Crazy Things Around Us

"Kau dengar itu, hah? Ini benar-benar gila, Jared! Ini sama sekali tidak masuk akal!"

Jamie mengomel dengan emosionalnya, padahal ia sedang sibuk menyetir. Untungnya lalu lintas tak pernah padat di kota itu.

Mereka baru saja mengunjungi toko buku bekas milik Tuan Joel dan mendapati keanehan yang di luar nalar.

Tuan Joel muncul dalam kehidupan Jared dan Jamie, tapi laki-laki tua itu lenyap begitu saja seolah tidak pernah ada di dunia ini. Ia semacam makhluk mistis, fiktif, atau apalah. Namun, ia nyata. Kedua putra William itu benar-benar bertemu dengan Tuan Joel di dalam tokonya. Tapi apa yang baru mereka saksikan dan dengar sangat bertentangan dengan kenyataan yang pernah mereka alami. Jamie tak bisa menyimpulkan apapun saat ini.

"Saat itu kita tidak sedang bermimpi, kan?" Jamie bersuara kembali. Sementara Jared masih bungkam. Otaknya terus mencari jawaban yang mungkin masuk akal, tapi tetap saja gagal.

"Tidak mungkin dua orang bermimpi yang sama di siang hari." Jared akhirnya menanggapi. Pikirannya buntu.

"Tapi kenapa Tuan Joel muncul dalam hidup kita? Apa mungkin dia ingin memberi petunjuk pada kita tentang sesuatu hal?"

"Mungkinkah ... "

Jared dan Jamie saling berbagi tatap. Pikiran mereka berada di jalur yang sama.

"Ya, itu mungkin saja. Dia datang untuk memberitahu kita tentang kemunculan gadis itu," tandas Jamie seakan-akan kesimpulannya dan Jared tepat. "Tapi sebenarnya siapa Tuan Joel? Tidak mungkin dia manusia, kan?"

"Manusia jauh lebih sederhana dari yang kita bayangkan. Mereka tidak akan repot-repot muncul di depan vampir seperti kita dan memberi petunjuk semacam itu," tukas Jared. Dan ia benar. Siapa yang akan bersedia sukarela muncul di depan vampir hanya untuk memberi petunjuk tentang seorang gadis?

"Tapi tempat itu sudah tutup sejak 30 tahun lalu. Bagaimana cara kita masuk ke sana saat itu? Apa kita sedang masuk ke dimensi lain?"

Jared mengedik lelah. Pikirannya juga penuh dengan pertanyaan yang tak terjawab.

"Tidak mungkin wanita tua itu berbohong pada kita. Kau lihat sendiri kan, bangunan toko itu terlihat sangat tua dan hampir roboh. Apa yang kita lihat saat itu dan tadi sedikit berbeda. Agaknya Tuan Joel sengaja membuat tempat itu tampak sedikit berbeda dari yang sebenarnya menggunakan kekuatan yang dimilikinya."

"Apa kau berpikir jika Tuan Joel adalah seorang vampir penyihir?"

Vampir penyihir?

Dahi Jared langsung mengerut mendengar istilah baru yang diucapkan Jamie.

"Memangnya ada makhluk seperti itu?"

"Aku hanya asal menebak."

Jared tercenung. Selama ini ia tahu vampir hanya bisa berubah wujud menjadi kelelawar dan itupun terbatas pada malam hari saja. Jared berpikir mungkin ada hal-hal lain yang tak diketahuinya karena kehidupan bangsa vampir memang berbeda dari kehidupan manusia biasa.

"Kalaupun dia benar penyihir atau hantu sekalipun, kurasa dia bukan orang jahat," simpul Jamie kemudian. Jika Tuan Joel ingin berbuat jahat, pasti sudah dilakukannya sejak dulu.

Jared sedang berusaha berpikir dengan keras. Ia mencoba mencari relasi antara Tuan Joel dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupnya akhir-akhir ini.

Sebenarnya siapa dan kenapa Tuan Joel memberi petunjuk pada mereka tentang kemunculan Luisa?

Apakah Tuan Joel ada hubungannya dengan kematian Megan?

Jika Tuan Joel menghilang tiba-tiba seolah tidak pernah ada di dunia ini, apa Luisa juga sama menghilang seperti dirinya?

"Kita harus pergi ke kampus sekarang," ucap Jared memecah konsentrasi Jamie.

"Untuk apa kita ke sana?"

"Untuk memastikan sesuatu."

"Apa itu?"

"Tentang gadis itu. Apakah dia ikut menghilang seperti Tuan Joel atau tidak."

"Oh. Aku mengerti."

Jamie mempercepat laju kendaraannya menuju ke arah kampus. Ia pun ingin tahu apakah Luisa menghilang seperti Tuan Joel. Pasalnya ketika Jamie mencari Luisa di kampus beberapa waktu lalu, tak ada satupun orang yang mengenal gadis itu.

Sesungguhnya Jared sudah tak ingin menginjakkan kaki di tempat itu lagi, tapi ia berubah pikiran karena ada sesuatu hal yang penting yang harus dipastikannya.

**

"Aku akan masuk," ucap Jared lebih dulu sebelum Jamie berhasil turun dari mobil.

Cowok itu bergegas melangkah ke arah pintu gerbang dengan sesekali mengedarkan pandangan ke sekitar. Ia sama sekali tak tahu menahu jadwal kuliah Luisa karena mereka tidak berada di jurusan yang sama.

Sementara Jared mencari Luisa di area kampus, Jamie memutuskan untuk berjaga di sekitar pintu gerbang.

Tampaknya akan sulit bagi Jared untuk bisa menemukan sosok Luisa di area kampus yang besar. Tapi, ia tak ingin menyerah sekarang. Cowok itu terus berjalan menyusuri koridor seraya menebarkan pandangan ke segenap arah.

Seperti biasa, ketika Jared melewati koridor, sesuatu selalu menarik perhatiannya untuk mengarahkan tatapan ke tengah-tengah pelataran kampus. Di sana ada sebuah pohon besar yang dulu tampak kering dan mati, tapi keajaiban telah terjadi dan membuat pohon itu hidup kembali.

Namun, betapa terkejutnya Jared saat menatap ke tengah-tengah pelataran kampus. Bukan sebuah pohon besar yang tampak berdiri megah di sana, tapi hanya pohon kecil berusia tak kurang dari lima tahun yang menghuni titik itu.

Jared terenyak. Ia merasa linglung dalam sekejap.

Ke mana pohon besar itu? Kenapa hanya ada sebuah pohon  berbatang kecil yang berdiri di sana? Halusinasikah ia selama ini? Lalu bagaimana dengan para pekerja yang memangkas ranting-ranting pohon itu? Apa mereka juga bagian dari delusi Jared?

Tidak bisa dipercaya

Pertama Tuan Joel dan toko bukunya yang muncul bak sebuah mimpi, lalu sekarang pohon besar yang selalu mengundang perhatian Jared tanpa sadar. Apakah selanjutnya adalah Luisa?

Tubuh Jared lemas. Kenyataan ini seperti telah menjebaknya ke dalam sebuah ruang kosong yang melelahkan. Permainan siapa semua ini? Apakah takdir yang sudah bekerja keras untuk semua ini? Misteri ini sangat membingungkan!

Jared tak ingin berlama-lama larut dalam kebingungan. Ia harus cepat kembali pada Jamie dan menceritakan semua yang telah ia lihat. Keinginan untuk mencari Luisa tenggelam begitu saja.

Jared membalik tubuh dan bermaksud kembali pada Jamie yang sedang menunggunya di luar pintu gerbang kampus. Namun, baru saja ia berbalik dan mengayun satu langkah, tiba-tiba saja tubuhnya menubruk seseorang tanpa sengaja. Membuat beberapa buah buku tebal berjatuhan di bawah kaki Jared sedetik kemudian.

Jared hanya ingin pergi dari tempat itu dan menceritakan semua yang ia lihat pada Jamie, tapi insiden kecil itu malah membuatnya tertahan untuk sejenak.

Jared bergegas memungut buku-buku yang terkapar di dekat kakinya. Ia memang bukan manusia, tapi setidaknya Jared memiliki sedikit rasa tanggung jawab.

"Jared?"

Tangan Jared urung menyentuh buku ke-dua yang hendak dipungutnya dari atas lantai ketika mendengar suara yang ia yakini pernah didengarnya di suatu tempat. Cowok itu mengangkat dagu dan seketika sepasang mata hazel miliknya membeliak saat mengetahui siapa gerangan seseorang yang ditubruknya.

Luisa?

Tubuh Jared membeku dan tiba-tiba saja jantungnya berdebar begitu kencang tak terkendali.

Apa gadis di hadapannya itu nyata? Ia tidak sedang berhalusinasi, bukan?

"Apa yang kau lakukan di sini?" tegur Luisa kemudian tanpa menghiraukan ekspresi berlebihan yang tercermin di wajah Jared.

"Aku hanya mampir sebentar," balas Jared dengan nada kaku. Ia segera menyadarkan diri sendiri dari salah tingkah yang membuat dirinya tampak aneh dengan memungut buku milik Luisa dari atas lantai.

Jared menegakkan tubuh lalu mengulurkan buku-buku itu kepada pemiliknya. Setelah ia mengembalikan benda-benda itu pada Luisa, Jared harus bergegas pergi. Ia sudah memastikan jika gadis itu tidak menghilang seperti Tuan Joel.

"Milikmu," ucap Jared saat kedua tangannya mengulurkan buku-buku ke hadapan Luisa.

Namun, tanpa sengaja tangan Jared menyentuh kulit Luisa ketika gadis itu meraih buku-bukunya. Dan cowok itu seolah baru saja tersengat aliran listrik saat keduanya bersentuhan. Apa yang terjadi? "

***

24 Oktober 2021

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top