36
Happy reading
.
.
.
Hari ini adalah hari pernikahan Attar dan Belinda. Gue lega mendengar kata sah yang terucap disana. Attar terlihat gagah saat memakai jas putih khas pengantin. Dan Belinda sangat cantik dengan kebaya modern warna putih.
Arsen menggenggam tangan gue, dia mengeluarkan tiket liburan dari saku jasnya untuk kedua mempelai.
"Berikan pada Attar" gue mengangguk dan mengecup pipinya singkat. "Oke sayang"
Kami menuju pelaminan bersama Queen dan Kenzi. Menyalami Attar dan Belinda. Gue memberikan tiket itu pada Attar dan Belinda.
"Tiket honeymoon dari kak Arsen" kata gue. Attar memeluk gue dan Arsen. "Thanks my brother"
🌷🌷🌷
Gue sedang rebahan di kasur king size. Ahh rasanya capek banget. Arsen yang baru saja dari ruang kerjanya, kini ikutan tidur di samping gue.
Arsen membelai pipi gue dengan jari telunjuknya. Mencium bibir gue dengan lembut. Tangannya bergerak ke tengkuk gue, menekan dan memperdalam ciumannya. Lidah kami bertemu. Ah geli rasanya.
Gue menepuk dadanya pelan karena mulai kehabisan nafas. Arsen melepas ciumannya dan membelai bibir gue yang basah akibat ciumannya.
"Manis. Always sweet your lip baby" gue meleleh cuy. Ampun Kak pesonamu walaupun kita semua dah menikah tapi tetap saja tidak berhenti.
Arsen memberikan gue dua buah tiket pesawat. Gue membacanya dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
"Tiket yang sama dengan Attar?" Arsen mengangguk.
"Yes baby. Kita semua akan pergi liburan ke Lombok bersama. Kamu sama aku, Attar dan Belinda, Queen dan Kenzi, Mama, Papa, Monmy and Daddy"
"Keluarga semua?" Arsen mengangguk. "Serius kak?" Arsen terkekeh. Gue memeluknya erat.
"Makasih kak" Arsen menciumi seluruh wajah gue.
"Tapi ada syaratnya lho dari aku" gue mulai curiga. "Apa kak?"
"Pulang liburan, kamu udah harus hamil"
Jleb
Ya lord sebegini banget ya suami gue. Gue hanya tersenyum dan mengangguk kaku. Semoga Allah mengijabahi.
Arsen dan Mama pernah cerita saat gue kecelakaan saat itu, gue lagi hamil dan hasilnya jelas gue keguguran. Sejak saat itu Arsen jadi posesif banget sama gue. Ngajak gue konsultasi ke dokter kandungan juga.
"Oke. Sekarang tidur sayang. Kamu tidak boleh begadang" gue mengangguk dan memeluknya. Dada bidang Arsen memang paling nyaman.
"Belum tidur sayang?" Gue mendongak menatapnya dan menggeleng.
"Nyicil baby yuk"
🌷🌷🌷
Hari ini kita semua kumpul di bandara Soetta. Kami sedang menunggu si pengantin baru. Siapa lagi kalau bukan Attar dan Belinda.
"Maaf lama. Tadi.. macet" jawab Attar sambil menggaruk pelipisnya. Ah gue tahu kebohongan ini.
"Duh paham deh, yang pengantin baru lembur terus" goda Kenzi. Semuanya tertawa. Wajah Belinda memerah karena malu. Attar memeluk bahunya.
Pemberitahuan agar kami segera melakukan boarding pass sebelum naik pesawat.
Arsen memang sudah merencanakan semuanya secara matang. Tempat duduknya pun sydah diatur. Dua seat untuk kami masing-masing yang berpasangan.
Para penumpang yang terhormat, selamat datang di penerbangan Elang Indonesia dengan tujuan Lombok Penerbangan ke Lombok akan kita tempuh dalam waktu kurang lebih dua jam dan 39 menit, dengan ketinggian jelajah 3200 kaki di atas permukaan air laut. Perlu kami sampaikan bahwa penerbangan Elang Indonesia ini adalah tanpa asap rokok, sebelum lepas landas kami persilahkan kepada Anda untuk menegakan sandaran kursi, menutup dan mengunci meja-meja kecil yang masih terbuka dihadapan Anda, mengencangkan sabuk pengaman, dan membuka penutup jendela. Atas nama Elang Indonesia kapten Rahmatullah dan seluruh awak pesawat yang bertugas mengucapkan selamat menikmati penerbangan ini, dan terima kasih atas pilihan anda untuk terbang bersama kami.
Gue tercengang mendengar penjelasan pramugari seperti biasanya. Fasih banget cuy.
Gue bersandar di bahu Arsen, tapi Arsen meluk gue. Mata gue berat banget cuy, ngantuk cuy diajak begadang ma Arsen.
"Tidur sayang. Kamu pasti capek" katanya.
Ya iyalah capek, kan situ yang ajak gue lembur. Batin gue memandangnya tajam.
"Jangan liatin gitu ah" Arsen menutup mata gue dengan tangannya. "Jangan bikin baby di pesawat ah"
Mulutnya. Gue cubit perutnya yang sialnya sixpack banget. Dia malah tertawa terbahak-bahak. Memeluk gue erat dan mencium puncak kepala gue berkali-kali.
"Kamu butuh istirahat"
🌷🌷🌷
Ahh segarnya setelah bangun tidur. Gue melihat Arsen gak ada di samping gue. Gue melihat dari arah jendela, ternyata Arsen sedang berenang bersama Attar dan Kenzi.
Tring
Queen Adeva
Ayo berenang Za
Bawa baju renang kan?
Azzahra Salsabila
Tentu sister
Hubungi Belinda dulu
Gue melihat isi koper lebih dulu. Sip baju renang udah gue temukan. Gur segera menyambar smartphone gue.
Azzahra Salsabila
Ayo berenang
Belinda
Iya kak
Gue menyambar baju renang gue. Mematut diri di depan cermin. Gak terlalu terbuka kok. Untungnya masih normal.
Gue akhirnya keluar kamar, hotelnya nyaman banget cuy, pinter banget suami gue milihin.
Laki gue udah renang aja gak ajakin bininya. Gue lihat Queen juga keluar dari kamarnya. Queen melambaikan tangannya ke gue. Gue juga membalasnya.
Queen berjalan bak model papan atas. Dia masih menggunakan bathrobe. Bagaikan gerakan slow motion, dia melepas bathrobe itu sambil jalan.
Kenzi yang malihat Queen seperti itu langsung menepi dan menghampirinya. Bathrobe Queen sudah terlepas, dia sampirkan di kursi malas. Kenzi menarik tangan Queen.
Jebyurrr
Gila. Queen langsung ditarik masuk ke kolam renang. Arsen tertawa terpingkal-pingkal bersama Attar. Gue melihat Belinda berjalan ke kolam.
Attar tercengang dibuatnya. Belinda duduk di tepi kolam dan Attar menghampiri. Belinda menceburkan diri di kolam sebelum sesuatu terjadi padanya.
Gue menghampiri Arsen yang menunggu gue di tepi kolam. Dia berdiri dan meminum jus jeruknya yang berada di meja dekat kursi malas.
"Haiy sugar" sapanya. Manis banget sih laki gue. Dia mengamati pakaian gue.
Aman kok. Kalau saja gue berpakaian seperti Queen. Udah pasti baju gue kena gunting Arsen saat ini juga.
Arsen menggendong gue tiba-tiba hingga gue memekik kaget. Arsen menggendong gue ala bridal style. Gue berpegangan pada lehernya.
"Kak takut" rengek gue. Arsen mengecup kening gue. "Santai sayang. Kamu pegang aku aja" gue menurut.
Jebyur
Arsen melompat ke kolam dengan gue berada di gendongannya. Arsen gak membiarkan gue turun. Dia masih saja menggendong gue.
"Kak turunin dong, aku mau berenang juga" Arsen menurunkan gue. Dia berbisik di telinga gue.
"Cantik. Untuk kamu gak pakai baju seperti Queen" bisiknya.
"Aku malah mau pakai bikini tadi" gue menaik turunkan alis bersamaan. Arsen melumay bibir gue tanpa aba-aba.
"Woiyyy ini di kolam" teriak Kenzi. Arsen melepaskan ciumannya dan tertawa terbahak-bahak. "Syirik kamu" baliknya.
Gue berenang bersama mereka. Hanya mampu tiga putaran, gue capek.
"Haus kak" rengekku.
"Aku sudah pesankan minum. Oh itu dia, ayo kesana" gue mengangguk, lalu Arsen menggandeng tangan gur menuju tepi
"Ini sayang" dia menyodorkan segelas jus jeruk, tapi baunya aneh. Hue icip sedikit aja. Perut gue sudah bergejolak.
Huek
"Baunya aneh kak" kata gue. Arsen meminumnya tapi biasa aja. "Gak kok"
Dia menyodorkan kembali jus jeruk ke gue.kepala gue pusing.
Huek..huek..
🌷🌷🌷
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top