Chepter 3 - OTW Konflik

Peringatan!

Nggak ada sangkut pautnya tentang teori game! Disini nggak ada bahas teori game! Ingat, ini hanya ff LN x reader! Seluruh ceritanya akan saya ubah sedikit demi kenyamanan bersama!

.

Sebelum melanjutkan adegan kejar-mengejar ini, alangkah baiknya waktu kejadian diputar ulang terlebih dahulu agar makin memperjelas apa yang sebenarnya terjadi disini.

Kita putar ulang bagaimana kelakuan si Seven yang ngeliat rambut putih [Name] keliatan unik banget di mata dia. Seven masih keliling muter-muter ga jelas di sekeliling [Name] gimana bisa seonggok anak gadis bernama [Name] bisa punya rambut putih alami.

Untungnya muka [Name] juga terhalang dengan topeng rubah sehingga dirinya ga perlu susah payah buat nyembunyiin wajahnya yang memerah akibat kelakuan si Seven.

Nak, plis nak. Kamu sudah berhasil membuat seorang [Name] baver. Tolong berhenti sebelum jantung [Name] yang berhenti karena anda.

"Ekhem! Bisakah kita lanjutkan perjalanan kita?" Suara dari kepala kardus menginterupsi membuat perhatian mereka teralihkan dari kedua belah pihak.

Ciee si mas-nya cemburu~

"A-Ah, maafkan aku. Kayaknya aku terlalu bersemangat dengan hal yang unik."

"Ng-nggak papa kok, gak papa! Aku udah terbiasa nerima perlakuan kayak kamu sebelumnya!"

'Oh, sh*t. Pemandangan apa ini?' Mono membatin melihat kedua sejoli tadi keliatan malu-malu kucing.

Heh, Mon! Lu kalo lagi kesel jangan gitu juga lah! Kata-katanya ajaran sapa tuh?! Curiga ajarannya dari diri lu sendiri dari masa depan!

Sepertinya Mono makin hari makin tidak polos ya bun. Bersyukurlah dengan Seven karena sudah membuat Mono yang tidak polos.

Dengan kesal, Mono menarik salah satu tangan mereka berdua dan nyeret aja tanpa persetujuan dari sang empu untuk menjauh dari tempat mereka berdiri.

"Kalian mau diem disana sampe lumutan apa?!"

"Y-ya maaf, Mon."

"..., untuk [Name] bisa ku maafkan. Tapi tidak untukmu."

Buset Mon! Sejak kapan lu jadi sadis begini?!

"Kalian ada rencana nggak, kita harus kemana sekarang?" Tanya Mono sekali lagi.

[Name] nampak sedang berpikir karena jujur aja, di bagian Little Nightmares pertama [Name] mana inget semua hal yang dilakuin Seven. Terakhir kali [Name] nonton juga udah bertahun-tahun yang lalu.

"Kayaknya aku tau kita harus kemana." Seven menginterupsi membuat Mono berhenti jalan.

"Kemana memangnya?" Ini Mono yang nanya, nggak lupa sama nada nggak sukanya.

"Kalau nggak salah inget, tujuanku turun dari ketinggian karena ada anak yang kabur dari kamar--"

"Ah, iya! Aku tau itu!"

Keduanya sama-sama noleh denger [Name] tiba-tiba motong perkataan Seven.

"Kamu tau?" Tanya mereka berdua kompak dengan alis mengerut tanda bingung, yah, kecuali untuk Mono dengan kepala kardusnya sih.

"U-um, a-aku nggak sengaja liat Seven ngejar seseorang sewaktu aku sama Mono sembunyi."

"Padahal aku ga tau kalo ada orang lain selain kita bertiga disini."

[Name] cuma bisa terkekeh pelan menanggapi komentar Mono.

Jelas [Name] takut ketahuan kalau misalnya dia tau dari dunia lain. Takutnya hukum dari dunia ini nggak memperbolehkan mereka tau dengan ending mereka masing-masing.

Bisa aja setelah [Name] kasi tau mereka berdua, Six malah makan [Name] di endingnya, kan nggak lucu.

Kok kasian?

Tokoh utama kita disini ada empat loh. Satu berjas kuning yang pastinya udah kita kenal, satunya laki-laki baju biru dari DLC, satunya juga laki-laki kepala kardus, dan satunya lagi berjas kuning tapi berambut coklat panjang.

Dan dari semua tokoh utama yang kita sebutkan tadi, cuma Veronica doang yang tau ending dia sebenernya. Apa karena dia sudah berubah jadi mayad makanya bisa partner in crime bareng Mono masa depan?

Dengan Veronica yang sudah tau tentang endingnya, apakah di ending yang sebenarnya semua tokoh utama mati?

Padahal niat [Name] dateng ke dunia ini kan buat selametin kedua tokoh utama yang ada di depannya doang. Kenapa jadi merembet harus nyelametin Six dan membuat true ending untuk mereka?

Kalau misal [Name] beneran bisa buat true ending untuk mereka, nggak nutup kemungkinan juga kalau diri [Name] di dimensi ini bisa aja mati untuk mewujudkan hal itu.

Ngerepotin sih ini. Mending mbak [Name] balik aja ke dimensi asal atau ketemuan sama Veronica biar bisa duduk nyantui sambil ngeteh kayak dia.

"[Name], kamu kenapa?" Seven melambai-lambaikan tangannya di hadapan [Name] untuk menyadarkannya kembali. Dan memang benar, cara itu pun berhasil membuat dia tersadar kalau mereka berdua hanyalah tokoh fiksi.

"Ng-nggak papa, aku nggak papa."

"Daritadi yang ku dengar kalimat itu mulu yang keluar dari mulutmu."

Tangan Seven menggenggam kedua tangan [Name] dengan tubuhnya yang makin maju untuk membisikkan sesuatu.

"Kalau kamu lagi ada masalah, cerita aja, jangan dipendam sendirian."

Always si [Name] yang dapet perlakuan itu pengen banget jejeritan gaje, namun tidak untuk Mono yang udah melongo ngeliat kelakuan Seven.

"Aku bisa liat wajahmu sedikit aja nggak?"

Entah kenapa kepala [Name] otomatis mengangguk mendengar bisikan syaithon dari Seven.

Emang ya, kata-kata Seven tuh berasa bisa menghipnotis gitu ke diri [Name].

Salah satu tangan yang menggenggam tangan [Name] tadi dia gunakan untuk bukain topeng rubah milik [Name] sedikit aja-- maksudnya topengnya dari Mono sih.

Setelah dibuka sedikit, Seven cuma tersenyum tipis liat wajah [Name] yang memerah.

Bagus!

Pertahankan keUWUan ini!

Mari lanjutkan fanservice-nya!

Aku bangga dengan diriku! HAHAHA!!!

"Makasih. Kedepannya, aku bakal ingetin wajah kamu kayak gimana."

Makin saltinglah [Name] dibuatnya bung! Cowok fiksi tapi bisa bikin jantung berhenti gini, gimana mau nggak jomblo di dunia nyata?!

"Oke, waktu habis! Sekarang waktunya kita turun dari sini!"

Byur!

Bener aja apa yang dibilang Mono barusan. Mereka berdua-- bukan, bertiga sama Mono, nyemplung gitu aja setelah Mono dorong kedua orang yang udah dempetan tadi ke lubang yang menghubungkan mereka langsung ke bawah.

Jujur, [Name] nggak bisa berenang. Maka dari itu saat berdempetan dan didorong tadi dia langsung pegangan erat sama Seven.

Seven sama Mono bisa berenang, [Name]nya yang nggak.

Yakali orang nolep pas dipindah ke dimensi lain langsung bisa olahraga. Walau banyak anime yang ngambil tema begitu, sayangnya sang author berpendapat lain.

'Untung aing inget di tempat ini! Kalo nggak bisa tenggelem setelah dibaperin anak orang ntar judul sinetronku!'

Gini nih kalo udah kena spoiler di yutub. The power of spoiler.

"Kamu gapapa?"

"Aku ga bisa berenang!"

"Pegangan aja sama aku, aku yakin kamu bakal selamat."

'Sial, keUWUan nya malah makin menjadi.'

Makanya, om dari masa lalu, kalo lagi cembukor tuh gausah tiba-tiba mau mokadin anak orang. Ajaran om-om pedo pun gausah kau tanggepin. Jadi gini kan hasilnya?

Sementara itu di seberang sana, terlihat Veronica yang lagi menyesali perbuatannya seumur hidup di tengah-tengah kerumunan orang. Tenang, lokasinya masih nggak berpindah dari perpustakaan kok.

Kira-kira, apa yang disesali oleh seorang Veronica yang suka nyantui dan ngeteh?

"Hah? Aku gak salah denger kan?" Tanya seorang wanita yang gak jauh dari Veronica sekarang.

Dengan melipat kedua tangannya di dada, Veronica ngulang lagi perkataan apa yang sudah dia katakan barusan.

"Yah, seperti yang kamu dengar. Aku ini pacarnya Yono. Jadi tolong menjauh darinya sekarang."

'Plis kembaran, mudahan kamu ngerti apa yang ku lakuin ini baik untukmu di masa mendatang juga. Mudahan aku nggak salah ambil langkah untukmu, kembaran.'

Yang tadi itu sekilas curahan hatinya Veronica dalam batin yak. Tumben banget si Vero lagi prustasi.

Waw, konplik baru di dunia nyata dan dunia fiksi nich~

Saya suka, saya suka~

.

To be continue ....

Hawo, balik lagi sama author gajelas disini...

Maap yang udah nunggu lama nih buk yak. Jadi ceritanya gini, saia tuh abis di vaksin, besoknya tiba-tiba ngedrop, pusing berat pengen nggambar aja gabisa, dan setelah itu pun saia berhasil lanjut nih ff berkat ide dari gc alumni yang lagi curhat masalah pacar....

Gaje sih, tapi itu faktanya.

Mudahan selanjutnya saia nggak ngedrop lagi biar bisa lanjutin nih ff sampe tamat.

Btw, makasih banyak loh yang udah setia nungguin dan masih bertahan di gc ku... Akan ku ingat selalu kalian wahai anak piyikku~ /hylyh

.

1265 word

Resaseki12

9 September 2021

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top