- 3 - || Karasuno vs Seijoh || - 3 -

Apakah ada yang sadar?

Senyum yang selalu ia berikan itu palsu?

Tawa yang selalu ia lontarkan itu adalah hampa?

Tidak ada yang tau, benar?

_______________

"Eeeh!?" semua tim Karasuno tampak terkejut dengan berita yang Takeda-sensei lontarkan.

"Seijoh mau berlatih dengan kita lagi!" ucap Takeda-sensei bersemangat.

(Name) yang berdiri di belakang Takeda-sensei hanya tersenyum melihat setiap pemain terlihat bersemangat.

"Tapi," ucap Takeda-sensei membuat suasana menjadi sunyi, "Mereka mau bermain dengan kita jika Kageyama yang menjadi setter."

"Eh?"

Tanaka dan Nishinoya langsung emosi.

"APA MEREKA MEREMEHKAN SETTER KAMI YANG LAIN LAGI!?" ucap Tanaka emosi.

"Sudahlah, Tanaka." ucap Sugawara, "Kita beruntung mereka mau berlatih dengan kita lagi." sambungnya.

Ekspresi (Name) sedikit berubah saat mendengar ucapan Sugawara.

'Maaf, Sugawara-san...' pikir (Name) mengingat kejadian kemarin.

"Eh? Kau tau darimana?" tanya kedua pelatih.

(Name) memainkan ujung dress-nya, "Aku sedang mengawasi mereka selama seminggu."

"Eh? Kenapa?" heran Pelatih Mizoguchi.

"Ehm, karena kalian belum membaca surat dari kami, saya akan menjelaskan semuanya." lalu (Name) berdehem pelan, "Karena kita semua berada di satu wilayah, Shiratorizawa memberikan syarat khusus kepada Aoba Johsai dan Karasuno. Saya akan mengawasi Karasuno dan Aoba Johsai masing-masing 1 minggu, apabila kalian memenuhi syarat maka kalian boleh menginap di Shiratorizawa seminggu sebelum pelatihan musim panas dimulai."

"Begitu ya..." gumam Pelatih Irihata.

"Aku tidak mau ke Shiratorizawa seminggu lebih lama dari yang direncanakan!" ucap Oikawa.

"Ya sudah, kau tidak ikut pelatihan." sahut Pelatih Mizoguchi.

"Eeeh!?" kaget Oikawa.

"Berhenti meminta banyak hal, Kusokawa." gerutu Iwaizumi.

"Iwa-chan, berhenti memarahiku...!" rengek Oikawa.

"Tapi," ucap (Name) menarik perhatian, "Karena kami menerima 'surat penolakan', kunjungan saya ke Aoba Johsai dibatalkan..."

Semua langsung menatap kesal Iwaizumi dan Oikawa, sedangkan yang ditatap hanya bisa sweatdrop.

"Ke-kembali ke permasalahan..." ucap (Name), "Kenapa kalian menolak ajakan mereka, padahal selama beberapa hari ini kuperhatikan, mereka sangat bagus dan kuat untuk menjadi lawan."

Semua anggota tampak saling pandang.

"Jika manajer Shiratorizawa sudah berkata seperti itu..." ucap Pelatih Irihata.

"Kami terima ajakan mereka." ucap Pelatih Mizoguchi mengeluarkan handphone miliknya, hendak menghubungi Takeda-sensei.

"Se-sebelum itu," ucap (Name), "S-saya tidak ingin mereka tau kalau saya yang meminta kalian untuk berubah pikiran..."

"Kalau begitu~" ucap Oikawa sudah kembali normal, "Aku ingat Tobio-chan bersekolah disana..."

Semua menatap heran ke Oikawa.

"Bagaimana kalau kita terima ajakkan mereka dengan syarat Tobio-chan menjadi setter?" ucap Oikawa, "Sama seperti pertama kali kita latihan?"

Semua menjadi sunyi.

"Whoa, tak kusangka kau sepintar ini, Kusokawa."

"Iwa-chan, hidoi."

"(Name)-san?" (Name) terlonjak kaget saat ada yang memanggilnya, yang ternyata adalah Takeda-sensei.

"Y-ya? Ada apa, sensei?" tanya (Name).

"Hari ini kau akan kembali ke Shiratorizawa, ya?" tanya Sawamura pada (Name).

"Ya..." ucap (Name).

"Kami akan sangat merindukanmu, (Name)-senpai!" ucap Hinata pada (Name), membuat rona merah sedikit muncul di pipi (Name).

"Apa yang kau bicarakan, Hinata?" tanya (Name), "Bukannya kita akan bertemu lagi?" sambungnya tersenyum.

Panah cinta imajiner menusuk jantung para pemain, terutama Tanaka dan Nishinoya.

"Yosha!!!" ucap mereka berdua.

"Surat keputusannya akan datang besok." ucap (Name) lalu membungkuk, "Terima kasih untuk seminggu ini." lalu ia kembali berdiri tegak, "Aku yakin kalian akan diterima."

Tampak wajah para pemain berseri.

"Dan kudoakan yang terbaik saat pertandingan melawan Aoba Johsai!"

"TERIMA KASIH!!" ucap para pemain serempak.

_______________

"Bagaimana?" tanya kepala sekolah begitu (Name) memasuki ruang kepala sekolah.

"Karasuno lulus semua syarat, sensei." jawab (Name) meletakkan beberapa lembar kertas ke atas meja kepala sekolah.

"Aoba Johsai?"

"Terjadi sedikit kesalahpahaman, jadi mereka setuju untuk ikut." jawab (Name) berdiri di depan meja kepala sekolah, "Um, sensei."

"Ya?"

"Apa Aoba Johsai boleh datang seminggu sebelum pelatihan?" tanya (Name), "Walaupun mereka tidak saya awasi selama seminggu?"

Kepala sekolah mengangkat sebelah alisnya.

"Izinkan saja, sensei." tiba-tiba pintu terbuka, membuat kepala sekolah dan (Name) menoleh ke arah pintu.

"Ushijima-san." ucap kepala sekolah, "Ada perlu apa?"

"Kami mendengar hari ini (Name) sudah kembali dan aku yakin (Name) berada disini." jelas Ushijima, "Dan mengenai Aoba Johsai, aku ingin mereka tetap kemari seminggu sebelum pelatihan walaupun (Name) tidak mengawasi mereka."

Kepala sekolah tampak berpikir sejenak lalu mengangguk.

"Baiklah."

_______________

Di depan sekolah Aoba Johsai, berdiri (Name) dengan senyum canggung.

'Akhirnya aku datang melihat pertandingan mereka juga...' pikir (Name), 'Tapi sepertinya pertandingannya akan selesai...'

"(Name)-chan?" (Name) memutar tubuhnya dan melihat Oikawa.

"Um, Oikawa-san?" panggil (Name), "Apa yang kau lakukan disini? Bukannya kau..."

"Oh, sedikit masalah pada lututku." ucapnya menunjuk lututnya yang dibalut.

"Eh, ooh..." ucap (Name).

"Ada perlu apa kemari?" tanya Oikawa.

"O-ooh, aku sudah mendengar keputusan kepala sekolah dan karena terlalu bersemangat jadi aku langsung kemari..." jelas (Name).

"Eeeh? Bukannya kita sudah bertukar e-mail agar kau bisa langsung memberitahuku?" tanya Oikawa, "Atau jangan-jangan kau ingin menemuiku secara langsung?" tanyanya mendekati (Name).

(Name) hanya tertawa canggung, mengingat kejadian yang membuatnya dan Oikawa bertukar e-mail.

"Eh, tapi ide Oikawa-san boleh juga." komentar (Name).

"Tuh, kan! Manajer Shiratorizawa saja setuju!" sahut Oikawa.

"Ah, nama saya (Name) (Surname), maaf baru memperkenalkan diri. Salam kenal semuanya." ucap (Name) sedikit membungkuk.

"Ah, salam kenal." ucap mereka.

"Tenang, saya sudah mengenal kalian... karena pertandingan antara Shiratorizawa dan Aoba Johsai..." ucap (Name) mulai canggung karena mood para kelas 3 mulai berubah.

"Tentu saja (Name) tau..." gumam Iwaizumi, "3 tahun berturut-turut..."

"Berhenti membuat (Name)-san ketakutan dengan mood kalian." komentar Pelatih Irihata membuat mood mereka kembali normal.

"Kalau begitu aku akan menghubungi Karasuno." ucap Pelatih Mizoguchi pergi keluar gym untuk menghubungi Karasuno.

"Dan karena kalian sudah setuju dengan ajakan kami maka saya akan memberitahu kepala sekolah mengenai ini." ucap (Name).

"Oh, bagaimana kalau bertukar e-mail?" ucap Oikawa tiba-tiba.

"Eh?"

"Agar kau bisa memberitahu kami secepat mungkin." jelas Oikawa sudah mengeluarkan handphone miliknya.

"Licik, menggunakan nama tim agar bisa mendapat e-mail (Name)..." komentar Matsukawa.

Rona merah muncul di pipi Oikawa.

"Yap, Matsukawa benar." sahut Hanamaki.

"Eeh, tidak kok!!" sanggah Oikawa, "Aku hanya ingin tau keputusannya secepat mungkin!"

"Kalau begitu biarkan aku dan (Name) yang bertukar e-mail." ucap Iwaizumi.

"Harusnya kapten yang mengetahui segalanya terlebih dahulu!" sahut Oikawa.

"Kalau begitu, saya akan bertukar e-mail dengan Oikawa-san dan Hajime." ucap (Name) sudah mengeluarkan handphone miliknya.

"Saya datang juga untuk melihat pertandingan kalian." jawab (Name).

"Eh, jangan terlalu formal padaku~" ucap Oikawa merangkul (Name), "Aku ini teman kecil Iwa-chan~"

"E-eeh, baiklah kalau begitu." ucap (Name) mengangguk.

"Kalau begitu aku duluan ya, (Name)-chan~" ucap Oikawa berlari kecil menuju gym.

_______________

Iris mata (Name) membesar saat melihat hasil pertandingan.

"Wuah..." komentar (Name) tanpa sadar, menarik perhatian kedua tim.

"(NAME)-SAN!!!" panggil Tanaka dan Nishinoya.

"Kalian menang!" puji (Name).

"Yup!" ucap Hinata bersemangat, "(Name)-senpai datang untuk melihat kami??"

(Name) hanya tertawa canggung, "Tapi sepertinya percuma karena pertandingannya sudah selesai." jelas (Name).

"Tidak! Usahamu tidak ada yang percuma atau sia-sia!" ucap Nishinoya.

"Bukannya kedua kata itu sama?" sahut Tsukishima.

"(Name)?"

Semua menoleh ke sumber suara dan melihat Iwaizumi.

"Hajime?" sahut (Name) sedikit heran.

"Bukannya kau sudah kembali ke Shiratorizawa?" tanyanya.

"Ah, aku datang membawa berita..." jawaban yang (Name) berikan justru membuat kedua tim mengerumuninya.

"Berita apa??" tanya Nishinoya.

"Berita bagus atau berita buruk?" tanya Tanaka.

"Seharusnya berita ini datang besok tapi karena aku sudah antusias, jadi aku datang kemari..." jelas (Name).

Kedua tim mendengarkan dengan serius.

(Name) tersenyum manis, "Selamat, Karasuno dan Aoba Johsai lulus syarat dan bisa datang seminggu lebih awal!"

Semua langsung terkena panah imajiner lagi dan mereka langsung bersorak heboh.

"YEAAY!!"

"Tapi sebelum itu," ucap Nishinoya menghentikan semua sorakan, "Apa hubungan Iwaizumi dengan (Name)-san?"

Alis Iwaizumi berkerut, dan (Name) hanya memiringkan kepalanya.

"Kami itu—" tiba-tiba (Name) dirangkul dari belakang dan mulutnya ditutup oleh tangan Iwaizumi.

Iwaizumi hanya tersenyum mengejek, "Rahasia."

_______________

Preview:

"Minna-san, apa kalian mau mengajarkanku cara bermain voli?"

"Eh? Ke Tokyo?"

"Kenapa kalian bertiga ikut denganku!?"

"Nekoma dan Fukurodani, ya?"

_______________

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top