Ch 4. Confused
Seminggu sudah berlalu dan kamu sekarang sedang berada di kampus dan kamu tampak mengetuk-ngetukkan jarimu di meja. Di depan kelas tampak dosen menerangkan beberapa materi tetapi kamu sama sekali tidak fokus dan tidak tau apa yang di jelaskan oleh dosen itu, pikiranmu masih memikirkan kalimat Suzu seminggu yang lalu
"Kau sakit ya? Dari Season pertama sampai kedua, tidak ada yang namanya Edogawa Ranpo tuh,"
"Kenapa tidak ada?" Batinmu frustasi, padahal sebelum itu masih ada. Kamu terus menerus berpikir dan tidak menemukan hasil.
"Sial," ucapmu keras dan membuat penghuni kelas melihatmu.
"Apanya yang sial [Yourname]-san?" Kamu baru menyadari bahwa dosenmu sedang berada di kelas sedang menatapmu tajam.
"Itu pak.."
"Keluar dari kelasku sekarang," ucapnya dan dia menekankan di akhir kalimatnya.
Benar-benar sial hari ini. Batinmu.
.
.
.
.
"Tadaima (aku pulang)," kamu melangkahkan kakimu dengan pelan, jelas saja tidak ada yang menyahut, Hikari-obaasan masih berada di toko dan di rumah ini cuma hanya ada si orang itu.
"Dia mungkin tidur," kamu melangkah memasuki ruanganmu.
Cklek
"Eh kok tidak terkunci?" Kamu heran menatap pintumu yang tidak terkunci, kamu bertanya-tanya apakah kamu lupa mengunci pintu atau tidak.
Dan setelah kamu melihat ruanganmu, yang kamu dapati hanya ruang TV yang sepi dan rapih.
"Tidak ada hal yang aneh," batinmu. Dan ketika kamu memasuki kamarmu, baru kamu menyadari ada seseorang yang sedang melihat layar laptopmu yang menyala.
"Hei apa yang kau lakukan disitu?" Tanyamu kepada orang itu yang ternyata ialah si Edogawa Ranpo.
Tapi Ranpo tak menggubrismu. Dia hanya menatap layar laptopmu. Karena penasaran dan sekaligus kesal akhirnya kamu menghampiri Ranpo dan melihat apa yang di amati oleh si Detektif itu. Dan seketika kamu terdiam.
"Video ini..." Ranpo bersuara tapi matanya masih fokus kearah layar laptopmu.
"Adalah tempat asalku"
Deg
Jantung kamu seperti terhenti, kamu terdiam dan tak bisa berkata-kata.
"Maksudmu kau.."
"Aku ialah tokoh fiksi yang ada di dalam video ini"
Jelas kamu tidak percaya tapi kamu juga tidak sepenuhnya tidak percaya, karena beberapa kejadian yang sampai sekarang membuatmu tidak konsen ini benar-benar menggambarkan realita yang sesungguhnya.
"Kau.. sungguhan Edogawa Ranpo?" Tanyamu dan Ranpo kali ini menatapmu dengan mata hijaunya yang ada di balik kacamatanya.
Ranpo tidak menjawab tapi dari tatapannya itu mengatakan bahwa dia memang Edogawa Ranpo.
Kamu menghela nafas.
"Ini benar-benar tidak masuk akal," batinmu frustasi.
Ranpo mendengus
"Pasti kau sedang berpikir ini tidak masuk akal, benarkan?" Pertanyaan retoris dari seorang Ranpo membuatmu menatapnya tidak percaya.
"Jangan salah sangka, aku hanya menebak dari ekspresimu," ucapnya kemudian dan membuatmu bernapas lega karena kamu mengira Ranpo bisa membaca pikiranmu.
Kamu berdehem.
"Jadi maniak," Ranpo mengernyit mendengar kata itu.
"Aku belum terbiasa menyebut nama aslimu, tapi kau harus tau, kau tidak ada di dalam video itu dan berarti kemungkinan..." Kamu tidak melanjutkan kalimatmu lagi karena kamu juga bingung mau menyampaikannya bagaimana.
"Kemungkinan aku mulai menghilang dari duniaku sendiri," Ranpo bersuara dengan datar dan kamu hanya mengangguk.
"Ya, tapi ada satu pertanyaan yang aku ingin tanyakan kepadamu," kamu menatap Ranpo dan di balas Dengan tatapan bingung.
"Kenapa kau bisa ada di dunia ini?" Dan pertanyaan itu membuat sang detektif diam dan tidak bisa berkata.
"Kalau kau tanyakan itu, maka jawabanku ialah aku tidak tau," jawab Ranpo masih dengan ekspresi datar dan terkesan biasa saja.
Kamu menghela nafas.
Baiklah semua ini jauh lebih membingungkan dari apa yang kamu kira.
.
.
.
To be continued
.
.
.
Tadaaaa...
Selesai chap ini
Mohon vote and commentnya
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top