22.
Bahasa non-baku!
“Kamu kok gak sekolah..?” lirih Suna pemuda itu sambil membuka kelopak matanya saat merasakan sesuatu lembek, hangat dan basah menyentuh dahinya, handuk basah.
[Name] menghelakan nafasnya, “Kalo aku berangkat sekolah, emang siapa yang mau rawat kamu? Tuyul di kamar mandi?”
Suna melenguh, “Emang di kamar mandi ada tuyul..?”
“Mana saya tau, kok tanya saya.”
[Name] mengelus pelipis rahang Suna, gadis itu meringis dalam hati saat merasakan suhu kulit kekasihnya sangat panas.
‘Jangan-jangan dia demam gara-gara kemarin makan mochi duren?!’ batin [Name].
“Pusing, Sun?”
Suna bergumam, pemuda itu tak kuat mengangguk atau menggeleng, kepalanya teramat pusing.
[Name] hendak bangkit dari posisinya duduk di pinggiran ranjang, gadis itu berniat pergi ke dapur dan membuatkan Suna bubur, namun gerakannya tertahan oleh tangan Suna yang menggenggam tangannya.
”No..”
[Name] kembali mendudukan dirinya di posisi semula, “Aku mau ke dapur bikin bubur, bentar kok.”
“No.. don't go..”
[Name] menghelakan nafasnya, tangannya terulur mengambil handuk di dahi Suna lalu membasahinya kembali kemudian memerasnya dan menaruhnya lagi di dahi Suna.
“Anduknya jatuh-” ucap [Name] saat tiba-tiba Suna memosisikan tubuhnya di atas kasur dengan posisi meringkuk menghadap kearahnya.
[Name] menaruh kembali handuk yang jatuh ke bantal ke jidat pemuda itu, sambil memasang muka serius [Name] melirik wajah kekasihnya yang memerah karna demam.
“[Name]..”
“Hm..?”
“Sayang..”
“Mau apa? Hm?” [Name] mendekatkan wajahnya ke wajah Suna untuk mendengar ucapan pemuda itu, suara Suna kecil banget.
“Peluk..”
“Apa?”
“Peluk..”
[Name] berkacak pinggang, “Kamu belom makan, makan dulu ya, baru aku kasih peluk.”
Suna memejamkan matanya memelas, [Name] meringis, kok imut? Jarang banget nih bocah kayak gini.
“Aku bikinin bubur ya, terus makan, terus peluk, oke?”
Suna berdecak, sudut bibir [Name] berkedut kesal, lagi sakit masih bisa-bisanya tuh mulut!
“Peluk ih!”
“Nggak mau, kamu nggak ada energinya, aku nggak mau peluk.”
“[Name]! Ih!” suara pemuda tak selemas sebelumnya.
“Aku buatin bubur bentar, bye!”
“[Name]!”
[Name] ngacir keluar kamar, gadis itu pergi ke dapur untuk membuatkan Suma bubur.
---
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top