Chapter 3: Twins

Setelah dari rooftop, Raku berjalan menuju ruangan Trigger dengan keadaan bengek:^

Ini semua karena Anesagi-san.... astagaaa aku ini berdosa sekali karena mentertawakan orang batin Raku yang masih menahan tawanya.

Flashback

"Anesagi-san....air nya mengguyur Kujo Takamasa...." Ucap Raku.

"...."

"....."

"Pft...."

"BWAHAHAHAHAHAHAHAHA!! HAH!! MAMPOSSSS!!"

Anesagi dan Raku tertawa dengan sangat kencang, saking kencangnya sampai disangka geledek pertanda akan turun hujan.

"MAKANYA JADI ORANG TUH JANGAN NYEBELIN! KENA KARMA NGGA TUH!" Teriak Anesagi.

Raku terus tertawa nonstop sampai dia merasa bengek, dan setelah itu tawanya mereda. Anesagi tersenyum kecil.

"Tapi....balasannya tidak setimpal dengan apa yang ia lakukan pada Tenn-san, kurasa dia harus merasakan apa yang namanya...."

Raku dan Anesagi memandangi satu sama lain, seakan mereka itu 1 pikiran.

"....kegagalan, bukan?" Tebak Anesagi.

Raku mengangguk mantap, "itu benar desu~"

"Fu fu fu...."

Flashback done desu~

Kemudian, Raku sampai di ruangan Trigger. Dia pun masuk ke dalam ruangan itu.

"Oh Nanazuki! Tadi meeting tentang apa?" Tanya Gaku.

"Tentang projek konser besar kalian di Zero Arena, tadinya sih rencananya mau Minggu depan, tapi aku dan Anesagi-san menolak" jelas Raku.

Mereka bertiga membulatkan matanya, mereka tidak percaya jika mereka menolak permintaan seorang Kujo Takamasa.

"Kau serius, Raku-kun?? Itu Kujo Takamasa loh" ucap Ryuu.

Raku menatap Trigger sambil memiringkan kepalanya.

"Memangnya kenapa? Kujo-san kan manusia, sama-sama makan nasi, makhluk sosial, dan berkembang biak. Kenapa aku harus takut dengannya?" Ucap Raku.

"Terus terus?"

"Setelah Kujo-san mendengar perkataan ku, dia akhirnya setuju untuk memundurkan acaranya hingga bulan depan" jelas Raku lagi.

Gaku dan Ryuu menghela napas dengan lega, sedangkan Tenn masih diam.

"Untung saja....ku akui keberanian mu, Nanazuki. Kau hebat!" Puji Gaku.

Raku hanya terkekeh pelan, kemudian dia mendapat SMS dari Anesagi jika Tenn ada jadwal photoshoot di salah satu studio terkenal.

"Tenn-san, sudah waktunya untuk bekerja" ucap Raku sambil tersenyum kecil.

"Oh! Ah....iya"

Raku menatap sendu punggung Tenn yang terlihat kecil itu.

. . .

Raku dan Tenn saling terdiam.

Raku yang tengah mengemudi pun bingung ingin berbicara apa agar tidak terlalu hening.

"Ano....apakah aku boleh menyalakan lagu?" Tanya Raku ragu-ragu.

"Tentu..."

Raku tersenyum kecil dan menyalakan musik random di mobil, dan yang pertama muncul adalah...

Hey!

Girl!

We are S, E, V, E, N here we go!

....MEMORiES MELODiES oleh IDOLiSH7.

Tenn juga tampak terkejut ketika mendengarnya, apalagi ini masih versi album pertama i7.

"Ah...apa kau ingin aku mengganti lagunya?" Tanya Raku khawatir.

Tenn menggeleng pelan.

"Tidak perlu, Raku. Ini juga tidak apa-apa" jawab Tenn sambil tersenyum.

"....ah....baiklah kalau begitu"

Raku tersenyum kecil.

Setidaknya aku berhasil membuatmu tersenyum, Tenn-nii.... Batin Raku.

Selama perjalanan, Raku bisa mendengar Tenn yang bersenandung mengikuti musiknya....namun hanya pada bagian Riku saja.

"Apa Tenn-san suka lagu i7?" Tanya Raku.

"Kuakui...iya, meski aku tidak pernah mengakuinya" balas Tenn tersenyum kecil.

Raku hanya terkekeh mendengarnya.

Kau memang tipe yang seperti itu, Tenn-nii batin Raku.

. . .

Sesampainya di studio, ada suatu kejadian yang tak terduga!

"Apa maksudmu i7 tidak bisa mendatangkan perwakilannya??!" Seru direktur staff projek photoshoot.

"Direktur-san, ada apa?" Tanya Raku.

Direktur itu menolehkan kepalanya.

"Ah begini, manajer i7 berkata bahwa mereka tidak bisa mendatangkan perwakilannya" jawab Direktur.

"Memangnya siapa?"

"Nanase Riku-kun"

DEG!

Raku tersentak mendengarnya.

"N-Nanase....Riku? Tapi....dia telah tiada setahun yang lalu, Direktur-san" ucap Raku.

Tentu saja, Direktur itu pun terkejut. Karena projek photoshoot yang sudah direncanakan sedari setahun yang lalu ini pun harus gagal karena salah satu modelnya telah tiada, dan tidak memiliki waktu lagi untuk mencari model baru.

"Benarkah? Kenapa beritanya tidak menyebar dengan luas?" Tanya Direktur.

"Karena Agensi tidak ingin media massa heboh dan mengerubungi agensi dengan para wartawan, dan juga....ini untuk kebaikan keluarganya agar tidak terus berkabung" jelas Raku tersenyum kecil.

Direktur itu menghela napasnya.

"Ingin mencari penggantinya pun tidak akan sempat.....kecuali...."

Direktur itu menatap Raku dengan lekat, Raku pun merasa risih ketika ditatap seperti itu.

"D-Direktur-san??"

"Baiklah! Kau! Akan menjadi pengganti Riku-kun dalam photoshoot  ini" ujar Direktur.

Raku terkejut.

"Ehhhh??! Tapi kan....aku...."

"Tenang saja, orang-orang akan berpikiran jika photoshoot ini dilakukan tahun lalu, dan juga....photoshoot ini akan dimasukkan ke album limited edition i7 yang akan rilis bulan depan" jelas Direktur.

Raku pun terdiam, dirinya tidak tahu harus berbuat apa.

Kurasa....hanya sekali tidak masalah kan? Batin Raku.

. . .

"Bagaimana? Apa kau sudah selesai, Nanazuki-kun?" Tanya Direktur.

"A-Aku tidak tahu, Direktur-san. Ini tidak seperti diriku...."

Kemudian Direktur itu menolehkan kepalanya dan menatap pemuda yang terlihat MIRIP sekali dengan Nanase Riku.

Melihat itu, Direktur terlihat sangat senang.

"Bagus! Sangat pas! Kau memang cocok!"

Raku hanya tersenyum kecil, dia sama sekali tidak menyangka akan menjadi seperti ini.

Aku takut.....Aku takut akan diketahui oleh yang lainnya TvT batin Raku.

"Baiklah, kita ke tempat photoshoot sekarang" ucap Sang Direktur.

Raku hanya bisa mengangguk dan mengikuti Direktur dari belakang.

Sesampainya disana, Raku bisa melihat Tenn yang tengah berdiri sambil berpose keren, meski begitu tatapan Tenn terlihat kosong seakan tak bernyawa.

Raku tidak tahu harus berkata apa, dia harus berhati-hati dalam ucapan agar identitasnya tidak ketahuan dengan cepat.

"Baiklah semuanya, berkumpul!" Seru Direktur.

Sontak, semua staff langsung berkumpul mengelilingi Direktur.

"Kita memiliki kabar buruk dan kabar baik, apa yang ingin terlebih dahulu kalian dengar?"

"Kabar buruk lah, Direktur! Masa kabar baik..."

"Kebalik ngga sih??"

"Bodo amat, biar beda"

Direktur berdeham.

"Jadi begini, I7 tidak bisa mendatangkan perwakilannya karena dia sudah tidak beraktivitas lagi" ucap Direktur.

"Tidak bisa beraktivitas? Maksudnya bagaimana?" Tanya Staff A.

"Dengan kata lain, meninggal dunia"

Seluruh staff terkejut.

"Maka dari itu, kita memang tidak bisa mencari penggantinya....TAPI! Ternyata aku berhasil! Kita masih bisa melakukan photoshoot!"

"Kuperkenalkan, dia adalah asisten manager Trigger sekaligus manajer pribadi Kujo Tenn, Nanazuki Raku!"

Raku mengangguk pelan sambil menatap semua staff, dia terlihat canggung dan banyak berkeringat karena gugup.

Sedangkan Tenn sempat terkejut, karena melihat Raku yang dirias semirip mungkin dengan Riku.

Padahal sih cuman dipasang wig doang....

Setelah technical meeting darurat, semuanya pun berada di posisi mereka masing-masing. Termasuk Raku dan Tenn yang kini siap melakukan photoshoot.

"Raku, kau bisa menolak jika kau tidak mau" bisik Tenn.

Raku menggeleng pelan.

"Tidak apa, Tenn-san. Habisnya aku penasaran dengan apa yang dilakukan Tenn-san hari ini, jadi kuterima deh" bisik Raku sambil terkekeh pelan.

Tenn hanya bisa mendengus pelan, tingkah Raku sangat mirip dengan Riku, jadi dia sudah terbiasa.

"Baiklah Kujo-kun dan Nanazuki-kun! Pasang pose layaknya saudara kembar ya!"

Tenn dan Raku mengangguk mendengar arahan itu, kemudian mereka melakukan pose apa yang biasa anak kembar lakukan.

Begini rasanya ya bisa berfoto bersama Tenn-nii....apalagi tema photoshoot nya adalah anak kembar... Batin Raku.

. . .

Photoshoot pun berlalu begitu saja, kini mereka berdua dalam perjalanan pulang ke Dorm Trigger dengan hening.

"....."

"......"

Mereka menjadi canggung dan hanya bisa diam.

Mengapa bisa terjadi?
Sini, sini kemarilah~

Jadi, pada beberapa waktu lalu....

Flashback

Mereka berdua diarahkan untuk melakukan pose bebas tapi masih harus sama dengan tema photoshoot tersebut.

Saat itu ada kameramen di belakang Raku dan Tenn, berjaga-jaga jika mereka memasang gaya alami tanpa sepengetahuan staff lainnya.

"Gaya apa ya....? Menurutmu apa, Tenn-san?" Tanya Raku sambil menatap Tenn.

"Aku tidak memiliki ide...." Jawab Tenn sambil menggeleng pelan.

Raku terus menatap Tenn yang tengah berpikir keras, kemudian ide jahil pun muncul di kepalanya.

"Nee–"

Tenn menoleh dan....

"–Tenn-nii!" Raku tersenyum lebar ketika mengucapkannya.

Kameramen di belakang Tenn berhasil mendapatkan foto Raku.

Bagaimana reaksi Tenn?
Tentu saja dia terkejut, sangat terkejut.

Dia menatap Raku dengan tatapan terkejut, namun terbesit rasa rindu di dalamnya. Dan tentu saja, kameramen berhasil memotret fenomena langka itu.

Semenjak itu, Tenn hanya bisa diam tanpa berbicara sepatah kata pun.

Flashback done

Hingga sekarang.

. . .

Dorm Trigger

Tenn melangkah ke arah kamarnya, dan langsung berbaring di tempat tidurnya tanpa mengganti baju.

Dia masih kepikiran dengan hal tadi...

"Raku begitu mirip dengan Riku....gaya bicaranya, semangatnya, bahkan hari ini pun saat dia menggantikan Riku....itu benar-benar sama..."

"Setiap di dekatnya, aku merasakan aura yang hangat....aura yang hanya dimiliki Riku seorang...."

Dia menggigit bibirnya pelan dan sedikit mengeluarkan isakan kecil.

"Untuk pertama kalinya aku senang, aku senang bisa melakukan pemotretan dengan tema anak kembar bersama Riku...."

Tenn menutupi wajah dengan kedua tangannya.

".....meski dia bukanlah Riku yang sebenarnya"

TBC

Next up!
Chapter 4: And

Tenn gamon:(

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top