2
.
.
"Nee-san, aku–"
Kyotani Kentarou membatalkan ucapannya ketika melihat sang kakak yang kini menatapnya. Keberaniannya untuk mengatakan hal itu hilang entah kemana. Rasa bersalah kini muncul karena telah mengganggu waktu sarapan sang kakak.
"Ada apa ? Katakan saja, aku tidak akan marah...mungkin"
Kini Kentarou berharap agar tidak ada piring atau teflon yang mengenai kepalanya.
"...aku minta maaf"
"Hah- apa ?"
(Name) membeo, ucapan dari sang adik hampir terdengar seperti bisikan.
"Aku minta maaf !!"
(Name) kini tersentak kaget. Ia memang tidak mendengar ucapan kentarou tadi, tapi ya jangan berteriak juga. Telinga (name) sampai berdenging mendengar teriakan lakik dari adiknya itu.
Melihat kakaknya yang seperti itu, keringat dingin seketika meluncur mulus dari dahi, menuju pipi, lalu menetes dari ujung dagu. Kentarou seketika merinding. Tidak ada hal yang lebih menakutkan dari amarah sang kakak.
Pertama kali kentarou melihat (name) marah adalah saat dirinya kelas 1 SMP. Ia melihat kakaknya yang diejek oleh 5 orang laki-laki, lalu karena batas kesabaran (name) yang sudah jebol, ia menghajar kelima orang itu sampai bonyok juga lebam, meninggalkan trauma bagi mereka, dan juga kentarou yang tak sengaja melihat hal itu.
Ketika melihat kakaknya diperlakukan seperti itu, kentarou ingin menolongnya. Namun niatnya diurungkan karena ternyata sang kakak memiliki tenaga 100 Gorilla.
"Ah, iya... ? Aku sudah tahu kalau kau menghajar 2 orang anak kelas 3, tapi karena alasan apa ?"
"...Salah satu dari mereka ingin memacari nee-san"
"Hah ?"
(Name) tak bisa tidak terkejut mendengar ucapan adiknya. Lagipula, alasan macam apa itu ?
"Aku tidak terima jika dia menjadi pacar nee-san"
"Dia sering membolos"
"Nilainya saja di bawah rata-rata"
"Dia juga sering gonta-ganti perempuan"
"Mana mungkin aku membiarkan hama sepertinya mendekati kakakku ?"
Ah, (name) menarik kembali ucapannya. Orang seperti itu memang patut dibasmi.
Lagipula kentarou hanya mengajak ribut orang yang cari masalah dengan dirinya sendiri dan juga (name). Di luar itu, kentarou sebenarnya anak baik-baik. Dia tidak pernah membolos saat pelajaran, dan nilainya juga cukup bagus. Namun tampaknya semua hal itu tertutupi oleh wajah garang kentarou yang seperti preman pasar.
"Dan aku hanya rela jika nee-san berpasangan dengan orang itu"
"Siapa ?"
"Iwaizumi-senpai"
Ohokk !
(Name) tersedak telur gulung. Wajahnya seketika memerah mengingat hal kemarin. Waktu itu ia sangat lelah sehingga bingung untuk merespon, namun jika diingat-ingat kembali, kejadian itu cukup memalukan.
"Nee-san, kau tidak apa-apa ?! Ini air putih !"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top