29.
Bahasa non-baku!
“Masih ngambek, hm?”
[Name] memasang raut datar sejak setengah jam yang lalu, gadis itu malu, kesal, marah! Campur aduk!
Kini ia sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur bersama Suna, cowok itu memeluknya dari samping, mereka hendak tidur, besok sekulah!
“Diem deh! Aku tuh ngantuk,” ucap [Name] dengan nada ketusnya, ia hendak bergerak mengubah posisinya menjadi memunggungi Suna namun pinggangnya ditahan cowok itu untuk tetap menghadap kearahnya.
“Cie kena tipu muslihat jamet~” ejek Suna sambil menoel pipi gadisnya itu.
[Name] mencuramkan alisnya, gadis itu kesal sekali, pengen bunuh orang! Tapi nggak boleh!
Tau nggak sih rasanya kesel banget?! Terus hati itu kayak cekiiitt gitu, sampe pengen nangis?
“Aku ke-kesel banget-” tiba-tiba [Name] menangis hingga terisak, ucapannya terpotong-potong.
“I-ih kok nangis, aduh-aduh.. maaf,” Suna mendekap [Name] kepelukannya, lalu tangannya mengelus punggung gadis itu yang naik turun karna terisak.
“Kesel banget ya..?” [Name] mengangguk di dada Suna, gadis itu sampai terbatuk-batuk karna menangis, “Uuh.. keluarin-keluarin.. jangan dipendem..” ucap Suna sambil mengurut tengkuk [Name].
Lima belas menit berlalu..
“M-minum,” ucap [Name] sambil melepaskan tangannya dari kaos Suna, dari awal menangis gadis itu menggengam erat kaos pemuda itu.
Suna menyambar segelas air putih di atas nakas yang selalu ia sediakan, lalu memberikannya kepada [Name].
Gadis berwajah sembab itu menerimanya lalu meneguknya hingga tersisa setengah.
“Balikin,” ucap [Name] dengan nada seraknya, gadis itu memberikan kembali gelas di tangannya pada Suna.
“Mau cuci muka lagi?” ucap Suna sambil menerima sodoran gelas dari [Name] lalu menaruh kembali gelas itu keatas nakas.
“M-mau,” suara [Name] tersendat-sendat.
“Ayo, aku anter,” ucap Suna sambil melirik jam, pukul setengah dua belas malam.
“Hm.”
---
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top