- 5 - || Take a Glance at Tokyo || - 5 -

Ia lakukan apa yang mereka pinta...

Ia bertindak seperti yang mereka inginkan...

Tapi ia tetap diperlakukan seperti sampah...

Apa itu yang kalian sebut dengan adil? Yang benar saja...

_______________

(Name) menoleh ke kiri dan ke kanan.

"Apa yang harus kulakukan...?" gumamnya sedikit panik.

(Name) tersesat.

Ia tersesat.

TERSESAT DI TOKYO!!

"Oke, tenangkan dirimu, (Name)..." perempuan berambut (h/c) itu menarik napas panjang lalu melihat perkotaan yang ramai ini.

"Begitu sampai di Tokyo, kau harus pergi ke Nekoma dan Fukurodani." 

Ucapan kepala sekolah kembali teringat di dalam kepala (Name).

'Bagaimana caranya kalau aku sendiri tidak tau dimana Nekoma dan Fukurodani??'

"Hei, kau." (Name) menoleh ke sumber suara dan melihat segerombolan laki-laki berandalan.

"Ya?" tanya (Name) mencoba setenang mungkin.

Ia takut jika berhubungan dengan orang yang terlihat berbahaya seperti yang ada di depannya ini.

"Kau cantik juga ternyata..." komentar mereka mulai mendekati (Name).

(Name) mulai mundur, tapi segerombolan laki-laki itu justru semakin mendekat.

Sampai tiba-tiba punggung (Name) menabrak seseorang, dan itu membuat (Name) menoleh ke belakang.

Seragam sekolah.

(Name) mengangkat kepalanya dan melihat laki-laki dengan rambut hitam serta tatapan yang menyerupai... kucing?

"Maaf," (Name) tersadar saat sepasang tangan memegang kedua pundaknya, "Tapi apa kalian ada urusan dengan perempuan ini?" tanya laki-laki itu pada gerombolan yang ada di depannya.

Merasa terintimidasi dengan tinggi dan tatapan menusuk laki-laki itu, akhirnya segerombolan laki-laki itu meninggalkan mereka berdua.

"Oya oya? Manajer Shiratorizawa, ya?"

Iris mata (Name) melebar lalu menoleh ke arah laki-laki yang baru saja menyelamatkannya.

"T-tau darimana?"

"Pelatih Nekomata memintaku untuk menjemput manajer Shiratorizawa dan kulihat kau sepertinya tersesat." jelas laki-laki itu, "Err... (Name) (Surname), kan?"

(Name) hanya mengangguk singkat.

Laki-laki itu tersenyum lalu mengulurkan tangannya, "Kuroo Tetsurou."

(Name) hendak mengulurkan tangannya untuk bersalaman tapi terhenti saat mendengar suara...

"KUROO!!"

(Name) dan Kuroo menoleh ke sumber suara dan melihat tiga laki-laki sedang mendekati mereka. Satu dengan rambut berwarna seperti puding dan sedang bermain game, satu dengan rambut hitam serta wajah datar, dan yang terakhir dengan rambut yang spiky bewarna hitam dan abu-abu sedang melambai ke arah mereka.

Kuroo yang dipanggil hanya membalas lambaian tangan temannya, membuat (Name) membatalkan niatnya untuk bersalaman dengan Kuroo.

Saat mereka sudah dekat, tampak laki-laki dengan rambut spiky itu memperhatikan (Name) cukup lama sampai membuat (Name) menoleh ke arah lain.

Laki-laki itu sedikit menjauh dari (Name) lalu tertawa lepas, "Oya oya oya, kau imut."

"Aku juga berpikir seperti itu, bro~" sahut Kuroo langsung merangkul temannya itu.

(Name) hanya menatap heran mereka berdua sampai akhirnya dia mendengar helaan napas dari belakang Kuroo dan temannya itu.

"Maafkan tingkah mereka. Mereka memang begitu." ucap laki-laki berambut hitam lalu mengangguk singkat, "Akaashi Keiji, setter dari Fukurodani. Yoroshiku." ucapnya lalu menunjuk laki-laki yang dirangkul Kuroo, "Dan dia adalah Bokuto Koutarou, kapten dan ace dari Fukurodani."

"Akaashi! Aku bisa memperkenalkan diriku sendiri!"

"A-aah, (Name) (Surname), yoroshiku."

Lalu laki-laki puding(?) menoleh ke arah (Name) dan ikut mengangguk singkat, "Kozume Kenma, setter dari Nekoma."

"Dan seperti sudah kukatakan sebelumnya, Kuroo Tetsurou, kapten dari Nekoma."

'Jadi mereka yang menjemputku...' pikir (Name) menghela napas lega.

"Jadi, bagaimana kalau kita pergi ke Nekoma dan berbicara dengan Pelatih Nekomata?" ajak Kuroo kini merangkul (Name).

"Kuroo, jangan sok dekat dengan (Surname)-senpai, kau membuatnya tak nyaman." tegur Kenma tidak mengalihkan pandangannya dari game yang bari saja dimulai.

"Kuroo, tidak adil! Harusnya (Name) pergi ke Fukurodani duluan!"

"Sayang sekali aku duluan yang mengajaknya." sahut Kuroo menjulurkan lidah pada Bokuto yang dibalas Bokuto dengan menjulurkan lidahnya juga.

Akaashi dan Kenma hanya menggelengkan kepala mereka.

"Bagaimana kalau (Surname)-senpai yang memilih? Walaupun pada akhirnya ia akan mengunjungi Fukurodani dan Nekoma, kan?" ucap Akaashi.

Kenma hanya mengangguk, menyetujui ucapan Akaashi.

(Name) berpikir sejenak, sebelum akhirnya menoleh ke arah Kuroo.

"Kurasa aku akan ke Nekoma, karena Kuroo-kun sudah menyelamatkanku tadi."

"Heh, makan itu, burung hantu." ejek Kuroo lalu berbisik ke telinga (Name), "Dan panggil aku Tetsurou."

Akibat napas panas Kuroo dan suara berat khas miliknya, wajah (Name) jadi memerah dengan cepat dan dia merasa wajahnya sangat panas.

"U-uum,"

"Kuroo, kau membuat (Surname)-senpai merasa tak nyaman. Hentikan." tegur Kenma menepuk kepala Kuroo.

"Aw, apa kau cemburu?" tanya Kuroo memanikan kedua alisnya.

"Berhenti berkhayal." ucap Kenma berjalan, "Ayo ke sekolah."

_______________

"Selamat datang di Nekoma~" ucap Kuroo mebentangkan kedua tangannya saat mereka sudah sampai di gerbang SMA Nekoma.

"Uah," kagum (Name).

"Tck, Fukurodani jauh lebih baik." gerutu Bokuto menoleh ke arah lain sambil mengembungkan kedua pipinya.

Akaashi dan Kuroo hanya memutar bola mata mereka,

"Ayo ke gym, Pelatih Nekomata sudah menunggu." ucap Kuroo langsung merangkul pundak (Name) dan membawanya pergi menuju gym Nekoma,

"Kuroo! Jangan rangkul (Name) semudah itu!" sahut Bokuto mengejar mereka berdua.

Akaashi dan Kenma saling tatap, lalu menggelengkan kepala mereka.

_______________

"Jadi seperti itulah daftar kegiatan selama musim panas, Pelatih Nekomata." jelas (Name) memberikan secarik kertas pada pelatih Nekoma.

"Hm~ tidak sabar menunggu liburan musim panas..." komentar Nekomata tersenyum.

(Name) tersenyum, "Aku juga." sahutnya sedikit menunduk.

Pelatih Nekomata mengangkat alisnya saat melihat (Name) tersenyum, tapi semua kembali normal saat Bokuto memeluk (Name) dari belakang, membuat (Name) tersentak kaget.

"Oke, sekarang ke Fukurodani~" ucap Bokuto dengan senyum khasnya.

(Name) yang terkejut hanya bisa tertawa lalu mengangguk, "Ayo."

~ Miyagi ~

Setelah melihat mobil yang membawa (Name) pergi ke Tokyo, tampak Oikawa dan Iwaizumi sedang menatap tajam Ushijima.

"Kalian kenal dengan (Name), ya?" tanya Ushijima menoleh, membuat mereka berdua terlonjak kaget.

"Aku sepupunya..." jawab Iwaizumi.

"Dan kau? Sepertinya kau terlalu dekat dengan (Name)-chan walaupun dia adalah manajer kalian, apa jangan-jangan kau menyukainya?" tanya Oikawa curiga.

Ushijima hanya diam, lalu menoleh ke arah mobil (Name) pergi.

"(Name) itu teman masa kecilku yang kuanggap sebagai adikku. Apa salah aku khawatir padanya?"

_______________

Preview:

"T-tapi aku datang ke Tokyo bukan untuk ini, Kuroo-kun."

"Ayolah, (Name). Kita berdua tau kau juga menyukai ini, kan? Dan panggil aku Tetsurou~"

"Bokuto-kun, a-apa yang kau lakukan?"

"Panggil aku Koutarou, (Name)~ Dan kau hanya perlu diam~"

_______________

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top