2
Sudah seminggu lebih sejak aku berfoto dengan cosplayer Ryo. Aku masih tidak menyangka bertemu dengannya di event.
Aku mengenalnya di klub bahasa Jepang saat SMA. Sayangnya aku sering membolos, jadi aku yakin dia tidak mengenalku.
Yah walaupun dia mengenalku, dia tidak mungkin ingat denganku. Sudah setahun sejak kelulusan SMA berlalu, jadi wajar saja kalau dia sudah lupa denganku.
Karena itu juga sebaiknya kita lupakan itu.
Aku mem-follow akun miliknya, jadi aku yakin dia sedang berada di sini. Di event hari ini dia cosplay sebagai Alya dari Roshidere.
Jujur saja aku lebih suka Masha tapi karena dia cosplay Alya, apa boleh buat. Mau tidak mau aku berfoto dengan Alya.
Jujur saja aku bahkan lebih suka Yuki daripada Alya. Kelakuan gilanya membuat dirinya terlihat lucu dan imut.
"Lagi nyari cosplayer siapa Yan?" tanya Daniel yang berada di sebelahku.
"Alya dari Roshidere," jawabku sambil melihat ke sekeliling.
"Bukannya kau sukaan Masha?"
"Lagi pengen aja nyari Alya. Kau sendiri nggak fotoan ama Elaina di sana?"
Daniel menjadikan Elaina sebagai waifu-nya jadi aku menanyakan hal itu kepadanya. Biasanya dia tidak ragu untuk mengajak cosplayer berfoto, bahkan dia salah satu orang yang diduduki Makima kemarin.
"Ada pawangnya, bawa kamera lagi," balas Daniel dengan senyuman masam.
Setelah kulihat lagi, benar apa yang dikatakan olehnya. Malahan sekarang Elaina sedang menggandeng lengan lelaki yang membawa kamera.
Aku mengerti perasaan Daniel. Rasanya kurang enak jika meminta foto cosplayer di depan pasangannya. Terlebih lagi kalau ditatap dengan tajam.
Atau alasan utamanya karena tidak bisa berfoto dengan bebas. Tentu saja aku tidak bisa melakukan pose love jika cosplayer yang diajak berfoto membawa pasangannya.
"Eh, itu ada Bocchi. Aku ajak foto dulu ya." Daniel dengan sekejap kata menghilang pergi ke arah karakter berambut pink introvert itu.
Aku bisa melihat wajahnya berbinar-binar mendekati cosplayer itu. Kurasa dia sangat senang mendapati waifu-nya menjadi nyata.
Aku melihat sekeliling sambil mencari Ocha, cosplayer Ryo yang ternyata teman SMA-ku. Baru seminggu tidak bertemu dengannya tapi aku sudah tidak sabar mengajaknya berfoto.
Tak perlu waktu lama sampai Daniel kembali, hanya saja wajahnya sedikit muram.
"Kenapa Dan?" tanyaku dengan spontan. Aku melihat ke arah cosplayer yang ia ajak foto, tapi tidak ada yang salah dengannya. Cosplay-nya bagus bahkan dia terlihat cantik.
"Nih, liat aja sendiri," ujarnya sambil menunjukkan hasil fotonya tadi.
Aku terdiam sejenak memikirkan kata-kata untuk meresponnya.
"... Nice Try, Dan." Itu balasanku melihat dia mendapat jempol sementara tangannya membentuk love.
Yah tidak semua cosplayer akan memuruti permintaan pose.
"Ah, itu ada Alya."
Sontak aku menengok ke arah yang dipandang Daniel. Dia benar, di sana ada Alya. Yang lebih pentingnya lagi, itu adalah Ocha!
"Aku mau ajak foto dulu, Dan."
"... Oke."
Aku berjalan tanpa ragu mendekati Ocha. Aku sudah mengetahui nama dan instagramnya jadi aku bisa bersikap lebih kasual dibanding kemarin. Setidaknya aku bisa memanggil namanya sekarang.
"Kak Ocha, boleh minta foto bareng?"
"Kamu yang minggu lalu itu ya? Boleh kok foto bareng," balasnya dengan lembut.
Rasanya luar biasa karena diingat olehnya.
Salah satu temannya membantuku untuk berfoto. Sama seperti sebelumnya, dia mencoba beberapa pose sementara aku hanya melakukan pose generik, peace, jempol, dan melipat tangan.
"Mau pose love lagi kak?"
"Boleh."
Kali ini bukan aku yang memintanya namun dia yang menawarkannya, bagaimana mungkin aku menolaknya?
Luar biasa. Aku merasa sangat beruntung. Bahkan kalau sekarang aku gacha, rasanya Ultra Super Super Rare pun bisa kudapatkan.
"Makasih kak Ocha," ucapku sambil tersenyum bahagia.
"Iyaa, sama-sama. Minggu depan aku cosplay lagi di sini, mau foto lagi?"
Uwwoooggghhhhhh. Kapan lagi diajak foto sama cosplayer yang disukai?
"Ditunggu cosplay-nya."
Setelah itu aku berbalik ke arah Daniel.
Rasanya sulit untuk dipercaya kalau eksistensinya ada di dunia ini. Seharusnya malaikat berada di surga 'kan?
"Udah dapet foto?" tanya Daniel begitu aku datang.
Aku hanya tersenyum sambil mencari hasil foto tadi. Lebih tepatnya lagi, aku berniat menunjukkan fotoku ketika berpose love dengan Ocha.
"Dan, kalau mau pose love itu harusnya kayak gini," ucapku meledeknya sambil menunjukkan fotoku.
"Jancuk!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top