Chapter 6: Always
Minggu pertama bulan Oktober...
Trigger memutuskan untuk pergi jalan-jalan bersama grup idol lainnya, namun sayang sekali Re:vale tidak dapat ikut karena jadwal mereka yang padat. Jadi, hanya IDOLiSH7 dan ZOOL yang ikut dalam rencana jalan-jalan Trigger.
Mereka menyewa sebuah bus dengan fasilitas lengkap di dalamnya, seperti full AC, WiFi, toilet, dapur, dan kursi yang dapat dirubah menjadi tempat tidur.
"Apa kau yakin bisa menyetir bus besar ini? Jika tidak, aku akan menyewa seorang supir saja" ucap Gaku.
"Hahaha tenang saja, Yaotome-san! Aku ini supir yang handal!" Raku mencoba meyakinkan Gaku.
"Percayalah padanya, Gaku. Lagipula, bukankah dia sering mengantar kita ke lokasi yang kita inginkan?" Ucap Tenn tiba-tiba.
".....tapi kan jenis mobil yang dikendarai sekarang berbeda dari biasanya...." Gumam Gaku.
Raku terkekeh dan melihat Tsumugi yang tengah memasukkan koper besar ke dalam bagasi dengan sekuat tenaga, langsung saja ia menghampirinya dan membantu Tsumugi.
"Tsumugi-san, koper ini berat loh, harusnya kau meminta bantuan pada yang lainnya" ucap Raku sambil memasukkan koper itu sambil tersenyum.
"Yang lain sedang sibuk dengan barang-barang mereka, jadi kupikir aku tidak bisa menganggu mereka" Tsumugi terkekeh pelan sambil menggaruk pipinya.
Raku menggelengkan kepalanya dan bergumam 'ya ampun... selalu saja begitu...'
Setelah semuanya siap, mereka pun berangkat!
. . .
Selama perjalanan, mereka bernyanyi bersama dengan mesin karaoke yang tersedia di bus, namun ada juga yang memilih menonton film ataupun tidur selama perjalanan.
"Kita akan pergi kemana hari ini?" Tanya Yamato.
"Kita akan pergi ke sebuah villa dekat pantai" jawab Raku sambil tersenyum.
Semuanya terlihat senang mendengar hal itu, dan tidak sabar apa yang akan menunggu mereka selama seminggu ini.
Saat tengah beristirahat, Raku membagikan nasi kotak untuk mereka semua.
"Nasi kotak? SIAPA YANG MATI??!" Seru Gaku.
"KALAU ADA YANG MATI, KENAPA KITA DISINI?? KENAPA NGGAK ADA KABAR??! KENAPA KITA CUMA DAPET NASI KOTAKNYA DOANG?!?" Panik Tamaki.
"Siapapun yang mati, aku akan selalu mendoakannya..." Ucap Yamato dan Touma sembari mengelus kotak nasi di depannya.
Raku hanya sweetdrop melihat kelakuan mereka, sepertinya mereka mabok AC bis jadi otak mereka kurang asupan angin original.
"Mereka benar-benar bodoh...." Ujar Tenn.
"Maaf saja tapi, aku setuju dengan ucapanmu" ucap Iori.
"Hahahaha! Setidaknya suasana menjadi ramai~" ucap Minami.
Raku duduk di sebelah Tenn dan mulai makan nasi kotak di depannya.
"Kapan kamu menyiapkan nasi kotak ini?" Tanya Tenn.
"Kemarin malam"
"Kenapa kamu tidak mengatakannya padaku? Kamu kan tidak perlu melakukannya sendirian" ucap Anesagi merasa bersalah.
Raku menggelengkan kepalanya, "Ini bukan hal sulit, lagipula Anesagi-san dan Trigger tengah sibuk melakukan persiapan, bukan?"
"Nanazuki...." (Gaku)
"Raku-kun...." (Ryuu)
Gaku dan Ryuu langsung memeluk Raku dengan erat, sedangkan yang dipeluk merasa sesak karena pelukan mereka terlalu erat.
"A...Aku.....lagi....makan....woeee"
. . .
Setelah beristirahat, mereka pun kembali melanjutkan perjalanan.
Mereka semua tertidur dengan lelap, terkecuali Raku yang tengah fokus menyetir.
"La la la laa~"
"La la la laa~"
"La la la la la la la laa~"
Tsumugi yang samar-samar mendengar suara itu mulai membuka matanya perlahan.
"La~ la~ la la la la la laa~"
"La la la la la la la laa~ la la laa~"
"Monster Generation?" Gumam Tsumugi.
'Seingatku hanya ada satu orang yang selalu bersenandung lagu itu' pikirnya yang masih setengah sadar.
Kemudian, ia melihat Raku yang menyetir sembari bersenandung ria. Suaranya terlalu merdu untuk seorang asisten manajer sepertinya.
'Benar... Bagaimana mungkin aku lupa dengan kebiasaan Riku-nii yang selalu bersenandung dimana pun dan kapan pun' Tsumugi kembali menutup matanya perlahan sembari tersenyum kecil.
'Tapi dia bukan Riku-nii...'
Tsumugi kembali membuka matanya.
'Apa mungkin...?'
Raku tak sengaja bertatapan dengan Tsumugi saat melihat kaca spion, dan hanya memberi manajer IDOLiSH7 itu sebuah senyuman.
"Apa kamu menyadarinya?" Tanya Raku tiba-tiba.
Tsumugi awalnya kebingungan, hingga akhirnya...
"Eh...? Tidak mungkin...."
Lagi-lagi Raku hanya tersenyum, dan menempatkan telunjuknya pada bibir.
"Sshh....jangan beritahu siapapun, oke?"
Tsumugi mengangguk pelan.
Ia masih tidak percaya akan hal ini, pikirannya masih bercampur aduk.
' Sebentar... Mengapa Riku-nii ada disini? Apakah dia sama seperti Ayana Nee-chan?'
. . .
Setelah perjalanan yang lumayan lama, akhirnya bis mereka sampai di halaman villa yang luas dan indah.
"Akhirnya sampai! Tidak sabar untuk menyeburkan diri ke pantai!!" Seru Nagi.
"Aku ingin segera beristirahat untuk meluruskan tulang punggungku..."
Raku hanya terkekeh melihat mereka semua yang terlihat lelah namun bersemangat untuk bermain di pantai, lalu ia menyadari jika Tsumugi telah berdiri di sampingnya.
"Apa ada yang ingin ditanyakan, Tsumu-chan?" Ucap Raku.
Tsumugi terkejut karena seakan-akan Raku tahu apa yang ia pikirkan, "Jika kau memang Riku-nii, lalu apa yang kau lakukan disini? Apa ini menyangkut kondisi Kujo-san?"
Raku tersenyum dan menatap Tenn dari jauh, "Itu benar. Sangat menyayat hati bukan melihatnya sangat kosong dan tidak bisa melakukan apapun, kecuali bersedih di dalam kamar sepanjang hari sambil menatap buku album yang ku beri padanya hari itu"
"Berkali-kali jatuh sakit karena tidak nafsu makan, selalu mengurung diri di kamar yang gelap tanpa adanya cahaya sedikit pun. Bagaimana tidak sedih melihat kondisinya yang seperti itu...."
Tsumugi tahu persis apa yang terjadi pada Tenn dari Anesagi, bahkan ia juga sempat kaget mendengar jika Takamasa menyuruh Trigger untuk melakukan konser besar demi Tenn mencapai posisi teratas.
"Maka dari itu, Tsumu-chan..."
Tsumugi menatap Raku.
"Tolong rahasiakan semua ini, ya? Aku tidak ingin kondisi Tenn-nii kembali buruk hanya karena mendengar bahwa aku disini bersamanya, biarkan aku menjadi Nanazuki Raku hingga ia sehat kembali dan mendapat timing yang pas untuk memberitahunya" Jelas Raku yang tersenyum lembut.
"Baiklah, beritahu aku jika kau akan pergi jauh, Riku-nii"
"Baik baik~"
Tanpa mereka sadari, interaksi mereka disaksikan oleh i7 dan Trigger dari jauh.
"Eh eh... Lihat tuh, Raku dan manajer terlihat sangat dekat" ucap Yamato.
"Paling cuman ngobrol biasa, Nanazuki kan masih anak baru, mungkin dia minta saran dan tips" ujar Gaku.
Mitsuki memasang wajah datar, "mau dilihat bagaimana pun juga, mereka itu terlihat sangat dekat. Jangan-jangan....mereka adalah sepasang kekasih?!!"
Wajah Gaku memucat dan bergumam 'tidak mungkin', sedangkan para member Zool hanya tertawa melihat tingkah mereka semua.
Clap!
"Baiklah semuanya! Saatnya pembagian kamar!" Seru Raku dari depan pagar Villa.
"Para manager mendapatkan satu kamar sendiri sedangkan kalian harus berbagi kamar. Satu kamar terdiri dari 2 orang" Jelas Anesagi.
Torao mengangkat tangannya, "Apakah kami akan berbagi kasur juga?"
Raku mengangguk, "Itu benar! Karena kamar di villa ini bisa dibilang terbatas, hanya ada 11 kamar. 5 kamar di lantai 1 dan 6 kamar di lantai 2, kalian dan teman sekamar kalian bebas ingin memilih kamar yang mana saja, karena para manajer akan mengambil kamar sisaan"
Mereka semua mengangguk paham, kemudian manager Zool mengundi siapa-siapa yang akan menjadi pasangan satu kamar selama mereka berlibur di villa ini. Setelah mendapat pasangan satu kamar, mereka pun langsung menyerbu kamar yang ada di dalam villa.
"POKOKNYA KAMAR DI ATAS DENGAN JENDELA MENGHADAP PANTAI ADALAH MILIKKU!!"
"AKU TIDAK INGIN KAMAR DEKAT DENGAN TOILET!!"
"ITU KAMAR MILIKKU!!"
"MILIKKU!!"
Dan banyak seruan lainnya yang terdengar.
"Apa menurutmu ini ide yang bagus untuk membiarkan mereka memilih kamar sendiri?" Tsumugi sedikit merasa khawatir.
Anesagi dan manajer Zool berlari masuk ke dalam villa untuk mencegah mereka yang membuat keributan di dalam, berbagai seruan kembali terdengar dengan jelas setelah banyaknya suara dari barang-barang berjatuhan.
"Yah....jika mereka semua ingin tidur di lantai 2, harus ada yang mengalah 1 tim untuk tidur di lantai 1" ucap Raku sembari menggaruk tengkuknya.
"Benar juga..."
. . .
"Nee... Riku-nii"
"Hm? Ada apa?"
"Apakah ada alasan mengapa kalian merencanakan liburan ini? Bukankah akhir Oktober nanti akan ada banyak event yang diikuti?"
"....kita anggap saja, ini adalah waktu pemulihan untuk Tenn-nii. Dia harus siap secara fisik dan mental untuk event besar nanti setelah Ghostober"
"Apa tidak terlalu terburu-buru?"
"Mungkin tidak, dia telah lebih baik dari sebelumnya. Dan esok hari akan lebih baik lagi daripada kemarin, dan setelah semuanya selesai....aku akan menghilang dari sini"
"...."
"...."
"Apa kau yakin hanya itu?"
"??"
"Apa Riku-nii yakin tidak ada hal terselubung seperti Ayana nee-chan saat itu?"
Tsumugi menatap Raku dengan tegas namun tersirat kesedihan di dalamnya, Raku hanya terdiam dan menatap ke villa yang masih berisik itu.
Kemudian, ia tertawa kecil.
"Tentu saja tidak ada. Tidak ada alasan mengapa Tenn-nii akan ikut denganku, lagipula dia bahagia dengan keadaannya yang sekarang"
Raku menepuk pelan kepala Tsumugi.
"Benar.... Tidak ada alasan...."
TBC
Next
Chapter 7: Together
Ghostober adalah nama event untuk akhir Oktober nanti, habisnya kalo Spooktober kayaknya dah sering yak:v
Btw, kalo ada yang aneh+beda+kesalahan, jangan ragu buat bilang yaa~
Soalnya ku lupa-lupa inget buat nama karakternya😔
See you next update!
(Yang entah kapan itu terjadi:'v)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top