15. Pluto

"Berhenti! Kau dengar aku? Hei! Aku berbicara kepadamu, Pria Berbadan Kekar! Gadis itu adalah majikanku. Jangan terus pandangi dia."

Aku menggeram menampakkan gigi taringku.

"Nona! Nona! Lihat aku!" Sekarang aku memelas, menggoyangkan ekor dan mengeluarkan lidahku.

Ah, nonaku akhirnya melihatku, aku benar-benar senang dan tersenyum girang untuknya. Nonaku mengelus kepalaku sehingga aku sekarang kesenangan.

"Ada apa, Pluto? Ingin kugaruk kepalamu? Ayo, duduk yang manis." Nonaku memberi arahan dan aku lantas duduk dengan manis sambil memainkan ekorku.

Nonaku tertawa, aku merasa bangga karena membuatnya bahagia. Itu semua karena aku telah berjanji untuk menjadi anjing paling setia. Aku akan melakukan apa pun untuk melindungi nonaku.

Aku melirik pria itu, dia sama sekali tak berekspresi menatapku, bahkan tatapannya cenderung malas. Telingaku yang tajam menangkap suara helaan napasnua yang panjang. Menyebalkan.

"Wah, Pluto sepertinya tertarik dengamu, Toji. Dia menatapmu teru-terusan."

Apa??? Aku kaget karena nonaku berkata begitu.

"Tidak, Nona! Aku kesal karena seekor Toji mengambil perhatianmu dariku!" Aku berbicara kepada nonaku, berusaha menjelaskannya, tapi nonaku malah terlihat gemas dan semakin menggaruk bawah daguku. Ah, itu enak sekali. "Hei! Aku lupa kalau seekor Toji terus menatap nonaku dan bahkan dia memegang tangan nonaku?"

Aku menyalak kepada seekor Toji, kau mau berkelahi, hah?

Nonaku tertawa kecil dan matanya bebinar, dia terlihat senang sekali karena aku akan mengunyah Toji.

"Cobalah garuk dagunya, Pluto akan suka," ucap Nonaku.

Hah? Lihat saja jika seekor Toji menyentuhku, akan kuremukkan tangannya dan kukubur dia di taman tempatku menyimpan tulang.

"Dia tak terlihat begitu. Dia sepertinya tak suka aku." Seekor Toji berkata. Ternyata dia tahu, baguslah aku tak perlu mengatakannya.

"Tapi Pluto itu goodboy. Pluto, ayo kiss Toji." Nonaku memberiku arahan, aku berkata dan memohon kepadanya, aku tak ingin mencium seekor Toji.

"Nona! Nona! Aku tak suka dia, dia mengambilmu dariku, Nona." Aku menyalak kepada nonaku dengan suara lembut, menjelaskan bahwa aku tersiksa karena melihat seekor Toji duduk di sofamu, itu kan tempatku kalau kita menghabiskan akhir pekan berdua, aku tidur di pahamu dan kau menggaruk badanku.

"Baiklah, akan kucoba." Seekor Toji berkata.

Aku menggeram memperlihatkan gigiku yang merupakan senjata terbaikku. Coba saja kau menyentuh kulit daguku, tulangmu akan langsung remuk. Eh, tapi... Kok rasanya enak digaruk.

Seekor Toji ternyata pintar juga. Ini sangat enak, aku jadi mengantuk dan aku lantas menguap. Mendekatinya, aku meletakkan daguku di pahanya, aku ingin dia menggaruk kepala dan punggungku.

"Ayo, garuk aku, Seekor Toji!" Aku menjelaskan kalau aku senang dia menggaruku, rasa gatal langsung hilang.

Tangan nonaku terlalu lembut, berbeda dengan tangannya.

"Lihatkan, Pluto sangat menggemaskan." Nonaku memujiku, aku menatap seekor Toji dengan bangga. Dia milikku tahu.

Kudengar pria itu lantas mendengkus lucu, dia menggaruk kepalaku dan menghela, kemudian tersenyum.

"Kau benar, menarik juga."

Kuintip mereka dari sela mataku yang hampir terpejam, kulihat seekor Toji menarik bahu nonaku dan menyuruh nonaku bersandar di bahunya. Tanpa diberi imbauan dari nonaku, seekor Toji memberikan ciuman. 

"Dasar, kau ini jenis apa? Nona belum menyuruhmu tahu." Yah, aku menguap lebar setelahnya, kemudian memutuskan tidur.

.
.
.
.
.
BAB 15
TAMAT
.
.
.
.

30DWC dari NPC.
Hari kelima belas, gacha karakter di web, pilih karakter untuk jadi MC.

Wkwkw dapetnya Pluto.


Terima kasih sudah membaca.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top