.
.

Jika Karasuno punya Shimizu Kiyoko, maka Aoba Johsai punya Kyotani (Name).

Shimizu Kiyoko dan Kyotani (Name) tak beda jauh. Keduanya sama-sama irit bicara. Namun meski begitu, hal sekecil apapun yang dilakukan mereka berdua itu tampak elegan dan mempesona.

Iwaizumi Hajime-pun tak menyangkal. Dalam hati ia bertanya-tanya, apakah perempuan dihadapannya ini adalah titisan Dewi Aphrodite yang turun ke bumi ?

Mulai dari berkedip, menyelipkan rambut, menulis, menjelaskan hal yang tak mereka pahami, lalu berwajah bingung. ITU SEMUA INDAH !!

Kyotani (Name) membuat Iwaizumi Hajime makin sulit menyerap pelajaran.

Oh, nampaknya bukan hanya iwaizumi, namun seluruh kelas jadi tak fokus gara-gara (name). Atau tidak ? Pasalnya iwaizumi juga melihat beberapa orang dari berbagai kelas yang ikut menatap (name).

Beberapa bahkan curi-curi potret (name).

Hari ini adalah kelas memasak, dan guru mereka menyuruh (name) untuk berpasangan dengan iwaizumi, oik, dan juga yumi.

Oik malah sibuk sendiri membuat kue dengan bentuk aneh yang berujung di damprat iwaizumi. Sedangkan yumi sudah gemetar karena terlalu bahagia bisa sedekat ini dengan (name).

"Iwaizumi, ingin mencicipi kue ini ?"

"Apa boleh ?"

"Jika tidak, mana mungkin aku menawarkannya ?"

Iwaizumi sempat terkekeh, dan itu membuat wajah (name) sedikit memunculkan semburat merah.

Membuat fansnya langsung gila untuk berebut potret wajah (name) yang sedang tersipu.

(Name) menatap lelaki dihadapannya dengan gugup. Takut jika rasa kue buatannya tidak enak, dan takut jika ia salah memasukkan bahan. Jantungnya dag-dig-dug karena gugup, meski bukan Save Juna yang ia suruh untuk mencicipi.

"Ini enak !!"

Dua kata yang keluar dari mulut lelaki rambut jabrik itu mampu membuat jantung (name) kembali disko. Wajahnya sudah seperti tomat yang di jual Pak Edi.

Beberapa orang yang melihat wajah (name) memerah mulai berebut untuk mengambil potretnya, sedangkan yumi sudah pingsan karena terkena heart attack.

'curang.. jika seperti ini terus, nanti aku semakin menyukaimu..'