Part 2. Second threat
Masih dikit nih yang baca,hmm😏
Tolong dong yang masih pengen baca dan lanjut,tinggal vomment*author memohon😷😷
Biasakan vote ok!
Happy reading ^^
************
- Ancaman kedua -
Luna's pov
"Iya,hallo ra?"
"Lo berhasil ga? Gue..ga yakin sih"
Aku tersenyum manis. "Tenang aja kali ra,gue...100% yakin"
"Yakin lo?" Suara terkejut terdengar dari arah ujung sana. Aku terkekeh.
"Yakin ra,udah deh pokoknya lo tenang2 aja. Lo bahkan bisa berhibernasi sekalian,ide gue bagus kan?"
"Dasar lo na! Gue masih cemas tau"
"Ck,nona Nadira Almira lo ini always cemas ya--kalau gue ada disana gue bakal ngebunuh lo sekarang juga ra!"
"Anjing lo na! Iya..Iya na,serah lo na,serah lo.." Aku mendengar suara lelah disana. Iya,aku ini memang keras kepala!
"Bagus"
"Gue tutup ya,bye.. sayang"
"Njirr,gue geli ih ra--segala pake sayang lo. Bye.."
Aku menutup sambungan telepon nya dan memasukkan hp-genggamnya ke dalam tas ku. Dengan langkah tergesa-gesa aku berlari dari koridor kelas 12 yang sudah sangat sepi ini untuk pulang ke rumah. Sungguh hari ini,hari yang melelahkan!
***
Kevin's pov
Gila itu cewek.
Dia kurang waras atau bahkan emang ga waras. Sialan.
Seorang kevin di ancam seenaknya? Dia bakal dapat imbalan lebih dari ini.
Ini semua karena si nadira sialan itu. Seharusnya gue ga pernah suka sama dia. Dasar bodoh!
Dan gue paling benci disaat gue diancam kayak gini--dan gue ga bisa ngelakuin apapun. Ayolah..kevin berpikir!
Aku menghempaskan tubuhku di ranjang yang sangat empuk dan nyaman. Aku terus berpikir bagaimana caranya ngebuat cewek bernama Luna itu diam dan tidak membeberkan rahasia yang kusimpan selama ini,dan untungnya hanya dua orang saja yang mengetahui hal ini. Nadira dan Luna. Dua sahabat yang mengerikan!
Aku menyimpan rahasia ini karena aku malu. Sangat. Sangat malu! Ibuku dulu pernah ingin mempunyai anak perempuan dan sebelum hamil pun dia sudah membeli semua pakaian dan barang apapun yang berbau perempuan. Dan setelah ia mengetahui hamil,ia sangat bahagia dan terus tetap keras kepala kalau bayi yang dikandung nya berjenis kelamin perempuan. Bahkan ayahku sangat kewalahan menghadapi ibuku yang selalu ingin dibelikan barang-barang tersebut. Aku sungguh tidak mengerti,memangnya apa salahnya jika anak laki-laki? Bukankah itu lebih baik. Mendapat pewaris tahta!
Lebih mirisnya,ibu sempat mengalami stress saat mengetahui bahwa anak yang telah dilahirkan nya berjenis kelamin laki-laki. Ibu bahkan tidak ingin mengakui bahwa aku anaknya,katanya aku tertukar di rumah sakit. Konyol bukan?
Tapi,lama-kelamaan ibu mulai menerima diriku dan menyayangi ku. Aku senang,tapi mulai saat itu aku harus menuruti kemauan ibu untuk memakai semua pakaian perempuan yang sudah ia belikan,awalnya aku menolak--tapi akhirnya aku pun menyetujuinya.dengan persyaratan,kalau aku hanya memakainya saat setelah pulang sekolah dan menunjukkan nya kepada ibuku.
Aku sungguh lelah diperlakukan seperti itu. Sewaktu umurku menginjak umur 13 tahun. aku mulai menjelaskan dan membuat ibu mengerti kalau ini tidak baik. Tapi,ibu tetap saja keras kepala. Dan akhirnya dengan jalan yang salah,aku mulai keluar malam dan selalu berjudi setiap hari. Ibu tak suka,tapi aku makin gencar melakukan hal yang buruk seperti tawuran dan bolos sekolah itu semua karena aku ingin menunjukkan kepada ibu bahwa aku adalah anak laki-laki dan bukanlah anak perempuan.
Akhirnya,ibu mengerti. Dan tidak memaksa kehendak nya lagi.
Tapi aku mempunyai phobia yang memalukan.
Aku takut ketinggian. Aku takut kegelapan,aku takut kecoak, dan yang lebih memalukan adalah---aku takut badut! Ya,aku sangat takut badut karena mukanya yang menyeramkan. Aku tak suka!
Dan sekarang,itu semua telah diketahui oleh dua sahabat itu. Sial!
Yang lebih menyeramkan dia si Luna itu! Dia mengancam ku dengan rahasia yang memalukan itu. Menyebalkan!
Si Luna ingin aku mengemis permintaan maaf pada semua mantan-mantanku? Oh...yang benar saja,bahkan aku pun sudah lupa siapa saja mantanku.
"Gua sih ga salah ya,kalau semua cewek kepincut sama rayuan gua? Ya.. secara gue itu kan ganteng dan playboy. Jadi, gue ga salah. Kan semua orang tau,seorang playboy ga akan bisa serius sama semua hubungan. Bodoh!" Gumamku dalam hati.
***
Nadira's pov
Oh..tuhan! Aku sangat cemas sekali,apa semua rencana nya benar-benar berhasil? Memang kemarin dia bilang kalau semuanya berjalan lancar. Aku senang,tapi---aku masih sangat khawatir.
Aku berjalan dengan langkah besar menuju kelasku yang letaknya agak jauh dari gerbang sekolah. Aku memasuki kelas XII mia2 dengan napas yang terengah-engah.
"Njirr,lo kenapa ra? Buru-buru amat lo"
Aku menghiraukan perkataan nya dan langsung duduk di sebelahnya lalu mengatur nafas ku.
Setelah menemukan udara baru. Aku langsung membuka suara
"Gue..masih ga yakin na"
Dengan raut wajah yang kesal Luna langsung menjitak kepalaku dengan agak keras. Aku meringis kesakitan. "Gila lo ra,jadi..selama sepanjang malam elo masih aja mikirin tentang itu" Luna memutar bola matanya. Aku terkekeh malu.
"Sorry ya na" Luna tak menggubrisnya.
"Nadira"
"Ya?"
"Ikut gue yuk ke halaman belakang sekolah"
"Kenapa na?"
"Gue mau nenggelemin elo di kolam renang!!"
"Apa? Iihh,jangan.."
"Nadira"
"Apa?"
"Bawa pisau ga lo?"
"Ngapain na? Gue kan ga mau tawuran"
"Soalnya, gue mau NGEGOROK ELO PAKE PISAU!! Biar sekalian gue kurbanin elo nanti pas idul adha!"
Aku tercengang kaget. "Na,lo sebenci itukah sama gue?"
Luna menghela napas. "Gue ga benci sama lo ra,tapi gue kesel sama lo karena elo terus-terusan ga percaya sama gue Nadira Almira" Aku mengerucutkan bibirku kesal.
"Yang penting,elo sekarang ga usah khawatir dan inget ya..jangan sampe elo ngeluarin air mata lagi,gue..ga suka. Apalagi buat si buaya kevin itu"
Aku masih diam karena kesal. "Uhh,sini peluk deh ya!" Luna langsung memelukku dengan erat dan aku masih tetap diam tak ingin membalasnya. Luna melepaskan pelukannya. "Lo marah ra?"
Aku diam---dan akhirnya aku menyunggingkan senyuman dan memeluknya erat. "Gue sayang lo Luna Sheeva Ophelia"
"Gue juga,sayang lo Nadira Almira---sahabat gue yang paling baik sedunia dan kadang paling idiot sedunia. Hahaa.."
"Dasar lo na!" Aku memukul lengannya dan kami berdua pun akhirnya tertawa terbahak-bahak.
***
Luna's pov
Dengan langkah cepat,aku berlari menuju toilet wanita untuk membersihkan tangan juga mulut sehabis makan di kantin tadi.
Aku berkumur-kumur dan membuang air nya lewat westafel lalu mengelap bibirku dengan tisu basah. Gue emang ga feminim,tapi gue bukan berarti ga pernah ngerawat tubuh gue ke salon? Gue ke salon juga ada alasannya untuk merawat tubuh gue,bukan untuk senang-senang saja atau sekedar menyombongkan diri. Itu..Bukan diri gue banget!
Setelah selesai,aku pun keluar dari toilet dan mendengar suara orang yang sedang berbicara. Toilet wanita emang suka sepi! Kadang gue suka ngeri sendiri! Apalagi gue orang nya suka parnoan sendiri.
Aku mendekati arah suara yang cukup bising itu. Aku sedikit mengintip dari balik tembok penghalang untuk toilet cewek dan toilet cowok.
"Sayang,aku mau ke kelas dulu ya" Aku membulatkan mataku karena terkejut melihat dua sejoli yang sedang kasmaran di pojokan tempat duduk toilet. Dia Kevin! Aku kira itu Amara,tapi ternyata itu adalah Vanessa.Oh..ya tuhan! Dia memang benar-benar playboy. Aku yakin dia adalah selingkuhan nya si kevin. Menjijikkan!
Aku diam dan mendengarkan pembicaraan mereka yang membuat diriku muak. Tapi,aku harus melakukan rencana ku dengan baik. Diam-diam aku merekam mereka di hp-ku.
"Sebentar lagi dulu deh yang,aku kan mau bareng terus sama kamu" Najis! Apa si kevin ga ada kapok-kapoknya apa? Masih aja berani-beraninya selingkuh.
Aku melihat wajah Vanessa merona karena malu---meskipun gambarnya kurang jelas saat di rekam. Tapi,ini masih bisa menjadi bukti untuk Amara.
"Yang,kita berdua selingkuh kayak gini. Apa Ara ga tau?"
"Ngga kok van"
"Yang,kok kamu bisa suka sama aku si?"
"Soalnya,kamu orang nya cantik,baik juga asik kalo di ajak ngomong"
"Masa sih..?"
"Iya sayangku"
"Aku,merasa ga enak sama Ara,kan dia sahabat aku"
Apa? Gila ya si vanessa. Dia udah sahabatan sama si amara tapi dia ngerelain ngehianatin persahabatan mereka cuman karena si playboy cap kucing itu!
"Gapapa kali van"
"Vin,kenapa kamu ga putusin amara aja.terus pacaran sama aku?"
Kevin seperti tersedak. "Ngg. Soalnya kalau aku mutusin amara, terus nanti aku jadian sama kamu---nanti kalian malah bertengkar dan akhirnya persahabatan kalian hancur. Aku kan ga mau kamu menderita yang" Vanessa ber-oh manja.
Dasar tukang drama.
"Yang,aku mau ke kelas dulu ya. Kayaknya udah bel deh"
"Hmm,yaudah hati-hati ya" Vanessa hendak berdiri tapi langsung dicegah oleh Kevin. "Apa?"
"Cium pipi aku dulu dong" Kevin menunjukkan pipinya pada Vanessa. Idihh,nasjis amit2!
Vanessa memerah malu. Ia membungkuk lalu mencium pipi kanan kevin. Kevin tersenyum manis!
"Dah,say"
Klik.
Bagus.
Semuanya terekam dengan jelas.
Rekaman ini akan menjadi bukti untuk mengancamnya.
Dan dia.. akan bertekuk lutut di hadapan semua mantan-mantannya yang ia telah sakiti. Termasuk Nadira!
Kevin berdiri dan hendak meninggalkan tempat yang sunyi itu. Dan aku,aku sudah mengambil ancang-ancang untuk membuat nya kaget. Haha.
Suara langkah besar kakinya sudah hampir terdengar jelas di telingaku. Dan..
"Hai,kevin"
Tubuh kevin seketika membeku menatap sosok di hadapannya. Sosok yang beberapa hari ini mengganggu dirinya. Sungguh,ia tidak bisa menghindar sekarang ini. Oh,sialnya!
Aku tersenyum jahil. "Kita,udah ga bertemu sehari,apa lo ga kangen gue?" Rahang kevin mengeras. "Gue..mau pergi"
"Eittt" sergah Luna sambil menahan tubuhnya. "Mau kemana? Lo mau ngehindar dari gue?"
"Udah,satu hari terlewatkan. Dan lo,lo belum ngambil keputusan?"
Aku menaikan alisku. "Gimana kev?"
"Gue. Ga mau" Aku tertawa renyah.
"Ohh.. begitu ya?"
Aku merogoh hp-genggamku yang berada di saku rok dan mengeluarkan nya. Dan memutar rekaman tadi dan tentunya memperlihatkan kepada kevin yang tertegun melihat nya.
Setelah selesai memutar video itu. Kevin menatapku dengan pandangan kosong. "Lo,bisa-bisanya.." dia mengepalkan tangannya. Geram.
"Hmm,ya..Lo tau kan"
"Lo ngikutin gue sama vanessa?"
"Hm. Enggak,gue abis dari toilet. Terus,gue ngedenger suara orang---eh ternyata elo!"
".…."
"Tenang aja kali kev,masih ada dua hari lagi..dan elo harus ngebuat keputusan"
"Kalo lo tetep ga mau" Aku mengedikan bahuku. "Gue ga keberatan kok untuk ngumumin hal ini di pengeras suara sekolah" lanjutku dengan menyeringai senang. Dia mendesis dan mendecak kesal.
"Serah lo"
Aku membulatkan mataku. What?
"Yakin lo?"
"Gue ga peduli"
"Hmm. Ok,gue mau pergi dan ya---untuk ngumumin itu semua. Bye.." Aku menyunggingkan senyum menggodanya untuk goyah pada pendiriannya. Oh tuhan! Dia keras kepala. Begitupun aku.
"Tunggu!" Aku menoleh. Ya..bagus! Usahaku tidak sia-sia juga.
Aku memamerkan deretan gigi putih ku. "Ya?"
"Gue,pikir-pikir dulu. Dan lo,lo jangan ngumumin hal itu. Gue--Arghh!" Dia mengerang frustasi seraya mengacak-acak rambutnya yang sudah kusut. Aku tersenyum getir.
Dia kenapa?
Mata cokelatnya mengkilat menatapku sendu dan seakan terhipnotis oleh matanya,aku terus menatapnya dengan pandangan yang tidak bisa dimengerti.
Aku merasa,dia menyembunyikan sesuatu hal yang membuat nya frustasi. Rasa iba menjeratku,dengan cepat aku menepis hal itu.
Engga. Lo ga boleh goyah cuman karena rasa iba!
Rasa iba lah yang ngebuat elo menderita sendiri.Luna Sheeva Ophelia!!
"Gue pergi. Dan lo pikirin baik-baik!" Ujarku sambil melangkah pergi meninggalkan nya yang masih mematung.
Luna mempercepat langkahnya untuk masuk ke kelas nya. Koridor kelas 12 mulai sepi. Dan hanya segelintir orang saja yang lewat. Sial! Pasti sudah masuk. Rutukku.
Aku mengetok pintu kelasku yang tertutup rapat. Pintu kelas terbuka. Aku melongok melihat apa sudah ada guru yang datang?
Aku bernapas lega ternyata belum ada guru yang datang.
Aku tersenyum menatap Laras temanku. Dengan tergesa-gesa aku langsung duduk di bangku. Keringat bercucuran.
Nadira memandangi ku dengan terheran-heran. "Lo tadi kemana?"
Masih lelah akibat berlari tadi. Luna tidak menjawab nya membuat Nadira kesal karena merasa di acuhkan. Ia menggoyangkan tubuhku. "Lun,lo abis kemana sih?"
"Gue,abis dari toilet"
"Terus,kok lama?"
Aku menghela nafas. "Nanti gue ceritain ra" Nadira mengangguk mantap.
Tolong. Jangan pernah ingat dia!
Luna menggigit bibirnya sendiri.
Bersambung..
********
Tbc.
Suka?kritik?saran?
Next? Vomment nya yang buanyakkkk😂😂
Gomawo. Saranghaeyo*kecupan manis
04 September 2016
Veragartika.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top