✨Chapter 14✨
Keesokkan harinya...
Riku terbangun karena cahaya mentari pagi masuk kedalam kamarnya. Riku yang masih setengah terbangun berjalan menuju kamar mandi dan ia langsung mencuci mukanya.
Setelah itu Riku pun mandi, seusai mandi dia mencari letak lensa kontaknya. Saat menemukannya, Riku langsung memakainya dan kemudian memakai wignya.
Saat selesai, Riku keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang makan yang jaraknya tak jauh dari kamarnya.
Entah apa yang ada dipikirannya, Riku berjalan ke ruang makan dengan lesu. Saat ia tiba dimeja makan, ia melihat Tsuki dan Sakura sudah ada dimeja makan.
"Ohayou ne Riku, tumben kau tidur di istana?" Sapa Tsuki.
"Ohayou mou, tidak apa hanya ingin mendinginkan kepala. Lagipula, ada beberapa berkas yang masih ada disini." Jawab Riku dengan lesu. Menyadari ada yang aneh dengan cucunya, Sakura mendekat.
"Riku-kun, apa ada masalah?" Tanya Sakura sambil membelai rambut Riku lembut.
"Daijobu ne, hanya mengingat kata kata yang muncul dibuku." Tsuki yang mengerti langsung mendekat dan memeluk Riku. Sakura yang masih tak faham hanya bisa membelai lembut rambut Riku.
"Jangan terlalu difikirkan. Yang terpenting, kau fokus dengan apa yang kau lakukan sekarang. Untuk soal semalam, kita bisa urus nanti." Kata Tsuki sambil mengelus punggung Riku.
"Aku rindu Otou-san dan Okaa-san." Ucap Riku lalu ia menangis dalam pelukan Tsuki. Melihat Riku menangis, Sakura juga ikut dalam pelukan tersebut. Butuh waktu lama agar Riku bisa tenang.
"Riku-kun, kau bisa menemuinya saat kau tak ada job kan?" Tanya Sakura.
"Terkadang saat pulang hanya Hikari yang ada dirumah karena Otou-san dan Okaa-san keluar kota." Jawab Riku lesu.
"Tak apa, lagipula kau masih bisa menelpon mereka kan?" Hibur Tsuki dan tak lama kemudian Riku tersenyum kecil.
"Sou desu ne. Ayo kita makan, keburu dingin." Ucap Riku yang kembali bersemangat. Tsuki dan Sakura bersyukur kalau cucu mereka kembali ceria seperti biasa.
Mereka pun makan dengan tenang. Seusai makan mereka berkumpul diruang singgasana.
"Riku, bagaimana kalau kau bergabung dengan organisasi pemburu vampire?" Saran Tsuki. Riku mengerutkan alisnya.
"Memang apa manfaatnya?" Tanya Riku sambil memiringkan kepala.
"Dengan kau tergabung dengan organisasi tersebut. Kita bisa mendapatkan informasi tentang Kujo lebih cepat karena secara tidak langsung yang bergabung dengan organisasi tersebut akan berurusan dengan para vampire." Jelas Sakura.
"Bisa aku memikirkannya dulu?" Tanya Riku. Tsuki dan Sakura mengangguk.
"Ou-sama, Seth-sama dan juga Nagi-sama ingin bertemu dengan anda." Ucap salah satu prajurit.
"Suruh mereka kemari." Kata Riku tegas. Prajurit tersebut tunduk dan kemudian berbalik. Tak lama kemudian Seth dan juga Nagi masuk dalam ruang singgasana.
"Salam Ou-sama." Ucap Seth dan juga Nagi.
"Tak perlu normal Nagi, Seth-nii. Ada apa kalian kemari?" Tanya Riku tak lupa dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
"Kami hanya ingin berkujung. Kebetulan Nii-sama sedang ada urusan dengan Osaka Soushi jadi sekalian mampir kemari." Ucap Nagi.
"Souka Riku-kun, omedetto ne. Kau sangat terkenal bahkan sampai ke Northmare." Kata Seth.
"Arigato ne Seth-nii.^^" Ucap Riku. Lalu Riku melihat jam tangannya dan jarumnya sudah menunjukkan pukul 8 pagi.
"Minna aku pergi kerja dulu ya. Kebetulan ada job siang ini." Kata Riku dan dia pergi begitu saja. Setelah kepergian Riku, raut wajah orang berubah menjadi serius.
"Apa kau sudah menawarkannya menjadi pemburu vampire, Tsuki?" Tanya Seth.
"Tenang saja, Riku pasti akan menerimanya." Jawab Tsuki tenang.
"Kurasa yang sekarang kita harus menambah jadwal latihan Riku." Ucap Sakura.
"Doushite?" Tanya Nagi.
"Semalam ia bertarung dengan vampire tingkat A." Jawab Tsuki seketika Nagi dan Seth tercengang.
"APAA?!" Ucap mereka bersamaan.
"Tenang saja ada yang membantunya kok. Tapi aku sedikit heran, kenapa Suzuka Ichi mau membantu menjaga kristal?" Ucap Sakura.
"Suzuka Ichi? Bukan kah dia adalah keturunan darah murni?" Tanya Nagi.
"Iya. Riku bercerita kalau saat akan menyerang, Ichi datang dengan alasan juga ingin melindungi kristal." Jelas Tsuki.
"Aku sedikit percaya." Ucap Seth. Semua orang terkejut dan melihat Seth dengan tatapan heran.
"Kalian tahu Rinne Shizuki?" Tanya Seth. Semuanya menggeleng kecuali Nagi karena dia pernah bertemu dengan Shizuki sekali.
"Rinne Shizuki adalah satu dari 3 pemburu vampire terkenal setelah Alexander Yuuki dan Aldi Surya Saputra. Aku sering bertemu dengannya saat menjalankan misi, juga Shizuka mendirikan sebuah sekolah yang menampung para vampire dan juga manusia." Jelas Seth.
"Tunggu maksudmu sekolah itu, Black Rose Gakuen? Sekolah yang terletak diperdesaan itu? Pendirinya Shizuki?" Tanya Sakura beruntun.
"Iya, Black Rose Gakuen adalah sekolah yang didirikan oleh Shizuki dengan alasan perdamaian. Awalnya ide dia ditentang oleh organisasi tapi setelah mencoba meyakinkan ketua kami, akhirnya ia diperbolehkan mendirikannya. Kelas disana pun dibagi, untuk manusia biasa dimasukkan ke Day Class sedangkan untuk para vampire Night Class. Para murid Day Class tak tahu rahasia murid Night Class karena adanya anggota kedisplinan." Jelas Seth, Sakura dan Tsuki menyimak sedangkan Nagi pergi entah kemana.
"Shizuki dan Ichi sudah kenal sejak lama, mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu perdamaian. Tapi menurutku langkah mereka masih kecil, karena mereka hanya ingin perdamaian antar manusia dan vampire saja yang berdamai. Untuk yang lainnya hanya Riku yang bisa melakukan, tentunya dengan bantuan dari berbagai pihak. Kita para penyihir hanya mempercayai fairy, mermaid, elf, angel dan juga werewolf saja, selebihnya demon, vampire, dan juga yang lain itu musuh kita." Lanjut Seth.
"Bukan kah ada satu lagi ya?" Tanya Sakura.
"Nani?" Tanya Tsuki dan Seth bersamaan.
"Ras bestia, ras manusia yang memiliki dna binatang. Mereka berbeda dengan werewolf karena mereka hidup hanya berpedoman dengan alam dan juga sifat manusia mereka. Mereka awalnya hanya manusia biasa tapi disaat tertentu fisik hewan mereka akan muncul. Biasanya mereka hidup dihutan atau didunia manusia." Jelas Sakura.
"Memang ada hubungannya ya, Sa-chan?" Tanya Tsuki.
"Ki-kun, mereka itu teman kita. Mereka sering membantu kita, walau dengan bentuk hewan." Jawab Sakura.
"Jadi, hewan yang sering bantu kita itu..." Sakura mengangguk dan tersenyum.
"Sebenarnya Ibuku juga berasal dari ras itu. Jadi aku punya darah campuran bestia dan penyihir." Ucap Sakura, Tsuki terkejut sedangkan Seth masih tak faham.
"Kau tahu, Riku juga punya darah campuran lho." Kata Sakura.
"Apa saja? Kok aku gak tahu?" Tanya Seth dan Tsuki bersamaan.
"Penyihir, werewolf, bestia dan angel." Jawab Sakura. Tsuki dan Seth tak menyangka kalau Riku mewarisi semua klan terkuat dunia immortal.
"Penyihir kan sudah pasti kalian tahu, kalau bestia berasal dariku, werewolf berasal dari ayahmu Ki-kun, lalu angel berasal dari Mina sendiri." Jelas Sakura.
"Bukankah Mina-san tak punya kekuatan?" Tanya Seth, Sakura mengangguk dan melanjutkan kalimatnya.
"Mina sama seperti Kairo, kekuatannya tersegel rapat dan menurun ke Riku. Kalau darahnya sudah pasti akan menurun." Jelas Sakura lalu ia beranjak menuju jendela terdekat.
"Itulah alasannya aku ingin menambah jadwal latihan Riku dan aku sendiri yang akan melatihnya. Sudah saatnya aku turun tangan untuk melatihnya, Ki-kun kau juga harus. Untuk kekuatan penyihirnya ia pasti bisa melatihnya sendiri, kalau werewolf aku ingin kau melatihnya pasalnya hanya kau yang bisa menggunakanya. Sisanya serahkan kepadaku." Jelas Sakura sembari memandang keluar.
Tanpa mereka sadari, Riku mendengarnya dibalik pintu. Riku juga terkejut akan apa yang baru saja ia dengar lalu ia berteleport menuju mansionnya dan melupakan hal yang tadi ia ingin lakukan. Sesampainya dimansion ia disambut oleh Rei dan Aka.
"Riku-sama, anda sudah kembali rupanya." Sapa Rei.
"Hm begitulah. Rei ayo kita berangkat, Aka kau ikut. Kali ini aku yang menyetir Rei." Ucap Riku lalu mereka berjalan menuju garasi. Saat menuruni tangga ia disambut oleh Ryo yang sedang ingin menaiki tangga.
"Ohayou Riku-sama, Rei-sama." Sapa Ryo membungkukkan badannya fan dijawab anggukan dari Riku dan Rei.
Riku dan Rei berjalan kegarasi dan saat sampai Riku mengecek barang bawaannya. Saat mengecek, ia ternyata lupa membawa tabletnya.
"Astaga, tabletku lupa. Rei kamu bisa tolong ambilkan tabletku diatas meja kerja, terus ambil yang merah jangan yang hitam." Ucap Riku kepada Rei dan Rei mengangguk kemudian berjalan menuju kamar Riku. Sedangkan Riku menunggu dimobil.
Saat Riku menyalakan mobil ia teringat apa yang tadi ia dengar saat diistana.
"Jadi, Okaa-san itu angel ya? Terus aku punya darah campuran penyihir, Werewolf, angel dan bestia? Itu makhluk apa coba? Aku tadi cuma dengar waktu nenek bilang kalau aku punya darah campuran doang. Hah...nanti aku tanya deh." Gumam Riku mengingat pembicaraan nenek dan kakeknya.
Tak lama Rei masuk dengan membawa tablet merah yang dimaksud oleh Riku. Riku langsung tancap gas menuju kantor agensi terlebih dahulu karena Otoharu ingin bertemu dengan Riku.
Riku melaju dengan kecepatan sedang dan tak lama kemudian ia sampai di kantor agensi.
"Rei, kau tunggu saja dimobil. Aka kau ikut, aku tak akan lama. Nanti kau yang bawa Rei." Lalu Riku berjalan menuju ruangan Otoharu.
Tok...tok....tok...
"Permisi sachou." Ucap Riku saat memasuki ruangan Otoharu.
"Riku-kun, duduk dulu. Aku harus bicara serius dan untuk jadwalnya tenang saja sudah diurus oleh Banri." Kata Otoharu sembari menggendong seekor kelinci, Kinako.
"Are? Kinako disini?" Kata Riku saat melihat Kinako berada dikantor agensi.
"Tsumugi sedang mempersiapkan ujian masuk SMP, jadi aku bawa saja kemari." Jelas Otoharu.
"Myu...myu...."
"Hora Kinako, kau harus sopan." Riku hanya menggeleng kecil lalu ia duduk disofa.
"Apa yang ingin kau bahas Otoharu?"-Riku mode serius.
"Sakura baru saja menghubungiku dan memintaku untuk mengurangi jadwal jobmu. Apa ada masalah?"-Otoharu.
"Kurasa jadwal latihanku ditambah."-Riku.
"Kenapa bisa?"-Otoharu. Riku hanya menggidikkan bahunya.
"Hah....baiklah. Oh dan aku berencana untuk merekrut beberapa orang untuk membentuk idol grup."-Otoharu.
"Oh ya? Apa aku bisa bergabung?"-Riku.
"Tentu Riku-kun. Baiklah sebaiknya kau pergi sekarang, takutnya kau terlambat." Riku pun berdiri dan beranjak keluar dari kantor agensi menuju mobilnya yang tak jauh dari kantor.
Skip time 4 tahun kemudian~
20 Februari ****
Riku kini sedang berada ditempat latihannya untuk menjalani latihan rutin. 4 tahun lalu Sakura tiba tiba menambah jam latihan Riku. Tentu Riku terkejut setelah mendengar alasannya.
Yaitu karena Riku mempunyai 4 darah campuran. Semenjak itu Riku pun jarang sekali muncul karena harus menjalani latihan, walaupun begitu popularitas Riku tidak menurun.
Selama 4 tahun Riku menjalani latihan yang berat, tak jarang ia masuk rumah sakit karena terlalu memaksakan dirinya. Hubungannya dengan keluarganya tetap baik, Riku sering mengunjungi rumah orang tuanya kalau sedang kosong.
Riku kini sedang berlatih dengan Sakura untuk melatih kekuatan angel dan bestia-nya. Untuk sihirnya, ia sudah mencapai tingkat Legend disaat usianya 17 tahun dan kini dia hampir menginjak 18 tahun.
Tak hanya itu, Riku juga memutuskan untuk bergabung dengan organisasi pemburu vampire. Jadwal Riku pun sangatlah banyak, tapi semenjak Riku mulai melatih semua kekuatannya asma Riku jarang kambuh.
Seakan saat Riku mulai 'berteman' dengan kekuatannya, asma Riku pun mereda. Tak hanya itu Riku juga menyelesaikan pendidikannya diusia 16 tahun.
Oke mari kita lihat apa yang sedang dilakukan oleh Riku.
Riku kini sedang berusaha untuk membiasakan indra Ras Serigala-nya. Sakura mengawasi dan memberikan beberapa instruksi.
"Oke, sekarang kau coba menghilangkan keberadaan telinga dan ekormu." Kata Sakura tegas. Riku mengangguk dan mulai mencoba setelah 30 menit akhirnya ia bisa menghilangkan keberadaan telinga dan ekornya.
"Hah.....hah......hah....susah banget." Kata Riku yang langsung berbaring telentang dilantai.
"Kurasa cukup untuk hari ini. Kita bertemu 5 hari lagi." Ucap Sakura saat melihat Riku mulai kelelahan. Tak lama Rei datang dengan membawakan air mineral.
"Kok 5 hari? Bukannya 3 hari?" Tanya Riku lalu ia meminum air yang dibawakan Rei.
"Aku dan Ki-kun harus pergi dulu mengurus sesuatu. Jadi anggap saja ini hari libur untuk memulihkan lagi tenagamu Riku." Jelas Sakura sambil melihat keluar.
"Souka, kalau begitu kami pulang dulu. Besok aku harus melakukan pemotretan, lalu katanya besok orang yang Otoharu rekrut akan datang. Aku ingin melihat mereka." Ucap Riku semangat.
"Hahaha....kau selalu bersemangat ya Riku-kun. Kalau begitu mata ne Riku-kun." Lalu Sakura menghilang dan diikuti oleh Riku dan Rei.
Riku dan Rei berteleport menuju kamar Riku. Sesampainya dikamar Riku, Rei langsung menuju kamarnya sedangkan Riku pergi membersihkan dirinya.
Skip time~
Seusai makan malam Riku mengerjakan beberapa berkas kerajanannya yang setiap saat menambah.// Persis seperti tugas ku😐
Ditengah tengah Riku mengerjakan berkas berkas yang seperti tak ada habisnya itu, ia mendapatkan telepon dari Otoharu.
"Moshi moshi, nande sachou?"
"..."
"Hountoni?! Oke besok setelah pemotretan aku akan langsung menuju kesana."
"..."
"Karena aku sangat penasaran seperti apa mereka."
"..."
"Mata ne."
"Astaga aku sudah tak sabar menunggu besok." Riku melirik jam kecil yang ada dimeja kerjanya dan jarum sudah menunjukkan pukul 10 malam. Riku pun memutuskan untuk tidur karena ia besok harus berangkat pagi.
Keesokan harinya..
Sinar mentari mulai menghangatkan bumi. Nampak Riku sudah terbangun dan dia sedang berhadapan dengan komputernya. Riku ternyata sudah bangun pukul 4 pagi tadi karena mimpi buruk dan tak bisa tidur kembali.
Jari jemari Riku dengan lihai mengetik sesuatu dan raut wajahnya nampak serius. Tak lama pintu kamar Riku diketuk seseorang.
"Permisi Riku-sama, sudah waktunya sarapan." Panggil Ryo.
"Wakatta, aku akan turun sebentar lagi." Jawab Riku lalu ia berdiri dan memasukkan semua barang barang yang ia bawa ke tas kecilnya.
"Handphone, power bank, obat, inhaler, headset, kunci, buku kecil, alat tulis, kunai, oke lengkap." Ucap Riku saat memeriksa barang bawaannya. Riku pun turun menuju ruang makan, sesampainya disana Riku melihat Rei sudah ada di meja makan.
"Ohayou Riku." Sapa Rei.
"Ohayou mou Rei." Jawab Riku dengan senyuman manisnya disertai auranya yang yah kalian tahu sendiri.
"Kawa-ehem Riku-sama lebih baik kau sarapan sekarang kita nanti akan terlambat." Ucap Rei dengan muka merah.
"Oke deh. Eh muka mu kenapa merah? Malu atau apa Rei?" Tanya Riku dengan tampang polos dan imutnya.
"Ta-tak apa kok. Aku sudah selesai dan aku akan menunggu dimobil." Rei langsung pergi begitu saja meninggalkan Riku.
"Tsun." Gumam Riku lalu ia memakan sarapannya.
Skip time setelah pemotretan~
Riku dan Rei kini sedang dalam perjalanan menuju kantor agensi. Riku sedang fokus kejalanan karena dialah yang menyetir sedangkan Rei berkutat dengan tablet kesayangannya.
Karena letak lokasi pemotretan dengan kantor agensi cukup jauh, perlu waktu 20 menit untuk sampai ke kantor agensi. Sesampainya disana Rei dan Riku langsung turun dan masuk kekantor.
Rei berjalan menuju meja kerjanya dan Riku keruangan Otoharu.
"Permisi sachou." Sapa Riku saat memasuki ruangan Otoharu.
"Riku-kun, ternyata kau sudah disini. Baiklah kau lebih langsung keruang latihan 2, mereka sudah menunggu." Ucap Otoharu.
"Matte sachou, aku ingin membahas sesuatu." Kata Riku.
"Apa soal idol yang baru saja naik daun?" Tanya Otoharu.
"Sou desu, aku dengar centernya adalah Kujo Tenn dan mereka dibawah naungan Yaotome Production. Apa benar?" Tanya Riku memastikan. Otoharu mengangguk.
"Souka, ya sudah. Aku akan pergi keruang latihan sekarang untuk bertemu mereka." Riku pun pergi meninggalkan ruangan Otoharu dan pergi keruang latihan.
Sesampainya disana ia langsung masuk dan mendapati 6 surai yang berbeda.
"Permisi." Ucap Riku sopan dan semua orang langsung terkejut saat melihat Riku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
Hai minna-san,
Bagaimana chap kali ini? Makin gak jelas ya?
Karena beberapa hari yang lalu Amy habis marathon anime Vampire Knight yang season 1, jadi chap kali ini agak sedikit mirip sama ceritanya. Ehe
Oke deh sekian dulu, mohon dukungannya minna-san.
Jaa ne~
Write: 03/11/2020 - 07/11/2020
Publish: 07/11/2020
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top