Gue ngangenin loh
Sofia : Kangen pengen nabok lo
Dion : Enak aja kalo ngomong Fi 😡
Sofia : 😂
Sandra : Kalian tidur sana.
Sofia : Trus lo ngapain?
Dion : Mimpiin gue ya cantik😉😘
Sandra : 🙄
Sofia : Hav a nice dream 🤗😘
Dion : Hav a nice dream sweetty😘😘
Sandra tersenyum. Ia sangat bersyukur memiliki sahabat-sahabat seperti mereka. Tak terasa air matanya mengalir.
Entah karena apa yang jelas air matanya terus saja mengalir. Mungkin pengaruh dirinya yang sedang mendapatkan jadwan menstruasinya, membuat hormonnya meningkat dan menjadi cengeng seperti ini. Pasti karena itu.
Sandra membiarkannya. Ia tidak berusaha untuk menghapus apalagi menghentikan tangisnya. Di peluknya boneka beruang miliknya kemudian berusaha untuk memejamkan matanya. Ia butuh tidur walaupun hanya sebentar.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Angel bilang kau sudah bertemu dengan putrinya Om Prasetyo ya?" ucap Ibunya saat mereka sedang bersantai di ruang televisi.
"Iya Bu." ucap Alan yang duduk di atas karpet sedangkan Ibunya duduk di atas sofa sambil sesekali mengelus rambut Alan.
Alan tidak memiliki agenda apapun malam ini. Ia memutuskan untuk tinggal di rumah. Menemani Ibunya menonton drama korea bukanlah pilihannya.
Ia di paksa Ibunya meninggalkan laptopnya hingga berakhir di tempatnya sekarang.
"Bagaimana rupanya sekarang?"
"Cantik."
"Pipinya masih chubby ya?" ucap Ibunya.
"Sedikit."
"Dulu dia suka sekali ngemil. Dia suka makan apa ya waktu itu?" ucapnya Ibunya lagi mencoba mengingat-ingat makanan kesukaan Sandra.
"Chitato dan coklat Bu." ucap Alan malas-malasan.
"Iya, dia suka makan yang itu." ucap Ibunya sembari tertawa membayangkan Sandra kecil waktu itu.
"Kau sepertinya tahu banyak tentang gadis itu?" ucap Ibunya.
Alan tidak menyahuti Ibunya. Ia lebih memilih menonton drama korea di depannya meski ia tidak mengerti sama sekali.
Namun ucapan Ibunya selanjutnya membuatnya membeku.
"Ibunya pernah menghubungi Ibu. Dia bilang Sandra sakit sampai kurang lebih satu bulan sejak kepindahan kita."
(..........)
"Setiap malamnya ia mengigau Jangan pergi. Jangan pergi." ucap Ibunya menceritakan kembali apa yang di ceritakan Ibunya Sandra.
"Tidak mungkin kan kalau yang di maksudnya itu adalah kamu?"
(..........)
Alan sudah kembali ke kamarnya. Ia membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Ucapan Ibunya memaksa dirinya untuk mengingat kembali ucapan Kirani.
"Sandra benar-benar sakit waktu itu."
"Sandra yang memberikan coklat itu padanya."
"Sandra kecil yang ia tinggalkan tanpa mengatakan apapun."
Alan memejamkan matanya. Mencoba membuang bayangan Sandra yang kini berkelebat dalam benaknya.
"Mereka hanya melebih-lebihkan." ucap Alan sebelum terlelap dalam mimpinya.
🐄🐄🐄
Gaes...Narik Sukmo bisa kamu dapetin di
- GAM Semarang
- Gramedia Surakarta
- STO Gramedia
- Gramedia malang basrah
- Gramedia tunjungan plaza surabaya
- Gramedia semarang pandanaran Gramedia mega bekasi
- Gramedia pondok gede.
Yang deket bisa langsung meluncur yah jangan ngesot tar nyampenya lama😁😉😘
Sinopsis :
MENARI ATAU MATI
"NARIK SUKMO"
.
.
.
Sekelebat bayangan hitam muncul di belakangnya. Kenar merasa dingin di seluruh tubuhnya. Langkah Kenar untuk kembali ke kamarnya terasa sangat berat. Nyanyian itu samar – samar di dengarnya lagi.
.
Mong karo aku
Mong aku
Nengdi kabeh awak nyawamu keraket
Nganti pati misahke .
Hanya padaku
Hanya aku
Di mana seluruh jiwa ragamu terikat
Sampai maut memisahkan. .
Kenar berteriak kencang ketika bayangan hitam yang tinggi besar itu akan menelannya hidup – hidup. Kenar bahkan kembali terkejut ketika seorang nenek – nenek tiba – tiba muncul di hadapannya. .
.
.
#menariataumati
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top