Tiga
Happy Reading guys 😘😘
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Seminggu sudah Sabrina tidak pernah menemui Angga apalagi membawakannya makanan untuk Angga sarapan seperti biasanya, semenjak kejadian seminggu yangg lalu ditempat parkiran kampus, Aleta melarang Sabrina untuk membuatkan sarapan atau pun menemui Angga lagi, dan akhirnya Sabrina menuruti larangan Aleta.
"tumben udah seminggu Bina gak kelihatan?,"tanya Reno, namun Angga hanya terdiam, Lalu Reno pun duduk disamping Angga.
"Loe jangan terlalu kejam sama Bina Ga, kasian loh dia dari SMA ngejar loe, seenggaknya kasih dia kesempatan, gue yakin loe pasti akan bahagia kalau loe sama dia," Ucap Reno yg menepuk pundak Angga pelan.
"Ntahlah Ren, gue ilfil sama dia terlalu selengean dan brisik, gue gak suka cewek yg berisik kayak dia," Sahut Angga sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi yg ia duduki dan menatap langit-langit atap kelasnya.
"Loe kan bisa kasih tahu dia Ga, gue yakin dia bisa merubah kelakuannya kok kalau loe yang minta, ya mungkin loe harus ekstra sabar mengubahnya, loe harusnya bersyukur Ga dikejar-kejar Bidadari, kalau gue jadi loe gue bakal terima dia Ga, gue bakalan sayang-sayang dia, sayangnya gue bukan elo," Ucap Reno, lalu ikut menyandarkan tubuhnya dikursi."
"Dan sayangnya Bina gak mau sama gue Ga, jadi loe beruntung bro," Lanjut Reno dengan kekehan karena melihat wajah Sahabatnya yang kini terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Ntah Ren, gue malah lebih tertarik sama temannya, yg tangguh dan kalem itu," Jawab Angga yang kini tersenyum mengingat Aleta saat marah-marah padanya yang baginya begitu menggemaskan.
"Jangan gila loe Ga, loe mau bikin persahabatan mereka hancur hah gara-gara loe, jangan gila deh loe, lebih baik loe jauhin dua-duanya, kalau loe gak mau sama Bina, jangan cari masalah," Reno pun langsung duduk tegap saat mendengar ucapan Angga.
"Hahahaha gue gak segila itu kali Ren, gue kan cuma kagum sama Dia, lagian cinta gue masih terperangkap dalam hati Freya loe tahu itukan," Ucap Angga lalu memejam kan mata nya, mengingat Freya yang entah dimana sekarang.
"Serah loe deh Ga serah loe, udah dikasih cewek cantik, baik, cinta nya tulus dan pinter masak pula, loe emang gak bisa mensyukuri keindahan yg Tuhan berikan, kalau dia sukanya sama gue, gak kan nolak gue pasti gue sayang-sayang tuh Sabrina, sayangnya dia sukanya bukan sama gue, malah suka sama cowok berhati Es kayak loe yg gak bisa menghargai ketulusan Cinta seorang gadis seperti Sabrina," Ucap Reno merasa kesal pada kekeras kepalaan sahabatnya itu.
"Brisik loe Ren, ngomongin tuh cewek mulu, emang kalau gue mau nyoba deket sama dia, loe bakal ngasih apa ke gue," Tantang Angga dengan tatapan mengejeknya.
"Ngasih kebahagiaan yang hakiki yang diberikan Sabrina buat loe hahaha," Ucap Reno, lalu dia pun tertawa dan pergi meninggalkan Angga.
"Dasar Reno Kampret," umpat Angga, dengan menatap tajam kearah Reno yg kini duduk dikursi didepan, dengan tertawa puas melihat sahabatnya kesal, Angga pun memikirkan ucapan Reno, lalu tiba2 dia tersenyum sambil mengetuk-ngetuk pensilnya ke meja yg ada di depannya, entah apa yg dipikiran Angga, hanya dia dan Tuhan yg tau, soalnya author juga gak tahu si Angga lagi mikirin apaan 🤣🤣.
*********
"Bina tunggu.." Panggil Reno setengah berteriak saat melihat Sabrina dan Aleta sedang berjalan di lorong koridor kampus mereka.
"Ya kak Reno.... Ada perlu apa ya..? " Sahut Sabrina yang kini berhenti berjalan karena panggilan Reno, begitu juga dengan Aleta
"Loe dipanggil Angga," Jawab Reno dengan nafas terengah-engah karena mengejar Sabrina
"Mau apa cowok bre*****, itu manggil Bina, mau nyakitin Bina Lagi." Kali ini Aleta yg menjawab dengan penuh emosi.
"Wiss.. Sabar dong manis, kali ini Angga mau minta maaf sama Sabrina kok, mau kan Bina, Angga udah nunggu kamu di taman belakang kampus, temuin Angga nya sendirian aja ya Bin, biar Aleta sama aku kekantin duluan, kata Angga cuma bentar ko, aku sama Leta nunggu dikantin ya" Ucap Reno dengan ramah dan ber aku kamu pada Sabrina.
"Boleh Ya Ta?," Tanya Sabrina dengan wajah memelas, membuat Aleta tak tega lalu dia mendengus kesal meski akhirnya mengangguk mengizinkan sahabatnya itu untuk menemui Angga.
"Ya sudah deh terserah loe deh Bin, dan loe awas aja kalau temen loe, nyakitin temen gue lagi, gue cincang dia," Ancam Aleta dengan sorot mata tajam yg menghunus kearah Reno, membuat Reno brigidik ngeri melihat Aleta macam preman jalanan.
"Gila nih Cewek, galak bener mirip macan betina,"Batin Reno.
"Ya udah Aku ke taman dulu ya Ta, kak Reno nitip sahabat terbaik aku ya, jangan digodain, dia galak ssoalny," Ucap Sabrina sedikit berbisik pada Reno, namun cukup terdengar oleh Aleta.
"Apaan si Bin, udah sana tar keburu jam pelajaran dimulai lagi," Ucap Aleta, Sabrina pun pergi sambil terkekeh meninggalkan Aleta dan Reno, setelah Sabrina pergi, Reno pun mengajak Aleta ke kantin untuk makan siang sambil menunggu Sabrina dan Angga dikantin sana.
Sementara Sabrina dia pergi ketaman belakang untuk menemui Angga, yg katanya ingin bicara serius untuk minta maaf padanya, dengan cepat Sabrina pun menuju taman belakang kampus.
*******
Kini Sabrina pun sudah berdiri dihadapan Angga dengan gugup dia terus memilin ujung kemejanya, karena sangat gugup.
"Duduk," Ucap Angga sambil menggeser memberikan jarak agar Sabrina duduk, Sabrina pun duduk disamping Angga dengan kepala menunduk.
"Kak.. Kak Angga ada apa manggil Bina kesini..?," Tanya Sabrina dengan masih menundukkan kepalanya karena gugup jadi dia tidak berani menatap wajah tampan Angga.
"Loe masih suka sama gue?," Tanya Angga namun dengan tatapan datarnya pada Sabrina, mendengar pertanyaan Angga, Sabrina pun medongakan kepalanya dan menatap wajah Angga yang terlihat datar tanpa ekpresi.
"Kalau ditanya tuh jawab, jangan malah natap gue, gue gak suka ya ada yg natap muka gue kayak gitu."
"Eh.. Ma.. Maaf kak, Bina cuma kaget karena tiba-tiba kak Angga nanya kayak gitu ke Bina," Sahut Sabrina sambil kembali menundukan kepalanya, namun saat Sabrina kembali menunduk, tiba-tiba Angga menarik dagu Sabrina lalu melumat bibir ranum Sabrina, membuat Sabrina syok matanya membulat seakan mau keluar dari tempatnya, cukup lama Angga melumat bibir Sabrina, dan Sabrina pun membalas ciuman Angga meski amatiran karena belum pernah berciuman dan itu adalah ciuma pertamanya, tapi tidak masalah, hanya lumatan namun mampuh membuat Sabrina seakan melayang karena sentuhan bibir lembut Angga, beberapa menit kemudian akhirnya Angga pun melepaskan ciumannya namun wajahnya kembali datar, sementara wajah Sabrina sudah merah padam karena malu.
"Oh God first kiss ku," Teriak Sabrina dalam hatinya lalu menatap Angga dan memegang bibir yg baru saja Angga cium.
"Gimana loe masih suka gue kan?," Tanya Angga tanpa merasa bersalah sudah mencium Sabrina, membuat Sabrina tersadar dari lamunannya
"Em.. Em.. I.. Iya Bina masih suka kok sama Kak Angga, bu.. bukan cuma suka ta.. tapi.. tapi.. -"
"Tapi apa?," Potong Angga sambil menatap Sabrina
"Ta-Tapi Bina juga cinta sama kak Angga," Jawab Sabrina lalu kembali menunduk kan kepalanya karena malu, Angga pun memperhatikan Sabrina dan setelah Sabrina menjawab pertanyaan Angga, kini Angga mengatakan yg tak pernah diduga oleh Sabrina sedikit pun.
"Kita pacaran tapi jangan sampai orang lain tahu tentang hubungan kita paham loe," Ucap Angga lalu pergi begitu saja meninggalkan Sabrina, tanpa mendengar jawaban Sabrina, padahal belum tentu Sabrina mau, ck..ck.., Angga Angga, Sabrina masih bengong karena syok setelah mendengar Ucapan Angga yang memang tidak terduga itu.
"A.. Apa, apa aku tidak salah dengar, apa tadi katanya Pa.... Pacaran, katanya mau minta maaf, tapi malah ngajak pacaran, oh god semoga itu bukan mimpi," Lalu Sabrina pun mencubit tangannya sendiri. "Aww.. Sakit berarti aku tidak mimpi," Sabrina pun melompat-lompat kegirangan saking bahagianya. "Tapi bentar dulu dia bilang tadi jangan sampe ada yg tahu, itu berarti pacarannya Backstreet dong yah.. Berarti aku gak boleh deket-deket Kak Angga kalau lagi dikampus, itu mah sama aja kayak masih jomblo dasar nasib, tapi gak apa-apa yang penting aku sama Kak Angga udah pacaran dan untuk saat ini, itu sudah cukup, jadi kamu harus kuat dan sabar Bina, semangat,"seru Sabrina memberi semangat pada dirinya sendiri, Setelah menyemangati dirinya sendiri Sabrina pun meninggalkan taman belakang kampus itu, dan menuju kekantin karena masih ada beberapa menit lagi untuk mengisi perutnya yg sudah mulai demo.
*******
Sesampainya dikantin Sabrina pun menghampiri meja Aleta, disana sudah Ada Angga yang sedang mengobrol dengan Reno sedang Aleta tengah asik dengan makanannya, Sabrina pun duduk disamping Aleta, dia menatap Angga yg terlihat tersenyum kearahnya membuat Sabrina jadi salah tingkah.
"Mau makan apa Bin?, ntar aku pesenin," Ucap Aleta sambil memakan makanannya.
"Gak usah Ta, aku pesan sendiri Aja, Kak Angga mau sekalian pesan?, biar Bina pesenin sekalian," Ucap Sabrina namun tidak berani menatap Angga.
"Gak usah, gue udah pesen, loe pesen aja buat loe sendiri," Ucap Angga dengan wajah datarnya.
"Oh, ya udah," Ucap Sabrina lalu pergi kearah tempat konter makanan untuk memesan makanan karena dia sudah sangat lapar.
"Huh dasar cowok kutub, Tadi aja nyosor duluan mana ngambil first kiss ku lagi, sekarang aja balik lagi kayak es, dasar manusia kutub," Dumel Sabrina sambil menuju ke bagian pemesanan.
Setelah makanan sudah tersaji di meja akhirnya Angga, Sabrina, Reno dan Aleta pun memakan makanan mereka namun dengan keadaan sunyi tanpa ada yang bicara sepatah kata pun.
"Makanan nya enak yah," Ucap Bina mencairkan suasana kesunyian,
"Bisa gak sih, Kalau lagi makan mulutnya diem," Sahut Angga, membuat Sabrina kembali terdiam.
"Salah lagi deh aku, katanya pacaran tapi gak ada manis-manisnya sama sekali, dasar manisia kutub," Batin Sabrina kesal lalu kembali menyuapkan makannya dengan tidak bernafsu.
"Ayo Ren kita kekelas, udah selsai kan makannya," Ucap Angga lalu pergi meninggal kan Sabrina dan Aleta, meski sempat menoleh dan tersenyum membuat Sabrina salah tingkah, lalu Reno pun mengejar Angga yang lumayan sudah jauh dari tempat mereka duduk.
"Duluan ya Bina, Leta," Ucap Reno sambil berjalan cepat menyusul Angga.
"Jangan baper deh, baru disenyumin sedikit udah, kayak orang stres senyum-senyum sendiri gitu," Ucap Aleta yang melihat Sabrina senyum-senyum setelah melihat Angga tersenyum padanya.
"Ah Leta, kok kamu gitu sih gak bisa lihat Bina seneng dikit aja, udah ngehujat aja ngatain Bina stres, Bina gak stres Aleta sayang Bina cuma lagi seneng aja," Ucap Sabrina sambil kembali tersenyum. "Bina seneng karena Bina sama Kak Angga udah resmi Pacaran meski Backstreet, maafin Bina ya Ta karena belum bisa ngasih tahu Leta, karena Kak Angga gak ngebolehin Sabrina untuk ngasih tahu orang lain meski itu sahabat aku sendiri," Batin Sabrina sambil mengaduk jus nya dengan sedotan.
"Woy Bin, kok loe malah ngelamun sih, awas kesambet setan Kantin loe ntar," Ucap Aleta sedikit mengagetkan Sabrina dengan sedikit berteriak.
"Iiihhh Leta, Bina kaget tahuu..,"Rajuk Sabrina dengan bmengerucutkan bibirnya.
"Abis kamu sih, diajak ngomong malah asik ngelamun sendiri, kesambet setan kantin baru nyaho loe," Ucap Aleta dengan tawa kecilnya.
"Gak apa-apa Ta, kalau sambetnya sama Cinta nya kak Angga mah, aku rela," Ucap Sabrina yang kini kembali tersenyum.
"Hemm.. Semerdeka loe aja lah Bina, gue udah lelah mengingatkan," Ucap Aleta sambil memutar matanya malas.
"Hehe, Ya udah ah ke kelas aja yuk, bentar lagi mau mulai lagi pelajaran nya," Ajak Sabrina yg kini sudah berdiri dan disusul oleh Aleta, mereka pun pergi meninggalkan kantin menuju kelas mereka.
Sementara itu dikelas Reno tengah sibuk dengan gamenya, sedangkan Angga tampak serius dengan bukunya, mereka berdua sibuk dengan dunia nya masing-masing.
"Ga gimana loe udah minta maaf sama Bina?," Tanya Reno setelah selesai dengan game nya
"Udah," Jwb Angga singkat
"Terus Bina nya gimana maafin loe kan?," Tanya Reno lagi
"Hemm.. Udah berisik loe, nanya gue mulu," Ucap Angga kesal, karena aktivitas membaca bukunya jadi terganggu karena pertanyaan Reno yang gak berfaedah setidaknya bagi Angga.
"Ya elah Ga, cuma ditanya gitu doang ngambek, gak asik loe," Ujar Reno lalu kembali ke mejanya tempat dia duduk, sementara Angga hanya menatap datar sahabatnya itu, yang selalu ingin tau urusan nya.
Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top