8. Itachi (Memancing)

Siapa yang tidak suka memancing? Pertanyaan itu muncul di benak Sasuke yang sekarang duduk bersama Itachi di tepi sungai. Anehnnya, dia tak tahu ini berada di mana. Sasuke yang masih berusia enam tahun, diberikan kail pancing yang sekarang ia pegang sembari melihat-lihat sekitar.

Sasuke juga menatap Itachi yang terlihat focus melemparkan kail pancingnya ke dalam sungai berarus deras ini. Beberapa saat lalu ketika sampai, ia mengeluarkan pernyataan bahwa sungai ini pasti tidak bisa dipakai orang untuk berenang, kan, dan Itachi hanya menganggukkan kepala.

Mereka menggelar kain, kemudian sempat mengisi perut terlebih dahulu, dan memulai petualangan memancing di tempat ini.

Ikan-ikan melompat-lompat, ia terkadang sampai tekesima melihatnya. Walau sungai memiliki arus yang kuat, ikan berenang melawan arah dan melewati curam baru yang menyebabkan air menjadi riak.

"Wah, ikannya melompat-lompat lagi!"

"Itu salmon. Mereka sedang menuju hulu untuk bertelur."

Mata Sasuke berbinar karena mengetahui informasi ini.

"Keren! Apa kita bisa memancingnya??"

Tertawa kecil, Itachi mengusap rambut adiknya dengan gemas sembari tersenyum lebar dan menganggukkan kepala.

Setelah mendapatkan usapan, Sasuke kembali fokus memegang tali pancingnya, sementara Itachi menancapkan dahan yang berbentuk huruf Y untuk menyangga pancinnya. Ia hanya tinggal duduk di kursi lipat yang dibawanya sembari meminum kopi yang baru saja dibuatnya sendiri.

Tentu saja Itachi menawari Sasuke juga, agar lebih santai dan leluasa, tetapi adiknya itu tak ingin demikian dan kukuh ingin memegangi pancingnya sendiri.

Beberapa saat berlalu, dengan kesabaran akhirnya tali pancing Itachi tertarik oleh sesuatu. Cepat-cepat Itachi meletakkan cangkirnya ke tanah dan memengangi pancing untuk menggulung benang. Dengan beberapa tarikan dari dirinya dan sesuatu yang telah menggigit umpat, akhirnya muncul ke permukaan dan membuat Sasuke tak sabar dan terus menyemangati kakaknya.

Ikan berhasil ditangkap. Sasuke nyaris mencampakkan pancingnya sendiri karena melompat riang.

"Berhasil! Kita dapat ikan, Kak!"

"Pasti enak kalau dimasak ibu."

Sasuke mengangguk dengan sungguh-sungguh karena tak sabar mencicipi hasih pancingan mereka.

Kembali melempar umpan, Itachi mendudukkan diri dengan nyaman, terkadang ia mengupas apel dan menyuapi Sasuke yang masih terus bersikukuh untuk memegang pancing walau kelelahan terlihat di wajah pria kecil itu.

Sasuke menghela napas, melihat kakaknya yang mendapatkan ikan seperti tadi, ia juga menginginkan hal itu. Namun, entah karena takdir belum menghendaki, sampai detik ini umpannya tak juga tersentuh apa pun di dalam sungai sana.

Tak lama dari itu, Itachi kembali mendapatkan ikan lagi sehingga Sasuke terperangah karena menganggap hal itu luar biasa.

Hari semakin terik, walau mereka berada di bawah pohon, tetapi panasnya telah membuat Itachi dan Sasuke sama-sama berkeringat.

Mengambil pancingnya yang disanggah di dahan pohon, Itachi menggulung tali pancing sehingga Sasuke terkejut karena mengira Itachi kembali akan mendapatkan ikan.

"Umpannya dimakan ikan lagi, Kak?"

"Tidak, tapi harinya sudah agak panas. Sebaiknya kita pulang saja."

"Eh, tapi... tapi, kan...." Sasuke terlihat kebingungan. Ia bahkan belum mendapatkan ikan satu pun.

"Tidak masalah, Sasuke. Memancing itu hanyalah hobi untuk bersenang-senang, ada kesabaran saat menunggu, meski tidak mendapatkan ikan, bukanlah perkara buruk." Itachi tersenyum lembut, tentu ia mengerti Sasuke pasti agak kecewa karena belum dapat ikan satupun seperti dirinya.

Adiknya terlihat diam saja, agak tak rela sepertinya.

"Lain hari, kita akan ke sini lagi dan memancing."

"Benar, ya, Kak?"

Itachi mengangguk dengan senyum hangatnya.

Saat ingin menyerahkan pancing agar benangnya digulung, Sasuke merasakan tarikan pada kail pancingnya. Ia terbelalak dan terlihat kelimpungan.

"Kak! Pancingnya ditarik ikan?" tanya Sasuke melihat Itachi.

"Gulung benangnya sekuat tenaga." Itachi mengarahkan dan menyemangati.

Benang digulung, meski terasa sulut, Sasuke sekarang bersikeras melakukannya dan sangat bersemangat sampai rasanya jantungnya mau meledak. Di permukaan air, seekor ikan terlihat meliuk-liukkan ekos dan siripnya.

"Berhasil, ikannya dapat, Kak!"

Sasuke bersorak gembira, memamerkan ikannya.

Itachi tersenyum lembut, kemudian mengusap gemas kepala adiknya lagi.

"Bagus, ayo kita kembali."

Anggukan kepala Sasuke terlihat, dia lantas membantu Itachi membereskan makanan mereka dan melangkah pulang sambil membawa ikannya sendiri.

.

.

.

Gacha kabeh, Erza dapet gambar air sungai beriak dan salmon yang melompat.



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top