Prolog
Apakah dibanding-bandingkan itu enak?
Apakah menjadi harapan semua orang itu enak?
Apakah semua yang ia lakukan selama ini salah?
Bukankah dunia ini terlalu kejam untuknya...?
_______________
~ Shiratorizawa ~
Iris mata (Name) membesar saat mendengar ucapan gurunya.
"Eh...?"
"Anda dengar dengan jelas, (Surname)-san." ucap sang guru merapikan berkasnya.
(Name) hanya terdiam beberapa saat sebelum akhirnya dia tersenyum.
"Baiklah kalau begitu, sensei." ucapnya sedikit membungkuk, "Saya permisi."
(Name) berjalan menuju pintu keluar, dan hendak menutup pintu saat dia mendengar komentar sang guru.
"Lakukan yang terbaik, karena jika tidak maka sensei tidak mempunyai harapan apapun padamu lagi."
Gerakan (Name) terhenti, dia memutar tubuhnya lalu tersenyum.
"Baik, sensei..." lalu kembali berputar dan menutup pintu.
(Name) menghela napas panjang, lalu berjalan menuju tujuannya yang selanjutnya.
"Ah, biarlah..." itulah ucapan yang keluar dari mulut (Name).
Dalam perjalanan, dia mendengar seseorang yang sangat familar memanggilnya.
"(Name)-senpai...!!" (Name) memutar tubuhnya dan dia melihat salah satu kouhai-nya mendekatinya.
"Ah, Shirabu." sapa (Name) tersenyum, membuat wajah Shirabu sedikit merona.
"U-uuh, apa senpai ingin pergi ke gym?"
(Name) mengangguk, "Apa kau ingin ke sana juga? Jika ya, bagaimana kalau kita kesana bersama?"
"A-ah, tentu saja senpai...!"
Lalu mereka berdua berjalan menuju gym. Sesampainya disana, banyak suara langsung menyapa (Name) dan dibalas dengan anggukan kecil.
"(Name)," merasa dipanggil (Name) langsung menoleh ke sumber suara.
"Ah, Wakatoshi-kun."
"Apa yang kepala sekolah ucapkan padamu?" tanyanya langsung.
Mendengar pertanyaan yang dilontarkan Ushijima, membuat anggota yang lain mulai mengerumuni (Name).
"Apa yang kepala sekolah katakan, (Name)-senpai...!?" tanya Goshiki antusias.
"Heei, jangan mengerumuni (Name)-chaaan...!!" ucap Tendou, "Bagaimana kalau berikan ruang untuk (Name)-chan...?" tanyanya.
Perlahan anggota tim mulai mundur, dan (Name) memberikan senyum pada Tendou yang seolah berkata kalau ia berterima kasih pada Tendou. Tentu saja Tendou membalas senyuman (Name), tidak sadar dengan tatapan iri dari anggota tim yang lain.
"Apa yang kepala sekolah katakan?" tanya Ushijima tak sabar.
(Name) tersenyum lalu membuka mulutnya, "Sebenarnya..."
~ Aoba Johsai ~
"IWA-CHAN~" Iwaizumi hanya menoleh dengan kesal ke sumber suara yang tak lain dan tak bukan adalah Oikawa.
"Apa?" kesalnya.
"Tadi kepala sekolah memberikan surat ini padaku, katanya untuk Pelatih Mizoguchi tapi karena Pelatih sedang tidak ada, bagaimana kalau kita lihat isinya?"
Iwaizumi hanya memukul belakang kepala Oikawa, "Jangan bodoh, jika itu untuk Pelatih maka kita tidak boleh membukanya."
"Iwa-chan, ittai~ Tapi disini tertulis untuk tim voli putra Seijoh."
Iris mata Iwaizumi sedikit membesar lalu dia menyambar surat yang Oikawa pegang.
"Iwa-chan...?"
"Aku tidak tau ingin bereaksi seperti apa." gumam Iwaizumi, "Tapi ini adalah surat resmi dari sekolah. Dan dari logo sekolahnya, tidak salah lagi kalau ini dari Shiratorizawa."
~ Nekoma ~
"Apa yang ingin Pelatih Nekomata bicarakan...?" gumam Kenma berjalan mendekati Pelatih Nekomata yang baru saja menyuruh mereka untuk berkumpul.
"Entahlah," sahut Kuroo, "Tapi sepertinya sangat penting sampai Pelatih menyuruh kita untuk berkumpul."
Saat semua sudah berkumpul, Pelatih Nekomata berdehem pelan.
"Sepertinya musim panas tahun ini, kita tidak akan berlatih dengan sekolah lain seperti sebelumnya."
"Eeeh, kenapa?" kaget Kuroo, kecewa karena tidak bisa berlatih dengan Bokuto, sahabatnya.
Pelatih Nekomata menunjukkan sebuah surat resmi, yang membuat hampir semua iris membesar saat melihatnya.
"Apa ini ada hubungannya dengan surat dari Shiratorizawa, Pelatih?" tanya Kenma mulai fokus pada suratnya.
Pelatih Nekomata hanya tersenyum, "Ya..."
~ Fukurodani ~
"Semuanya, lihat ini!!" suara Suzumeda menarik perhatian semua pemain dan semuanya mulai mengerumuni Suzumeda dan Shirofuku.
"Hei, hei, hei. Ada apa ini?" tanya Bokuto berdiri di sebelah Akaashi.
"Kau tidak akan tau kalau kau tidak diam, Bokuto-san." gumam Akaashi menggeleng.
Lalu Suzumeda mengeluarkan sebuah surat dengan senyum mantap, membuat beberapa orang terkejut dengan logo yang ada di surat tersebut.
"Tahun ini kita tidak akan latihan musim panas dengan sekolah lain seperti biasa." ucap Suzumeda.
~ Karasuno ~
Tiba-tiba Takeda-sensei memasuki gym sambil membawa surat.
"Sensei...?" heran Pelatih Ukai.
"Ah..." Takeda-sensei mengatur napasnya, "Shiratorizawa..."
Kageyama dan Hinata menoleh dengan cepat.
"Ada apa dengan sekolah itu?" tanya Pelatih Ukai.
"Shiratorizawa... mengundang kita untuk latihan musim panas di Shiratorizawa, bersama Aoba Johsai dan 2 sekolah dari Tokyo."
Seketika isi gym dipenuhi oleh sorakan Nishinoya, Tanaka dan Hinata.
"Tapi," ucap Takeda-sensei singkat membuat semua sunyi, "Khusus sekolah kita dan Aoba Johsai, ada syarat tambahan."
"Eh, apa itu?" tanya Sugawara.
"Manajer Shiratorizawa akan mengawasi kita selama seminggu, jika kualitas tim kita terpenuhi, maka kita diizinkan untuk ke Shiratorizawa seminggu sebelum latihan dimulai." jelas Takeda-sensei, "Setelah itu manajer Shiratorizawa akan ke Aoba Johsai."
Spontan sorakan memenuhi ruang gym, dan itu berasal dari Hinata.
"YOOSH! AKU BERSEMANGAT!!" ucap Hinata.
"Jangan berteriak, Hinata boke...!" kesal Kageyama.
Nishinoya dan Tanaka hanya terdiam, mereka saling tatap.
"Manajer...?" ucap Tanaka.
"...yang berarti..." sambung Nishinoya.
"PEREMPUAN!!" teriak mereka berdua dengan ekspresi senang.
Semua pemain menoleh ke arah mereka berdua dengan heran.
"Ah, mengenai manajer, kudengar manajer mereka adalah permata Shiratorizawa." ucap Takeda-sensei.
"Permata...?" heran Hinata.
"Aah, a-aku tau!" ucap Yachi, "Aku pernah dengar rumor kalau manajer tim voli putra sekolah Shiratorizawa adalah permata Shiratorizawa."
"Eeh, seperti apa itu permata Shiratorizawa?" tanya Hinata.
"Kita semua belum tau," jawab Kiyoko tersenyum, "Manajernya akan datang besok. Jadi kita semua hanya bisa menunggu."
Terdengar jawaban kecewa dari mereka, terutama Tanaka dan Nishinoya.
~ Shiratorizawa ~
Semua pemain menatap (Name) dengan tatapan tak percaya.
"Kau..." ucap Tendou.
"...pergi..." sambung Shirabu.
"...ke Karasuno..." balas Semi.
"...selama seminggu?" heran Ushijima.
(Name) tersenyum lalu mengangguk.
Tiba-tiba seisi gym menjadi gaduh, membuat (Name) terkejut.
"Tidaaaak! (Name) tercinta akan pergi selama seminggu!!"
"Kenapa manajer seperti (Name) harus meninggalkan kami selama seminggu!?"
"(Name), jangan pergi!!"
Ada yang menepuk kepala (Name) dengan lembut, dan itu adalah Ushijima.
"Hm?" (Name) menoleh ke arah Ushijima lalu memiringkan kepalanya.
Ushijima sedikit berdehem lalu kembali menoleh ke arah (Name), "Hati-hati."
Iris mata (Name) sedikit membesar lalu kembali normal dan dia mengangguk.
_______________
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top