Ch 10. Rahasia Hikari

Happy Reading
.
.
.

"Kau bisa mengatakan sekarang bagaimana caranya aku bisa kembali"

Ucapan Ranpo membuat Hikari terdiam dan kamu hanya mendelik kearah Ranpo.

"Apa maksudmu sih maniak?" Kamu memprotes karena Ranpo berbicara aneh tentang Hikari.

"Aku hanya mengungkapkan sesuatu yang memang benar," kamu benar-benar tidak mengerti jalan pikiran Ranpo.

"Maaf Ranpo tapi bibi tidak mengerti maksudmu," Ranpo hanya mendengus

"Lalu ini apa?" Tiba-tiba Ranpo mengeluarkan sesuatu yang membuat Hikari terkejut.

"Kau.. bagaimana--" kalimat Hikari terhenti lalu Hikari mengambil nafas agar terlihat tidak kaget, Hikari menatap Ranpo.

"Ranpo kau masuk kamar bibi ya," kamu yang mendengar itu memelototi Ranpo, tapi yang di pelototi tidak terpengaruhi.

"Katakan saja bibi, ini apa?" Ranpo tidak ingin berbelit-belit.

Hikari menghela nafas.
"Itu syal"

"Dari siapa?" Ranpo bertanya.

"Dari saudara jauh bibi," Jawab Hikari.

"Kau bohong"

Hikari mengernyit

"Aku tidak bohong," Hikari berucap kepada Ranpo.

"Kalau begitu, siapa nama saudaramu?" Ranpo bertanya, Hikari tampak terdiam sebentar lalu menjawab.

"Rin,"

"Nama panjang?"

"Otogawa Rin," Ranpo hanya mengangguk mendengar jawaban Hikari.

"Lalu kalau ini buatan saudaramu, kenapa di syal ini tertulis huruf H dan Y?" Hikari seketika membeku.

Ranpo tersenyum lebih tepatnya menyeringai.

"Tidak ada unsur nama dari saudaramu disini, jadi jelas kau berbohong,"

Hikari masih terdiam bingung mau menjawab apa, sepertinya Hikari melupakan inisial nama tersebut.

"Jadi yang jelas ini syal bukan buatan saudaramu, lebih tepatnya ini buatanmu, benarkan?" Hikari masih terdiam mendengar ucapan Ranpo.

"Dan inisial H di syal ini ialah Hikari dan Y disini ialah Yukichi, benar begitu?" Hikari kali ini membulatkan matanya, terkejut.

Kamu yang mendengar itu masih belum mengerti

"Maksudmu apa?" Kamu bertanya kearah Ranpo. Ranpo akhirnya melihatmu dan tatapannya kembali lagi kearah Hikari yang hanya diam.

"Kau membuat ini untuk Fukuzawa Yukichi, atau yang sering aku panggil sachou, ketua agency detektif bersenjata," kalimat Ranpo membuatmu terkejut dan sekaligus bingung.

"Hikari-obasan, apa maksudnya?" Kamu bertanya kepada Hikari, menuntut penjelasan.

Hikari yang sebelumnya terdiam kemudian dia menghembuskan nafas. Dia lalu menatap Ranpo.

"Bagaimana kau bisa tau ini Ranpo?" Hikari masih penasaran bagaimana Ranpo bisa mengetahui ini padahal dia sudah menyembunyikannya rapat-rapat.

"Tempo hari, aku tidak sengaja menemukan dompetmu yang berada di atas kulkas, dompet itu tampak keliatan kusam, aku pikir tidak mungkin jika itu punya bocah itu," tunjuk Ranpo kearahmu, kamu hanya mendelik tidak suka di tunjuk

"Karena aku penasaran, aku membuka isinya, dan aku menemukan sesuatu yang sangat berarti bagimu, yaitu cincin berwarna silver, yang aku yakini itu ialah cincin yang sama yang di pakai oleh sachou," Lanjut Ranpo panjang lebar.

Kali ini Hikari hanya tersenyum.

"Sudah kuduga kau memang jenius," Hikari kemudian membuka sebuah kardus yang berada di pojok ruangan yang berisi sebuah buku-buku yang rata-rata sampulnya sudah sobek dan di balik buku-buku tersebut beberapa ada yang bertuliskan sejarah jepang. Kamu pernah melihat kardus itu tapi karena tidak tertarik jadinya kamu tidak pernah membuka kardus tersebut. Dan ketika Hikari membokar semua isinya, disana terdapat kotak kecil datar seperti kotak yang berisi kaset film, tapi ternyata setelah dibuka itu isinya sebuah kalung yang berbentuk Lingkaran kecil yang di tengahnya terlihat seperti ada batu berwarna biru.

Kamu dan Ranpo memandang kalung tersebut.

"Inilah jawaban yang bisa mengembalikanmu ke dunia sana, Ranpo," Hikari menunjukan kalung tersebut tepat di hadapan kamu dan Ranpo. Kalian dapat melihat bahwa kalung itu seperti berkilauan tertimpa cahaya.

To be continued
.
.
.

Tada... Update cepat, sebagai permohonan maaf karena kemaren update lama, maaf ini malah pendek, soalnya bagian ini di bagi jadi dua, jadi kemungkinan chap depan agak lama publishnya.
Mohon maaf agak aneh tapi saya ingin cerita ini alurnya agak sedikit tidak terburu-buru.
Oke jangan lupa vote and comment biar semangat.
See you

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top