12. Kelinci dan Kura-kura
Pukul sepuluh malam, gadis itu bilang dia tidak bisa tidur padahal tengah amat mengantuk. Kami hanya bertukar pesan, aku tersenyum karena ia menjelaskan bahwa tengah banyak pikiran sekarang. Jadi, kutawari untuk mendongengkan cerita untuknya.
Dia setuju dan aku lantas menghubunginya melalui ponselku.
"Kau ingin menceritakan dongeng apa, Toji?"
Aku tersenyum, kemudian berkata, "Kelinci dan Kura-kura."
Aku mendengarnya tertawa lembut, dia mengatakan bahwa itu adalah kisah klasik yang menjelaskan tentang kesabaran dan kerja keras dari kura-kura.
"Tapi cerita ini berbeda, tak seperti yang sering kamu dengar." Aku tertawa kecil.
Dia bertanya, mungkin bingung dengan penjelasanku tadi.
Aku mulai bercerita.
Di pinggiran kota, di tahun 2075, hiduplah kelinci yang selalu membanggakan sepatu berkecepatan super buatannya. Hewan-hewan yang menjadi temannya terkagum. Bagiamana tidak? Dengan sepatu bertenaga nano itu akan membuatmu berlari secepat kilat. Walau begitu, sifat sombong si kelinci sangat menyebalkan.
Kelinci selalu memenangkan balapan yang digelar untuk kawasan pinggiran kota, tak ada hewan yang berani mengajaknya beradu. Walau mereka menggunakan sepatu roda, skateboard, bahkan sepatu ciptaan sendiri yang diisi dengan daya yang mirip.
Yang tak terduga, sayembara disebar dari videotron dan surel, berisikan siapa pun yang bisa mengalahkannya, akan mendapatkan hadiah sepatu ciptaan si kelinci. Namun, sampai detik ini, tak ada yang memberanikan diri. Mereka tak akan bisa mengalahkan kelinci dengan sepatu secepat kilat itu.
Suatu hari, penantang pertama datang, dia adalah kura-kura nan lambat, membawa sepatu ciptaannya yang terlihat kusam. Dia bilang, 'Aku akan mencoba sebisaku untuk menang'. Hewan-hewan yang mendengar hal itu tertawa terbahak. Bahkan si kelinci pun terpingkal.
Perlombaan dimulai, sepatuh kusam itu dipakai kura-kura dan dia bersiap. Mereka berlari, kelinci lantas memimpin, sementara kura-kura walau kalah cepat, dia tetap berusaha. Kamera berterbangan meliput mereka, tetapi ada sesuatu yang tak biasa karena kura-kura semakin cepat dari waktu ke waktu. Cahaya kilat mulai terlihat di sepatu buatannya itu, komentator mengomentari dan bertanya teknologi apa yang digunakan kura-kura untuk menciptakan sepatu super, apakah sama seperti kelinci?
Di tempat berbeda, kelinci tentu sudah ada di depan, nyaris beberapa kilo lagi menang. Namun, ia bosan dan akan memberikan sedikit kesempatan kepada kura-kura agar lebih menantang.
Komentaror kembali mengomentari apa yang dilakukan kelinci yang memilih duduk di bawah pohon dan menguap. Dia tertidur sejenak. Sepertinya baru beberapa menit, tetapi ia telah tertinggal jauh, sebesit kilat terlihat dari kura-kura yang memimpin, dan kelinci mengejarnya. Namun, walau berbeda tipis, wasit menjelaskan pemenangnya adalah kura-kura yang bersungguh-sungguh.
Kelinci sangat kecewa dengan keteledoran dan rasa sombongnya. Di lain pihak, kura-kura mendapatkan dukungan dan dihadiahi sepatu yang sama seperti kelinci. Dan tamat.
Aku mendegar gadis itu tertawa kecil, dia bahkan berterima kasih karena aku menceritakannya dengan sungguh-sungguh.
"Bagaimana? Membuatmu mengantuk tidak?" Aku bertanya sambil tersenyum.
Dia bilang itu cerita yang kerena.
"Terima kasih, Toji. Aku jadi mengantuk dan pikiranku terasa lebih rileks sekarang."
Aku mendengkus lucu, kudengar ia mengucapkan selamat tidur kepadaku.
"Selamat tidur, mimpi indah."
.
.
.
BAB XII
TAMAT
.
.
.
30DWC dari NPC
Hari kedua belas, tema cerita fabel, setting tahun 2075, dan buat versimu.
Wkwkwkwk. Dah lah.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top