- 9 - || Summer Training Camp || - 9 -
Ia ingin bebas...
Ia ingin dianggap sebagai dirinya...
Ia ingin kebahagiaan...
Tapi, apakah ia mendapatkannya?
_______________
(Name) berdiri di depan gerbang dengan senyum yang tak bisa ia tahan sejak kemarin.
'Hari ini Seijoh dan Karasuno datang!' pikir (Name) dengan senyum yang semakin mengembang.
Kepala sekolah memberinya izin untuk tidak masuk selama seminggu (lagi) karena (Name) ingin mengawasi kedua tim berlatih. Walaupun libur musim panas akan datang dalam seminggu.
Perhatian (Name) langsung tertuju pada dua bis yang terlihat.
"Ya ampun," ucap (Name) tertawa kecil, "Ada apa denganku? Tak biasanya aku seperti ini."
Kedua bis berhenti, dan perlahan para pemain turun dari bis.
Tentu saja yang menyadari (Name) adalah Karasuno.
"(Name)-senpai!!" teriak Hinata berlari menuju (Name).
"Kau mencuri start!" sahut Kageyama.
"Mereka bahkan bersaing untuk mengejar (Surname)-senpai, apa mereka idiot?" heran Tsukishima.
Yamaguchi hanya tertawa mendengar komentar Tsukishima.
"Hinata, Kageyama." sapa (Name), "Kalian terlihat sangat bersemangat."
Hinata dan Kageyama yang datang bersamaan itu hanya mengangguk semangat.
"Tentu saja!" ucap Hinata, "Akhirnya pelatihan musim panas!" ucapnya.
"Ini pelatihan musim panas pertama kami." ucap Kageyama.
"Ya, kalian tidak bisa diam mengenai ini sejak kemarin." sahut Tsukishima dan Yamaguchi yang sudah mendekati mereka bertiga.
Hinata dan Kageyama hanya menatap tajam Tsukishima.
"Ah, jangan lupa bahwa kalian mendapat nilai pas dengan batas nilai, dan kalian sudah berpesta layaknya anak bodoh mendapat nilai 100." ucap Tsukishima menyadari tatapan mereka berdua.
Wajah mereka berdua langsung memerah karena malu. Yamaguchi dan (Name) hanya tertawa.
"Setidaknya kalian sudah berjuang." ucap (Name) lalu tersenyum pada mereka berempat, "Selamat datang di Shiratorizawa."
Ekspresi syok tampak muncul di wajah mereka berempat, sebelum akhirnya menjawab.
"Osu!"
_______________
"Tampaknya anak kelas 1 Karasuno sangat dekat dengan (Name), eh?" komentar Iwaizumi saat tim Seijoh bersalaman dengan tim Karasuno.
"Mhm," sahut Sugawara, "Mereka berempat selalu dekat dengan (Name) saat ia datang mengawasi selama kami selama seminggu."
"Eeeh, padahal aku ingin diawasi (Name) jugaa~ Akan kutunjukkan serve handalanku dan toss terbaikku padanya." sahut Oikawa.
"Salah kalian yang menolak undangan Shiratorizawa tanpa memberitahu Pelatih." ucap Matsukawa.
"Beruntung kalian masih diizinkan pelatih untuk ikut." sahut Hanamaki.
Iwaizumi dan Oikawa hanya menoleh ke arah lain, "Hmph."
'Ya ampun, seperti anak kecil.' pikir Hanamaki dan Matsukawa melihat tingkah mereka berdua.
"Sudahlah, ayo temui (Name)." ajak Sugawara melihat guru pendamping dan pelatih tim Karasuno dan Seijoh sedang mendekati (Name).
Iwaizumi dan Oikawa hanya mengangguk.
_______________
"Halo, (Name)." sapa Iwaizumi, Sugawara, dan Sawamura.
"(Name)~" sapa Oikawa.
"Ah, minna-san selamat datang." balas (Name) tersenyum pada mereka semua.
'Ah, jika dilihat lagi ternyata (Name) memasang fake smile.' pikir Oikawa memandang wajah (Name).
(Name) yang menyadari tatapan Oikawa hanya memiringkan kepalanya dengan heran.
"Apa ada sesuatu di wajahku?" tanya (Name) pada Oikawa.
Rona merah datang ke pipi Oikawa saat sadar dia tertangkap basah sedang memandang (Name).
"T-tidak kok!" jawab Oikawa, "Aku hanya mengagumi betapa cantiknya dirimu, (Name)." ucap Oikawa menggoda (Name) kemudian.
'Dan juga betapa nyatanya fake smile mu itu sampai aku sulit membedakan mana yang asli atau palsu.'
(Name) hanya tertawa kecil.
"Terima kasih atas pujiannya."
"(Name)-senpai! Ayo bawa kami ke gym! Aku ingin cepat berlatih!" ucap Hinata melompat-lompat.
Kageyama hanya mengangguk bersemangat.
"Bodoh, kita baru datang." komentar Tsukishima.
"Tsukki benar!" sahut Yamaguchi.
"Berisik!" ucap Hinata, "Jika kalian kelelahan, kalian tidak perlu ikut kok!"
"Dan kalian pikir (Name)-senpai hanya mengurusi kalian?" sahut Tsukishima menggeleng.
"Hei, kalian berempat! Tenanglah!" tegur Sawamura.
"Maafkan kelakuan mereka ya (Name)." sahut Sugawara memberikan tatapan maaf.
(Name) hanya mengibaskan tangan kirinya, "Aku sudah terbiasa dengan mereka yang sering bertengkar saat aku mengawasi kalian dulu."
'Aah, kangen dengan suasana seperti ini...' pikir (Name) memandang keempat anak kelas satu Karasuno.
(Name) langsung tersadar lalu menatap kedua tim dengan senyum, "Bagaimana kalau kita langsung ke gym dan tempat kalian menginap?"
Mereka semua hanya saling pandang lalu mengangguk.
"Osu!"
_______________
"LUAS!?" kaget Hinata saat melihat ruangan tempat mereka tidur, setelah ditunjukkan dimana gym berada dan reaksi mereka sama saat melihat isi gym Shiratorizawa.
"Ini muat untuk dua tim dan anggota klub." jelas (Name), "Juga sudah tersedia ruang loker dan ruang mandi." sambungnya.
Kedua tim lalu memilih tempat tidur bertingkat sesuai dengan kemauan mereka.
"Iwa-chan! Kau di kasur bawah ya! Aku di kasur atas!" ucap Oikawa menunjuk salah satu kasur bertingkat, "Bukannya ini menyenangkan!?"
"Tidak, aku tidak mau. Kau berisik." sahut Iwaizumi acuh.
"Kejamnya!" sahut Oikawa.
(Name) hanya menggeleng melihat anak laki-laki yang mulai memperebutkan posisi kasur, lalu menghadap kedua manajer dengan senyum.
"Dan tentu saja ada ruangan untuk para manajer." ucapnya, "Ayo ikuti aku."
Mereka bertiga pun meninggalkan ruangan yang sebentar lagi terjadi perang hebat.
"Ini dia ruangannya." ucap (Name) membuka pintu yang berada tak jauh dari ruangan laki-laki.
"Terima kasih, (Name)." ucap Shimizu.
"A-arigatou, (Surname)-senpai!" sahut Yachi.
"Sama-sama." balas (Name).
"Tak kami sangka kalian memiliki bangunan mirip hotel seperti ini." komentar Shimizu meletakkan tasnya.
"Kami sering melakukan latih tanding dengan Universitas lain dan Universitas luar. Tak sopan jika kami hanya menyediakan futon kepada mereka yang lebih dewasa, sedangkan kami dengan nyamannya tidur di asrama kami." jelas (Name), "Jadi sekolah membangun bangunan ini." sambunya menyentuh dinding ruangan.
"Kapan bangunan ini dibangun? Dan siapa mengajukannya?" tanya Shimizu, "Ah, maaf jika aku bertanya hal seperti itu."
(Name) menggeleng, "Tidak apa-apa. Bagunan ini baru berdiri 2 tahun, dan yang mengajukannya adalah aku. Ah, aku tidak bermaksud untuk menyombongkan diri."
"Tidak apa-apa kok." ucap Shimizu.
Yachi yang dari tadi tidak berbicara akhirnya membuka mulutnya dengan ragu.
"B-bagaimana kalau kita lihat kondisi tim?" tanya Yachi.
"Oh, ayo!"
_______________
"Eh, kemana yang lain?" tanya (Name) saat melihat beberapa orang tidak berada di ruangan.
"Oikawa dan Iwaizumi ke gym." jawab Hanamaki.
"Begitu juga dengan empat anak kelas satu Karasuno dan kapten serta wakil kapten mereka." sahut Matsukawa.
"Oh, kalau begitu aku akan mengecek mereka." ucap (Name) berjalan menuju gym, "Oh, kuserahkan masalah laki-laki disini pada kalian ya!" sambungnya pada Yachi dan Shimizu.
"Oke!"
Saat sudah sampai di depan pintu gym, (Name) membukanya dan melihat 8 orang yang ia cari sedang bertanding 4 lawan 4.
Anak kelas tiga melawan anak kelas satu.
"Oh, (Name)-senpai—Ugya!!"
Dugh!
"HINATA BOKE!!"
(Name) langsung menahan tawanya saat melihat Hinata yang sedang terbang dan karena perhatiannya teralihkan, bola yang Kageyama toss mengenai wajahnya.
"Pfft, apa kau mencoba melakukan spike dengan wajahmu??" ejek Tsukishima.
"Urusai!!" kesal Hinata memegang hidungnya yang memerah.
"Pfft,"
Semua menoleh pada sumber suara.
"Ahahahaha!"
Iris semua laki-laki melebar saat melihat (Name) yang tertawa di depan mereka.
"Ya ampun... hahaha... kalian... hahaha... lucu sekali!!" ucap (Name) di sela tawanya.
Perlahan (Name) berhenti tertawa, lalu ia menoleh pada mereka semua.
"Hehe, aku beruntung bertemu dan berteman dengan kalian!" lalu ia tersenyum lebar.
Semua tertegun, sebelum akhirnya Hinata mendekati (Name).
"Syukurlah jika (Name)-senpai senang!"
Lalu ketiga temannya menyusul Hinata dan mulai berbicara dengan (Name).
"Baru kali ini aku melihat senyum (Name) yang terlihat sangat tulus."
Anak-anak kelas tiga tersebut menoleh pada Iwaizumi.
Iwaizumi tersenyum kecil, "Saat tau selama ini ia hanya tersenyum palsu, aku kagum ternyata senyum tulusnya jauh lebih baik dari senyum biasanya."
Mereka bertiga hanya bisa mengangguk setuju dengan ucapan Iwaizumi.
_______________
Preview:
"Ini pelatihan musim panas terbaik!"
"Apa yang mereka lakukan disini??"
"S-sejak kapan ia berada di Jepang??"
"Aku kecewa padamu, (Name)."
_______________
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top