18.


Bahasa non-baku!

[Name] meringkuk kesakitan di atas kasur sambil meremas-remas perutnya yang sakit, Suna duduk di pinggiran ranjang sambil mengusap-usap lengan gadis itu, ia tak tahu harus apa.

“Kamu mau apa?” tanya Suna lembut sambil mengusap rambut [Name] yang sedikit basah karna keringat.

“Nggak..” lirih [Name], suara gadis itu serak.

Hari ini adalah hari kedua [Name] PMS.

“Mau teh?” tawar Suna sambil menyeka keringat di dahi [Name] tanpa rasa jijik.

“Nggak..”

Suna kembali diam, pemuda itu menatap prihatin wajah pucat [Name], setiap haid gadis itu pasti akan seperti ini, jarang sekali gadis itu tak pernah sakit ketika haid.

Suna menatap ke arah nakas, di situ ada sepiring bubur dan segelas air putih, tak tersentuh sama sekali sejak dua jam yang lalu.

“AC..”

“Hm? Apa, sayang?” dengan sigap Suna menjawab.

“Idupin AC.”

Suna langsung mengambil remot AC yang tergeletak di atas sofa lalu memencet tombol power.

Kling!

AC menyala, Suna menaruh kembali remot di genggamannya keatas sofa lalu mendekati [Name] yang masih setia meringkuk di atas kasur.

“Gerah ya?” [Name] mengangguk.

“Baju kamu basah banget, mau diganti?” ucap Suna, baju yang dikenakan [Name] basah karna keringat.

[Name] mengangguk, “Kaos tipis.”

“Iya,” Suna berjalan kearah lemari lalu mengambil sebuah kaos milik [Name] berwarna putih polos, kainnya tipis.

“Ini?” ucap Suna sambil kembali duduk di pinggiran ranjang, kaos putih polos ia tunjukan pada [Name], gadis itu mengangguk.

Dengan lemas [Name] mendudukan dirinya di atas ranjang lalu melepaskan kaos panjang yang ia kenakan di bantu dengan Suna hingga menyisakan tank top berwarna putih.

“Sini aku pakein,” ucap Suna santai lalu memakaikan [Name] kaos yang ia ambilkan tadi pada gadis itu, dalam keadaan seperti ini Suna tak peduli [Name] telanjang sekalipun, yang terputar di otaknya hanya gadisnya harus lekas membaik! Itu saja.

Setelah selesai mengenakan kaos putih itu, [Name] langsung kembali merebahkan tubuhnya, ia mengucek matanya, “Aku ngantuk, mau bobo, kamu jangan pergi ya?”

Suna mengangguk lalu ikut merebahkan tubuhnya di samping [Name], “Sini aku peluk.”

Dengan wajah pucatnya [Name] tersenyum lalu masuk kedalam pelukan Suna dan tak lama ia tertidur- ah bukan! Mereka berdua tertidur.

---

*Plonga-plongo*

Saya semalem nggak punya kuota :') jadi apdetnya hari ini

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top