Satu
Happy Reading guys 😘😘
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Seperti Biasa pagi ini Sabrina bangun lebih awal, untuk menyiapkan sesuatu yg akan diberikan pada seseorang, ntahlah meski orang itu selalu menolak tapi Sabrina tetap saja menyiapkan bekal untuk sarapan seseorang, seseorang yg namanya sejak empat tahun yg lalu, sampai saat ini tetap terukir dihatinya.
"Nasi goreng lagi," Ucap Sarah sang Bunda saat melihat putrinya sedang bergelut dengan peralatan dapur.
"Astaga Bunda, Kenapa ngagetin Bina sih, untung nih penggorengan gak melayang kemuka Bunda," Ucap Sabrina sambil pura-pura memegangi dadanya.
"Ya ampun sayang, masa gitu aja kaget, dikira Bunda hantu apa," Protes sarah saat putrinya mengomel.
"Sayang hari ini Bunda ada tugas keluar kota, Bos Bunda mau ada meeting diluar kota," Ucap Sarah yg kini sudah duduk di depan meja makan.
"Berapa hari Bun?," Tanya Sabrina sambil meletakan dua piring masih goreng lalu menaruh kotak bekal yg berisi nasi goreng ditasnya, namun wajahnya terlihat muram.
"Cuma tiga hari kok sayang, nanti Bunda bawakan oleh-oleh buat kamu," Bujuk Sarah yg melihat putrinya terlihat sedih dan murung, sebenarnya Sarah juga sedih karena selalu harus meninggalkan putri semata wayang nya sendiri, saat sang Bos meminta menemaninya keluar kota, sebagai sekretaris yg baik pastilah Sarah tidak bisa menolak, itu semua dia lakukan demi mencukupi biaya kehidupannya dan pendidikan putri semata wayangnya, semenjak berpisah dengan Suaminya Sarah memutuskan untuk bekerja dan tidak menerima pemberian mantan suaminya itu.
"Bina gak mau apa-apa Bun, asal Bunda sehat dan bisa jaga diri Bina udah seneng, Oh ya kalau gitu boleh nggak Bina ajak Aleta nginap disini Bun?, seperti biasa," Ucap Sabrina sambil memakan sarapannya bersama sang Bunda.
"Boleh, tapi ingat jangan ngeluyur malem-malem yah, kamu itu perempuan, Bunda gak mau terjadi apa-apa sama kamu sayang," Ucap Sarah yg juga menikmati nasi goreng buatan putrinya.
"Nasi gorengnya makin kesini rasanya makin enak sayang, siapa sih orang yg beruntung mendapatkan perhatian putri Bunda yg cantik ini selain Bunda," Goda Sarah membuat Sabrina tersipu malu.
"Ah Bunda bisa aja, nanti kalau dia udah resmi jadi pacar Bina, pasti Bina kenalin ke Bunda kok hehe," Ucap Sabrina dengan senyuman yg merekah.
"Ya udah Bunda tunggu kamu bawa calon mantu Bunda," Sarah lagi-lagi menggoda putrinya membuat Sabrina kembali tersipu malu.
"Iiihhh.. Bunda, Bina masih kuliah tahu, lulus kuliah dulu, kerja baru nikah,"ujar Sabrina meski wajahnya merah merona.
"Biar Bunda yg beresin, kamu pergi kuliah aja, udah siang juga kan nanti macet loh," Ucap Sarah yg dijawab anggukan oleh Sabrina.
"Ya udah kalau gitu, Bina ke kampus dulu ya Bun Asalamualaikum," Pamit Sabrina lalu mencium pipi kanan dan kiri Sarah tidak lupa juga mencium tangannya
"Walaikumsalam," Jawab Sarah, dan setelah mencium tangan Sarah, Sabrina pun pergi dengan menggunakan taxsi online yg sudah dia pesan tadi.
******
Kini Sabrina sudah sampai dikampusnya, Sabrina pun langsung menuju Kelas seseorang, untuk memberikan bekal yg sengaja dia siapkan, dengan wajah ceria nya dia pun masuk kekelas fakultas Menejemen Bisnis.
"Pagi semua," Sapa Sabrina dengan ceria dan tak lupa cengiran khasnya, dan dengan mengumpulkan keberaniannya dia kembali menghadapi Cowok super dingin itu.
"Ga, Cewek lu tuh datang lagi, pasti nganterin sarapan," Ucap Reno lalu terkekeh, membuat cowok yg bernama Angga itu mendengus kesal dan menatap Sabrina dengan malas.
"Pagi Kak Angga," Sapa Sabrina yg kini tengah berdiri dihadapan Reno dan Angga
"Pagi manis," Jawab Reno dengan senyuman menggoda.
"Iiihh.., apaan sih kak Reno, orang Bina nyapa kak Angga kenapa yg jawab kak Reno, Bina gak suka ah," Ungkap Bina setengah merajuk sambil mengerucutkan bibirnya dengan wajah polosnya.
"Anjir serasa ditolak mentah-mentah gue, kalau kayak gini turun deh pamor jiwa keplayboyan gue," Ucap Reno sambil menepuk jidatnya beberapa kali.
"Lebay loe," Sahut Angga dengan wajah datarnya, semetara Sabrina masih terdiam memperhatikan interaksi Reno dan Angga, setelah interaksi dua cowok itu selesai Sabrina pun kembali pada tujuan awalnya mengeluarkan sebuah kotak makanan yg berisi nasi goreng dengan telor ceplok berbentuk hati dan sosis yg dipotong menjadi beberapa bagian.
"Kak Angga, Bina bawa sarapan nih buat kakak, pasti kakak belum sarapan kan?, ayo ngaku," Ucap Sabrina sambil menyodorkan kotak Nasi pada Angga dan tidak lupa senyuman manisnya.
"Sok tahu loe, Gue udah sarapan dirumah kali, loe makan aja sendiri, gue udah kenyang," Ketus Angga dengan fokus ke layar ponsel nya tidak menatap Sabrina sedikit pun.
"Iiiihhh Kak Angga kok gitu sih, ini Bina buat penuh dengan cinta loh Kak, pokoknya kakak harus makan Nasi goreng Rasa cinta Bina untuk Kakak," Ucap Sabrina Memaksa, lalu meletakan bekal yang dibawa dimeja didepan Angga lalu pergi dengan senyuman yg merekah, seperti itu lah kebiasan Sabrina setiap pagi begitu sampai kampus sebelum memulai kelasnya.
"Dasar cewek aneh, loe makan aja nih gue gak mau, belum lihat aja udah eneg pasti rasanya aneh," Ucap Angga sambil menyodorkan kotak yg berisi nasi goreng pada Reno
"Buat gue lagi? " Tanya Reno yg terlihat seneng, karena rasanya memang enak.
"Hemm."
"Gini ya Ga, gue bukan gak mau makan nih bekal sarapan loe dari Bina, tapi gue mau loe hargain pemberian orang dong bro, pasti Bina menyiapkan ini dengan susah payah, harus bangun pagi dan memasak nasi goreng buat loe, seenggaknya loe cicipinlah rasanya gak buruk kok, malah makin kesini makin enak loh, coba loe cicipin sesendok aja gue jamin loe bakalan ketagihan, gue bingung deh sama loe Ga, apa sih kurang nya Bina?, Cantik iya, baik, otaknya juga lumayan encer dan dia udah suka sama loe sejak SMA bro, loe tau banyak yg ngincer Bina kalau dia mau sehari juga udah dpt pengganti loe, gue juga mau deh gantiin loe, tapi sayang dia tetap setia nungguin loe, gue kadang bingung sama loe dikasih cewek cakep gak mau, ck..," Ucap Reno sambil membuka bekal yg berisi nasi goreng yang diberikan Sabrina.
"Gila Bro topingnya telor ceplok berbentuk hati, Mantap," Ucap Reno.
"Makan aja sama loe gue gak selera, tuh cewek gak bisa masak yg lain apa setiap hari bawanya nasi goreng mulu bosen gue lihatnya, dan loe harus catat di otak loe ya gue gak suka cewek yg selengean dan ngejar-ngejar cowok kayak gak ada harganya," Ucap Angga seperti biasa dengan wajah datarnya.
"Semerdeka loe deh, Oh jadi loe pengen dimasakin yg lain buat sarapan loe, ya udah tar gue bilangin ke Bina," Ucap Reno sambil melahap nasi goreng nya. "Enak Bro nyesel loe ga mau nyobain" Sambung Reno
"Jangan gila deh loe , gue gak mau meski dia masakin daging unta sekalipun, gue gak akan mau makan," Ucap Angga dengan menatap tajam pada Reno, namun Reno tidak peduli, dia tetap fokus memakan nasi goreng yang sebenarnya untuk Angga.
******
"Bina loe dari mana aja sih?, gue tau pasti dari kelas cowo kulkas itu iyakan, ngaku loe," Ucap Aleta sahabat Sabrina sedari SMA, dan dia tau kalau Sabrina suka pada Angga dari sejak mereka masuk SMA.
"Hehe iya, aku abis nganterin sarapan buat calon imam aku Let," Ucap Sabrina sambil cengegesan
"Ya ampun Bina, mau sampai kapan sih loe sadar, si Angga Angga itu tuh gak suka sama loe Bina sayang," Ucap Aleta yg kini terlihat geram dengan tingkah sahabatnya yang tidak pernah ada kapoknya meski sudah ditolak berapa kali pun.
"Kan lagi usaha Ta,, siapa tau nanti hati es nya bisa luluh dengan perhatian yg aku kasih ke dia," Ucap Sabrina dengan percaya Diri.
"Semerdeka loe lah Bin, tapi nanti jangan mewek- mewek ya kalo loe akhirnya kecewa," Ucap Aleta dengan wajah malasnya sementara Sabrina malah terkekeh melihat wajah sahabatnya terlihat kesal.
"Insyaallah enggak Ta, aku kuat tahan banting kok, karena perasaanku buat Kak Angga itu tulus," Jawab Sabrina sambil tersenyum, meski sebenarnya dia kadang ragu akhir-akhir ini karena respon Angga yg tetap sama tidak peduli, namun dia optimis suatu saat nanti Angga akan menerimanya, dia akan tetap berjuang sampai saatnya dia menyerah pada persaannya suatu saat nanti.
"Oh ya Ta, Bunda mau keluar kota selama tiga hari, kamu nginep dirumahku ya temenin aku," Ucap Sabrina mengalihkan pembicaraannya
"Ok, nanti pulang kuliah loe kerumah gue dulu yah sekalian minta izin sama mama gue, biar dia percaya kalau loe ikut sama gue mah," Ucap Aleta, Sabrina pun mengangguk tanda setuju dengan ajakan Aleta.
Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top