✨Chapter 16✨
"Oke hari ini kami akan memperkenalkan menejer kalian." Banri pun memberikan kesempatan Tsumugi untuk berbicara.
"Takanashi Tsumugi desu, aku baru berumur 16 tahun jadi mohon kerja samanya minna." Ucap Tsumugi menundukkan kepala.
"Rei, 24 tahun. Asisten menejer dan menejer em....em." Saat ingin bicara mulutnya dibekap oleh Riku.
"Jangan bilang kalau kau menejer pribadiku Rei, bisa curiga mereka nanti. Oh dan besok kau ikut aku bertemu dengan Sousuke-san." Riku melepaskan bekapannya dan menjauh, Rei hanya mengangguk kecil.
"Oke dan mereka berdua ini adalah menejer kalian kuharap kalian bisa akrab. Aku dan Tsumugi akan menemui sachou." Banri dan Tsumugi pun keluar. Riku mendekat ke Hikari dan membisikkan sesuatu.
"Hikari, besok aku akan pergi sebentar dengan Rei. Kau dimansion sendiri tak apa?" Bisik Riku.
"Asalkan kau bawakan aku donat." Kata Hikari.
"2 kotak." Tawar Riku.
"3 kotak sedang, deal? Kalau gak deal aku akan ikut." Ucap Hikari menjulurkan tangannya. Riku hanya pasrah dan menerima uluran tangan Hikari.
"Oke deal, kau nanti bersama Ryo ya. Kalau ada tamu, suruh mereka tunggu dulu." Kata Riku lalu ia mendekat ke arah teman teman yang lain.
"Rei, apa kau benar 24 tahun?" Rei hanya mengangguk saat membalas pertanyaan Yamato.
"Ne Ossan muka dia saja seperti 18 tahun lho, padahal umurnya hampir 25 tahun. Bagaimana denganmu Ossan?" Goda Mitsuki dengan senyum jahilnya.
"Astaga Onii-san rasanya ingin terjun bebas saja di air terjun Niagara." Kata Yamato sambil pundung dipojok ruangan.
"Ma ma, sudahlah daripada mempermasalahkan usia lebih baik kita berkenalan dengannya satu satu."
"Tak perlu Sogo-kun, aku sudah tahu. Aku juga sudah membaca identitas kalian didata diri yang ada diruangan sachou." Tolak Rei.
"Ie Rei, kita hanya melihat namanya saat itu selebihnya kita mencarinya diinternet. Semoga kau tidak lupa." Kata Riku dengan Rei dengan menggunakan telepati.
"Tentu aku tak lupa Riku-sama." Balas Rei lalu mereka mengakhiri telepati mereka dan tiba tiba Tsumugi memasuki ruangan.
"Minna, ada yang ingin aku bicarakan. Bisa tolong mendekat." Mereka pun mendekat ke arah Tsumugi.
"Agensi akan mengadakan audisi dan akan mengeluarkan 4 orang dari kalian." Hening untuk sesaat dan...
"HEEEE?!!!!" Teriak semua orang(-Rei, Hikari dan Riku)
'Sachou, kau hanya ingin anakmu mengetahui potensi kami lalu kau berencana mengadakan audisi dan mengeluarkan 4 orang dari kami. Ide yang tidak buruk sachou.' batin Riku.
"Astaga, menejer apa kau tidak menolak?" Tanya Iori sedikit emosi.
"Aku sudah berusaha, tapi...."
"Hah...kau memang seharusnya tak menjadi menejer." Kata Iori.
"Hora Iori, jangan salahkan menejer kau tahu kan dia tak bisa melakukan apa apa." Kata Riku.
"Memang kau tahu apa?!" Tanya Iori dengan emosi. Tanpa Riku sadari, ia langsung mengeluarkan aura yang seharusnya tidak ia keluarkan disaat seperti ini. Rei dengan sigap melerai mereka dan menjauhkan Riku dari Iori. Mitsuki juga melakukan hal yang sama.
"Riku-sama, jangan keluarkan kekuatanmu. Nanti identitasmu terbongkar." Ucap Rei sambil menyadarkan Riku dengan cara menggoyang goyang kan tubuhnya dan berhasil Riku kembali seperti semula.
"Rei? Apa yang terjadi?" Tanya Riku saat sadar.
"Kau hampir saja lepas kendali. Kau tahu ini bukan di dunia penyihir atau di dunia immortal kan? Kenapa kau mengeluarkanya? Bagaimana kalau kau pingsan seperti dulu?" Tanya Rei khawatir.
"Kelepasan. Tapi kau khawatir padaku ya?" Goda Riku, pipi Rei pun seketika merah.
"Ti-tidak a-aku gak khawatir kok. Hanya saja bisa bahaya kalau kau mengeluarkan kekuatan sebesar itu." Sangkal Rei.
"Tsun." Gumam Riku lalu ia mendekat ke kerumunan disusul Rei yang sedang bergumam tak jelas dan sepertinya audisinya akan dimulai.
"Baiklah audisi idol Takanashi Production akan dimulai sekarang. Untuk semuanya harap menunggu diruang latihan 3 dan saat namanya dipanggil harap kemari." Ucap Tsumugi.
"Akan aku bantu Tsumugi-chan." Tawar Rei.
"Aku juga akan bantu." Tawar Hikari
"Arigato Rei-san, Hikari-chan." Dan diangguki oleh Rei. Semuanya kecuali para menejer para menejer keluar dari ruang latihan 2 dan berjalan menuju ruang latihan 3. Saat sampai dipintu ruang latihan 3, Riku tiba tiba berbalik berjalan ke ruang latihan 1.
"Riku-kun, kau mau kemana?" Tanya Sogo.
"Pergi sebentar, tak lama kok." Lalu ia memasuki ruangan latihan 1 dan mendapati seseorang diruangan itu.
"Sudah kuduga, kakek ngapain disini?" Tanya Riku saat memasuki ruang latihan.
"Ie hanya saja, apa kau sudah bertemu wolfmu?" Riku menggeleng.
"Tidak tapi disaat saat tertentu aku merasakannya. Seakan dia itu tertidur dan terbangun saat genting saja. Aku belum bisa bicara dengannya walaupun aku menyadari kalau dia ada." Jelas Riku. Tsuki mendekat dan memeluknya.
"Tak apa Riku, berusahalah. Kau ingat yang selalu kakek ucapkan, usaha tak akan mengecewakan hasil. Kakek pergi dulu ya, kau kembali lah ke teman temanmu. Jaa Riku." Tsuki menghilang darihadapan Riku dan dia kemudian keluar dari ruang latihan 1. Saat keluar ia berpapasan dengan Hikari.
"Riku-nii, giliranmu audisi dan tunjukan apa yang kau bisa, ganbatte." Ucap Hikari dan diangguki Riku.
Skip time~
Audisi sudah selesai dan kini sedang diperhitungkan oleh Rei dan Tsumugi. Sedangkan Riku, Hikari dan lainnya sedang menunggu diruang latihan 3.
Awalnya Hikari takut kalau asma Riku akan kambuh ternyata tidak dan Hikari bisa bernafas lega. Walau tidak kambuh, Riku tetap kelelahan.
Sogo mendekat dan menanyakan apa Riku baik baik saja. Riku menjawab dengan senyuman kecil.
"Minna aku mau keluar membeli minuman. Ada yang ingin pesan sesuatu?" Tawar Sogo, Yamato menawarkan untuk ikut. Nagi memesan air mineral, Iori dan Mitsuki memesan minuman isotonik, sedangkan Tamaki kalian tahu sendiri.
Sogo dan Yamato pun keluar. Tak lama Mitsuki keluar dari ruang latihan untuk ke kamar kecil.
"Ne Riku-nii, kok wajahmu tenang banget sih? Yang lain tegang kau santai sendiri, ada apa?" Tanya Hikari saat menyadari bahwa wajah kakaknya tidak tegang sedikit pun.
"Aku tahu rencana sachou, maka dari itu aku tenang. Lagipula kau masih ingat kata kataku yang dulu?" Hikari menggeleng.
"Asal aku tenang, aku tidak apa apa. Kamu tenang saja, jangan khawatir. Kamu harusnya lebih khawatir ke Otou-san dan Okaa-san. Aku bisa jaga diri kok." Hikari memeluk Riku dan Riku membalas pelukan Hikari walaupun pelukan singkat tapi tetap hangat.
"Ne bagaimana kalau besok setelah aku pulang kita menonton, aku punya koleksi dvd baru." Hikari mengangguk dan Riku tersenyum tak lama Sogo dan Yamato datang dengan minuman ditangannya.
"Minna aku bawakan minuman dan Yamato-san yang membelikannya." Ucap Sogo saat masuk ruang latihan.
Skip time~
Sudah berjam jam, tapi hasil audisi belum keluar sama sekali. Kini mereka sedang menunggu sembari tiduran dilantai. Hikari sedangk keluar karena ia ingin membeli sesuatu.
"Hah...hasilnya lama sekali keluarnya." Keluh Mitsuki.
"Apapun hasilnya bagaimana setelah ini kita pergi makan ramen?" Ajak Sogo.
"Good idea desu." Ucap Nagi. Riku hanya tersenyum dan mengepalkan tangannya keatas.
"Suatu hari...kita pasti akan meraih impian kita bersama sama." Yang lain saling menandang dan mengepalkan tangannya keatas mengikuti Riku.
"Minna bisa minta perhatiannya." Mereka pun duduk dan melihat Tsumugi dan Rei sudah berada dipintu.
"Kami akan membacakan hasilnya dan yang lolos adalah..." Rei memandang Tsumugi dan ia mengangguk.
"Kalian semua." Semuanya terkejut(-Riku yang pura pura terkejut karena dia tahu rencana Otoharu)
"Hountoni?! Kami semua?!" Tanya Riku. Tsumugi mengangguk dan semuanya bersorak senang.
"Yoroshiku na member." Kata Mitsuki semangat.
"Ne menejer, bagaimana kita mbuat nama grup?" Tanya Sogo.
"Ide bagus Sogo." Kata Mitsuki semangat. Mereka pun berunding berjam jam dan setelah berdebat mereka memutuskan untuk menamai grup mereka dengan nama IDOLISH7.
Keesokkan harinya...
Riku bangun dengan sedikit lesu karena kemarin dia mengalami hari yang sangat panjang. Riku baru saja sampai dimansion jam 9 malam dan ia tidak langsung tidur karena beberapa 'hama' merepotkan jadi dia harus mengurusnya.
Ia baru bisa tidur pukul 2 pagi dan dia bangun pukul 6 pagi karena teriakkan dari Hikari.
Riku berjalan lesu ke kamar mandi dan setelah beberapa lama ia pun turun sarapan tapi ia masih tampak lesu.
"Ohayou Riku-nii." Sapa Hikari dengan semangat dan dibalas deheman Riku. Rei yang baru saja datang dari dapur melihat muka Riku yang sangat lelah pun terheran heran.
"Riku-sama, daijobu desu ka?" Tanya Rei dan diangguki Riku. Karena rasa kantuknya, saat Riku ingin menggapai makanannya ia tertidur.
Awalnya Rei dan Hikari mengira Riku pingsan ternyata hanya tertidur. Rei berusaha membangunkannya tapi tak kunjung bangun. Saat Hikari mencoba membangunkan dengan cara yang sama pun tetap tak kunjung bangun juga.
Hikari pun mengambil pengeras suara yang entah ia dapatkan darimana sedangkan Rei menggunakan penutup telinga.
Hikari bersiap siap berteriak untuk membangunkan Riku. Dan...
"RIKU-NII BANGUNNNNN!!!!" Teriakkan Hikari menggelegar satu mansion tapi Riku masih tidak bangun juga.
"Ish Riku-nii kebo deh. Riku-nii, beli donat yuk." Bisik Hikari dan...
"Ayo 4 kotak ya."// Lah gampang banget dah.
"Tapi sarapan dulu dan katanya nanti ada janji temu sama Sousuke?" Riku hanya bisa menggangguk dan mulai memakan makanannya.
Seusai sarapan, Riku memutuskan untuk membaca diruang keluarga dan kebetulan hari ini adalah hari liburnya. Saat sedang membaca tiba tiba ada seseorang yang memencet bel mansionnya.
Ting...tong...
Ryo pun sigap membukakan pintu dan karena penasaran Riku menaruh bukunya dimeja yang ada disampingnya lalu ia pergi kedepan.
"Ryo, siapa yang bertamu?" Tanya Riku saat sampai diruang tamu.
"Riku-sama, mereka mencarimu dan Hikari-sama." Jawab Ryo.
"Baiklah kau panggil Hikari kemari dan sediakan minuman untuk mereka." Ryo pergi memanggil Hikari sedangkan Riku menemui tamunya. Riku kaget saat mengetahui siapa tamunya.
"Ohayou Ri-chan. Hisashiburi, apa kau tak rindu Okaa-san dan Otou-san?" Riku langsung berlari dan memeluk Mina dan Kairo. Ya, orang yang datang ke mansion Riku adalah Mina dan Kairo.
"Kenapa kalian tidak bilang kalau akan kemari?" Kata Riku disela mereka berpelukkan.
"Kami hanya ingin memberikan kejutan untukmu Riku. Kamu sekarang sudah besar ya, kamu sehatkan disini?" Riku hanya bisa menggangguk lalu ia melepaskan pelukannya dan duduk disofa.
"Jadi, tumben Otou-san dan Okaa-san kemari?" Tanya Riku lalu Hikari datang.
"Ternyata Okaa-san dan Otou-san. Tumben kemari?" Tanya Hikari saat sampai diruang tamu.
"Aku baru aja tanya hal yang sama Hikari, jangan ngulang pertanyaan orang dong." Kata Riku.
"Kan aku baru sampai, mana aku tahu kalau Riku-nii tanya hal yang sama." Riku menghela nafas panjang agar dia tidak termakan amarahnya.
"Kebetulan aja. Lagipula, kau masih sibuk hingga tak bisa menemui kami kan Ri-chan. Jadi, ya sekali kali kami kemari." Jelas Mina.
"Etto, tapi nanti aku akan pergi. Aku punya janji temu dengan seseorang." Kata Riku.
"Tak apa, kalau penting pergilah. Kami akan menunggumu disini. Ya kan Ro-kun." Pipi Kairo seketika memerah.
"Mi-chan jangan panggil aku dengan sebutan itu disini. Malu dilihat anak anak." Mina hanya tertawa sedangkan Riku dan Hikari hanya menyaksikan. Telepon Riku tiba tiba mendapatkan panggilan masuk. Riku melihat siapa yang menelponnya dan ternyata itu adalah Sousuke.
"Moshi moshi, nande Sousuke?"
"..."
"Iya, tapi ingat jangan bawa pasukan. Maksudku jangan bawa TRIGGER karena aku ingin kau memberiku informasi tentang centernya."
"..."
"Ayolah aku tak mungkin menggunakannya untuk melemahkan popularitas mereka. Kau tenang saja, aku tutup dulu. Jaa ne."
Riku memutuskan panggilannya dan kembali duduk. Dilihat Hikari sedang membaca buku dan Mina sedang bercanda bersama Kairo. Riku memanggil Ryo dan memyuruhnya menunjukan kamar untuk orang tua mereka.
"Otou-san, Okaa-san kalian istirahat dulu dikamar yang ditunjukkan Ryo. Aku mau pergi sebentar, Hikari kau jaga Otou-san dan Okaa-san. Aka akan tetap disini untuk melindungi kalian." Kata Riku dan ia berbisik dikalimat terakhir. Hikari mengangguk dan Riku pergi kekamarnya.
"Aka, kau jaga rumah ini. Orang tua dan adikku ada disini dan jangan biarkan mereka keluar sebelum aku pulang. Aku akan bersama Rei, jaga rumah." Ucap Riku sembari membereskan barangnya.
"Iya iya, sumpah aku merasa seperti anjing penjaga rumah tau gak?" Riku hanya tertawa lalu ia keluar dari kamarnya. Saat keluar kamar ia berpapasan dengan Rei.
"Rei, aku yang menyetir." Kata Riku lalu mereka pergi ke garasi dan mulai melaju membelah jalan.
Selama perjalanan, Rei fokus dengan tabletnya sedangkan Riku fokus dengan jalanan. Karena letak cafemya sedikit jauh jadi perlu waktu 20 menit untuk sampai dicafe tersebut.
Sesampainya dicafe, Riku dan Rei duduk dipojok cafe didekat jendela. Riku pun mengeluarkan laptopnya sedangkan Rei memesan menu.
"Saya kopi susu, Riku kau mau apa?" Tanya Rei.
"Teh dan donat." Jawab Riku lalu ia memfokuskan diri ke laptopnya, lebih tepatnya ke pekerjaannya. Pelayan itu mengangguk dan pergi untuk menyampaikan pesanan Rei dan Riku.
Sembari menunggu pesanan, Rei melihat lagi jadwal jadwal Riku yang terbilang sangatlah padat. Sedangkan Riku masih berkutat dengan laptopnya.
10 menit berlalu pesanan mereka sampai dan mereka berdua menikmatinya sembari mengerjakan sesuatu. Setelah 2 jam berlalu, mereka sudah selesai dengan aktifitas mereka dan menunggu Sousuke datang.
"Kemana sih pak tua itu?! Sudah 2 jam kita menunggu padahal dia seharusnya sudah datang 30 menit yang lalu." Geram Riku lalu ia meminum tehnya.
"Dia juga tidak mengangkat panggilan. Hah...kurasa kita harus menunggu lagi." Kata Rei. Riku dan Rei pun menunggu Sousuke(lagi)
Setelah hampir 1 jam lamanya, akhirnya Sousuke pun datang. Sesampainya di dalam Sousuke disambut aura tak mengenakkan dari dua orang yang berbeda.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
Koniciwa minna-san, gomennasai minna akhir akhir ini tugas makin numpuk. Jadi lama upnya, hountoni gomennasai minna🙏😥
Padahal Amy biasanya up 2 hari sekali. Tapi gara gara tugas yang makin numpuk aja dan sebentar lagi Amy juga PAS. Hah.....
Oke chap kali ini segini dulu. And.....
OTANJUBI OMEDETTO MOMO-SAN.
Jaa ne minna-san~
Write: 09/11/2020 - 11/11/2020
Publish: 11/11/2020
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top