✨Chapter 10✨

Beberapa bulan kemudian.

Akhirnya setelah beberapa bulan, Riku resmi debut dibawah naungan Takanashi Production dengan lagu debutnya adalah Septet for...

Karirnya sangatlah bagus, penggemarnya pun sangatlah banyak untuk idol pemula. Tak hanya dalam negeri bahkan Riku terkenal hingga ke luar negeri.

Kini Riku sedang berada diruang ganti dan sedang bersiap untuk menjadi bintang tamu diacara Mr.Shimoka. Rei juga berada diruang ganti menemani Riku.

"Riku-kun, sebentar lagi waktunya tampil." Ucap Banri saat tiba.

"Ha'ik." Jawab Riku lalu ia bergegas menuju backstage. Rei mengikuti dari belakang sembari melihat keadaan sekitar.

"Ano...Banri-san, apa aku punya jadwal setelah ini?" Tanya Riku saat sampai dibackstage.

"Tidak Riku-kun dan besok kau kosong 3 hari. Ada apa?" Kata Banri setelah memeriksa ulang jadwal Riku.

"Tak apa, hanya saja aku akan pulang bertemu Otou-san, Okaa-san dan juga Hikari. Sudah 2 bulan aku tidak mengunjungi mereka." Jawab Riku.

"Baiklah Riku-kun. Tapi Rei-kun juga kamu ajak kan?" Tanya Banri.

"Tenang saja Banri-san. Rei pasti akan bersamaku." Jawab Riku santai.

"Baiklah 3 menit lagi kau harus tampil. Jangan grogi Riku-kun." Kata Banri. Riku mengangguk.

Skip time~

Kini, Riku dan Rei sedang berada dalam mobil milik Riku sedang dalam perjalanan dari studio tempat Riku syuting ke mansion Riku.

Sedangkan Banri, dia ada meeting dadakan dengan staff. Kali ini Riku lah yang menyetir sedangkan Rei melihat jadwal Riku. Saat melihat lihat jadwal Riku yang super padat, mata Rei melihat beberapa rencana yang harus diselesaikan.

"Riku-sama, besok akan ada pertemuan dengan raja kerajaan Crystal di siang hari dan juga latihan rutin dengan Seth-sama saat sore." Kata Rei.

"Baiklah, Aka bagaimana laporan patrolimu." Ucap Riku yang masih fokus dengan jalanan.

"Sejauh ini aman." Jawab Aka yang berada di belakang Riku.

"Baiklah, apa lusa aku ada jadwal?" Tanya Riku.

"Tidak, kosong selama 2 hari." Jawab Rei lalu ia memeriksa lagi jadwal Riku, siapa tahu ada jadwal mendadak. Tak lama kemudian mereka sampai dimansion.

"Tadaima." Ucap Riku dan Rei bersamaan.

"Okaeri Riku-sama, Rei-sama." Jawab seorang butler, Ryo.// Bukan Tsukumo Ryo ya.

"Ryo, besok aku akan pergi dengan Rei. Kemungkinan untuk beberapa hari kami tak pulang. Jika ada yang ingin bertemu denganku, tolong berikan alamat ini." Ucap Riku sembari berjalan menuju kamarnya, begitu juga dengan Rei. Ryo mengangguk dan kemudian meninggalkan Riku dan Rei.

"Oyasumi Rei." Kata Riku sebelum memasuki kamarnya.

"Oyasumi mou Riku-sama." Kemudian mereka berdua memasuki kamar masing masing. Saat Riku masuk, pandangannya langsung tertuju pada monitor dekat meja kerjanya.

"Pesan dari siapa ini?" Tanya Riku pada diri sendiri, saat melihat pesan tersebut ia terkejut apa yang ia baca.

Riku, aku ingin bertemu denganmu lusa jam 9 pagi. Aku ingin meminta tolong sesuatu kepadamu, jangan lupa bawa Rei. Kita bertemu ditempatlah latihan.

Salam,
Putri K.P

'Apa yang ingin dia bahas? Sampai Rei juga diminta ikut.' batin Riku lalu merebahkan tubuhnya ke pulau kapuk.

"Permisi Riku-sama, ada yang ingin bertemu dengan anda." Ucap Ryo dari luar kamar.

"Suruh tunggu sebentar." Lalu di-iya kan oleh Ryo. Riku langsung pergi ganti pakaiannya. Setelah 5 menit, Riku pun turun menemui tamu yang Ryo maksud.

"Yo, lama tak jumpa Nanase." Ucap seseorang yang ternyata itu adalah Gaku.

"Gaku-san, hisashiburi." Kata Riku lalu duduk di depan Gaku, sedangkan Ryo sedang menyiapkan makanan ringan.

"Gaku-san apa ada hal? Sampai sampai bertemu denganku langsung." Kata Riku memulai pembicaraan.

"Tak ada hanya saja aku ingin bertemu denganmu. Terakhir bertemu saat kau berulang tahun kan? Apa kau tidak rindu aku?" Tanya Gaku.

"Enggak sih. Aku gak rindu sama sekali." Gaku langsung pundung. Riku hanya tertawa kecil setelah melihat reaksi Gaku.

"Bercanda Gaku-san. Jangan dianggap serius bisa kan?" Kata Riku yang masih tertawa melihat ekspresi Gaku.

"Baiklah. Oh Nanase apa kau ada acara besok?" Tanya Gaku yang sudah kembali seperti semula.

"Maaf Gaku-san aku ada acara sampai beberapa hari. Juga, aku ingin mengunjungi keluargaku. Sudah 2 bulan kami tidak berjumpa." Ucap Riku.

"Souka, baiklah mungkin lain kali. Maaf sudah mengganggu waktu istirahatmu Nanase." Kata Gaku.

"Kau memang mengganggu sobaman." Ucap Riku dengan dingin. Gaku pun pundung.(lagi)

"Hidoi Nanase." Gumam Gaku.

"Bercanda." Jawab Riku dengan senyumannya.

"Baiklah aku akan pulang. Oyasumi Nanase."

"Oyasumi mou Gaku." Lalu Gaku menghilang di balik pintu. Riku pun pergi ke kamar untuk mengistirahatkan tubuh dan otaknya.

Keesokan harinya.....

Riku terbangun karena merasakan ada cahaya yang masuk ke matanya. Perlahan mata Riku terbuka dan menampilkan sepasang mata yang indah, Riku berjalan pelan menuju kamar mandi untuk mandi.

Butuh waktu 10 menit untuk Riku membersihkan dirinya. Saat ia keluar dari kamar mandi, matanya langsung tertuju ke monitornya. Dimonitor terlihat beberapa orang yang mencoba masuk ke dalam mansion.

Riku menyergai dan kemudian menghampiri para penyusup. Dalam sekejap mata Riku sudah berada di depan mereka. Beruntung saat itu mereka berada ditempat sepi, jadi setiap aksi mereka tak akan diketahui oleh banyak orang.

"Ohayou, kalian kenapa ada disini?" Tanya Riku dengan nada riang dan terlihat polos.

"Si...siapa kau?" Tanya seorang wanita.

"Heh? Kalian tak kenal aku?" Tanya Riku (lagi) dengan tampang yang imut serta polos.// Pengen peluk😣

"Minggir anak kecil. Kau tahu siapa kami?" Ucap salah seorang yang paling besar.

"Siapa?" Tanya Riku memiringkan kepalanya.// Ampun deh....Riku!!!! Kamu imut banget woy!!1!!1

"Kau tak perlu tahu, intinya minggir dan pulang. Kami ingin lewat." Jawab wanita tadi.

"Kenapa aku harus pulang? Bukan kah yang harusnya pulang itu kalian ya? Kenapa aku?" Tanya Riku.(lagi)// Buset dah Riku, kamu gak capek apa tanya mulu / Riku: diem atau aku gantung di jembatan. / Runnnnnn.......

Oke kembali ke topik utama.

"Kami ada urusan dengan pemilik rumah ini, jadi minggir!!" Bentak salah satu pria yang paling kecil.

"Berarti kalian berurusan dengan orang yang salah. Karena kalian berurusan dengan..." Lalu Riku bergerak dengan kecepatan penuh dan tiba tiba tubuh mereka ambruk penuh dengan darah seketika kecuali wanita yang pingsan akibat obat bius yang Riku berikan.

"Dewa kematian." Lanjut Riku lalu ia pergi keruang bawah tanah mansionnya dengan membawa wanita yang selama ini mengikutinya, Nami.

"Hah...ini orang berat banget sih?!! Tubuhnya aja yang kurus tapi berat badannya udah hampir persis gajah." Gerutu Riku saat meletakkan wanita tersebut di salah satu ruangan bawah tanah.

"Lebih baik aku urus nanti. Lagipula dia tak akan bangun hingga 5 jam, tapi aku harus menyuruh Aka berjaga disini,  takutnya ia bangun lalu kabur. Sekarang kemana si Aka?" Kata Riku kepada dirinya sendiri dan kemudian mencari Aka.

"Ada yang cari aku?" Tanya Aka yang sudah ada di atas kepala Riku.

"Kebetulan, bisa kau jaga dia sampai aku kemari lagi?" Tanya Riku. Aka mengangguk dan Riku pun keluar dari ruangan tersebut kemudian berteleport ke kamarnya.

Karena kalau berjalan pasti nanti akan terlihat oleh maid dan juga butler yang ada di mansion. Saat sampai dikamar ia langsung membersihkan diri(lagi).

"Tadi udah mandi, sekarang mandi lagi gara gara hama itu." Gerutu Riku saat memasuki kamar mandi.

Hanya perlu 5 menit agar Riku selesau membersihkan dirinya. Riku sedang memilih baju yang cocok dengan acara yang akan ia hadiri.

Saat sedang memilih baju, ia mendapatkan panggilan dari Banri. Beruntung bukan panggilan video karena Riku hanya memakai bawahan.

"Moshi moshi Banri-san. Ada apa pagj sekali kau menghubungiku?"
"..."
"Tidak, untuk pagi aku tak ada kegiatan tapi siang nanti aku akan pergi. Ada apa?"
"..."
"Besok? Aku tak bisa, aku akan kerumah orang tua ku saat pagi hari."
"..."
"Baiklah aku akan kesana sekarang. Tapi hanya sebentar ya, aku masih ada urusan yang belum selesai."
"..."
"Heh?! Rei udah di sana?!"
"..."
"Baiklah."

"Astaga, pagi pagi udah repot. Mumpung masing pagi, jalanan juga sepi, aku ngebut aja deh." Gerutu Riku saat berjalan dari kamarnya menuju garasi.

Riku pun menyalakan mobilnya dan kemudian melaju sangat kencang dijalanan. Beruntung memang saat itu masih sepi dan polisi belum ada yang berjaga didaerah itu.

Tak sampai 5 menit Riku pun sampai. Riku pun langsung masuk menuju ruang meeting dan disana sudah ada Rei, Banri dan Otoharu.

"Maaf menunggu." Ucap Riku saat memasuki ruangan.

"Daijobu Riku-kun. Kami juga baru tiba. Baiklah kita mulai meetingnya." Kata Otoharu, Riku pun duduk di samping Rei.

"Sebenarnya, kita mendapatkan tawaran dari Okazaki Production untuk menjadi bintang tamu di acara Re:vale." Jelas Banri.

"Hounto?!" Tanya Riku antusias.

"Ha'ik sou desu. Jadi bagaimana apa kau akan menerimanya Riku-kun?" Jawab Otoharu. Riku berfikir sejenak.

"Kapan acara tersebut dimulai?" Tanya Riku.

"6 hari lagi dan acaranya saat malam hari. Apa kau ada acara Riku?" Tanya Banri.

"Sebentar akan aku diskusikan dulu dengan Rei. Rei apa aku punya jadwal 6 hari kedepan saat malam?" Tanya Riku berbisik.

"Tidak, sebenarnya akan ada pertemuan dengan raja kerajaan utara tapi diundur dikemudian hari. Jadi kesimpulannya anda kosong." Jelas Rei saat memeriksa ulang jadwalnya.

"Baiklah, kalau ada yang meminta acara saat itu juga, tolak lah." Kata Riku lalu ia menghadap kembali ke Banri dan Otoharu.

"Baiklah, terima saja tak apa." Ucap Riku.

"Apa kau yakin Riku-kun?" Tanya Banri dan diangguki oleh Riku. Banri menghela nafas panjang.

"Baiklah, kami akan menerimanya. Rapat selesai dan selamat berlibur Riku-kun." Riku menunduk dan kemudian keluar diikuti Rei meninggalkan Otoharu dan Banri yang masih termenung.

"Rei, kita ke mansion dahulu ada yang harus aku urus. Kalau kau ingin ke istana sekarang, kau bisa kesana duluan." Ucap Riku saat memasuki mobil.

"Tak apa Riku-sama, saya juga masih ada hal yang harus saya urus. Kita bisa kesana bersama." Tolak Rei, Riku hanya bisa menghela nafas lalu mereka melaju dengan kecepatan sedang.

Riku Pov

'Aku tak menyangka, Re:vale mengundangku menjadi bintang tamu diacaranya. Tapi kurasa makin kemari jadwalku makin padat, apa aku harus mengangkat ajudan lagi? Gak, bagaimana pun mencari ajudan itu sangatlah sulit bahkan saat aku mencari Rei saja harus betul betul teliti. Hah...aku bisa fikirkan nanti. Sekarang aku harus mengurusi Hama itu.' batinku saat mengemudi mobil kesayanganku.

"Rei, minggu ini hari apa yang aku tak ada acara?" Tanyaku yang masih fokus dengan jalanan.

"Lusa, hanya lusa itu pun hari minggu. Minggu berikutnya anda banyak sekali acara, kemudian minggu selanjutnya anda libur selama 2 minggu." Bagus. Kami pun sampai di mansion, kami keluar dari mobil.

Aku menuju ruang bawah tanah sedangkan Rei ke kamarnya. Aku berjalan melewati lorong sepi dan gelap. Beruntung penglihatanku saat gelap sangat lah baik, walaupun tak jarang aku melihat sosok yang iseng mengagetkanku.

Sebenarnya aku bisa melakukan teleport, tapi aku harus menyimpan kekuatan untuk berlatih. Aku pun sampai diruangan dimana Nami menunggu.

"Yo Aka, bagaimana keadaan mangsaku kali ini?" Tanyaku sebari tersenyum.

"Riku-sama, dia sudah sadar 5 menit yang lalu." 'Bagaimana dia sadar secepat itu? Tapi tak apa lah. Daripada aku membangunkannya dengan 'lembut' lebih baik dia bangun sendiri.'

"A....apa...y....yang....kau...ingin...kan....dariku....hah?" Aku mendekat dan berjongkok dihadapannya.

"Tak banyak, hanya saja aku ingin bertanya sedikit tentang sesuatu." Jawabku.

"Tunggu dulu, sebelum itu kenapa kau seperti kesusahan bernafas? Apa kau punya penyakit pernafasan?" Benar saja saat aku melihat benda yang ada dikantungnya ternyata itu adalah inhaler.

"Padahal disini tidak berdebu, sedikit sih. Hah, nanti akan aku suruh maid untuk membersihkan tempat ini. Disini juga tidak pengap dan juga disini tidak dingin, sedikit sih." Kataku sambil melihat ke ruangan itu.

Author Pov

Riku mendekat lagi kearah Nami dengan membawa kunainya. Nami bergidik dan nafasnya mulai tak beraturan.

"Hey nona, aku ingin menanyakan sesuatu tentang bos mu, apa boleh?" Ucap Riku menodongkan kunainya.

"Apa yang kau inginkan dari Kujo-sama?" Ucap Nami.

"Tak banyak, tapi dia mengambil hartaku yang paling berharga. Karena dia membawanya, aku hampir saja memutuskan untuk bunuh diri. Tapi, aku masih ingin melihatnya jadi aku tak jadi deh." Ucap Riku dengan raut wajah yang berubah dari serius, sedih, kesal dan kemudian marah.

"Aku tak akan mengatakan sepatah kata pun tentang Kujo-sama." Tolak Nami.

"Ya sudah kau tak ingin mengatakannya jadi akan aku akhiri saja permainan ini. Sayonara." Ucap Riku menjauh dan kemudian ia menembakkan peluru tepat di jantung dan kepalanya.

"Mission complete." Kata Riku saat menyimpan pistolnya.

"Riku-sama, anda tidak menyingirkannya?" Tanya Aka.

"Sampai lupa, Aka tolong ya? Lagi pula aku tak perlu orang itu karena apa yang aku ingin kan sudah ada ditanganku." Jawab Riku sambil menunjukkan sebuah memory card.

"Hah..seperti biasa." Kemudian Aka menyeret mayat tersebut ke tempat pembakaran. Riku pun berteleport ke kamarnya dan kemudian ia berganti pakaian.

Tok....tok...tok..

"Riku-sama, apa kau didalam?" Ucap Rei dari balik pintu. Riku pun mempersilahkan Rei masuk. Ternyata Rei sudah siap dengan baju prajuritnya.

"Ada apa Rei?" Tanya Riku sembari memakai jubah kerajaannya.

"Kita sudah ditunggu, sebaiknya kita pergi ke istana sekarang." Ucap Rei.

"Padahal masih pagi. Hah tak apa, baiklah ayo kita berangkat." Kemudian mereka berteleport ke istana. Saat sampai mereka disambut oleh para pelayan dan juga para penjaga yang melewati mereka.

Mereka berjalan menuju ruang pertemuan yang letaknya tak jauh dari ruang singgasana. Sesampainya disana, mereka disambut oleh Farhan.

"Erin-sama, selamat datang." Ucap Farhan

"Ayolah, jangan panggil aku dengan sebutan itu." Kata Riku/Erin.

"Gomen Erin, jadi apa yang akan kita bicarakan? Kalau masih berhubungan dengan topik 3 minggu yang lalu, aku tak akan membahasnya."-Farhan.

"Ayolah, aku mengajak mu bertemu bukan membahas itu tapi ini soal kerajaan lain, silvermoon."-Riku/Erin.

"Tunggu, kerajaan yang terkenal dengan kekuatan dan auranya yang sangat suci itu?"-Farhan.

"Ya dan aku berteman dengan putra mahkotanya. Tapi sayang sekali, dia tak tahu apa apa tentang identitas asli keluarganya."-Riku/Erin.

"Rajanya adalah Vega ya? Kalau didunia manusia itu...."-Farhan.

"Osaka Soushi, pemimpin FSC."-Riku/Erin. Mereka hening sejenak.

"Silvermoon, kerajaan yang kabarnya keturunan setengah manusia setengah angel."-Farhan

"Kerajaan yang jauh dari perang, kerajaan yang makmur dan sejahtera dan juga tempat persinggahan sementara para angel saat mereka turun ke dunia."-Riku/Erin.

"Kerajaan suci yang sangat terisolasi dengan kerajaan manapun."-Farhan.

"Kini kerajaan tersebut sedang diburu oleh orang orang yang haus kekuasaan. Aku ingin meminta tolong kepada mu agar kau membantu untuk mengurangi para musuh secara diam diam tanpa diketahui oleh kerajaan itu."-Riku/Erin.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Ohayou/koniciwa/konbawa tergantung kalian bacanya kapan. Ehe.

Oke, akhirnya Amy up lagi untuk menemani libur panjang kalian semua.

Gimana ceritanya? Gak jelas ya? Kalian masih setiakan nungguin Amy up?

Oke, sekian dulu basa basinya. Jangan lupa dukung dengan cara vote dan komen ya. Maaf banget kalau ceritanya typo.

Jaa ne~

Write: 27/10/2020 - 29/10/2020
Publish: 29/10/2020

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top